Di susun
Oleh:
Nabila Dzuhra
Desi Aulia Sari
Miftahul Ilmi
Sinta
Cut Dara Fonna
M. Arif Alfhatani
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang atas segala ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
"Mengidentifikasi Tari Saman". Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun pembahasan. Sebuah
kesempurnaan tentunya sulit ditemukan, kami selaku penyusun proposal ini
tentunya tak luput dari kesalahan, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang dapat memotivasi menuju ke arah perbaikan.
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4
2.1 Sejarah Masuknya Tari Saman Ke Aceh Selatan.......................................................4
2.2 Bentuk Penyajian.....................................................................................................4
2.3 Busana & Properti....................................................................................................5
2.4 Syair.........................................................................................................................6
2.5 Ragam Gerak..........................................................................................................8
2.6 Pentas Yang Digunakan..........................................................................................9
2.7 Iringan..................................................................................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak tanggal 24 November 2011, tari saman sudah ditetapkan sebagai warisan
budaya dunia tak benda oleh UNESCO. Tarian ini identik dengan kekompakan,
irama, dan gerak serentak yang dinamis dari para penarinya, seraya melantunkan
syair berisi pujian kepada Allah SWT. Tari saman diperkirakan sudah ada sejak
ratusan tahun lalu. Awalnya tarian saman hanya dibawakan oleh penari laki-laki.
Namun, seiring berkembangnya zaman kini banyak penari wanita yang sudah
memainkannya.
Sejak awal, tari saman dibawakan sebagai sebuah bentuk kesenian pertunjukan
dan hiburan semata. Namun, di dalamnya sangat kental akan nilai-nilai ajaran
islam. Tarian ini sering dipentaskan pada acara-acara besar untuk memperingati
hari lahir Nabi Muhammad saw.
Menurut berbagai sumber, tarian ratoeh jaroe ini diciptakan oleh Yusri Saleh
atau yang biasa dikenal sebagai dek gam. Yusri merantau ke Jakarta sekitar tahun
2000-an, bakat seni yang ia miliki menjadikannya sebagai pelatih tari di anjungan
Pemerintah Aceh. Singkat cerita ia dipercaya sebagai koreografer dalam parade di
TMII (Taman Mini Indonesia Indah) pada acara tari tingkat nasional dan
mendapatkan gelar sebagai koreografer terbaik.
Sejak saat itu tarian ratoh jaroe mulai dikembangkannya. Tarian ini merupakan
perpaduan antara beberapa tarian tradisional aceh yaitu likok pulo, rapai geleng,
1
rateb meusekat, dan ratoh duek sehingga menghasilkan bentuk tarian unik. Hingga
sekarang tarian ini dikenal baik dalam negeri maupun mancanegara.
Jika dilihat dari gerakannya mungkin tarian ini bisa dibilang mirip dangan tari
saman. Namun jika diperhatikan dengan lebih jeli, maka akan terlihat perbedaan
antara keduanya. Biasanya tarian ratoh jaroe dibawakan secara berkelompok oleh
penari perempuan dan berjumlah genap. Sedangkan tari saman dibawakan oleh
penari laki-laki dan terkadang juga dibawakan oleh wanita. Tarian ini sangat
mengutamakan kekompakan dan keselarasan gerakan tangan sesama penari.
Selain itu, gerakan tangan juga harus cepat dan tegas. Sehingga jika ada salah satu
orang saja salah gerakan maka akan terlihat tidak serasi.
Sejak tahun 2011 tarian ini sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO
sebagai warisan budaya Internasional. Seiring berjalannya waktu, tari ratoh jaroe
memiliki makna dan nilai filosofis tertentu. Tarian yang dibawakan oleh
perempuan dengan iringan syair religius ini dimaknai sebagai wujud semangat,
jiwa pemberani dan pantang menyerah para wanita Aceh.
Menurut berbagai sumber, tarian ratoeh jaroe ini diciptakan oleh Yusri
Saleh atau yang biasa dikenal sebagai dek gam. Yusri merantau ke Jakarta sekitar
tahun 2000-an, bakat seni yang ia miliki menjadikannya sebagai pelatih tari di
anjungan Pemerintah Aceh. Singkat cerita ia dipercaya sebagai koreografer dalam
parade di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) pada acara tari tingkat nasional dan
mendapatkan gelar sebagai koreografer terbaik.
Sejak saat itu tarian ratoh jaroe mulai dikembangkannya. Tarian ini
merupakan perpaduan antara beberapa tarian tradisional aceh yaitu likok pulo,
rapai geleng, rateb meusekat, dan ratoh duek sehingga menghasilkan bentuk tarian
unik. Hingga sekarang tarian ini dikenal baik dalam negeri maupun mancanegara.
