Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPIT Citra Ummat


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Tekanan Zat
Kelas/Semester : VIII / II
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 15 JP ( 3 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami fenomena yang berhubungan dengan tekanan zat padat, cair, dan gas
 Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan tekanan darah manusia
 Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan osmosis
 Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan peristiwa kapilaritas
 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan zat padat, cair, dan gas
 Mengidentifikasi melalui percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan zat
padat, cair, dan gas
B. Kegiatan Pembelajaran
Model Media Alat Sumber Belajar
Pembelajaran
Noumbered Heads Slide presentasi Leptop, Buku guru dan siswa
Together (ppt) Buku Modul, bahan ajar, internet,
dan sumber lain yang
relevan
C. Materi Pembelajaran
 Tekanan zat padat
 Tekanan zat cair
 Tekanan zat gas
 Hukum archimedes
 Hukum pascal
 Hukum bejana berhubungan
D. Langkah – langkah Pembelajaran
 Pertemuan pertama
Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pembelajaran, mengecek
kehadiran peserta didik.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat
diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi : Tekanan Zat Padat, Cair dan Gas
 Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi
yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.

Telaah
Kegiatan Inti  Peserta didik diberi motivasi atau 90 Menit
Dekonstruksi rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi
Tekanan Zat Padat, Cair dan Gas.

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


dengan cara melihat, mengamati,
membaca melalui tayangan yang di
tampilkan.(literasi)

Eksplorasi
 Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada
materi Tekanan Zat Padat, Cair
dan Gas.( critical Thinking)
 Siswa dibagi dalam kelompok.

Rumuskan
Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor
 Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok
mengerjakanya
(collaboration)

Presentasikan
 Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat
mengerjakan / mengetahui
jawabanya
 Guru memanggil salah satu nomor
siswa dengan nomor yang di panggil
melaporkan hasil kerja kepada
mereka
 Tanggapan dari teman yang lain
kemudian guru menunjuk nomor
yang lain
(communication)

Aplikasikan
 Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi
Tekanan Zat Padat, Cair dan
Gas. Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum
dipahami (Creativity)

Duniawi
Penutup  Untuk melihat ketercapaian hasil 10 Menit
pembelajaran, guru melakukan
penilaian tes dalam bentuk Pilihan
Ganda ( PG )
 Melaksanakan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari
kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya
 Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

Ukhrawi
guru mengaitkan materi yang telah di
bahas dengan Al-Qur’an
 Q.S: AL-MAIDAH:96
Artinya:

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


“Dihalalkan bagimu hewan buruan
laut dan makanan (yang berasal) dari
laut sebagai makanan yang lezat
bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan
atasmu (menangkap) hewan darat,
selama kamu sedang ihram. Dan
bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya kamu akan dikumpulkan
(kembali)”.
 Bersama-sama menutup pelajaran
dengan berdoa.
 Pertemuan kedua
Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pembelajaran, mengecek
kehadiran peserta didik.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat
diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi : Hukum Archimedes dan Hukum Pascal
 Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi
yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.

Telaah
Kegiatan Inti  Peserta didik diberi motivasi atau 90 Menit
Dekonstruksi rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi materi :
Hukum Archimedes dan Hukum
Pascal
 dengan cara melihat, mengamati,
membaca melalui tayangan yang di
tampilkan.(literasi)

Eksplorasi
 Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan
belajar khususnya pada materi
materi : Hukum Archimedes dan
Hukum Pascal (critical Thinking)

Rumuskan
 Siswa dibagi dalam kelompok.
Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor
 Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok
mengerjakanya
(collaboration)

Presentasikan
 Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
anggota kelompok dapat
mengerjakan / mengetahui
jawabanya
 Guru memanggil salah satu nomor
siswa dengan nomor yang di panggil
melaporkan hasil kerja kepada
mereka
 Tanggapan dari teman yang lain
kemudian guru menunjuk nomor
yang lain
(communication)

Aplikasikan
 Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi materi
: Hukum Archimedes dan Hukum
Pascal
 Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum
dipahami (Creativity)

