NAWACITA
DATAH DAVE
PROPOSAL
PENYUSUNAN DELH
2
1.4. Maksud, Tujuan dan Manfaat.
Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan Dokumen Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) Rumah Sakit Nawacita Datah Dave Kampung Long Lunuk Kecamatan
Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu sehingga dalam dokumen DELH tersebut memuat
hasil evaluasi dari kegiatan operasional Rumah Sakit Nawacita Datah Dave yang berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan dan memuat arahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Mengidentifikasi kegiatan operasional Rumah Sakit Nawacita Datah Dave Kampung Long
Lunuk Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu yang berdampak terhadap
lingkungan hidup dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup terutama pada aspek yang
diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup dan
sosial;
2. Melakukan kajian rona awal lingkungan dan sosial kemasyarakatan, baik di tapak proyek
maupun di sekitar lokasi proyek;
3. Melakukan evaluasi dampak penting hipotetik kegiatan Rumah Sakit Nawacita Datah
Dave di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangai.
4. Menyusun a r a h a n rencana pengelolaan l i n g k u n g a n dan rencana pemantauan
lingkungan untuk implementasi pada tahap operasional.
3
BAB II
METODE SURVEI
2. PENGAMBILAN DATA
1) Data Primer
Pengambilan data primer untuk paramater lingkungan dilakukan di lapangan secara
5
insitu dan merujuk hanya pada pada komponen-komponen lingkungan yang terkena
dampak saja pada kegiatan tersebut. Adapun komponen lingkungan yang berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan diantaranya adalah : 1) komponen geo fisik kimia ; 2)
komponen sosial ; dan 3) komponen kesehatan masyarakat.
Berkaitan dengan pengambilan sampel untuk mengkaji dampak lingkungan yang terjadi
dengan beroperasinya Rumah Sakit Nawacita Datah Dave maka parameter lingkungan
yang diambil datanya secara langsung di lapangan adalah :
a. Komponen Lingkungan Geo Fisik Kimia, diantaranya adalah mengambil sampel
kualitas udara, sampel kebisingan, dan sampel kualitas air untuk selanjutnya di
analisis di laboratorium yang terakreditasi.
b. Komponen Sosial diantaranya adalah melakukan survey sosial untuk mengetahui
kondisi sosial kemasyarakatan yang berada di sekitar Rumah Sakit Nawacita Datah
Dave yaitu di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten
Mahakam Ulu. Adapun data sosial yang diambil meliputi : a) Data Monografi ; b)
Data Sarana dan Prasarana ; c) Data Pendidikan ; d) Data Sarana Ibadah ; f) Data
Sarana Perekonomian ; g) Data Sarana Kamtibmas ; h) Persepsi Masyarakat
terhadap Rumah Sakit Nawacita Datah Dave Datah Dawai
c. Komponen Kesehatan Masyarakat diantaranya adalah melakukan survey kesehatan
masyarakat untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat yang berada di sekitar
Rumah Sakit Nawacita Datah Dave yaitu di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long
Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu. Adapun data kesehatan masyarakat yang
diambil meliputi : a) 10 penyakit terbesar ; b) Status Gizi Masyarakat ; c) Vektor
Penyakit ; dan d) Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kampung Long
Lunuk
2). Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder digunakan untuk mendukung informasi dari data primer
yang telah diperoleh yang didapatkan dari bahan pustaka, literatur, buku, dan lain
sebagainya. Data sekunder juga bisa didapatkan dari data-data yang tersedia di
kantor dinas terkait dan data kepala kampung dan pusat kesehatan setempat
6
3. PENYUSUNAN DOKUMEN
Penyusunan dokumen DELH harus sesuai den gan sis temati ka penyusunan
d o k u m e n D E L H y a n g a d a p a d a Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016, yaitu sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada bab ini berisikan :
A. Pendahuluan, yang berisikan latar belakang kegiatan berisi tentang alasan
ditetapkannya DELH, surat ketetapan DELH, dan jangka waktu pengenaan sanksi
administrasi.
B. Identitas Perusahaan
Bagian ini berisi nama usaha dan/atau kegiatan, alamat usaha dan/atau kegiatan,
nomor telepon/faks, alamat email, nama penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan, jabatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, serta instansi teknis
yang membina usaha dan/atau kegiatan.
C. Perizinan yang dimiliki
Bagian ini berisi daftar izin usaha dan/atau kegiatan serta izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang telah dimiliki disertai dengan muatan informasi
meliputi jenis izin, lembaga penerbit izin, lingkup izin, masa berlaku izin, dan
persyaratan yang tersurat dalam izin (apabila ada).