Jika dilihat dari gerakannya mungkin tarian ini bisa dibilang mirip dangan
tari saman. Namun jika diperhatikan dengan lebih jeli, maka akan terlihat
perbedaan antara keduanya. Biasanya tarian ratoh jaroe dibawakan secara
berkelompok oleh penari perempuan dan berjumlah genap. Sedangkan tari saman
dibawakan oleh penari laki-laki dan terkadang juga dibawakan oleh wanita. Tarian
2
ini sangat mengutamakan kekompakan dan keselarasan gerakan tangan sesama
penari. Selain itu, gerakan tangan juga harus cepat dan tegas. Sehingga jika ada
salah satu orang saja salah gerakan maka akan terlihat tidak serasi.
Sejak tahun 2011 tarian ini sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO
sebagai warisan budaya Internasional. Seiring berjalannya waktu, tari ratoh jaroe
memiliki makna dan nilai filosofis tertentu. Tarian yang dibawakan oleh
perempuan dengan iringan syair religius ini dimaknai sebagai wujud semangat,
jiwa pemberani dan pantang menyerah para wanita Aceh.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Melalui dakwah yang dibawakan dengan media tari yang pada saat itu
membuat masyarakat Aceh Selatan tertarik dengan gerakan-gerakan yang
dibawakan oleh syekh saman. Yang kemudian membuat masyarakat Aceh
Selatan tertarik untuk mempelajari gerakan tersebut, sehingga terciptalah
gerakan yang berbeda tetapi masih berpijak pada pola yang sama.
Tarian ini tidak dapat dilepaskan dari kombinasi gerak dan syair yang kental
dengan unsur tradisional. Dalam skala nasional tarian saman baisanya dilakukan
pada acara-acara resmi, seperti kunjungan tamu kehormatan, serta pembukaan
festival. Sedangkan di luar negeri, tarian ini pun diakui dunia dan sering
memenangkan kompetisi tari tradisional tingkat internasional.
Setiap seni memiliki simbol atau tanda sendiri. Tidak terkecuali dalam
berseni tari, yakni terdapat warna yang diyakini sebagai simbol dan
memiliki makna sendiri. Pada seni tari, menurut Kepala Seksi (Kasi)
Kebudayaan dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar),
Sumardi, terdapat empat warna sakral. Dimana warna dapat
menyampaikan pesan dibalik tarian yang dibawakan.
"Empat warna tersebut yaitu putih, hitam, merah dan kuning. Seperti
warna putih mengandung arti suci dan hitam lebih pada sifat tidak pasti
atau tidak tetap," kata Sumardi.
5
2.4 Syair
Gerakan kosong, tanpa melantunkan syair
Assalamualaikum
Assalamualaikum alaikum walaikum warahmatullah
Jaroe dua blah, dua blah ateuh jemala
Jaroe siploh, hai siploh diateuh ulee
Meuah lon lake, lon lake bak kaom dumna
Karena saleum hai saleum nabi keun sunnah
Jaroe tameumat, tameumat syarat mulia
Mulia wareuh hai wareh ranup lampuan
Mulia rakan hai rakan mameh suara
Kasep Kapot
Kasep kapot angen digle
Reuleh pade tan meurata
Beklee kapot```
Hai boeh hate
Hanco hate dalam dada````
Bungong jeumpa
Jeumpa jeumpa mirah loen lhat bak sanggoi’’
Tanda hat loen dek nayyum kegata
Hana loen sangka dek cut ade mephom
Samboet saleum long dek ngeun lapang dada``
Dilanget bintang hai bintang dibumoe pade
Buleuen ateuh glee meu lele asaa
Bak lon duk lon deung hai bang imata ilee
Teuingat sabe hai sabe uloen ke gata
Hoka hoka
6
Hoka hoka cut bang lon hoka
Nyoe pat lon di sampeng gata
Pu but di sinan cut bang boh hatee
Teungoh lon pike kerakan dumna
Amin
Amin Allah sembah amin
Ureng mukmin gelake lake doa
Ureng mukmin gelake lake doa
Berkat rahmat Allah yang bri
Nanggroe Aceh makmur sijahtra
Amin Allah sembah amin
Ureng mukmin gelake lake doa
Ureng mukmin gelake lake doa
Lale
Lale lale getanyo lale
Hana jan tathe umuka tuha
Putih ngeun janggot kuneng’’ ngeun mise
Hantom ta combe tika mushola
Putih ngajanggot kuningan mise
Hatomta combe tikamu sala
Hatomta combe tikamu sala
Hatomta combe tikamu sala
Aro
Aro pulo pinang dibeda gelombang tuju
Lam oo pata manyang di dalam minyek melabo
Aro pulo pinang dibeda gelombang tuju
Lam oo pata manyang di dalam minyek melabo
Dilaot arma pulo
7
Dilaot aron meupulo perahoe wo dua dua hai rakan takayoh jaloe kataheu
ureung di lua
Hom laele hala bagura hom laele hala
Dilaot aron meupulo perahoe woe dua dua
Dak tajak uluwa nangroe budaya droe beutajaga
Hom laela hala bagura hom laela hala
Ya Allah Ti
Hele hom hala hele hom hala
Hele hom hala hele hom hala
Ya allah ti waktu nangro bule dipute
Dipodiside Aceh mulia
Lan pancasila kare ma pule
*ule melambe burung Garuda Hey!
