KONSEKUENSI SYAHADAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Akhlak
Disusun Oleh :
NIM : 20212068623227
Segala puji syukur kehdirat Allah SWT karna rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul “Konsekuensi Syahadat”. Karya ilmiah ini dibuat pada hari Kamis, 13
April 2023 untuk memenuhi salah satu tuga mata kuliah Akidah Akhlak.
Karya ilmiah ini berisi mengenai makna syahadat, syarat-syarat syahadat, rukun syahadat,
konsekuensi syahadat dan perkara-perkara yang bisa membatalkan syahadat. Karya ilmiah ini
diharapkan mampu memberikan atau menambah wawasan pembaca mengenai syahadat.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penulis
menghrapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki karya ilmiah ini
agar bisa digunakan dengan sebagaimana mestinya.
Terimakasih
penulis
DAFTAR ISI
MAKALAH ................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 3
BAB 1 .......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
3. Tujuan ............................................................................................................................................. 4
BAB 2 .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 5
MAKNA SYAHADAT ................................................................................................................................ 5
SYARAT DAN RUKUN SYHADAT ............................................................................................................. 6
KONSEKUENSI SYAHADAT .................................................................................................................... 10
PERKARA YANG BISA MEMBATALKAN SYAHADAT.............................................................................. 12
BAB 3 ........................................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN ............................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Syahadat merupakan rukun islam yang pertama. Kalimat syahadat merupakan syarat
pertama dan merupakan syarat paling penting digunakan bagi seseorang yang ingin
menjadi muslim (mualaf). Secara bahasa syahadat berasal dari kata bahasa Arab yakni
syahida ( )شهدyang artinya "ia telah menyaksikan". Dalam syariat Islam kalimat tersebut
merupakan sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Tuhan
(Allah) dan Muhammad sebagai rasulNya. Sedangkan menurut istilah, Syahadat
merupakan penetapan dan persaksian baik secara lahir maupun batin. Bahwa muhammad
adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, yang diutus kepada manusia secara kesekuensinya,
yaitu menuruti perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya.
Syahadat disebut juga dengan Syahadatain yang artinya terdiri dari 2 kalimat, yakni
kalimat ketauhidan dan kalimat kerasullan.
Kalimat pertama atau yang disebut kalimat ketauhidan :
ُ َٰ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َٰ َ ا ا
أشهد أن َل ِإل ه ِإَل ٱلل ه
ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh
artinya: Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak di ibadahi selain Allah
Kalimat kedua atau yang disebut kalimat kerasullan :
َٰ ََْ َ ُ َا ُ َ ا ً َ ُ ُ ا
وأشهد أن محمدا رسول ٱلل ِه
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh
artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa makna syahadat?
2. Apa saja syarat dan rukun syahadat?
3. Bagaimana konsekuensi syahadat?
4. Apa saja perkara yang bisa membatalkan syahadat?
3. Tujuan
1. Memahami makna syahadat
2. Mengetahui syarat dan rukun syahadat
3. Mengetahui konsekuensi syahadat
4. Mengetahui perkara yang bisa membatalkan syahada
BAB 2
PEMBAHASAN
MAKNA SYAHADAT
Bacaan syahadat merupakan bacaan yang sangat penting dalam Islam karena merupakan
rukun Islam yang pertama. Jika rukun Islam merupakan sebuah bangunan, maka bacaan
syahadat adalah fondasinya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan salah satu hadits
Rasulullah SAW, yang menyebutkan bahwa dua kalimat syahadat sebagai perkara pertama
yang membangun agama Islam. Bunyi hadist tersebut yakni :
َ َ ِّ ْ َا
الزك ِاة َوال َحج َو َص ْو ِم َر َمضان
َ َ ا
الصَل ِة َو ِإيت ِاء
َ
الله َو ِإقا ِم ُ ُ َ ً َ ُ ُ ََا َ َ َ َْ َ ََ ا ْ َ ََ ُ َ ْ ْ
ِ س شهاد ِة أن َل ِإله ِإَل الله وأن مح امدا رسول
ٍ ِاْلسَلم على خم
Artinya: "Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat
lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci,." (HR Bukhari
Muslim).