7
8. Uraian tentang berbagai jenis bangunan yang ada, letak, luas dan
penggunaannya.
9. Uraian kegiatan utama, kegiatan pendukung, proses, bahan baku dan bahan
penolong.
10. Penggunaan dan sumber air bersih.
11. Penggunaan dan sumber bahan baku.
12. Penggunaan dan sumber energi.
13. Timbulan limbah, sumber, jenis dan jumlahnya; serta
14. Data lainnya yang relevan.
B. Kegiatan konstruksi/operasional yang menjadi sumber dampak dan besaran
dampak lingkungan yang telah terjadi.
C. Identifikasi dampak yang telah/sedang terjadi selama kegiatan berjalan.
D. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan dalam
menanggulangi dampak lingkungan yang terjadi
3. Evaluasi Dampak
Dalam melakukan evaluasi perlu memerhatikan kegiatan yang sedang berjalan dapat
berupa usaha dan atau kegiatan yang sudah berada pada tahap operasi dan berlangsung
bertahun-tahun, namun dapat juga kegiatan yang baru mulai tahap pembangunan
prasarana dan atau sarana (konstruksi). Hasil kajian dampak ditentukan berdasarkan
tahapan kegiatan mulai dari tahap kegiatan yang sudah atau sedang berjalan ketika
DELH tersebut disusun :
A. Keterkaitan antara komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak,
dampak atau limbah yang dihasilkan sumber dampak, rona lingkungan terkena
dampak, baku mutu / peraturan / izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang relevan dengan sumber dampak dan dampak yang dihasilkan, efektifitas
upaya pengelolaan dan pemantauan yang telah dilakukan, serta informasi kegiatan
dan kondisi lingkungan di sekitar.
B. Hasil kajian evaluasi dampak harus dapat menyimpulkan mengenai dampak yang
terjadi, efektivitas pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah
dilakukan, serta usulan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang seharusnya
dilakukan.
C. Kajian evaluasi dampak dilakukan dalam rangka menentukan (kuantifikasi)
8
seberapa jauh/besar langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
harus dilakukan untuk setiap dampak yang terjadi.
D. Hasil kajian evaluasi merumuskan arahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang menjadi dasar bagi penyusunan RKL-RPL, meliputi :
1. Arahan atas tindakan perbaikan dan penanggulangan yang paling tepat atas
dampak yang telah terjadi terhadap lingkungan dan pemantauan hasilnya.
2. Arahan atas upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi aspek
lingkungan lain yang penting serta dapat menimbulkan dampak lingkungan.
9
berisi pemantauan terhadap terhadap dampak yang ditimbulkan. Matrik atau tabel
tersebut disusun dengan menyampaikan elemen-elemen sebagai berikut:
1. Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang
terjadi,komponen lingkungan yang terkena dampak, dan
indikator/parameter yang dipantau dan sumber dampak.
2. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan
dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi pemantauan.
3. Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan,
pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan.
2.3. Metodologi
Metode pengumpulan dan pengolahan data serta analisis data untuk masing-masing komponen
lingkungan diuraikan pada uraian di bawah ini :
1. Komponen Fisik Kimia
a) Kualitas Udara
Metode pengumpulan data kualitas udara ambien yang akan diteliti sesuai dengan
Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Parameter yang akan dikumpulkan meliputi SO2, CO, Nox, Pb, Ox, HC, dan debu.
Penentuan titik/lokasi sampling didasarkan atas pertimbangan arah dan kecepatan
angin yang dihubungkan dengan rencana tapak proyek dan kegiatan yang sudah
berlangsung saat ini. Pengambilan sampel kualitas udara ambien menggunakan alat
impinger yang berisi larutan perangkap dan debu dengan alat dust collector.
Analisis kualitas udara akan dilakukan dengan metode yang mengacu pada Peraturan
Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Parameter kualitas udara lainnya seperti SO 2,CO dan NOx dianalisis dengan
menggunakan peralatan dan dianalisis di laboratorium (metode Pararosanilin, metode
NDIR dan metode Salztman).
10
Dimana :
C = Kadar debu total (mg/l)
W2 = Berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg)
W1 = Berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg)
B2 = Berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg)
B1 = Berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg)
V = Volume udara pada waktu pengambilan contoh (l)
Untuk menentukan besar kecilnya dampak yang akan terjadi terhadap dispersi debu di udara
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus empirik dari Midwest Research Institute, USA,
sebagai berikut :
b) Kebisingan
Kebisingan diukur secara langsung di lapangan menggunakan alat sound level meter.