Elehom alah elehom ala
Elehom alah elehom ala
Sep-Sep
Sep sep ube yangka
Uronyo sep sep ube yangka
Uro kajula cahya pikato kamo meriwang
Sep sep ube yangka
Zaman Ya Zaman
Zaman Ya zaman ya Rasulullah ya habiballah
Yang di yang di yang di yang ditanoeh mekkah
Di tanoeh mekkah Wafat wafat nabi Allah di madinah Allah di madinah ka
geutinggai aneuk siti Fatimah, Siti Fatimah
8
Selain itu, ada juga gerakan tangan yang dominan. Terdapat berbagai macam
gerakan tangan, seperti cilok (gerakan ringan ujung jari), cerkop (kedua tangan
berimpit dan searah), dan tepok (gerakan tepuk dalam berbagai posisi).
9
Saman diantaranya adalah gendang tangan dan suara penari serta tepukan
tangan dan dada.
Didalam seni tari bisa saja menggunakan atau membuat pentas dimana
saja tergantung dengan kesesuaian gerakan atau suatu tari yang dimainkan
atau dipertunjukkan.Pentas dapat dibedakan menjadi 2 diantaranya adalah
pentas prosenium dan pentas arena.
- Pentas prosenium adalah pentas yang ada didalam gedung atau
ruangan yang bisa diliat oleh satu arah, dan itu bisa diliat oleh satu
arah, dan itu bisa saja digunakan oleh penari ratoeh jaro tetapi sesuai
dengan jumlah pemainnya juga.
- Pentas arena adalah pentas yang diluar lapangan yang bisa diliat dari
berbagai arah, pentas ini juga dapat digunakan oleh pemain ratoeh
jaroe berjumlah banyak supaya agar bebas dalam melakukan gerak
tarinya.
2.7 Iringan
Musik juga menjadi salah satu properti yang harus disiapkan dalam tarian
ratoeh jaroe. Iringan musik tari ratoh jaroe menggunakan rapai.Alat musik khas
aceh ini umumnya dibuat dari kulit binatang dan kayu. Sementara itu, orang
yang memainkan rapai disebut syeh. Selain alat musik, tarian juga diiringi
vokalis yang melantunkan syair-syair islam dalam bahasa aceh.
Didalam tari ratoh jaroe juga terdapat beberapa iringan dan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu iringan internal dan eksternal.
- Iringan internal adalah iringan tari yang dihasilkan oleh anggota tubuh,
contohnya seperti bertepuk tangan, menjentikkan tangan, menepuk dada,
menepuk lantai dan sebagainnya.
- Iringan eksternal adalah iringan tari yang dihasilkan dari instrumen musik,
contohnya seperti bersiul, menyanyikan syair, dan, mengetuk alat musik
seperti rapai.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring berjalannya waktu tari ratoh jaroe memiliki makna dan nilai
filosofis tertentu.tarian yang di bawakan oleh perempuan dengan iringan syair
religius ini di maknai sebagai wujud semangat,jiwa pemberani dan pantang
menyerah wanita aceh.tari ratoh jaroe juga termasuk salah satu tari propuler di
aceh.tari ini di bawakan dengan penuh semangat sebagai gambaran tentang
interaksi kehidupan sehari-hari dan kekompakan masyarakat di aceh.di tari ratoh
jaroe juga memiliki properti yang memang memiliki properti di antaranya
terdapat 3 bagian kostom yang di gunakan, yaitu bagian kepala berupa bulung
teleng,di badan melekat baju kerawang,cela,dan kain sarung atau
songket.keseragaman dan keserasian antara pemain adalah hal penting dalam
menampilkan tarian ini.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
pemakalah. Dan dalam penulisan dan penyusanan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya dapat
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/amp/yusufagam14/5fc73a59d541df029b1e4f42/
budaya-kluet-landok-sampot
https://pskp.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1gtk/buku/
11__Buku_SAMAN_2019_P_damar.pdf
http://man1acehselatan.sch.id/read/54/sanggar-seni-al-husna-man-1-aceh-selatan
http://humas.acehprov.go.id/saman-kebudayaan-gayo-yang-dimiliki-dunia/amp/
https://dispar.acehselatankab.go.id/tari-saman-dari-aceh-selatan/
http://abulyatama.ac.id/?p=5267