DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................ii
Daftar Tabel.................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................
1.2 RumusanMasalah…………………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………………
BAB II.............................................................................................................
Pembahasan.....................................................................................................
BAB III…………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………
Daftar Pustaka.....................................................................................………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk menjelaskan rumusan masalah,
sebagai berikut :
Menjelaskan tentang hakikat kesadaran hukum masyarakat
C. Tinjauan Jurnalistik
Peristiwa-peristiwa pelanggaran maupun pelaksanaan hukum hamper
setiap hari dapat dibaca di media cetak dan elektronik, ataupun diakses melalui
internet. Memang harus kita akui bahwa jurnalistik terkadang mengusung
sensasi dalam pemberitaan, karena sensasi menarik perhatian pembaca dan
berita tentang pelanggaran hokum dan peradilan selalu menarik perhatian.
D. Tinjauan Hukum
Ditinjau dari segi hukum, maka dengan makin banyak pemberitaan
tentang pelanggaran hukum, kejahatan, dan kebathilan berarti kesadaran akan
banyak terjadinya “onrecht”. Hal ini juga memberikan implikasi makin
berkurangnya toleransi dalam masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kesadaran hukum masyarakat sekarang ini menurun, yang mau tidak mau
mengakibatkan merosotnya kewibawaan masyarakat juga.
A. Tindakan (action)
Tindakan penyadaran hukum pada masyarakat dapat dilakukan berupa
tidakan drastik, yaitu dengan memperberat ancaman hukuman atau dengan lebih
mangetatkan pengawasan ketaatan warga negara terhadap undang-undang. Cara
ini bersifat isidentil dan kejutan dan bukan merupakan tindakan yang tepat untuk
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat
B. Pendidikan (education)
Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun nonformal. Hal
yang perlu diperhatikan dan ditanamkan dalam pendidikan formal/nonformal
adalah pada pokoknya tentang bagaimana menjadi warganegara yang baik,
tentang apa hak serta kewajiban seorang warga negara.
1. Pendidikan formal
Pendidikan sekolah merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pendidikan kesadaran hukum di sekolah harus
dilakukan dari tingkat rendah/ TK sampai jenjang pendidikan tinggi ( perguruan
tinggi ).
1.a Tingkat TK
Di Taman Kanak-kanak sudah tentu tidak mungkin ditanamkan pengertian-
pengertian abstrak tentang hukum atau disuruh menghafalkan undang-undang.
Yang harus ditanamkan kepada murid Taman Kanak-kanak ialah bagaimana
berbuat baik terhadap teman sekelas atau orang lain, bagaimana mentaati
peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah.[14]
2.b Kampanye
Kampanye peningkatan kesadaran hukum masyarakat dilakukan secara
ajeg yang diisi dengan kegiatan-kegiatan yang disusun dan
direncanakan,seperti : ceramah, berbagai macam perlombaan, pemilihan warga
negara teladan dan lain sebagainya.
2.c Pameran
Suatu pameran mempunyai fungsi yang informatif edukatif. Maka tidak
dapat disangkal peranannya yang positif dalam meningkatkan dan membina
kesadaran hukum masyarakat. Dalam pameran hendaknya disediakan buku
vademecum, brochure serta leaflets di samping diperlihatkan film, slide,VCD
dan sebagainya yang merupakan visualisasi kesadaran hukum yang akan
memiliki daya tarik masyarakat yang besar.[19]
3.1 Kesimpulan
Kesadaran hukum merupakan cara pandang masyarakat terhadap hukum,
apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap hukum, serta
penghormatan terhadap hak-hak orang lain. Kondisi kesadaran hukum
masyarakat gapat ditinjau dari empat parameter (dari segi
pelanggaran,pelaksanaan hukum,jurnalistik dan dari segi hukum). Pandangan
tersebut bukan hanya pertimbangan semata yang bersifat objektif. Kesadaran
hukum bukan hanya untuk dipahami dan ditingkatkan melainkan juga harus kita
bina agar terbentuk suatu warga negara yang taat pada hukum. Maka dari itu
dibutuhkan suatu pendidikan gan penyuluhan hukum.
Daftar Pustaka
Titik Triwulan Tutik. 2006. Pengantar Ilmu Hukum. Surabaya : PT. Prestasi
Pustaka.
Van aveldoorn. 1996. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : PT.Pradanya Paramita.
Soeroso,R. 1993. Pegantar Ilmu Hukum. Jakarta : PT. Sinar Grafika.
http://www.google.com// kesadaran hukum dalam masyarakat.com
http://www.google.com// penyuluhan hukum.com
http://www.goole.com// pendidikan hukum.com