Makalah Hukum Sosialisss
Makalah Hukum Sosialisss
Makalah Hukum Sosialisss
Di Susun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perbandingan Sistem Hukum .Dimana dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Perbandingan Sistem Hukum”.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya sehingga dapat
menambah pengetahuan kita semua. Akhir kata kami mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam makalah ini, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Untuk itu
kami menerima saran dan kritikan dari pembaca sebagai batu loncatan bagi penulis
untuk pembuatan makalah kedepannya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem hukum sosialis berasal dari hukum Uni Soviet yang dikembangkan sejak
1917, dimana pada tahun ini terjadi Revolusi Oktober yang mengakhiri pemerintahan
kerajaan rusia. Hukum ini mengalami penyebaran melalui politik demokrasi rakyat ke
Negara-negara di Eropa dan Asia. Pokok sistem hukum sosialis adalah hukum yang
dijiwai ajaran Marxis-Lenimisme yang dianut oleh para pakar hukum di Uni Soviet serta
ajaran meterialisme dan teori evolusi dimana dikatakan bahwa meteri merupakan
satu-satunya benda nyata di duniaini.1
Menurut hukum sosialis, hukum merupakan suatu alat untuk menekan kelas
tertindas yaitu kepentingan dan ketidakadilan. Hukum yang adil berarti menyerukan
suatu ideologi. Fungsi hukum sosialis bukan untuk mengekspresikan konsep keadilan
tertentu, tetapi mengorganisasi kekuatan-kekuatan ekonomi bangsa dan
mentranformasikan tingkah laku dan sikap warga Negara. Dengan
1
Ajaran Marxisme Lenisme menolak prinsip pembagian kekuasaan dalam system
pemerintahannya. Seluruh kekuasaan terkonsentrasi di tangan pemegang kekuasaan
tertinggi, kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudisial dijalankan secara eksukutif oleh
pemegang kekuasaan tertinggi.
B. Rumusan Masalah
C. tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apakah
itu sistem hukum sosialis, bagaimana ciri dari sistem hukum tersebut, dimana sajakah
sistem hukum tersebut diterapkan, apa perbedaan sosialis dan komunis dan apa
keuntungan dan kerugian sistem hukum tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Michael Bagdan, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, Bandung : Penerbit Nusa Media,
2010, Hlm.259
3
Meski begitu, Marxis-Lennis tidak menganggap sosialisme sebagai tahap
akhir dalam perkembangan manusia. Tahap akhir ini adalah tahap komunisme, yang akan
tercapai bila sarana produksi menjadi sangat maju sehingga segala esuatu diperoleh secara
berlimpah dan akibatnya ekonomi uang serta mekanisme-meknisme pendistribusian dan
penjatahan barang dan jasa lainnya tidak diperlukan lagi. Dalam masyarakat komunis, rakyat
akan mampu mengembangkan sifat mulianya, dan bila diperlukan, dengan sukarela akan
bekerja demi kebaikan bersama tanpa memerlukan imbalan. Tentu saja akan ada aturan
tentang intervensi yang diperlukan disertai penggunaaan pemaksaan umum, misalnya
menentang kekerasan terhadap pasien-pasien jiwa, tetapi aturan ini tidak punya karakter
hukum.
2
Ibid, Hlm.260
3
Ibid, Hlm.261
4
.
Proses terbentuknya sistem hukum sosialis tidak lepas dari kondisi buruk yang
dialami rakyat dibawah sistem Kapitalisme. Kondisi buruk ini terutama dialami oleh kaum
buruh pada waktu itu. Sehingga munculah berbagai gerakan yang menamakan dirinya
sosialisme. Gejala sosialis pada waktu itu masih sangat muda dan awalnya dihadapi dengan
ketiadaan pengetahuan dan pemahaman dipihak pengamat, pengulas dan cendekiawan.
Kemudian muncullah tokoh-tokoh cendekiawan pemikir sosialis. Banyak pendapat dan teori
dari berbagai cendekiawan dari tahun ke tahun hingga sampailah pada masa Karl Marx.
Marx mengemukakan teori dan gagasan sosialis dengan dasar yang kuat dan bukan
merupakan suatu gerakan. Konsep sosialis Marx inilah yang menjadi cikal bakal sistem
hukum sosialis yang dipakai berbagai negara dunia. Sehingga pemimpin revolusi Rusia
Vladimir Lenin menafsirkan dan mengembangkan konsep sosialis Marx yang sekarang kita
kenal dengan teori Marxis dan Leninis. Marxis dan Leninis telah menginspirasi ekonomi
terencana klasik dari negara-negara sosialis di dunia yang sangat berbeda dengan ekonomi
pasar ala barat4.