Duniawi
Penutup  Untuk melihat ketercapaian hasil 10 Menit
pembelajaran, guru melakukan
penilaian tes dalam bentuk Pilihan
Ganda ( PG )
 Melaksanakan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari
kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya
 Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

Ukhrawi
guru mengaitkan materi yang telah di
bahas dengan Al-Qur’an
 Q.S: AL-MAIDAH:96
Artinya:
“Dihalalkan bagimu hewan buruan
laut dan makanan (yang berasal) dari
laut sebagai makanan yang lezat
bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan
atasmu (menangkap) hewan darat,
selama kamu sedang ihram. Dan
bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya kamu akan dikumpulkan
(kembali)”.
 Bersama-sama menutup pelajaran
dengan berdoa.

 Pertemuan ketiga
Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pembelajaran, mengecek
kehadiran peserta didik.

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat
diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi : Hukum Bejana Berhubungan
 Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi
yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh.

Telaah
Kegiatan Inti  Peserta didik diberi motivasi atau 90 Menit
Dekonstruksi rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi materi
Hukum Bejana Berhubungan
 dengan cara melihat, mengamati,
membaca melalui tayangan yang di
tampilkan.(literasi)

Eksplorasi
 Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan
belajar khususnya pada materi
materi Hukum Bejana
Berhubungan (critical Thinking)

Rumuskan
 Siswa dibagi dalam kelompok.
Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor
 Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok
mengerjakanya
(collaboration)

Presentasikan
 Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat
mengerjakan / mengetahui
jawabanya
 Guru memanggil salah satu nomor
siswa dengan nomor yang di panggil
melaporkan hasil kerja kepada
mereka
 Tanggapan dari teman yang lain
kemudian guru menunjuk nomor
yang lain
(communication)

Aplikasikan
 Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi materi
Hukum Bejana Berhubungan
 Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum
dipahami (Creativity)
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
Duniawi
Penutup  Untuk melihat ketercapaian hasil 10 Menit
pembelajaran, guru melakukan
penilaian tes dalam bentuk Pilihan
Ganda ( PG )
 Melaksanakan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari
kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya
 Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

Ukhrawi
guru mengaitkan materi yang telah di
bahas dengan Al-Qur’an
 Q.S: AL-MAIDAH:96
Artinya:
“Dihalalkan bagimu hewan buruan
laut dan makanan (yang berasal) dari
laut sebagai makanan yang lezat
bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan
atasmu (menangkap) hewan darat,
selama kamu sedang ihram. Dan
bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya kamu akan dikumpulkan
(kembali)”.
 Bersama-sama menutup pelajaran
dengan berdoa.
E. Penilaian
a. Pengetahuan
Rubrik penilaian PG
Teknik Bentuk instrumen Tujuan Bobot skor
Tes tertulis Soal Pilihan Ganda Mengetahui penguasaan  Jika jawab benar
pengetahuan siswa untuk skor: 10
perbaikan proses  Jika di jawab
pembelajaran dan/atau salah/tidak di jawab
pengambilan nilai skor : 0
 Jumlah skor
total:100

Rubrik penilaian Uraian


No.
Rubrik penilaian Skor
Soal
1. a. Jika peserta didik dapat menyelesaikan soal hitungan tentang tekanan zat
padat lengkap dan sempurna , skor 10.
b. Jika peserta didik dapat menyelesaikan soal hitungan tentang tekanan zat
20
padat lengkap, skor 7.
c. Jika peserta didik dapat menyelesaikan soal hitungan tentang tekanan zat
padat tidak lengkap, skor 3.

