Anda di halaman 1dari 2

9.

Mengetahui peranan vasodilator dan vasokontriktor serta contoh substan, hormone dan
obatnya.

Peranan vasodilator yaitu dapat menurunkan tahanan vaskular sistemik dengan mengurangi
afterload dan/atau menurunkan preload, terbukti berperan dalam penanganan gagal jantung
kongestif.

Vasokonstriktor adalah obat-obatan yang mampu menyempitkan pembuluh darah dan dapat
mengontrol perfusi pada jaringan. Obat-obatan jenis ini ditambahkan ke larutan anestesi lokal
untuk mengurangi aktivitas vasodilatasi.

Zat Vasodilator
Bradikinin
Histamin

Zat Vasokonstriktor
Norepinefrin dan Epinefrin.
Angiotensin II
Vasopresin

Zat Vasodilator
Bradikinin. Beberapa zat yang disebut kinin dapat menyebabkan vasodilatasi kuat ketika
dibentuk di dalam darah dan cairan jaringan beberapa organ. Bradikinin menyebabkan dilatasi
kuat arteriol dan peningkatan permeabilitas kapiler.

Histamin. Histamin memiliki efek vasodilator kuat terhadap arteriol dan, seperti bradikinin,
memiliki kemampuan untuk meningkatkan porositas kapiler dengan hebat, sehingga timbul
kebocoran cairan dan protein plasma ke dalam jaringan. Pada banyak kondisi patologis, dilatasi
arteriol serta kenaikan porositas kapiler hebat akibat histamin dapat menyebabkan sejumlah
besar cairan bocor dari sirkulasi masuk ke dalam jaringan dan memicu terjadinya edema. Efek
histamin dalam menimbulkan vasodilatasi lokal dan edema khususnya menyolok selama
berlangsung reaksi alergi.

Zat Vasokonstriktor
Norepinefrin dan Epinefrin. Norepinefrin terutama adalah hormon vasokonstriktor yang amat
kuat: epinefrin tidak begitu kuat dan di beberapa jaringan, bahkan menyebabkan vasodilatasi
ringan.

Ketika sistem saraf simpatis dirangsang di sebagian besar atau di seluruh bagian tubuh selama
terjadi stres atau olahraga, ujung saraf simpatis pada masing-masing jaringan akan melepaskan
norepinefrin yang merangsang jantung dan mengonstriksi vena serta anteriol. Selain itu, saraf
simpatis pada medula adrenal juga menyebabkan kelenjar ini mensekresi norepinefrin dan
epinefrin ke dalam darah.

Angiotensin II. Angiotensin II adalah zat vasokonstriktor kuat lainnya. Sebanyak sepersejuta
gram dapat meningkatkan tekanan arteri manusia 50 mm Hg atau lebih.
Pengaruh angiotensin II adalah untuk mengonstriksi anteri kecil dengan kuat. Jika hal ini terjadi
di suatu bagian jaringan yang terisolasi, aliran darah ke bagian tersebut dapat sangat berkurang

Vasopresin. Vasopresin, yang juga disebut hormon antidiuretik, bahkan lebih kuat daripada
angiotensin II sebagai vasokonstriktor, sehingga menjadikannya sebagai salah satu zat
vasokonstriktor terkuat tubuh. Zat ini dibentuk di sel saraf di dalam hipotalamus otak namun
kemudian diangkut ke bawah oleh akson saraf ke kelenjar hipofisis posterior untuk akhirnya
disekresi ke dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai