TINJAUAN PUSTAKA
(Muttaqin, 2012).
dan direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung
7
8
a. Sistem Persarafan
adalah:
mungkin.
c. Refleks Baroreseptor
d. Refleks Kemoreseptor
2013).
f. Kontrol Kimia
sebagai berikut:
(Muttaqin, 2012).
(Lovastin, 2005).
g. Alkohol
variasi diural, olah raga dan hormonal (sudoyo, et, al, 2000).
1. Usia
2. Ras
3. Jenis Kelamin
4. Stress
5. Medikasi
6. Kemoreseptor
7. Olah raga
(Muttaqin, 2012).
8. Zat vasoaktif
brakialis pada lipat siku, dibawah sisi manset, dan tekan manset
bunyi pertama yang sinkron dengan nadi bunyi ketukan yang jelas, (fase
pada (fase 4) dan seluruhnya menghilang pada (fase 5). Fase 5 ini
sebagai berikut :
Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat (tiba-
tiba) dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah
fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Otak adalah pusat sistem
serius, dan bahkan bisa berakibat fatal. Aliran darah ke otak pada
dasarnya memasok nutrisi dan oksigen ke sel-sel saraf otak. Jika aliran
darah dan pasokan oksigen ke otak berjalan dengan lancar, maka fungsi
19
segar sekitar 1/5 dari kebutuhan seluruh bagian organ tubuh lainnya.
pasokan oksigen ke otak. Oksigen yang terputus selama 8-10 detik akan
oksigen ke otak dalam 6-10 menit dapat merusak sel-sel otak, dan
darah di otak.
darah yang semula lunak akhirnya akan larut dan mengecil karena
dari semua pasien ini 70-75 % akan meninggal dalam waktu 1-30 hari,
2002).
berikut :
1. Stroke Iskemik
2004).
2. Stroke Hemoragik
aneurisma.
25
lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang
antara lain :
penglihatan.
c. Diplopia.
2. Defisit Motorik
sama).
b. Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama).
kaki.
26
4. Defisit Verbal
dipahami).
dibicarakan).
5. Defisit Kognitif
d. Perubahan penilaian
2. Penyakit jantung
3. Diabetes mellitus
ringan)
9. Merokok
Selain faktor risiko stroke diatas masih terdapat faktor risiko yang
1. Usia
stroke.
2. Jenis kelamin
stroke dari pada wanita, yaitu mencapai kisaran 1,25 kali lebih
3. Garis keturunan
gaya hidup dan pola makan dalam keluarga yang sudah menjadi
2. Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah jantung, dan
area cedera.
memenuhi:
a. Kejadian sebelumnya pada arteri yang sama dan terjadi pada 29 hari atau
b. Kejadian baru pada arteri yang berbeda dari sebelumnya dan terjadi
2016).
1. Terapi Farmakologis
(Hankey, 2007).
30
2. Terapi Non-farmakologis
yang paling penting, dengan dua kali lipat risiko stroke untuk
et al, 2010).
lemak seperti ayam dan ikan, produk susu rendah lemak dan
dunia. Bukti dari uji klinis yang dilakukan pada pasien dengan
4. Diet
Buah jeruk dan sayuran seperti brokoli atau kembang kol sangat
3. Terapi Pembedahan
mortalitas post operasi dan salah satu dari : (1) penyakit arteri karotis
asimtomatik dengan 50% atau lebih stenosis atau (2) penyakit arteri
karotis dengan 70% atau lebih stenosis. Pada pasien tersebut, insiden
Intraluminal.