Sistem Tanah air hukum sosialis tentu saja Rusia Soviet, kemudian Uni
Soviet, yang selama beberapa tahun pertama menjadi satu-satunya menjadi negara sosialis di
dunia. Tatanan sosial sosialis, termasuk ekonomi terencana dan sistem hukum yang
diadaptasikan dengannya, berangsur-angsur menyebar ke negara-negara satelit Uni Soviet.
Negara yang pertama yang mengadopsinya adalah Mongolia, kemudian negara-negara Eropa
Timur dan sejumlah negara non Eropa. Perkembangan hukum di Yugoslavia dan Albania
agak berbeda dengan model Soviet. Dari negara-negara non Eropa itu, beberapa sudah
menjadi sosialis sepanjang generasi yaitu Cina, Korea Utara, dan bagian utara Vietnam,
sementara sisanya mengalami percobaan sosialis untuk waktu yang lebih singkat, yaitu bekas
4
Peter De Cruz, Perbandangan Sistem Hukum, Bandung : Penerbit Nusa Media, 2010,
Hlm.261
5
koloni-koloni Portugis di Afrika yang menjadi negara merdeka pada tahun 1970-an5. Hampir
semua sistem hukum sosialis dibangun diatas tradisi hukum Eropa Kontinental. Sesudah
sosialisme jatuh, bisa dipastikan sistem-sistem hukum itu akan kembali ke keluarga hukum
Eropa Kontinental.
Sistem Tanah air hukum sosialis tentu saja Rusia Soviet, kemudian Uni
Soviet, yang selama beberapa tahun pertama menjadi satu-satunya menjadi negara sosialis di
dunia. Tatanan sosial sosialis, termasuk ekonomi terencana dan sistem hukum yang
diadaptasikan dengannya, berangsur-angsur menyebar ke negara-negara satelit Uni Soviet.
Negara yang
pertama yang mengadopsinya adalah Mongolia, kemudian negara-negara Eropa Timur dan
sejumlah negara non Eropa. Perkembangan hukum di Yugoslavia dan Albania agak berbeda
dengan model Soviet. Dari negara-negara non Eropa itu, beberapa sudah menjadi sosialis
sepanjang generasi yaitu Cina, Korea Utara, dan bagian utara Vietnam, sementara sisanya
mengalami percobaan sosialis untuk waktu yang lebih singkat, yaitu bekas koloni-koloni
Portugis di Afrika yang menjadi negara merdeka pada tahun 1970-an6. Hampir semua sistem
hukum sosialis dibangun diatas tradisi hukum Eropa Kontinental. Sesudah sosialisme jatuh,
bisa dipastikan sistem-sistem hukum itu akan kembali ke keluarga hukum Eropa Kontinental.
Secara lebih terperinci lagi, kelompok negara yang telah menerima hukum
sosialis dapat dibagi ke dalam dua kategori utama7 :
1. Yurisdiksi sosialis yang lebih tua, seperti Polandia, Bulgaria, Hungaria,
Cekoslowakia, Romania, Albania, Republik Rakyat Cina, Republik Rakyat Vietnam,
Republik Rakyat Demokratik Korea, Mongolia, dan Kuba.
2. Sistem hukum sosialis yang lebih baru atau baru lahir, seperti Republik Demokratik
Kamboja, Laos, Mozambik, Angola, Somalia, Libia, Etiopia, Guinea, dan Guyana
5
Ibid, Hlm.272
6
Ibid, Hlm.272
7
Peter De Cruz, op.cit, Hlm.263-264
6
E. Perbedaan Sosialis dan Komunis
Di beberapa negara penganut sistem hukum sosialis, partai komunis adalah satu-satunya
badan perencanaan dan pemerintahan yang nyata. Begitu memutuskan suatu kebijakan
tertentu, partai ini akan mengkomunikasikan rencana-rencananya kepada semua
organ konstituennya dan kebijakan ini akan dilaksanakan oleh agensi-agensi legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Perbedaan utama antara sosialisme dan komunisme terletak pada
sarana yang digunakan untuk mengubah kapitalis menjadi sosialisme. Paham sosialis
berkeyakinan perubahan kapitalisme dapat dilakukan dengan cara damai dan demokratis.