Dikutip dari buku Cendekia Kementerian Agama (Kemenag), secara etimologis kalimat
syahadat mengandung makna kesaksian, yang artinya syahadat merupakan kesaksian dan
pengakuan yang diiringi dengan pemahaman sehingga kita dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal Fkultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatra Utara,
Abdul Karim pernah berkata bahwa : "Seorang muslim yang baik tidak hanya mengucapkan
sekali saja ucapan syahadat, sebab setiap menunaikan shalat akan diulangi berkali-kali
bacaan syahadat itu.”
Syahadat mempunyai tiga tempat kedudukan, yakni pada lisan, badan, dan kalbu. Artinya,
syahadat yang diucapkan harus diresapi hingga ke hati, kemudian diwujudkan dengan sikap
untuk melakukan hal-hal baik dan menjauhi larangan Allah. Kalimat syahadat, perlu
diperbarui minimal tiga kali sehari, selain dalam bacaan sholat, adzan, dan iqomah, hal ini
untuk memperbarui iman yang terdapat pada lisan, iman pada badan, dan iman pada kalbu
atau hati, karena mengingat iman manusia yang mudah hilang dan berkurang melalui lisan
dalam mengucapkan kata, perbuatan yang dilakukan anggota badan, dan apa yang
dirasakan dalam hati. Sehingga penting bagi setiap umat muslim untuk terus beribadah
dan mendekatkan diri pada Allah, agar iman dalam diri dapat terus terjaga serta patuh
pada Allah.
Kalimat syahadat sering diucapkan dalam lafadz adzan sebanyak 2 kali serta iqomah 1 kali.
Sedangkan dalam amalan sholat fardhu dalam sehari terdapat 9 kali kalimat syahadat yang
disebut dalam bacaan tasyahud dan juga dalam sholat sunah rowatib. Sehingga dengan
menunaikan sholat dengan tertib setiap hari sudah termasuk salah satu cara untuk
menjaga keimanan kepada Allah dan semakin banyak menunaikan sholat sunah, maka
semakin mendekatkan diri pada kebaikan dan pertolongan Allah. Semakin banyak
mengingat Allah, maka iman dalam diri akan tetap terjaga dan dengan begitu, segala
macam masalah yang dihadapi dalam hidup, meskipun terasa berat, pertolongan Allah
dekat pada orang-orang yang beriman. karena, Allah memiliki segala kekuatan yang dapat
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi hambanya.
Arti dan makna Syahadat perlu diketahui oleh setipa umat muslim. Kata Syahadat artinya
Keesaan Allah SWT dan Kerasulan Nabi Muhammad. Dua kalimat Syahadat yang diucapkan
setidaknya sekali selama seumur hidup ini dapat diartikan sebagai bentuk kepasrahan
seseorang kepada Allah dan menjelaskan bahwa ia percaya dan bersedia untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh agama dan menjauhi apa yang dilarang oleh
agama.
Kalimat kedua Syahadat artinya sebagai bentuk kesediaan diri untuk mengikuti sunnah
Nabi, ittiba’, tidak taklid atau ikut-ikutan dalam mengerjakan suatu amalan ibadah, terlebih
lagi menjauhi segala perbuatan bid’ah apapun bentuknya sebagai bentuk utama dari
penerapan sekaligus konsekuensi terhadap kalimat syahadat.
