Disusun Oleh:
Kelompok 4
Seorang laki-laki umur 60 tahun didiagnosa HIV AIDS dengan hepatitis. Klien mengeluh
kram perut karena diare. Klien juga mengeluh mual dan muntah. Klien mengalami BAB >3
kali dengan konsistensi encer selama lebih dari 1 bulan. Klien juga mengalami demam lebih
dari 1 bulan, BB menurun >10% dalam 1 bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh dan urine berwarna gelap.
Hasil pemeriksaan laboratorium:
Serum albumin 2,8 g
HbSAg Å
Tugas
1. Buatlah pengkajian data fokus (DO dan DS) berdasarkan kasus di atas!
2. Buatlah analisa data berdasarkan kasus di atas!
Jawaban
1. Pengkajian data fokus berdasarkan kasus di atas
DS:
1) Klien mengeluh kram perut karena diare
2) Klien mengeluh mual dan muntah
3) Klien mengalami BAB > 3 kali dengan konsistensi encer selama lebih dari 1
bulan
4) Klien mengalami demam lebih dari 1bulan
DO :
1) BB klien menurun >10% dalam 1 bulan
2) Terdapat pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh klien
3) Urine klien berwarna gelap
4) Hasil pemeriksaan laboratorium:
Serum albumin 2,8 g
HbSAg Å
3. Diagnosa Keperawatan berdasarkan analisa data di atas yang mengacu pada Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
1) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan dengan :
DS :
Klien mengeluh mual dan muntah
Klien mengalami demam lebih dari 1bulan
DO:
BB klien menurun >10% dalam 1 bulan
Urine klien berwarna gelap
Serum albumin 2,8 g
S. : 36•c
RR : 20x/menit
Diare berhubungan Setelah dilakukan 1. Monitor warna,volume, frekuensi dan 1. Mengetahui bentuk dan rupa feses
dengan proses infeksi perawatan 3x24 jam, konsistensi tinja yang keluar untuk melanjutkan
diharapkan Diare yang 2. Berikan asupan cairan oral (larutan gula rencana keperawatan selanjutnya.
dialami klien Teratasi garam) 2. Menggantikan cairan isotonik yang
dengan : 3. Anjurkan menghindari makanan berkurang dalam tubuh.
Kriteria hasil : pembentuk gas, pedas dan mengandung 3. Mencegah agar Feses tidak lunak.
1. Klien tidak mengeluh laktosa 4. Penanganan pada diare yang
kram perut karena diare. 4. Kolaborasi pemberian obat dialami klien.
2. Klien Tidak mengalami antimotilitas
BAB > 3 kali.
3. BAB lancar tidak
konsistensi.
4. Feses Padat dan tidak
encer.
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 120/90 mm/Hg
N : 60x/menit
S. : 36•c
RR : 20x/menit
Defisit nutrisi Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk menetapkan rencana
berhubungan dengan perawatan 3x24 jam, 2. Monitor asupan makanan keperawatan selanjutnya.
ketidakmampuan diharapkan Kekurangan 3. Monitor berat badan 2. Untuk mengetahui pola nafsu
mengabrobsi nutrien nutrisi Teratasi dan 4. Berikan makanan tinggi kalori dan makan klien dan dilakukan
terpenuhi dengan : tinggi protein intervensi dalam pemberian
Kriteria hasil : 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk makanan pada klien.
1. Klien Tidak mengeluh menentu kan jumlah kalori dan jenis 3. Untuk mengetahui perkembangan
mual dan muntah. natrien yan dibu tuhkan BB Pada klien.
2. BB klien Normal 4. Untuk menambah kalori dan
kembali. protein yang hilang atau
3. Nafsu makan kekurangan.
meningkat. 5. Menggabungkan rencana
4. Serum albumin keperawatan dan medis semakin
Normal 0-8 mg/dL baik dan mempercepat
penanganan.
Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh 1. Agar mengetahui suhu tubuh dan
berhubungan dengan perawatan 3x24 jam, 2. Ganti linen setiap hari atau lebih sering perkembangan klien.
proses penyakit diharapkan Hipertermia jika mengalami hiperhidrosis (keringan 2. Mencegah terjadinya bakteri
(infeksi) kliendapat teratasi dengan : berlebih) masuk.
kriteria hasil : 3. Lakukan pendinginan eksternal 3. Mengurangi demam / panas badan
1. Klien tidak mengalami (kompres dingin) pada klien.
demam lebih dari 1 4. Anjurkan tirah baring 4. Agardaya tahan tubuhklien pulih
bulan. 5. Kolabrasi pemberian cairan dan kembali.
2. Hasil pemeriksaan elektrolit intavena 5. Agar dapat mengurangi rasa
TTV Normal demam dengan menggunakan
TD : 120/90 mm/Hg cairan dan elektrolit intravena.
N : 60x/menit.
S : 36•c
RR : 20x/menit.
Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejla infeksi lokal 1. Mengetahui ada tidaknya tanda dan
dibuktikan dengan perawatan 3x24 jam, dan sistemik gejala infeksi
imunosupresi diharapkan klien tidak 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah 2. Meminimalkan penyebaran bakteri
mengalami infeksi kontak dengan pasien dan lingkungan dari tangan
Kriteria hasil : pasien 3. Menjaga tubuh klien dari paparan
1. .Klien bebas dari tanda 3. Pertahankan teknik aseptik pada bakteri
dan gejala infeksi pasien berisiko tinggi 4. Mengontrol dan mengurangi factor
2. Menunjukan 4. Ajarkan mencuci tangan dengan benar pencetus infeksi
kemampuan untuk 5. Ajarkan etika batuk 5. Mengurangi resiko penularan
mencegah timbulnya penyakit
infeksi