Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rumah sakit merupakan organisasi yang didalamnya terdapat instalasi
serta unit-unit yang harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan semaksimal mungkin kepada masyarakat sehingga tujuan
terciptanya derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai. Salah satu unit
bisnis yang ada di rumah sakit adalah instalasi farmasi yang memegang
peranan penting dalam memenuhi ketersediaan obat (Suraida dan Retnani,
2017). Ketersediaan persediaan obat pada rumah sakit berpengaruh terhadap
kualitas layanan pasien sehingga dibutuhkan sistem persediaan obat yang baik
untuk dapat menjamin kelancaran kegiatan operasionalnya (Rizki et al, 2015).
Persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
14.6) diartikan sebagai asset yang tersedia untuk dijual, tersedia dalam proses
produksi untuk dijual, dan tersedia dalam bentuk bahan atau perlengkapan
(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan obat dalam rumah sakit tentunya menjadi hal utama yang harus
diperhatikan, mengingat ketersediaan obat yang lengkap dan baik tentunya
akan berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit
tersebut (Rahayu et al, 2016). Pengelolaan persediaan pada rumah sakit sesuai
dengan ketentuan pasal 3 ayat (2) Peraturan pemerintah Nomor 27 tahun 2014
yaitu mewajibkan pengelola memenuhi tanggung jawabnya dalam kewajiban
untuk mengetahui semua dengan rinci setiap pelaporan, pengelolaan barang
milik negara atau daerah berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum
transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai (Febriana dan
Indrayati, 2017).
Persediaan obat merupakan aspek yang penting dikarenakan persedian
obat nilainya sangat besar dan juga jumlahnya yang banyak serta menjadi
elemen penting dalam proses penyembuhan pasien (Putra dan Usriyati, 2015).

1
2

Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang diharapkan mampu


menghindari atau bahkan menghilangkan tindakan kecurangan seperti
korupsi, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal
(Achmad dan Azizah, 2017).
Kesimpulan yang terdapat pada penelitian terdahulu ditemukan banyak
rumah sakit yang masih memiliki kelemahan pada sistem informasi akuntansi
persediaan. Hal ini dapat dilihat dari 4 penelitian terdahulu yang memiliki
masalah dalam sistem informasi akuntansi persediaan seperti perangkapan
tugas/fungsi pada bagian koordinator logistic dalam melakukan prosedur
pembelian atas persediaan dan belum adanya sumber daya untuk bagian
gudang dalam melaksanakan prosedur sistem pengendalian internal
(Puspitasari et al, 2017). Selain perangkapan tugas dan fungsi terdapat
kelemahan lain yaitu pada perhitungan fisik persediaan yang disebabkan
adanya kesalahan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk melakukan
pembelian persediaan (Pangadda et al, 2015), kemudian berkaitan dengan
pencatatan manual juga terdapat kesalahan yang disebabkan karena kurangnya
informasi mengenai kekurangan barang (stok out) atau penumpukan barang
(over stok) (Achmad dan Azizah, 2017), ada pula terkait masalah back up
database yang dilakukan belum berkala (Adibah, 2017). Dari kelima
penelitian terdahulu terdapat 1 penelitian yang sudah baik dalam menerapkan
sistem informasi akuntansi persediaan pada rumah sakit yaitu ditunjukkan
dengan (1) struktur organisasi yang baik karena adanya pemisahan fungsi
serta tanggung jawab setiap fungsi, (2) prosedur sudah diatur sesuai dalam
(SOP), (3) pencatatan yang didukung dengan dokumen-dokumen yang
memadai, (4) pelaporan obat menggunakan aplikasi E-Inventory dan
persediaan kartu gudang (Suraida dan Retnani, 2017).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ditemukan beberapa hal yang
masih belum sesuai dengan teori sistem informasi akuntansi seperti
permasalahan perangkapan tugas dan fungsi serta pelaksanaan pada prosedur
sistem informasi akuntansi. Maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah
3

untuk menganalisis sistem informasi akuntansi persediaan pada Rumah Sakit


Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram, sehingga judul pada penelitian ini ialah
“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat (Studi Kasus
Pada Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Kota Mataram)”
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi persediaan obat pada


Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma?
2. Apa saja hambatan yang terjadi pada penerapan sistem informasi
akuntansi persediaan obat pada Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi
persediaan obat pada Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
b. Untuk mengevaluasi apa saja hambatan yang mempengaruhi
persediaan obat yang ada di rumah sakit jiwa Mutiara Sukma.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan mahasiswa dan
memberikan tambahan referensi kepada peneliti lain terkait dengan
topik penelitian sistem informasi akuntansi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini mampu memberikan masukan yang positif bagi pihak
manajemen rumah sakit dengan adanya analisis serta rekomendasi
yang telah diuraikan peneliti terkait permasalahan seputar sistem
informasi akuntansi persediaan obat pada RSJ Mutiara Sukma

Anda mungkin juga menyukai