1. Ilmu ()العلم
Ilmu tentang makna kalimat syahadat yang mengandung peniadaan dan
penetapan, yang menghilangkan kebodohan tentang hal tersebut.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
ُ ْ ُ َّ َ َ َ ُ َّ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ َْ ْ َ ْ َ ُ َّ َ َ ُ َ ْ َ َا
ات َوالله َي ْعل ُم ُمتقل َبك ْم َو َمث َواك ْم
ِ فاعل ْم أنه ال ِإله ِإال الله واستغ ِف ْر ِلذن ِبك و ِلل ُمؤ ِم ِنين وال ُمؤ ِمن
Artinya : “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak)
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-
orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad:19)
Al-haq di sini maksudnya adalah kalimat laa ilaaha illallaah dan mereka
mengetahui (mengilmui) dengan hati mereka akan makna kalimat yang
disebutkan lisan mereka. Dalam Shohih Bukhari, dari Utsman bin
Affan radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
salam bersabda,
من مات وهو يعلم أنه ال إله إال الله دخل الجنة
Artinya : “Barang siapa yang meninggal dan dia mengetahui (mengilmui) bahwa
tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah niscaya pasti masuk
surga.”
2. Yakin ()اليقين
َ َ ُ َّ
يل الل ِه أول ِئك ب سَ اه ُدوا ب َأ ْم َواله ْم َو َأ ْن ُفسه ْم في
َ َ َ ُ ََْ َْ ُ ا َّ ُ َ َ َّ َ ُ ْ ُ ْ َ ا
آمنوا ِبالل ِه َو َر ُس ِول ِه ثم لم يرتابوا وج ِإنما المؤ ِمنون ال ِذين
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ا ُ
الص ِادقون ه ُم
َ ُ َ ُ ْ َ ََُ َ ْ
َم ْن َج َاء ِبال َح َسن ِة فله خ ْي ٌر ِمن َها َوه ْم ِم ْن ف َز ٍع َي ْو َم ِئ ٍذ ِآمنون
4. Taat/patuh ()االنقياد
Artinya : “Dan barang siapa yang menyerahkan wajahnya (dirinya) kepada Allah,
sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah
kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman:22)
Maksud dari “berpegang kepada buhul tali yang kokoh” adalah berpegang
kepada kalimat laa ilaaha illallaah dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala
urusan. Adapun makna “menyerahkan wajahnya” adalah taat. Sedangkan
makna “sedang dia orang yang berbuat kebaikan ” adalah orang yang bertauhid.
5. Jujur ( ) الصدق
artinya : “Alif laam miim Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut:1-3)
6. Ikhlas ()اْلخالص
memurnikan amal dengan niat yang benar dari segala bentuk kesyirikan.
Dalam Shohih Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, dari Nabi shalallahu
‘alaihi wa salam, beliau bersabda:
أو نفسه قلبه من خالصا الله إال إله ال قال من بشفاعتي الناس أسعد
Artinya : “Manusia yang paling bahagia dengan syafaatku adalah mereka yang
mengucapkan laa ilaha illallaah ikhlas dari hati atau jiwanya.”
7. Cinta ()المحبة
من قال ال إله إال الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله عز جل
Aartinya : “Barang siapa yang mengucapkan laa ilaha illa Allah dan mengingkari
apa yang diibadati selain Allah Allah haramkan harta, darah, dan hisabnya.”
(HR Muslim)
Rukun Syahadat
Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “‘abduhu wa rasuluh ”
hamba dan utusanNya). Dua rukun ini menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan
tafrith (meremehkan) pada hak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah makhluk yang paling sempurna
dalam dua sifat yang mulia ini, di sini artinya hamba yang menyembah.
Maksudnya, beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama
dengan bahan ciptaan manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku
atas orang lain.
Persaksian untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua sifat ini
meniadakan ifrath dan tafrith pada hak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena banyak orang yang mengaku umatnya lalu melebihkan haknya atau
mengkultuskannya hingga mengangkatnya di atas martabat sebagai hamba
hingga kepada martabat ibadah (penyembahan) untuknya selain dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Mereka ber-istighatsah (minta pertolongan) kepada
beliau, dari selain Allah SWT.
