Anda di halaman 1dari 5

Kumpulan 8 Mahfudzat

(Peribahasa Arab)

ِ ‫الو ْق‬
71. ‫ت‬ َ ‫ف‬ َ ‫َت ْنظِ ْي ُم‬
َ ْ‫الع َم ِل ي َُو ِّف ُر ِنص‬
Pengaturan (manajemen) pekerjaan itu memperbanyak
separohnya waktu.

Ini hanya kiasan, tentunya manajemen atau


pengaturan pengerjaan sesuatu akan membuat waktu
lebih lambat.

Tapi dengan pengaturan pekerjaan yang baik


menghasilkan pengerjaan yang lebih cepat dan
ringkas, dampaknya adalah dengan selesai suatu
pekerjaan akan menghasilkan waktu lebih luas guna
mengerjakan kegiatan lain dan aktivitas berbeda.

Akan halnya jika mengerjakan sesuatu tanpa penataan


dengan baik membuat pekerjaan acak acakan tidak
terpola sehingga efisiensi waktu serta dana dan tenaga
tidak dapat dicapai dengan maksimal.
(www.pontren.com)

72. ٌ‫رُبَّ َأ ٍخ َل ْم َتل ِْدهُ َوالِدَ ة‬


Ada banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu
ibu.

Ada banyak persahabatan yang lebih akrab daripada


saudara sendiri. Hal itu benar adanya dalam kehidupan
kita tanpa kita sadari. Pasti kita mempunyai
orang-orang terdekat dalam hidup kita, padahal bukan
saudara kandung. Bahkan tahu segala rahasia hidup
kita lebih banyak dari pada keluarga kita sendiri.
Mereka adalah orang-orang yang tanpa sadar telah
menyayangi kita dan kita pun menyayanginya. Tanpa
sadar pula mereka adalah layaknya saudara kandung
kita sendiri.

Demikian pula orang-orang yang bersaudara karena


disatukan oleh Mabda Islam. Layaknya persaudaraan
antara kaum anshor dan kaum muhajirin. Mereka
saling mencintai dan saling berbagi melebihi kecintaan
mereka kepada saudara kandung mereka.

ِ ْ‫ب ِبالصُّم‬
73. ‫ت‬ َ ‫ض‬ َ ‫دَ اوُ ْوا‬
َ ‫الغ‬
Obatilah kemarahan itu dengan diam.

Alih-alih menjadi solusi. Banyak berbicara saat sedang


marah malah akan memperburuk suasana. Nabi SAW
bersabda,
‫غضب أحد ُكم فليس ُكت‬
َ ‫وإذا‬
Apabila salah seorang dari kalian marah maka diamlah
(Shahih, HR Ahmad 2556).

Maka diam adalah obat saat terjadi kemarahan. Bukan


hanya bagi ia yang sedang diamuk amarah namun juga
untuk mereka yang menyaksikan. Hindari hasrat ikut
berkomentar. Termasuk bila itu terjadi dalam lingkup
kerja maupun kehidupan berumah tangga.

74. ‫ال َكاَل ُم َي ْنفُ ُذ َما اَل َت ْنفُ ُذهُ اِإل َب ُر‬
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa
ditembus oleh jarum.

Setajam-tajamnya jarum, dia tidak akan melukai


perasaan seseorang. Tetapi, sebuah perkataan dapat
melukai hati orang lain.
75. ‫ْس ُك ُّل َما َي ْل َم ُع َذ َهبًا‬
َ ‫َلي‬
Tidak semua yang mengkilat itu emas.

Perlu melakukan verifikasi sebelumnya terhadap


sesuatu yang nampak indah baik secara fisik atau
secara deskripsi, karena bisa jadi perkataan manis ini
merupakan penutup dari hal buruk di belakangnya,
atau bisa jadi memang benar benar manis.

Untuk memastikan apakah hal ini memang sebenarnya


ataukah bualan maka perlu kehati-hatian dan
kecermatan dalam melangkah, karena sesuatu yang
nampak belum tentu kenyataannya bagai yang terlihat.

76. ‫سِ ي َْرةُ ال َمرْ ِء ُت ْن ِبُئ َعنْ َس ِري َْر ِت ِه‬


Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.

Terkadang seseorang dapat berbohong dengan


lisannya, namun bahasa tubuhnya menunjukkan
makna sebenarnya.

77. ‫ِق ْي ِم ُة ال َمرْ ِء ِب َق ْد ِر َما يُحْ سِ ُن ُه‬


Nilai seseorang itu sebesar kebaikan yang telah
diperbuatnya.

Nilai seseorang tidak terletak pada ucapannya, yang


bisa jadi hanya sesumbar saja. Orang bisa menjanjikan
banyak kebaikan untuk diberikan kepada kita, tapi
belum tentu bisa mewujudkan janjinya.

Nilai seseorang juga tidak dapat dilihat dari jabatannya,


kekuasaannya, kekayaannya, kedudukannya, dan
nasabnya.
َ ‫اك اَل َمنْ َأضْ َح َك‬
78. ‫ك‬ َ ‫ك َمنْ َأ ْب َك‬
َ ُ‫ص ِد ْيق‬
َ
Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis,
bukan yang membuatmu tertawa.

Mahfudzat ini menakar kualitas persahabatan dari


seberapa berani seseorang menunjukkan kesalahan
saudaranya meski bisa membuat dia menangis, bukan
membuat nyaman saudaranya agar dia senang dan
tertawa.

Teman yang membuatmu tertawa adalah teman biasa


atau kenalan, ia hanya bersamamu ketika senang. Ia
hanya mencarimu ketika membutuhkan hiburan karena
ia ingin tertawa bersamamu. Ketika kamu susah maka
ia hilang entah kemana. Teman yang seperti ini, sering
membuatmu tertawa sehingga kamu lalai dan lupa
kepada Allah.

Rasulullah bersabda: "Sekiranya kalian mengetahui


apa yang aku ketahui maka kalian akan banyak
menangis dan sedikit tertawa."

Memperdalam pemaknaan pribahasa di atas, Ibnu


Waziir memberikan nasihat:

َ ‫وصديقك َمن َأصْ دَ َق‬


‫ك ال من ص َّد َقك‬

"Teman yang meluruskanmu dengan jujur bukan teman


yang selalu membenarkanmu."

Maka sebaik-baik sahabat, dia menjamah sisi potensi


kebaikan saudaranya secara timbal balik meski kadang
itu terdengar menyakitkan.

ِ ‫َع ْث َرةُ ال َقدَ ِم َأسْ َل ُم ِمنْ َع ْث َر ِة اللِّ َس‬


79. ‫ان‬
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada
tergelincirnya lidah.
Tergelincirnya kaki mungkin membuat kita cedera, tapi
itu sebatas masalah fisik dan tidak akan melahirkan
permusuhan. Sedangkan karena tergelincirnya lidah,
seseorang dapat mendapat banyak masalah dan juga
musuh.

80. ‫َخ ْي ُر ال َكاَل ِم َما َق َّل َودَ َّل‬


Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan
memberi makna yang jelas.

Senada dengan sabda beliau SAW


Sesungguhnya panjangnya salat seseorang dan
pendek khutbahnya itu menjadi ciri pemahaman yang
baik dalam agama. Oleh karena itu, perpanjanglah
shalat dan perpendeklah khutbah. Dan sesungguhnya
di antara bagian dari penjelasan itu mengandung daya
tarik.’.” [HR. Muslim]

Sumber: "Mahfudzot Kelas 1 KMI Gontor"


www.putrakapuas.com

Anda mungkin juga menyukai