Paham ini juga mengutamakan perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap dalam hal
keikutsertaan dalam pemerintah yang belum seluruhnya menganut sistem sosialis
Runtuhnya negara besar Uni Soviet yang menjadi induk komunisme tidak diikutsertai
oleh negara-negara lain yang juga menganut paham komunisme. Hal ini disebabkan karena
sebenarnya paham komunis di negara Uni Soviet berbeda dengan paham komunis di RRC
maupun negara lain yang sama-sama menganut komunis dalam penafsiran mereka terhadap
ajaran Marxisme. Contohnya, Revolusi Oktober di Uni Soviet dimotori oleh kelompok
pelopor (vanguard gropu), sedangkan revolusi di RRC dilakukan dengan cara gerilya
bersama para petani.
7
Dengan adanya perkembangan pemikiran para ahli dalam mengartikan
komunisme, Khrushchev mencerminkan komunisme sebagai suatu gaya hidup yang
berdasarkan pada nilai-nilai tertentu, diantaranya 8:
2. Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah dan harus dipakai untuk mencapai
komunisme. Keotoriteran harus digunakan baik terhadap musuh maupun pengikut
komunisme sendiri.
3. Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme. Oleh karenanya semua
aparatur negara dan alat kenegaraan diabadikan untuk mencapai komunisme.
Sehingga, negara ikut andil baik di bidang politik, sosial, maupun budaya. Dengan
adanya peran negara dalam berbagai aspek, maka kebebasan masyarakat dalam
berinspirasi juga dikekang oleh negara. Hal tersebut dibuktikan dengan pembatasan
pers di negara komunis. Yang mana pers di negara komunis hanya menampakkan
sisi baik negara komunis.
8
Miriam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2008,Hlm.155-156
9
Miriam Budiardjo, op.cit, Hlm.151
8
• Didasarkan oleh perencanaan negara. Semua pekerjaan dilaksanakan
berdasarkan perencanaan negara yang sempurna, di antara produksi dengan
penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam
produksi seperti yang berlaku dalam Sistem Ekonomi Kapitalis tidak akan
terjadi.
• Produksi dikelola oleh negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola
oleh negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk
kepentingan- kepentingan negara.
Kelemahan Sistem Hukum Sosialis adalah10 :
• Sulit melakukan transaksi tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu
yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya. Stabilitas
perekonomian negara
sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh negara, bukan
ditentukan oleh mekanisme pasar.
• Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat individualistis, ini menunjukkan
secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh
dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
• Mengabaikan pendidikan moral, sementara pendidikan moral individu
diabaikan. Dengan demikian, pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan
utama dan nlai- nilai moral tidak diperhatikan lagi.
kebutuhan manusia. Deminsi ini adalah demensi sosial dalam kehidupan sosial.
10
Miriam Budiardjo, op.cit, Hlm.152
9
Ada beberapa unsur diantaranya sebagai berikut:
1. Ketertiban
2. Sistem sosial
3. Lembaga-lembaga sosial
4. Pengandalian sosial/sanksi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori hukum Sosialis menurut Marxis-Leninis adalah suatu sistem hukum dimana
Negara memiliki penguasaan dan peran yang sangat penting dalam hukum dan sarana
sistem produksi, yang bertujuan untuk mengembangkan negara bersangkutan. Bukan
untuk kepentingan Individu.
2. Proses terbentuknya sistem hukum sosialis diawali dengan buruknya kondisi rakyat
akibat kapitalisme. Sehingga memunculkan teori dan gagasan oleh para cendekiawan
salah satunya yang paling terkenal adalah teori sosialis oleh Karl Marx. Teori Marx
menjadi dasar sistem hukum negara negara sosialis.
3. Kelompok negara yang telah menerima hukum sosialis dapat dibagi ke dalam dua
kategori utama :
a. Yurisdiksi sosialis yang lebih tua, seperti Polandia, Bulgaria, Hungaria,
Cekoslowakia, Romania, Albania, Republik Rakyat Cina, Republik Rakyat
Vietnam, Republik Rakyat Demokratik Korea, Mongolia, dan Kuba.
b. Sistem hukum sosialis yang lebih baru atau baru lahir, seperti Republik
Demokratik Kamboja, Laos, Mozambik, Angola, Somalia, Libia, Etiopia,
Guinea, dan Guyana.
4. Perbedaan utama antara sosialisme dan komunisme terletak pada sarana yang
digunakan untuk mengubah kapitalis menjadi sosialisme
11
DAFTAR PUSTAKA
12