Lokasi pengambilan sampel kebisingan sama dengan lokasi pengambilan sampel kualitas
udara ambien. Baku Mutu Tingkat Kebisingan mengacu kepada KepmenLH No.KEP-
48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan. Parameter kebisingan untuk di
wilayah pemukiman dianalisis dengan dibandingkan dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor. Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan yaitu
untuk kawasan pemukiman sebesar 55 dBA,
Sangat Sangat
No Peruntukan Buruk Sedang Baik
Buruk Baik
1. Tingkat Kebisingan >60 56-60 51-55 46-50 <46
Pemukiman (dBA)
Sumber : Kepmen LH No. Kep-48/MENLH/1996
11
Pada tabel di bawah ini disajikan rangkuman metode pengumpulan data, dan analisis data
untuk parameter kualitas udara dan kebisingan
Tabel 2.2. Rekapitulasi Metode Pengumpulan Data, Analisis Data dan Parameter
Sub.Komponen Kualitas Udara, dan Kebisingan
Metode
No. Parameter Satuan Pengumpulan Peralatan
Analisis Data
Data
A Kualitas udara
1. Sulfur Dioksida ppm Pengambilan Pararosanilin Spektrofotometer
(SO2) sampel, analisis lab
2. Karbon Monoksida ppm Pengambilan NDIR NDIR Analyzer
(CO) sampel, analisis lab
3. Oksida Nitrogen ppm Pengambilan Saltzman Spektrofotometer
(Nox) sampel, analisis lab
4. Timah hitam (Pb) µg/m3 Pengambilan Gravimetric AAS
sampel, analisis lab Hi-Vol
5. Oksidan Ox µg/m3 Pengambilan Chemiluminescent Spektrofotometer
sampel, analisis lab
6. Hidrokarbon (HC) µg/m3 Pengambilan Flame Ionization Gas Chromatografi
sampel, analisis lab
7. Debu µg/m3 Pengambilan Gravimetrik Hi-Vol
sampel, analisis lab
B Kebisingan dB (A) Pengukuran Pembacaan skala Sound level meter
langsung
Sumber : Data diolah
c) Kualitas Air
Pengambilan sampel kualitas air dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi
kualitas air saat penelitian dengan memperhatikan keterwakilan semua kegiatan dan
kondisi lingkungan kegiatan.
Tujuan pengambilan sampel kualitas air adalah untuk mengetahui data kualitas air yang
tersedia. Sehingga dengan data tersebut, dapat ditentukan kualitas lingkungan yaitu
data kualitas air yang ada di lokasi kegiatan.
Untuk menganalisis data penurunan kualitas air digunakan metode yang ditetapkan
dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011. Model
matematik yang digunakan untuk menganalisis pencemaran, dengan asumsi bahwa air
sungai dan limbah cair bercampur merata adalah :
n n
B = B dp i − B ptp i
i =1 i =1
Dimana :
B = Beban Pencemaran
Bdp = Beban pencemaran dengan proyek
12
Bptp = Beban pencemaran tanpa proyek
i = Jenis sumber dampak
Kandungan bahan pencemar di badan air (sungai) dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut (asumsi air dan limbah tercampur merata) :
n n
Qs x Cs (Cw)i x (Cw)i
i =1 i =1
C= n
Qs + (Qw)i
i =1
Dimana :
C = kadar bahan pencemar dalam sungai di hilir proyek (mg/l)
Qs = debit sungai (m3/det)
Cs = kadar bahan pencemar dalam sungai di hulu proyek (mg/l)
Qw = debit aliran limbah (m3/det)
Cw = kadar bahan pencemar dalam air limbah (mg/l)
i = jenis sumber dampak
Besarnya dampak kegiatan proyek terhadap kadar bahan pencemar di dalam sungai dapat
dihitung dengan rumus :
Cp = Cdp – Ctp
Dimana :
Cp = kadar bahan pencemar (mg/l)
Cdp = kadar bahan pencemar dengan adanya proyek
Ctp = kadar bahan pencemar tanpa proyek
Untuk mengetahui beban pencemaran maksimum yang terjadi pada suatu perairan dapat
