Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

PERBANDINGAN PEMIDANAAN INTERNASIONAL

“ SISTEM HUKUM SOSIALIS KOMUNIS “


Disusun oleh :
1. Iqbal Al Farezi ( 3663)
2. Ivandi Tegar Kurniawan ( 3672)
3. Jessica Tio Minar Simatupang (3677)
4. Karina Syahfitri (3681)
5. Landra Fikri Dzaky (3688)
6. Lidya Seventina Ompusunggu (3691)
7. Lisa Apriana (3693)
8. Suma Amaruz Yusti (3703)
9. Made Ayu Dian Jayanti (3709)
10. Mario Partogi (3713)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASYARAKATAN


POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
DEPOK
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem hukum sosialis berasal dari hukum Uni Soviet yang dikembangkan
sejak 1917, dimana pada tahun ini terjadi Revolusi Oktober yang mengakhiri
pemerintahan kerajaan rusia. Hukum ini mengalami penyebaran melalui politik
demokrasi rakyat ke Negara-negara di Eropa dan Asia. Pokok sistem hukum
sosialis adalah hukum yang dijiwai ajaran Marxis-Lenimisme yang dianut oleh
para pakar hukum di Uni Soviet serta ajaran meterialisme dan teori evolusi
dimana dikatakan bahwa meteri merupakan satu-satunya benda nyata di dunia ini.
Menurut hukum sosialis, hukum merupakan suatu alat untuk menekan
kelas tertindas yaitu kepentingan dan ketidakadilan. Hukum yang adil berarti
menyerukan suatu ideologi. Fungsi hukum sosialis bukan untuk mengekspresikan
konsep keadilan tertentu, tetapi mengorganisasi kekuatan-kekuatan ekonomi
bangsa dan mentranformasikan tingkah laku dan sikap warga Negara. Dengan
demikian Negara-negara yang menganut sistem hukum sosialis ini hanya
mengenal konsep hukum publik sedangkan hukum privat tidak ada Sistem hukum
sosialis yang berbasis doktrin komunis mengabaikan prinsip-prinsip keadilan
moral. Doktrin hukum sosialis berbasis pada doktrin marxisme mengajarkan
bahwa hukum sebenarnya adalah suatu struktur yang melayani kepentingan-
kepentingan ekonomi.
Bagi kaum marxisme hukum adalah alat kebijaksanaan bagi mereka yang
memerintah. Hukum yang berlaku di Uni Soviet tidak memiliki nilai absolut pada
dirinya.Ajaran Marxisme Lenisme menolak prinsip pembagian kekuasaan dalam
sistem pemerintahannya. Seluruh kekuasaan terkonsentrasi di tangan pemegang
kekuasaan tertinggi, kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudisial dijalankan secara
eksukutif oleh pemegang kekuasaan tertinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem-sistem hukum di negara-negara yang termasuk keluarga hukum


