Anda di halaman 1dari 4

DISUSUN OLEH:

ZALFA ADELAMAI MUNA (37)

YOHANES (35)

FIORENZA SALSABILA (12)

FAHRI ALKINDI (10)

DAVA TAUFIKUR RAHMAN (09)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang- undangan

yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama bupati/walikota.

Perda dibentuk sesuai dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan sehingga peraturan daerah

dapat berbeda-beda antara satu daerah dan daerah yang lainnya.

 PROSES PENYUSUNAN PERDA KABUPATEN/KOTA, sesuai UU nomor 12 tahun

2011 sebagai berikut:

a) Rancangan Perda Kabupaten/Kota dapat diusulkan oleh DPRD Kabupaten/Kota

bupati/walikota.

b) Apabila rancangan diusulkan oleh DPR Kabupaten/Kota, proses penyusunan ad

sebagai berikut.

i. DPRD Kabupaten/Kota mengajukan rancangan perda kepada bupati/walik

secara tertulis

ii. DPRD Kabupaten/Kota bersama bup walikota membahas Rancangan Perda

Kabupaten/Kota.

iii. Apabila memperoleh persetujuan bersama Rancangan Perda disahkan oleh

bupati walikota menjadi Perda Kabupaten/Kata

1
 APABILA RANCANGAN DIUSULKAN OLEH BUPATI/WALIKOTA, proses

penyusunan adalah sebagai berikut;

1) Bupati/Walikota mengajukan Rancangan Perda kepada DPRD Kabupaten/Kota secara

tertulis.

2) DPRD Kabupaten/Kota bersama bupati/walikota membahas Rancangan Perda

Kabupaten/Kota.

3) Apabila memperoleh persetujuan bersama, Rancangan Perda disahkan oleh

bupati/walikota menjadi Perda Kabupaten/Kota.

Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk bersama oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Kepala Daerah baik di Propinsi maupun di

Kabupaten/Kota. Peraturan daerah dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

provinsi/ kabupaten/kota dan tugas pembantuan.

i. FUNGSI PERATURAN DAERAH, yaitu sebagai berikut:

1.Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan

sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 dan UU tentang Pemerintahan Daerah.

2.Merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Dalam fungsi ini, Peraturan Daerah tunduk pada ketentuan hierarki Peraturan Perundang-

undangan. Dengan demikian Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan

Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

3.Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah serta penyalur aspirasi

masyarakat di daerah, namun dalam pengaturannya tetap dalam koridor NKRI yang

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

4.Sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan daerah. Peraturan Daerah

dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan persetujuan Kepala

Daerah.

2
ii. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH, dibagi menjadi 3 jenis

yaitu:

A. Transparansi.

Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang

diambil oleh pemerintah. Prinsip transparansi adalah menciptakan kepercayaan

timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

B. Partisipasi.

Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkitan

dengan keadaan. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan

secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai

dari tahap sosialisasi, perencanaan, dan pelaksanaan

C. Koordinasi dan keterpaduan.

Koordinasi adalah sebuah proses dalam menyatukan dan mengintegrasikan

kepentingan bersama. Fungsi koordinasi yaitu untuk mencapai tujuan bersama

dengan cara yang efektif dan efisien. Artinya, dapat dipahami bahwa prinsip-

prinsip koordinasi adalah adanya tindakan dalam menyatukan informasi yang

disertai dengan ketaatan terhadap peraturan dan kepemimpinan.

Peraturan Daerah masuk dalam hierarki Peraturan Perundang-undangan dalam Pasal 7

ayat (1) UU No 12 Tahun 2011. Peraturan daerah berada di hierarki terakhir di bawah UUD

1945, Ketetapan MPR, UU/Perppu, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden.

Kedudukan perda kabupaten/kota dalam sistem perundang-undangan di Indonesia

Berada paling rendah dalam tata urutan perundang-undangan nasional, sehingga Dalam

pembentukan norma hukumnya harus didasarkan pada norma hukum Peraturan perundang-

3
undangan diatasnya. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 telah menempatkan

norma Perda Kabupaten/Kota Sebagai norma yang paling rendah dari seluruh peraturan

perundang-undangan. Hakikat perda Kabupaten/Kota sebagai bagian dari sistem perundang-

undangan Nasional berarti menempatkan perda sebagai penjabaran lebih lanjut dari peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi

iii. TUJUAN DAN FUNGSI PERATURAN DAERAH

Dalam buku Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara

Langsung oleh Rozali Abdullah, tujuan utama peraturan daerah untuk memberdayakan

masyarakat dan mewujudkan kemandirian daerah. Peraturan daerah dibentuk dengan

dasar asas pembentukan perundang-undangan pada umumnya antara lain:

a) Memihak kepada kepentingan rakyat

b) Menjunjung tinggi hak asasi manusia

c) Berwawasan lingkungan dan budaya

Anda mungkin juga menyukai