Anda di halaman 1dari 9

KASUS HIV AIDS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II


Dosen Pengampu: Ns. Alfeus Manuntung, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Ketua Kelompok : Annisa Widya Paramitha (PO.62.20.1.17.318)


Anggota Kelompok : Alfandy Costario (PO.62.20.1.17.315)
Anggelina Natalia Deramika (PO.62.20.1.17.316)
Ribka Westinia (PO.62.20.1.17.341)
Yuni Monesa (PO.62.20.1.17.352)

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


D-IV KEPERAWATAN REGULER IV
2019
Kasus

Seorang laki-laki umur 60 tahun didiagnosa HIV AIDS dengan hepatitis. Klien mengeluh
kram perut karena diare. Klien juga mengeluh mual dan muntah. Klien mengalami BAB >3
kali dengan konsistensi encer selama lebih dari 1 bulan. Klien juga mengalami demam lebih
dari 1 bulan, BB menurun >10% dalam 1 bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh dan urine berwarna gelap.
Hasil pemeriksaan laboratorium:
 Serum albumin 2,8 g
 HbSAg Å

Tugas

1. Buatlah pengkajian data fokus (DO dan DS) berdasarkan kasus di atas!
2. Buatlah analisa data berdasarkan kasus di atas!

No. Data Problem Etiologi

3. Buatlah diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data di atas yang mengacu


pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)!
4. Buatlah perencanaan keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
dibuat! (Diagnosa Keperawatan, Tujuan, Kriteria Hasil, Intervensi)

Jawaban
1. Pengkajian data fokus berdasarkan kasus di atas
DS:
1) Klien mengeluh kram perut karena diare
2) Klien mengeluh mual dan muntah
3) Klien mengalami BAB > 3 kali dengan konsistensi encer selama lebih dari 1
bulan
4) Klien mengalami demam lebih dari 1bulan
DO :
1) BB klien menurun >10% dalam 1 bulan
2) Terdapat pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh klien
3) Urine klien berwarna gelap
4) Hasil pemeriksaan laboratorium:
 Serum albumin 2,8 g
 HbSAg Å

2. Analisa data berdasarkan kasus di atas


No Data Problem Etiologi
1 DS : Hipovolemia Kehilangan cairan
 Klien mengeluh mual dan aktif
muntah
 Klien mengalami demam
lebih dari 1bulan
DO:
 BB klien menurun >10%
dalam 1 bulan
 Urine klien berwarna gelap
 Serum albumin 2,8 g
2 DS : Diare Proses infeksi
 Klien mengeluh kram perut
karena diare
 Klien mengalami BAB > 3
kali dengan konsistensi encer
selama lebih dari 1 bulan
DO:
 Serum albumin 2,8 g
3 DS : Defisit nutrisi Ketidakmampuan
 Klien mengeluh kram perut mengabsorbsi
karena diare nutrien
 Klien mengeluh mual dan
muntah
DO:
 BB klien menurun >10%
dalam 1 bulan
 Serum albumin 2,8 g
4 DS : Hipertermia Proses penyakit
 Klien mengalami demam (infeksi)
lebih dari 1bulan
DO: -
5 Resiko infeksi Imununosupresi

3. Diagnosa Keperawatan berdasarkan analisa data di atas yang mengacu pada Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
1) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan dengan :
DS :
 Klien mengeluh mual dan muntah
 Klien mengalami demam lebih dari 1bulan
DO:
 BB klien menurun >10% dalam 1 bulan
 Urine klien berwarna gelap
 Serum albumin 2,8 g

2) Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan :


DS :
 Klien mengeluh kram perut karena diare
 Klien mengalami BAB > 3 kali dengan konsistensi encer selama lebih dari
1 bulan
DO:
 Serum albumin 2,8 g
3) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabrobsi nutrien
dibutikan dengan :
DS :
 Klien mengeluh kram perut karena diare
 Klien mengeluh mual dan muntah
DO:
 BB klien menurun >10% dalam 1 bulan
 Serum albumin 2,8 g

4) Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi) dibuktikan dengan :


DS :
 Klien mengalami demam lebih dari 1bulan
DO: -

5) Resiko infeksi dibuktikan dengan imununosupresi.


4. Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Hipovolemia Setelah dilakukan 1. Tanda dan gejala hipovolemia 1. Agar mengetahui perkembangan
berhubungan dengan perawatan 3x24 jam, 2. Monitor intake dan ouput cairan tanda dan gejala klien.
kehilangan cairan aktif diharapkanHipovolemia 3. Anjurkan memperbanyak asupan cairan 2. Untuk Mengetahui Kebutuhan
dapat teratasi dengan : oral jumlah atau volumecairan tubuh
Kriteria hasil : 4. Kolaborasi pemberian cairan IV Klien per hari.
1. Klien tidak mengeluh isotonis 3. Untuk mencegah kekurangan nya
mual dan muntah. asupan cairan pada tubuh klien.
2.Klien tidak mengalami 4. Agar hiporvelemia yang dialami
demam. klien berkurang dan dapat teratasi.
3. BB klien Normal.
4. Serum albumin normal0-
8 mg/dL
5. Hasil pemeriksaan TTV
normal.
TD : 120/90 mm/Hg
N : 60x/menit

S. : 36•c

RR : 20x/menit
Diare berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor warna,volume, frekuensi dan 1. Mengetahui bentuk dan rupa feses
dengan proses infeksi perawatan 3x24 jam, konsistensi tinja yang keluar untuk melanjutkan
diharapkan Diare yang 2. Berikan asupan cairan oral (larutan gula rencana keperawatan selanjutnya.
dialami klien Teratasi garam) 2. Menggantikan cairan isotonik yang
dengan : 3. Anjurkan menghindari makanan berkurang dalam tubuh.
Kriteria hasil : pembentuk gas, pedas dan mengandung 3. Mencegah agar Feses tidak lunak.
1. Klien tidak mengeluh laktosa 4. Penanganan pada diare yang
kram perut karena diare. 4. Kolaborasi pemberian obat dialami klien.
2. Klien Tidak mengalami antimotilitas
BAB > 3 kali.
3. BAB lancar tidak
konsistensi.
4. Feses Padat dan tidak
encer.
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 120/90 mm/Hg
N : 60x/menit

S. : 36•c

RR : 20x/menit
Defisit nutrisi Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk menetapkan rencana
berhubungan dengan perawatan 3x24 jam, 2. Monitor asupan makanan keperawatan selanjutnya.
ketidakmampuan diharapkan Kekurangan 3. Monitor berat badan 2. Untuk mengetahui pola nafsu
mengabrobsi nutrien nutrisi Teratasi dan 4. Berikan makanan tinggi kalori dan makan klien dan dilakukan
terpenuhi dengan : tinggi protein intervensi dalam pemberian
Kriteria hasil : 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk makanan pada klien.
1. Klien Tidak mengeluh menentu kan jumlah kalori dan jenis 3. Untuk mengetahui perkembangan
mual dan muntah. natrien yan dibu tuhkan BB Pada klien.
2. BB klien Normal 4. Untuk menambah kalori dan
kembali. protein yang hilang atau
3. Nafsu makan kekurangan.
meningkat. 5. Menggabungkan rencana
4. Serum albumin keperawatan dan medis semakin
Normal 0-8 mg/dL baik dan mempercepat
penanganan.
Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh 1. Agar mengetahui suhu tubuh dan
berhubungan dengan perawatan 3x24 jam, 2. Ganti linen setiap hari atau lebih sering perkembangan klien.
proses penyakit diharapkan Hipertermia jika mengalami hiperhidrosis (keringan 2. Mencegah terjadinya bakteri
(infeksi) kliendapat teratasi dengan : berlebih) masuk.
kriteria hasil : 3. Lakukan pendinginan eksternal 3. Mengurangi demam / panas badan
1. Klien tidak mengalami (kompres dingin) pada klien.
demam lebih dari 1 4. Anjurkan tirah baring 4. Agardaya tahan tubuhklien pulih
bulan. 5. Kolabrasi pemberian cairan dan kembali.
2. Hasil pemeriksaan elektrolit intavena 5. Agar dapat mengurangi rasa
TTV Normal demam dengan menggunakan
TD : 120/90 mm/Hg cairan dan elektrolit intravena.
N : 60x/menit.

S : 36•c

RR : 20x/menit.
Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejla infeksi lokal 1. Mengetahui ada tidaknya tanda dan
dibuktikan dengan perawatan 3x24 jam, dan sistemik gejala infeksi
imunosupresi diharapkan klien tidak 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah 2. Meminimalkan penyebaran bakteri
mengalami infeksi kontak dengan pasien dan lingkungan dari tangan
Kriteria hasil : pasien 3. Menjaga tubuh klien dari paparan
1. .Klien bebas dari tanda 3. Pertahankan teknik aseptik pada bakteri
dan gejala infeksi pasien berisiko tinggi 4. Mengontrol dan mengurangi factor
2. Menunjukan 4. Ajarkan mencuci tangan dengan benar pencetus infeksi
kemampuan untuk 5. Ajarkan etika batuk 5. Mengurangi resiko penularan
mencegah timbulnya penyakit
infeksi

Anda mungkin juga menyukai