Anda di halaman 1dari 2

MATERI

URGENSI PEMBUATAN KONTRAK

Untuk Apa Membuat Perjanjian/Kontrak? Tujuan membuat perjanjian atau kontrak


adalah layaknya membuat undang-undang: mengatur hak dan kewajiban para pihak dan
menjadikannya alat bukti jika terjadi sengketa. Jika undang-undang mengatur seluruh
warga masyarakat, maka perjanjian hanya mengikat para pihak yang
menandatanganinya.

Sementara itu, urgensi adalah istilah yang berasal dari kata urgen, yang memiliki arti
mendesak sekali pelaksanaannya atau sangat penting (gawat, mendesak, memerlukan
tindakan segera). Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa urgensi adalah suatu
kondisi yang teramat penting dan membutuhkan perhatian segera.

Urgensi merupakan kata yang sering terdengar dalam percakapan lisan ataupun dalam berbagai
tulisan.

Banyak juga orang yang silap menggunakan kata urgensi dalam percakapan sehari-hari. Kadang
urgensi itu dinilai berarti “kepentingan”. Hal itu sering terlihat dalam pembicaraan politik dan
sejenisnya.

Padahal urgensi artinya lebih dari sekedar kepentingan.

Urgensi berasal dari Bahasa Inggris yakni “urgent”. Urgent sendiri berarti kepentingan yang
mendesak atau sesuatu yang bersifat mendesak dan harus segera ditunaikan.

Begitupun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urgensi adalah keharusan yang
mendesak; hal sangat penting.

Contoh kalimat: Meningkatkan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia jelas sekali
urgensinya.

Selain itu ada banyak contoh urgensi yang berada di tengah masyarakat sesuai konteks masing-
masing.

Contoh Urgensi Dalam Kehidupan

Contohnya urgensi psikologi agama yang dalam pendidikan Islam.


Dalam pendidikan Islam tentu dijelaskan mengenai gambaran akhirat. Bagaimana manusia harus
menjalankan amanat dan kehidupan yang baik untuk mendapatkan hadiah di akhirat nanti.
Sehingga pekerjaan dunia akhirat harus seimbang.

Selain itu urgensi psikologi agama yang dalam pendidikan Islam adalah menjelaskan agama
secara logika. Ada beberapa orang yang mempelajari agama khususnya pendidikan Islam akan
merasa bingung dan menganggap banyak hal tidak masuk akal. Adanya psikologi agama
menjelaskan bahwa semua ada yang masuk logika dan tidak masuk logika.

Tidak hanya agama bahkan ilmu pasti layaknya matematika atau sains. Misalnya saja, agama
mewajibkan anda untuk percaya bahwa doa bisa mengabulkan segalanya.

Namun tidak masuk akal secara logika. Maka sama halnya dengan anda tidak akan bisa melihat
radiasi, namun bisa tertangkap menggunakan bantuan teknologi tinggi dan memberikan efek
yang besar dan negatif. Padahal nyatanya tidak bisa dilihat secara fisik.

Contoh lain adalah urgensi budaya tertib lalulintas di tol.

Disebut urgensi karena memang perlu mendesak diterapkan agar jumlah kecelakaan berkurang.

Contoh kecelakaan fatal adalah yang terjadi di tol Cipularang km 91 pada Senin 2 September
2019 yang harus merenggut 9 nyawa dalam waktu hanya 5 menit saja yang melibatkan 21 buah
kendaraan dari berbagai jenis.

Kecelakaan di tol itu sangat memprihatinkan mengingat pengendara selama ini juga kurang
patuh terhadap lalu lintas.

Contoh lain adalah urgensi mempelajari sejarah. Sejarah merupakan kenangan yang berarti dan
memiliki makna besar dalam sebuah kehidupan. Untuk itu sejarah selain untuk dikenang tapi
juga sebagai ilmu untuk menghadapi masa depan

Anda mungkin juga menyukai