KONSEKUENSI SYAHADAT
Seorang Muslim yang beriman bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah, dituntut
untuk mewujudkan beberapa hal sebagai bukti kebenaran keimanannya.
Hal hal yang wajib diwujudkan sebagai konsekuensi syahadat Muhammad Rasulullah
adalah:
Di antara berita-berita dari Rasulullah yang wajib kita terima adalah: Berita tentang tanda-
tanda hari kiamat, seperti munculnya dajjal, turunnya Nabi Isa, terbitnya matahari dari
barat, berita tentang pertanyaan di alam kubur; Adzab dan nikmat kubur, begitu juga berita
tentang datangnya malaikat maut dalam bentuk manusia kepada Nabi Musa untuk
mencabut nyawanya lalu Nabi Musa menamparnya hingga rusak salah satu matanya.
Semua berita itu berasal dari hadits-hadits shahih, wajib kita percayai.
2. Mentaati Rasulullah
Seorang muslim wajib taat kepada Rasulullah sebagai perwujudan sikap pengakuan
terhadap kerasulan Beliau. “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah
mentaati Allah”. (Al-Nisaa’; 80) Syaikh Abdur Rahman Nasir As-Sa'dy berkata: setiap orang
yang mentaati Rasulullah SAW dalam perintah-perintah dan larangan-larangannya dia
telah mentaati Allah, sebab Rasulullah tidak memerintahkan dan melarang kecuali dengan
perintah, syariat dan wahyu yang Allah turunkan.
Untuk tetap menjaga kalimat tauhid atau syahadat tetap murni, mka perlu menghindari
beberapa hal yang dapat merusak antara lain :
1. syirik
Syirik dalah sikap menyekutukan Allahsecara dzat, sifat, perbuatan dan ibadah. Syirik
secara dzat adalah meyakini dzat Allahsama seperti dzat makhluk-Nya, syirik secara
sifat adalah meyakini sifat Allah samaseperti sifat makhluk, syirik secara perbuatan
adalah meyakini yang diperbuat Allahselama ini sama seperti makhluk mengatur alam
semesta dan syirik secara ibadah adalahmenyembah dan mengagungkan selain dari Allah.
a. Syirik besar ( asy syirkul akbar ), yakni tindakan menyekutukan Allah dengan makhluk-
Nya.
b. Syirik kecil ( asy syirkul asghar ), yakni tindakan yang mengarah kepada syirik, tetapi
belum sampai tingkat keluar dari tauhid namun tetap mengurangi kemurniannya.
Bentuk-bentuk syirik :
KESIMPULAN
Syahadat artinya kesaksian. Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Orang yang masuk
agama Islam harus membaca syahadat. Syahadat ada dua, yaitu syahadat tauhid dan syahadat
rasul.
Syarat-syarat syahadat :
1. Ilmu
2. Yakin
3. Menerima
4. Taat/patuh
5. Jujur
6. Ikhlas
7. Cinta
Rukun syahadat :
1. Rukun “la ilahailallah”
2. Rukun “Muhammad rasulullah”
Kosekuensi syahadat :
1. Membenarkan semua berita yang shahih dari Rasulullah SAW
2. Mentaati Rasulullah SAW
3. Berhukum kepada sunnah Rasulullah SAW
Perkara yang bisa membatalkan syahadat :
1. Syirik
2. Al ilhaad
3. An nifaaq
DAFTAR PUSTAKA
https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_15-10-
2020_5f884fc51216f.pdf
https://www.suara.com/news/2021/12/02/125544/apa-arti-syahadat-lengkap-dengan-
penjelasan-dan-keutamaannya
https://id.wikipedia.org/wiki/Syahadat
https://muslim.or.id/28007-7-syarat-diterimanya-dua-kalimat-syahadat.html
https://ummetro.ac.id/nasehat-akhir-pekan-makna-syahadatain-rukun-syarat-
konsekuensi-dan-yang-membatalkannya/