DIARE
OLEH :
YESI
201048
1. Pengertian Diare
Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar
(BAB) lebih sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari
biasanya. Hal yang perlu diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula
berlangsung selama beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga
berminggu-minggu.
Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang
diare. Contohnya:
3. Penyebab Diare
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya,
diare disebabkan oleh hal-hal berikut:
Alergi makanan.
Penyakit usus.
Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau
olitis mikroskopik.
4. Gejala Diare
Nyeri kepala.
Haus terus-menerus.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak,
diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa
mengeluarkan air mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung
mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan
cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak
bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.
5. Diagnosis Diare
6. Komplikasi Diare
Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar
saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.
7. Pengobatan Diare
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:
Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.
Selain dua hal tersebut, ada pula pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare ini
biasanya akan disesuaikan dengan hal yang menyebabkan terjadinya diare.
8. Pencegahan Diare
Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
Asuhan Keperawatan Dan Catatan Perkembangan
IDENTITAS KLIEN
Umur : 11 bulan
DATA SUBJEKTIF
Ibu klien mengatakan anaknya demam tinggi disertai buang air besar yang berbentuk cair
dengan frekuensi lebih dari 5 kali. Pada awalnya anak rewel dan terus menangis disertai
tambah sering menetek dengan minum sangat bernafsu (seperti kehausan) namun sejak 2 hari
terakhir anak mulai malas untuk menetek dan tampak amat lemas. Ibu klien mengatakan
sejak ± 3 hari SMRS yang lalu pasein mengalami BAB cair dengan frekuensi lebih dari 5
kali/hari, berwarna hijau, banyaknya ½ gelas, disertai demam tinggi, muntah (+) dan sesak.
0
Ibu klien mengatakan anaknya masih demam ( suhu : 37,8 C ). Ibu klien juga mengatakan
klien muntah saat diberi makan dengan frekuensi 3x/hari dan tidak nafsu makan.
DATA OBJEKTIF
0
Hasil pemeriksaan klien yaitu TTV : P 110 kali/ menit, RR 40 kali/ menit, T 37,8 C. Turgor
tidak elastic, mukosa bibir kering, feses cair dengan frekuensi 5 kali/ hari. Klien juga tampak
lemas, lemah, rewel dan nafsu makan berkurang, mual dan muntah (+) jika di beri makan ,
mata cekung.
ANALISA DATA
NO DIAGNOSA
1. Kekurangan volume cairan b/d Output yang berlebihan d/d Ibu klien mengatakan BAB
lebih dari 5 kali dalam satu hari, anaknya demam, dan anaknya juga sering minum asinya
seperti kehausan, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TTV : P 110 kali/mnt, RR
0
40 kali/mnt, T 37,8 C, klien tampak lemah, mata cekung, turgor tidak elastic, mukosa
bibir kering, feses cair dengan frekuensi 5 kali/ hari.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah d/d Ibu
klien mengatakan bahwa klien mual dan muntah bila diberi makanan serta tidak ada
nafsu makan dengan frekuensi 3 kali/hari dan hasil dari pemeriksaan TTV: P
0
110 kali/mnt, RR 40 kali/mnt, T 37,8 C, klien tampak lemah, mata cekung, turgor tidak
elastic, mukosa bibir kering, feses cair dengan frekuensi 5 kali/ hari.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx dan
No Implementasi Evaluasi
Tanggal
1. Diagnosis I Memonitor tanda-tanda vital S : Ibu klien mengatakan BAB lebih
Memasang infus kepada klien dari 5 kali dalam satu hari, anaknya
30.09.2020 Memberikan makan kepada demam, dan anaknya juga sering minum
klien asinya seperti kehausan.
Melakukan perawatan demam
pada klien O:
Memberikan minum air putih /
TTV : P 110 kali/mnt, RR
0
ASI kepada pasien 40 kali/mnt, T 37,8 C.
Klien tampak lemah, mata cekung,
turgor tidak elastic, mukosa bibir
kering, feses cair dengan frekuensi 5
kali/ hari.
P: Intervensi dilanjutkan...