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


2. a. Jika peserta didik dapat menuliskan menyelesaikan soal hitungan tentang
tekanan hidrostatis lengkap, skor 15.
20
b. Jika peserta didik dapat menuliskan menyelesaikan soal hitungan tentang
tekanan hidrostatis tidak lengkap skor 5.
3. a. Jika peserta didik dapat menuliskan menyelesaikan soal hitungan tentang
tekanan hidrostatis dengan benar, skor 15.
20
b. Jika peserta didik kurang tepat dalam menuliskan menyelesaikan soal
hitungan tentang tekanan hidrostatis, skor 5.
4. a. Jika peserta didik dapat menuliskan upaya yang dapat di lakukan untuk
mendapatkan tekanan yang besar dengan benar, skor 15.
20
b. Jika peserta didik kurang tepat dalam menuliskan upaya yang dapat di
lakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar skor 5.
5. a. Jika peserta didik dapat menyelesaikan soal hitungan tentang tekanan
gaya angkut dengan benar, skor 15.
20
b. Jika peserta didik kurang tepat dalam menuliskan menyelesaikan soal
hitungan tentang tekanan gaya angkut, skor 5.
Jumlah Skor 100
Nilai : Jumlah Nilai PG + Uraian x 100
10

1. Teknik Penilaian (terlampir):


a. Sikap
 Penilaian Observasi
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode
Dinilai Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1
2
3
Keterangan :
BS : Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
JJ : Jujur DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
 100 = Sangat Baik  50 = Cukup
 75 = Baik  25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
 75,01 – 100,00 = Sangat  25,01 – 50,00 = Cukup (C)
Baik (SB)
 50,01 – 75,00 = Baik (B)  00,00 – 25,00= Kurang (K)

Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


hasil diskusi kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
 75,01 – 100,00 = Sangat  25,01 – 50,00 = Cukup (C)
Baik (SB)
 50,01 – 75,00 = Baik (B)  00,00 – 25,00= Kurang (K)

 Penilaian Teman Sebaya


Nama yang diamati :
Pengamat :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan.
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.
5

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
 75,01 – 100,00 = Sangat  25,01 – 50,00 = Cukup (C)
Baik (SB)
 50,01 – 75,00 = Baik (B)  00,00 – 25,00= Kurang (K)
 Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
 Penilaian Unjuk Kerja
 Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


 100 = Sangat Baik  50 = Kurang Baik
 75 = Baik  25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
 Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
 100 = Sangat Baik  50 = Kurang Baik
 75 = Baik  25 = Tidak Baik

PROGRAM REMIDIAL

Kelas/Semester :
Mat Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan
Peserta Ulanga yang Belum Tindakan Setelah
Didik n Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

b. Pengayaa

MATERI: TEKANAN ZAT


 Tekanan Zat Padat
Secara umum, tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas
bidang tekan. Apabila kamu mendorong uang logam di atas sebuah plastisin, maka kamu
telah memberikan gaya pada uang logam tersebut. Besarnya tekanan uang logam pada
plastisin, tergantung seberapa besar gaya yang kamu berikan dan juga luas bidang tekan uang
logam tersebut. Berdasarkan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan pada za padat, yaitu gaya dan luas permukaan bidang

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


tekan. Secara matematis, hubungan antara tekanan, gaya, dan luas bidang tekan dapat
dituliskan sebagai berikut.

dengan:
p = tekanan (N/m2 )
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan benda. Apabila
gaya yang diberikan pada suatu benda semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan juga
bertambah besar. Antara gaya dengan tekanan berbanding lurus. Sebaliknya, semakin luas
permukaan suatu benda, maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil Antara luas permukaan
bidang tekan dengan tekanan memiliki perbandingan terbalik. Contoh penerapan
konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Kapak

Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan sehingga memudahkan dalam
membelah kayu. Memotong kayu dengan mata kapak yang tajam akan sedikit mengeluarkan
tenaga dibandingkan kapak yang tumpul dengan gaya yang sama. Kapak yang baik adalah
yang memiki luas permukaan kapak yang kecil.
2. Sepatu salju

Orang-orang yang tinggal di daerah bersalju secara tidak langsung telah memanfaatkan
konsep tekanan. Mereka sudah memiliki pemikiran untuk membuat sepatu salju yang luas
alasnya besar sehingga mampu memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju dengan
tujuan memudahkan mereka berjalan di atas salju.
3. Sirip ikan

