YOHANES (35)
Perda dibentuk sesuai dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan sehingga peraturan daerah
bupati/walikota.
sebagai berikut.
secara tertulis
Kabupaten/Kota.
1
APABILA RANCANGAN DIUSULKAN OLEH BUPATI/WALIKOTA, proses
tertulis.
Kabupaten/Kota.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Kepala Daerah baik di Propinsi maupun di
1.Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan
Dalam fungsi ini, Peraturan Daerah tunduk pada ketentuan hierarki Peraturan Perundang-
masyarakat di daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor NKRI yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan persetujuan Kepala
Daerah.
2
ii. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH, dibagi menjadi 3 jenis
yaitu:
A. Transparansi.
B. Partisipasi.
secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai
dengan cara yang efektif dan efisien. Artinya, dapat dipahami bahwa prinsip-
ayat (1) UU No 12 Tahun 2011. Peraturan daerah berada di hierarki terakhir di bawah UUD
Berada paling rendah dalam tata urutan perundang-undangan nasional, sehingga Dalam
pembentukan norma hukumnya harus didasarkan pada norma hukum Peraturan perundang-
3
undangan diatasnya. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 telah menempatkan
norma Perda Kabupaten/Kota Sebagai norma yang paling rendah dari seluruh peraturan
undangan Nasional berarti menempatkan perda sebagai penjabaran lebih lanjut dari peraturan
Dalam buku Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara
Langsung oleh Rozali Abdullah, tujuan utama peraturan daerah untuk memberdayakan