sosialis ini pada dasarnya adalah sistemsistem hukum yang menganut konsep-
konsep hukum yang dijiwai oleh ajaran Marxis (Marxisme).Hukum di negara-
negara sosialis ini terutama dimaksudkan untuk membangun dan menunjang
terciptanya suatu masyarakat baru sesuai dengan ajaran Marxis, yang berlainan
dengan keadaan masyarakat sebelumnya. Faktor ekonomi merupakan faktor
utama dan menentukan kehidupan bangsa dan negara, sehingga segala sesuatunya
harus tunduk pada pemerintah yang bertugas memimpin proses transformasi dari
susunan masyarakat lama ke arah terciptanya masyarakat baru, dijiwai ajaran
Marxis yang menganut kolektivisme dalam bentuk yang mutlak.
Keluarga hukum sosialis ini berasal dari hukum Uni Sovyet (sekarang
Rusia) yang mulai berkembang sejak tahun 1917, pada saat terjadinya revolusi
oktober yang mengakhiri pemerintahan kerajaan Rusia. Sistem hukum sosialis ini
kemudian berkembang ke negara-negara lain yang menganut sistem politik dan
ekonomi yang sama yang disebut negara Demokrasi Rakyat, baik itu di Eropa
maupun di Asia.
Sistem hukum sosialis adalah hukum dari Negara Negara yang
pemerintahannya secara resmi memandang Negara tersebut sebagai sosialis atau
bergerak dari kapitalisme menuju sosialisme, dan menganggap sebuah masyarakat
komunistik sebagai tujuan puncaknya. Hukum oleh pemerintahnya atau
pemimpinnya digunakan sebagai sarana dalam merencanakan dan
mengorganiasikan struktur ekonomi dan sosial tersebut, dan ia hanya sekedar
bagian dari struktur idiologis yang mengontrolrealitas materi dari sarana produksi;
ia ditentukan dan didefinisikan dalam kaitannya dengan fungsi politisnya. Bahwa
seluruh cita hukum berkaitan dengan negara dan karena itu merupakan sarana
dengan mana mereka yang mengawasi alat-alat produksi tetap mengawasi mereka
yang dicabut hak miliknya. Denganberpindahnya pemilikan alat-alat produksi
ketangan masyarakat, individu akan dilibatkan, seperti halnya negara dan hukum,
yang dibenarkan hanya oleh kebutuhan dengan paksaan.
Sumber hukum dalam sistem hukum sosialis adalah: Keputusan Tertinggi
para penguasa berupa produk kebijaksanaan pemerintah atau negara. Intinya:
tidak ada sumber hukum yang resmi, yang jelas:
1. Hukum adalah penguasa negara
2. Hukum membela Rakyat proletar
Quegley merangkum fitur-fitur hukum sosialis sebagai berikut :
1. Hukum sosialis diprogramkan untuk lenyap secara perlahan-lahan
bersamaan dengan hilangnya hak kepemilikan privat dan kelas-kelas
sosial serta transisi menuju sebuah tatanan sosial komunistik,
2. Negara-negara sosialis didominasi oleh sebuah partai politik tunggal,
3. Di dalam sistem sosialis hukum disubordinasikan untuk menciptakan
sebuah tatanan ekonomi baru dimana didalamnya hukum privat di
absorbsi oleh hukum publik,
4. Hukum sosialis memiliki sebuah karakter pseudo religius,
5. Hukum sosialis lebih bersifat prerogatif ketimbang normatif,
Kelompok Negara yang mempergunakan sistem hukum sosialis adalah dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Yurisdiksi sosialis yang lebih tua, seperti Polandia, Bulgaria, Hungaria,
Cekoslowakia, Romania, Albania, RRC, Korea Utara, Vietnam,
Mongolia dan Kuba ;
2. Kelompok Hukum Sosialis yang baru adalah Kamboja, Laos, Muzambik,
Angola, Somalia, Ethiopia, Ghana.
Ciri dari sistem hukum sosialis komunis :
1. Menciptakan kategori hukum yang unik berdasarkan sosialisasi dan
perencanaan dalam rangkaian kategori dasar seperti kepemilikan,
kontrak, dan personalitas hukum.
2. Jaminan kesetaraan hak-hak sosial bagi pekerja (hak-hak buruh-tetapi
hak untuk bersengketa dibatasi, hak atas perawatan medis dan jaminan
sosial, hak atas pendidikan, dll.) dan keputusan hukum tentang hubungan
kerja dan penghidupan.
3. Proses pengesahan dan realisasi undang-undang dimediasi oleh struktur
integrasi politik yang berpusat pada partai Marx-Leninis, dan khususnya,
kurang lebih, keputusan hukum tipe kohesi partai-negara.
Perbedaan Socialist Law Systems dengan sistem hukum lainnya :
1. Socialist law diprogramkan untuk menjauhkan keburukan yang tidak
muncul dari kepemilikan pribadi dan kelas sosial dan perubahan ke
aturan sosial umum,
2. Negara-negara sosialis di dominasi oleh satu partai politik,
3. Dalam sistem sosialis, hukum adalah subornasi untuk menciptakan
4. aturan ekonomi, dimana hukum privat diserap oleh hukum publik,
5. Socialist law mempunyai karakter religious-palsu,
6. Socialist law adalah prerogative hukum normatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ade Maman, Suherman. Pengantar Perbandingan Sistem Hukum .Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada. 2006
Arief, Barda Nawawi. Perbandiangn hukum pidana. Jakarata: PT. Raja Grafindo
Persada. 2003
Arrasjid, Chainur. Dasar-Dasar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. 2006
De Cruz, Peter. Perbandingan Sisitem Hukum (Common Law, Civil Law dan
Socialist Law). Bandung: Nusa Media. 2010
Friedmann,W. Teori & Filsafat Hukum. Jakarta: Rajawali. 1990
Manan, H. Abdul. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta: Kencana Prenada
Media. 2006
Rahardjo, Satjipto. ILMU HUKUM . Bandung: Percetakan Offset Alumni. 1982
Sardjono, H.R. Bunga Rampai Perbandingan Hukum Perdata. Jakarta: Ind Hill
Co. 1991
Sardjono, R. Perbandingan Hukum Perdata. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Muhamadiyah. 1985-1986
Tobing, M.L. Sekitar Pengantar Ilmu hukum. Jakarta: Erlangga. 2005

Anda mungkin juga menyukai