Sirip ikan yang lebar akan memungkinkan ikan bergerak dalam air dengan bebas dan linca.
Hal ini disebabkan karena ikan memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang lebar.
Sirip tersebut memberikan tekanan yang besar ke air ketika digerakkan, sehingga ikan
memperoleh gaya dorong air sebagai reaksinya.
 Tekanan Zat Cair
Ketika kita menyelam di dalam air, telinga kita akan terasa tertekanan bukan? Apalagi jika
kolam yang kita selami lebih dalam. Semakin dalam tekanan tersebut rasanya lebih kencang.
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ternyata, kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair
memengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan tekanan hidrostatis.
Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan.
 Tekanan Hidrostatis
Dapat disimpulkan bahwa Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan zat cair
berdasarkan kedalaman dan massa jenisnya. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin
besar pula tekanan yang dihasilkan. Oleh karena fenomena tekanan hidrostatis tersebut, saat
kita menghitung tekanan di dalam air kita tidak dapat menggunakan rumus yang sama dengan
tekanan zat padat. Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di
atas benda. Namun demikian, berat zat cair tidak dapat diambil begitu saja, karena Massa
benda (m) dan percepatan gravitasi akan memengaruhinya pula. Untuk mengetahui berat zat
cair yang sebenarnya, kita harus mengalikan massa benda (m) dengan percepatan gravitasi
(g), maka rumus tekanan zat cair adalah:

Intinya, rumus tekanan zat cair (p) adalah Massa Jenis Zat Cair dikali Percepatan


Gravitasi dikali Tinggi Zat Cair.
 Hukum Archimedes
Tentunya kita semua telah melihat dan mengetahui bahwa benda yang dimasukkan ke air
terkadang dapat mengapung ketika dimasukkan ke kolam air. Peristiwa tersebut seakan
membuat suatu benda yang dimasukkan ke dalam air beratnya berkurang. Sebetulnya bukan
berarti ada massa benda yang hilang, hal tersebut disebabkan oleh adanya gaya apung (Fa )
yang mendorong benda ke atas atau berlawanan dengan arah berat benda. Secara matematis,
gaya apung dapat diperoleh melalui rumus:

Fenomena ini telah diamati dan dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya kemudian
dinyatakan sebagai hukum Archimedes yang berbunyi: “Jika benda dicelupkan ke dalam zat
cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang
didesak oleh benda tersebut”. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur
dalam air daripada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di
udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang
didesak atau dipindahkan benda adalah:

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


Hukum Archimedes tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut atau kapal
selam. Hal itu karena kita mengetahui bahwa suatu benda dapat terapung atau tenggelam
tergantung pada besarnya gaya berat dan gaya apung, dengan pertimbangan:
1. Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda akan
terapung.
2. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat maka benda
akan tenggelam.
3. Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan melayang.
Sebagai catatan, gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada di
bawah permukaan zat cair.
 Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup ternyata akan diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang
dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623- 1662). Mengapa hal demikian menjadi penting?
Karena melalui hukum tersebut kita tahu bahwa benda kecil seperti tiang sekalipun dapat
memiliki tekanan yang tinggi. Misalnya bagaimana alat pengangkat mobil di tempat
pencucian mobil dapat mengangkat mobil hanya dengan udara atau minyak saja. Menurut
hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar, termasuk ke
luas penampang. Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai
berikut.

Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat dua
luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1 ) dan luas penampang besar
(A2 ). Tekanan p (10 N/cm2 ) akan diteruskan menuju luas penampang besar (A2 ) misalnya
100 cm2.

Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N pada luas
penampang kecil mampu menghasilkan gaya 1.000 N pada luas penampang besar.

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan


Berdasarkan prinsip inilah pompa hidrolik tersebut mampu mengangkat mobil yang cukup
berat dan jauh lebih besar dari penampangnya.
 Tekanan Gas
Tekanan gas dapat dibuktikan dengan percobaan sederhana menggunakan gelas yang diisi air
lalu ditutup dengan kertas. Jika gelas tersebut dibalikkan dengan cepat sembari menahan
kertasnya, maka air di dalam tidak akan tumpah bahkan ketika kita melepaskan tangan kita
dari kertas. Hal tersebut terjadi karena HVS mendapatkan tekanan dari udara luar yang
besarnya lebih besar daripada tekanan air dalam gelas.

Prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk mengembangkan balon udara. Balon udara seperti
dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis
udara di sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur
pada udara dalam balon. Seorang pilot balon udara mengontrol temperatur udara dalam balon
dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon. Ketika bara api dari
pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil dari gaya ke atas
sehingga balon akan bergerak ke atas. Hal tersebut terjadi karena udara panas lebih ringan
dari udara dingin. Jika ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau
dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun.
 Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup
Tekanan zat juga memegang peranan penting pada makhluk hidup. Misalnya bagaimana
tanaman mengangkut air dan nutrisi yang dibutuhkannya melalui tekanan. Berikut adalah
beberapa pemaparan aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
 Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan
Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan
pada tumbuhan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut
melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan
diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Lalu
bagaimana mekanisme pengangkutan air, mineral, dan nutrisi tersebut?
1. Pengangkutan Air pada Tumbuhan
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis
melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air
kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang
berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem
daun. Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung
manusia. Lalu, bagaimana caranya air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang
lebih tinggi? Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang.
2. Kapilaritas Batang
Kapilaritas batas ini seperti yang terjadi pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang
hampir menyerupai sedotan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa
kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi
daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Batang tanaman juga dapat diibaratkan
seperti pipa yang memiliki diameter yang sangat kecil. Ketika batang tersebut lebih tinggi
dari air yang berada di sekitar batang sekalipun, air akan berusaha mengisi “pipa” kecil
batang tersebut. Air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang juga dipengaruhi oleh adanya
gaya kohesi dan adhesi.
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
1. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain
yang sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding
pembuluh.
2. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang
tidak sejenis. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul
air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu
dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun juga disebabkan oleh
penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Pada daun, air juga
mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh
bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian
xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.
Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan
Semua bagian dari tumbuhan, meliputi akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan
nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi tumbuhan terpenuhi dibutuhkan suatu proses pengangkutan
nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan.
Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui
pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun
(daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah
yang memiliki konsentrasi gula rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir
melalui pembuluh xilem dan floem.

Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia


Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum pascal.
Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang
tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga
mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan
dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan
darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi
kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga
darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan
mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi.
Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia
Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbon
dioksida (CO2 ). Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan
mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2 . Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi
secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan
tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah.
Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas
tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2
yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2 , sedangkan tekanan
parsial CO2 diberi simbol PCO2 . Dalam sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2
dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
dalam alveoli. Ketika darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah
berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam
darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik (banyak mengandung oksigen) dan PCO2
dalam darah menjadi turun (sedikit mengandung karbondioksida). Darah tersebut selanjutnya
menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh. Pada saat darah tiba di
jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh.
Kandungan CO2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah,
sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan
O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah kembali menuju jantung dan dipompa lagi
ke paru-paru.