Monitor cairan intake dan output
klien
Monitor TTV klien
Beri terapi IV untuk klien
Beri pencegahan diare
2. Diagnosis II Menganjurkan pasien untuk S : Ibu klien mengatakan bahwa
meningkatkan intake Fe klien mual dan muntah bila diberi
30.09.2020 Menganjurkan pasien untuk makanan serta tidak ada nafsu makan
meningkatkan protein dan dengan frekuensi 3 kali/hari
vitamin C
Memberikan substansi gula O:
Memberi makanan yang kaya
TTV: P 110 kali/mnt,
0
RR
akan serat 40 kali/mnt, T 37,8 C,
Memonitor jumlah nutrisi dan
Klien tampak lemah, mata cekung,
kandungan kalori turgor tidak elastic, mukosa bibir
Memonitor kulit kering dan kering, feses cair dengan frekuensi 5
perubahan pigmentasi kali/ hari.
Memonitor turgor kulit
A : Masalah belum teratasi
Memonitor mual dan muntah
P : Intervensi dilanjutkan...
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
Monitor kekeringan, rambut kusam
dan patah.
Monitor makanan kesukaan
Monitor kalori dan intake nutrisi
Dx dan
No Implementasi Evaluasi
Tanggal
1. Diagnosis I Memonitor tanda-tanda vital S : Ibu klien mengatakan anaknya
Memasang infus kepada klien demam, dan anaknya juga sering minum
01.10.2020 Memberikan makan kepada asinya seperti kehausan.
klien
Melakukan perawatan demam O:
dengan memberikan kompres
TTV : P 110 kali/mnt, RR
Memberikan minum air putih / 0
40 kali/mnt, T 37,8 C.
ASI kepada pasien
Klien tampak lemah, mukosa bibir
Memberikan oralit untuk masih kering, feses cair dengan
mencegah klien diare kembali frekuensi 3 kali/ hari.
Memberikan nutrisi yang baik
Memonitor intake klien A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan...
Monitor cairan intake dan output
klien
Beri terapi IV untuk klien
Beri pencegahan diare
2. Diagnosis II Memberi makanan yang kaya S : Ibu klien mengatakan bahwa
akan serat klien mual dan muntah bila diberi
01.10.2020 Memonitor jumlah nutrisi dan makanan tetapi klien sudah nafsu
kandungan kalori makan.
Memonitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi O:
Memonitor turgor kulit
TTV: P 110 kali/mnt, RR
0
Memonitor mual dan muntah 40 kali/mnt, T 37,8 C,
Memberiakan informasi tentang
Klien tampak lemah,turgor sudah
kebutuhan nutrisi klien elastis, mukosa bibir kering, feses
cair dengan frekuensi 3 kali/hari.
Memonitor kekeringan, rambut
kusam dan patah
A : Masalah belum teratasi
Memonitor makanan kesukaan
Memonitor kalori dan intake P : Intervensi dilanjutkan...
nutrisi klien
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Dx dan
No Implementasi Evaluasi
Tanggal
1. Diagnosis I Memonitor tanda-tanda vital S : Ibu klien mengatakan anaknya tidak
Memasang infus kepada klien demam, dan anaknya juga tidak
02.10.2020 Memberikan makan kepada dehidrasi
klien
Melakukan perawatan demam O:
dengan memberikan kompres
TTV : P 110 kali/mnt, RR
Memberikan minum air putih / 0
40 kali/mnt, T 37,8 C.
ASI kepada pasien
Klien tampak sudah kuat, mukosa
Memberikan oralit untuk bibir lembab, feses padat.
mencegah klien diare kembali
Memberikan nutrisi yang baik A : Masalah Teratasi
Memonitor intake dan output
klien P : Intervensi Dihentikan
Memberikan terapi IV untuk
klien
2. Diagnosis II Memberi makanan yang kaya S : Ibu klien mengatakan bahwa
akan serat klien sudah nafsu makan dan aktif
02.10.2020 Memonitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi O:
Memonitor turgor kulit
TTV: P 110 kali/mnt,
0
RR
40 kali/mnt, T 37,8 C,
Memberiakan informasi tentang
Klien tampak sudah kuat, mukosa
kebutuhan nutrisi klien
Memonitor kekeringan, rambut bibir lembab, feses padat.
kusam dan patah
Memonitor makanan kesukaan A : Masalah Teratasi
Memonitor kalori dan intake
nutrisi klien P : Intervensi Dihentikan
Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk memberikan nutrisi
kepada klien.