dihitung dengan rumus :
BPM = (CM)j x DM x f
Dimana :
BPM = beban pencemaran maksimum, (kg/satuan produk)
(CM)j = kadar maksimum unsur pencemaran j, (mg/l)
DM = debit maksimum (m3/hari)
f = faktor konversi
13
Pada tabel di bawah ini disajikan rangkuman untuk Metode Pengumpulan Data, Analisis Data
Untuk Komponen Hidrologi (kualitas air)
Tabel 2.3. Rekapitulasi Metode Pengumpulan Data, Analisis Data Untuk Komponen
Hidrologi
Parameter Satuan Metode Analisis SNI
FISIKA
Pengukuran dan
Debit Sungai M3/detik
perhitungan
0
Temperatur C Termometri SNI 06-6989.23-2005
Residu Terlarut (TDS) mg/I Gravimetri SNI 06-6989.27-2005
Residu Tersuspensi (TSS) mg/I Gravimetri SNI 06-6989.3-2004
KIMIA ANORGANIK
pH satuan pH Elektrimetri SNI 06-6989.11-2004
BOD mg/I Inkubasi SNI 06-6989.15-2004
COD mg/I Refluks SNI 06-6989.28-2005
DO mg/I Titrimetri SNI 06-6989.14-2004
Total fosfat sebagai P mg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.31-2005
NO2 sebagai N mg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.9-2004
Kadmium mg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.16-2004
Tembaga mg/I SSA SNI 06-6989.6-2004
Besi mg/I SSA SNI 06-6989.4-2004
Timbal mg/I SSA SNI 06-6989.8-2004
Mangan mg/I SSA SNI 06-6989.5-2004
Seng mg/I Kalorimetri SNI 06-6989.7-2004
Klorida mg/I Titrimetri SNI 06-6989.19-2004
Fluorida mg/I Kolorimetri SNI 06-6989.29-2005
Nitrit sebagai N mg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.9-2004
Sulfat mg/I Turbidimetri SNI 06-6989.20-2004
Belerang sebagai H2S mg/I Kolorimetri -
KIMIA ORGANIK
Amonia mg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.30-2005
Minyak dan Lemak µg/I Gravimetri SNI 06-6989.10-2004
Senyawa Fenol sebagai Fenol µg/I Spektrofotometri SNI 06-6989.21-2004
Amonia mg/I Kromatografi Gas SNI 06-6982.01-2004
MIKROBIOLOGI
Fecal Coliform jml/100 ml Fermentasi -
Total Coliform jml/100 ml Fermentasi -
Sumber : Parameter Kualitas Air Mengacu Pada Perda Prov. Kaltim No. 02 Tahun 2011
2. Komponen Sosial
Pengumpulan data sosial dilakukan melalui teknik simultan (triangulasi), yakni wawancara
dengan kuesioner dan pengamatan lapangan/observasi guna mengumpulkan data primer,
serta pengumpulan data sekunder. Dengan menggunakan teknik ini diharapkan dapat
diperoleh informasi dan data yang sahih. Jenis data yang diperlukan selanjutnya akan
dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer akan dikumpulkan
melalui: (1) wawancara dengan menggunakan kuesioner atau pedoman wawancara kepada
14
penduduk dan tokoh masyarakat sebagai responden baik tokoh formal maupun tokoh
informal (kepala adat, tokoh agama, tokoh pemuda), (2) observasi atau pengamatan
lapangan terhadap parameter sosial yang dapat diamati secara langsung. Daftar pertanyaan
yang akan digunakan bersifat semi terbuka dengan maksud untuk menjaring infromasi yang
lebih banyak dan lebih mendalam dari responden, karena dengan daftar pertanyaan ini
mereka dapat memberikan alternatif jawaban. Sedangkan pengamatan langsung terutama
akan dilakukan terhadap obyek-obyek fisik, misalnya: (1) kegiatan sektor informal, (2)
fasilitas umum dan fasilitas sosial, (3) aksesibilitas wilayah, (4) sumberdaya alam milik
umum, dan lain-lain.
Data sekunder akan dikumpulkan dari berbagai instansi terkait di tingkat Pemerintah
Kampung, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten.
Berikut rangkuman metode pengumpulan dan analisis data komponen social :
Tabel 2.4. Rekapitulasi Metode Pengumpulan dan Analisis Data Komponen Sosial
15
Sub Metode Metode
Parameter Indikator
Komponen Pengumpulan Data Analisis Data
Perekonomian lokal Kesempatan kerja Data sekunder Kuantitatif
dan regional Survei sampel Kategorisasi
(wawancara) Interpretatif
Berikut disajikan rangkuman metode pengumpulan data dan analisis data untuk komponen
kesehatan masyarakat
16
Tabel 2.5. Rekapitulasi Metode Pengumpulan Data, Analisis Data dan Parameter
Komponen Kesehatan Masyarakat
Metode
No Parameter Satuan Peralatan
Pengumpulan Data Analisis Data
1. Sanitasi lingkungan Observasi/pengamatan Metode analisis Kuisioner , alat
lapangan, wawancara, dampak kesehatan perekam, daftar isian
- pengumpulan data lingkungan,
sekunder metode
epidemiologi
2. Vektor penyakit - Observasi/pengamatan Metode analisis sda
lapangan, survey dampak kesehatan
kerapatan vektor lingkungan,
metode
epidemiologi
3. Gangguan kesehatan - Observasi/pengamatan Metode analisis sda
lapangan, wawancara, dampak kesehatan
pengumpulan data lingkungan,
sekunder metode
epidemiologi
4. Perilaku kesehatan - Observasi/pengamatan Metode analisis sda
masyarakat lapangan, wawancara, dampak kesehatan
pengumpulan data lingkungan,
sekunder metode
epidemiologi
5. Sumberdaya - Observasi/pengamatan Metode analisis sda
kesehatan lapangan, wawancara, dampak kesehatan
pengumpulan data lingkungan,
sekunder metode
epidemiologi
6. Pola penyakit Wawancara, Metode analisis sda
penelusuran data dan dampak kesehatan
- informasi, pengumpulan lingkungan,
data sekunder metode
epidemiologi
17
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Tenaga Ahli.
1 Tenaga Ahli Fisika Kimia : Dr. dr. Nataniel Tandirogang, M.Si
2 Tenaga Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya : Prof. Eny Rochaida, M.Si.
3 Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat : Subirman, SKM., M.Kes
4 Tenaga Ahli Fisika Kimia : Prof. Dr Daniel, M.Si
c. Tenaga Pendukung.
1. Rusli Wahyuni, A.Md
2. Lulur Arief Prastya, S.T
3. Adi Supriadi, M.Si
4. Ismail, M.Si
5. Yessy Aprianti, SE., M.Si
6. Auliansyah, S.Kel., M.Si
Time Schedule Penyusunan Dokumen (DELH) Rumah Sakit Nawacita
Datah Dave Kecamatan Long Pahangai
Kabupaten Mahakam Ulu
TAHUN 2021
NO TAHAPAN PELAKSANAAN
Juni Juli Agts Sept Okt Nov
I Persiapan
19
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) RUMAH SAKIT NAWACITA DATAH DAVE
PADA DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK, DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MAHAKAM ULU
HARGA
NO. URAIAN RINCIAN PERHITUNGAN VOLUME JUMLAH (RP)
SATUAN (RP)
BIAYA PERSONIL
Belanja Gaji dan Tunjangan (525111)
1 Tenaga ahli (Ketua) 1 Orang 5 Bulan 5 OB 14.500.000 72.500.000
2 Tenaga ahli (Anggota) 5 Orang 5 Bulan 25 OB 12.500.000 312.500.000
3 Tenaga pendukung 6 Orang 5 Bulan 30 OB 5.900.000 177.000.000
BIAYA NON PERSONIL
Belanja Barang (525112)
1 Kertas 10 Rim 10 Rim 45.000 450.000
2 Tinta 5 Buah 5 Buah 150.000 750.000
3 Penggandaan dan penjilidan 20 Jilid 1 Paket 20 Jilid 157.200 3.144.000
Belanja Perjalanan (525115)
1 Uang harian 6 Orang 6 Hari 1 Keg 36 OH 430.000 15.480.000
2 Transportasi samarinda-mahakam ulu PP 6 Orang 2 Kali 1 Keg 12 OK 1.500.000 18.000.000
3 Penginapan 6 Orang 5 Hari 1 Keg 30 OH 241.200 7.236.000
Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya (525119)
1 Konsumsi makan 8 Orang 2 Kali 16 OK 40.000 640.000
2 Konsumsi snack 8 Orang 2 Kali 16 OK 20.000 320.000
3 Pengujian laboratorium 1 Paket 1 Kali 1 Paket 30.000.000 30.000.000
4 Penyediaan sarana dan prasarana Unmul 1 Kali 1 Paket 1 Paket 33.580.000 33.580.000
TOTAL 671.600.000
20
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Rumah Sakit Nawacita Datah
Dave Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu ini dibuat
mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup Rumah Sakit Nawacita Datah Dave Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam
Ulu.
Fandeli, C. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Prinsip Dasar dan Penetapan Dalam
Pembangunan. Edisi Revisi.Liberty . Yogyakarta.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Jakarta.
Mac Kinnon, Kerly, Gusti Hatta, Hakimah Halim dan Arthur Mangalik. 2000. Ekologi Kalimantan.
Prenhalindo.Jakarta.
Sajogyo dan Sajogyo P.1983. Sosiologi Pedesaan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Suratmo, F. G. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.