SOAL LATIHAN
I. PG
1. Fakor – faktor yang memengaruhi besarnya tekanan adalah …
A. Gaya tekanan dan massa benda
B. Gaya tekanan dan gaya gravitasi
C. Luas bidang tekanan dan gaya tekan
D. Luas bidang tekan dan gaya gravitasi
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah …
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
A. Mengurangi gaya tekan dan memperbesar luas bidang
B. Mengurangi gaya tekan dan memperkecil luas bidang
C. Meningkatkan gaya tekan dan memperbesar luas bidang
D. Meningkatkan gaya tekan dan memperkecil luas bidang
3. Sebuah kubus besi yang memiliki panjang sisi 10 cm diletakkan di atas meja yang
luas permukaanya 4 m2. Jika berat kubus itu adalah 60 N, maka tekanan yang
dihasilkan kubus besi tersebut adalah …
A. 8.000 N/m2
B. 6.000 N/m2
C. 4.000 N/m2
D. 2.000 N/m2
4. Seorang murid mendorong gerobak dengan kedua tangannya dengan gaya sebesar 90
N. Jika luas sebuah telapak tangan adalah 150 cm2, maka tekanan yang diberikan
murid tersebut adalah …
A. 3.000 N/m2
B. 6.000 N/m2
C. 8.000 N/m2
D. 10.000 N/m2
5. Peristiwa berikut yang tidak berhubungan dengan tekanan adalah ….
A. paku runcing mudah ditancapkan di papan
B. gerobak kecil mudah didorong
C. pisau tajam mudah untuk memotong
D. menjinjing beban dengan tali kecil terasa sakit di tangan
6. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah ….
A. mengurangi gaya tekan dan memperbesar luas bidang tekan
B. mengurangi gaya tekan dan memperkecil luas bidang tekan
C. meningkatkan gaya tekan dan memperbesar luas bidang tekan
D. meningkatkan gaya tekan dan memperkecil luas bidang tekan
7. Pendengaran para penyelam tradisional saat menyelam banyak yang terganggu karena
adanya pengaruh ….
A. tekanan udara dalam air
B. gaya angkat air
C. tekanan hidrostatis air
D. tekanan atmosfer
8. Seorang penyelam menyelam pada kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m³.
konstanta gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 N/kg. Besar tekanan hidrostatisnya
adalah … N/m²
A. 3.000
B. 30.000
C. 40.000
D. 50.000
9. Kapal laut dapat terapung di permukaan air, karena ….
A. massa jenis bahan pembuat kapal lebih kecil daripada massa jenis air
B. massa jenis seluruh kapal lebih kecil daripada massa jenis air
C. massa jenis bahan pembuat kapal leih lebih besar daripada massa jenis air
D. massa jenis bahan pembuat kapal sama dengan massa jenis air
10. Alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal adalah ….
A. alat pengangkat mobil
B. galangan kapal
C. balon udara
D. kapal selam
KUNCI JAWABAN
1. C 6. D
2. D 7. C
3. B 8.
4. A 9. B
5. B 10.
Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan
II. ESSAY
1. Gaya 500 N bekerja pada permukaan seluas 2,5 m². Tekanannya adalah …
Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 500 Newton
Luas permukaan (A) = 2,5 meter kuadrat
Ditanya : Tekanan (P)
Jawab :
Tekanan (P) :
P=F/A
P = 500 / 2,5
P = 200 N/m²
P = 200 Pascal
2. Seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m³,
konstanta gravitasi pada tempat tersebut yakni 10 N/kg. Besar tekanan hidrostatisnya
ialah…. N/m².
Pembahasan:
Diketahui:
h=3m
ρ = 1.000 kg/m³
g = 10 N/kg
Ditanyakan: ph = …?
ph = ρ . g . h
ph = 1.000 kg/m³ . 10 N/kg . 3 m = 30.000 N/m²
3. Seekor ikan sedang berenang di akuarium. Ikan tersebut berada 50 cm dari permukaan
akuarium. Berapakah tekanan hidrostatis yang diterima oleh ikan? Apabila diketahui
massa jenis airnya = 1000 kg/m³ dengan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2).
Pembahasan:
Diketahui:
h = 50 cm = 0,5 m
ρ = 1000 kg/m³
g = 10 m/s²
Ditanyakan: ph = …?
Jawaban:
ph = ρ . g . h
ph = 1000 kg/m³ . 10 m/s² . 0,5 m
ph = 5000 N/m²
4. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tekanan yang besar ialah…
Jawab:
Meningkatkan gaya tekan dan memperkecil luas bidang
5. Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 50 N. setelah ditimbang di dalam air,
beratnya menjadi 30 N. Benda tersebut mendapatkan gaya angkat sebesar ….
Pembahasan
Diketahui :
Wu = 50 N 
Wa = 30 N 
Ditanya: Fa? 
Rumus: Fa = Wu – Wa 
Fa = Gaya ke atas (gaya angkat) zat cair 
Wu = Berat di udara 
Wa = Berat di air 
Fa = Wu – Wa 
Fa= (50 – 30) N 
Fa= 20 N 
Sehingga, gaya angkat benda tersebut adalah sebesar 20 N

Smpit Citra Ummat Kota Tidore Kepulauan

Anda mungkin juga menyukai