DEPARTEMEN ASISTENSI
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS
DKM AL-KAUTSAR UNIVERSITAS PAKUAN
Nama TTD
Prodi/Kelas/Kelompok
Hari / Tanggal
Dosen PAI
No.Hp (yang bisa Whatsapp) Mentor :
Petunjuk mengerjakan:
1. Mulailah dengan membaca bismillahirrahmanirrahim
2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah
3. Soal terdiri atas 7 butir soal uraian
4. Waktu : 60 menit
1
a. Asyhadu berarti saya bersyahadat. Syahadat sendiri secara bahasa berarti
pernyataan (QS. Ali-Imron: 18), janji (QS. Al-Maidah: 7), dan sumpah (QS. Al-
Munafiqun: 1-2). Secara istilah, Asyhadu berarti menyatakan, berjanji dan
bersumpah untuk beriman kepada Allah dan RasulNya dengan:
- Membenarkan dengan hati
- Mengikrarkan dengan lisan
- Membuktikan dengan perbuatan
b. Karena tanpa mengucapkan kalimat syahadatain maka amal baik yang dikerjakan
bagaikan abu fatamorgana yang terlihat tapi tidak ada. Allah menyebutkan
bagaikan debu yang beterbangan sekalipun melakukan amal baik, yang tidak
didasari oleh syahadat.
c. 1. Pernyataan Lailaahaillallah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah
kepada Allah saja. (QS. Al-An’am: 162)
2. Menyebut Muhammadarrasulullah merupakan dasar penerimaan cara
penghambaan itu dari Muhammad SAW, sebab Rasulukkan merupakan suri
tauladan dalam mengikuti Allah SWT. (QS. Al-Ahzab: 21)
3 Air Muthlaq : Seperti air hujan, salju, embun, air sungai, air laut, air zam-zam
hukumnnya suci dan mensucikan.
Air Musta’mal : Air yang lepas dari anggota tubuh orang yang sedang berwudhu
atau mandi, dan tidak mengenai benda najis. Hukumnya suci seperti yang disepakati
para ulama, dan tidak mensucikan menurut jamhur ulama.
Air yang bercampur benda suci : Seperti bercampur sabun dan cuka selama
pencampuran itu sedikit tidak merubah nama ir, maka hukumnya masih suci
mensucikan menurut madzhab Hanafi, dan tidak mensucikan menurut Imam Syafi’i
dan Malik.
Air yang terkena najis : Jika merubah rasa, warna atau aromanya maka hukumnya
najis tidak boleh dipakai bersuci menurut ijma.
Su’r (sisa) : Yaitu air yang tersisa ditempat minum setelah diminum.
4 - Niat
-Membasuh ke 2 telapak tangan
-Berkumur
-Sedotlah air dengan hidung
-Membasuh wajah
-Membasuh sepasang lengan dan siku
-Membasuh kepala
-Membasuh sepasang telinga
-Membasuh sepasang kaki
-Membaca doa setelah berwudhu
-Tertib
7
a. Menahan diri ketika ada sebab yang membuat kita marah, sampai kita tidak marah.
b. Jangan sampai melakukan kelanjutan dari marah. Jika ada yang mau marah hingga mau
mentalak istrinya, maka kita katakan, “Bersabarlah, tahanlah diri terlebih dahulu.”