Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

RELEVANSI ISI CERITA ANAK


TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER
DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
DI DYNAMIC BE SMART
TAHUN AJARAN 2021/2022

Ketua
Anisa Rohmah
2016070313

Tahun Akademik 2021/2022 Oleh Universitas Pamulang

FAKULTAS SASTRA INDONESIA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2022
2
ABSTRAK

Pembentukan karakter merupakan suatu bentuk usaha menjadikan anak


memiliki karakter unggul sehingga mampu menjadi individu dan mahluk sosial
yang mampu bersosialisasi, mengatasi masalah, memiliki sikap tenggang rasa dan
melakukan inovasi dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu kegiatan yang
dapat dilakukan dalam pembentukkan karakter adalah membaca dan mendongeng.
Bacaan buku seperti dongeng dan fabel secara tidak langsung mampu
memberikan gambaran karakter melalui tokoh-tokoh didalamnya.
Atas dasar tersebut pembentukkan karakter anak dapat dikembangkan
melalui proses membaca dan mendengar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
anak memahami karakter tokoh dalam cerita dongeng dan fabel.

Kata kunci : karakter, membaca, mendongeng

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahuwataala atas limpahan rahmat


dan karunia-Nya kepada kami, beserta sholawat dan salam kepada nabi
Muhammad Sollalohualaihiwassalam sehingga kami mampu menyelesaikan
penulisan laporan hasil pengabdian kepada masyarakat dengan baik. Karya ilmiah
yang bertajuk Relevansi Isi Cerita Anak Terhadap Pembentukan Karakter Dan
Kreativitas Anak Didik Dynamic Be Smart, mengkaji tentang pengaruh bacaan
anak terhadap karakter anak.

Jenis bacaan mampu mempengaruhi karakter pembacanya, begitupun


anak-anak yang suka membaca cenderung memliki karakter yang lebih aktif,
dominan dan solusional. Kami berharap karya ilmiah ini dapat berkontribusi
dalam menumbuhkan pemahaman terkait pentingnya membiasakan anak
membaca untuk membentuk karakter yang defensif.

Dalam proses pengabdian kepada masyarakat di lembaga Dynamic Be


Smart kami menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang melalui proses
survei, eksperimen kemudian dapat menuliskan hasil penelitian secara akurat,
faktual dan sistematis.

Kami berharap karya ilmiah yang bertajuk Relevansi Isi Cerita Anak
Terhadap Pembentukan Karakter Anak Didik Dynamic Be Smart dapat memberi
gambaran terkait kesinambungan antara bahan bacaan dan pola karakter pada
anak. Kami menyadari penelitian karya ilmiah ini masih belum sempurna, maka
kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan karya kami kedepannya.

4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN ............................................. 2
ABSTRAK .......................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ............................................................................................... 8
1.1 Analisis Situasi Permasalahan .............................................................. 8
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 9
1.3 Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat............................................. 10
1.4 Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat ........................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 11
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN .................................................. 16
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah ........................................................... 16
3.2 Realisasi Pemecahan Masalah ............................................................ 16
3.3 Khalayak Sasaran ................................................................................ 17
3.4 Tempat Dan Waktu ............................................................................. 17
3.5 Metode Kegiatan ................................................................................. 18
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 19
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 25
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 25
5.2 Saran ................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 27
Lampiran 1. Identitas Tim pengusul .............................................................. 28
Lampiran 2. Surat izin Pengabdian ................................................................ 30
Lampiran 3. Surat Tugas Pengabdian ............................................................ 31
Lampiran 4. Surat Permohonan Pengabdian.................................................. 32
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Pengabdian ...................... 33
Lampiran 6.Daftar hadir kegiatan .................................................................. 34
Lampiran 7. Foto Kegiatan ............................................................................ 35

5
DAFTAR TABEL

3.1.1 Tabel Bentuk Dan Pemecahan Masalah ……………………………… 15


3.5.1 Tabel Perencanaan Kegiatan ………………….....…………………… 16
4.1.1 Tabel Minat Baca Anak Didik Dynamic Be Smart ………………….………. 17
4.2.1 Tabel Karakter Anak Didik Dynamic Be Smart ……………………….……. 18
4.3.1 Tabel Bentuk Citraan Karakter Pada Dongeng ……………………...….…… 19

6
DAFTAR GAMBAR

Sesi Menginformasikan Tata Tertib Kegiatan ………..…………………..… 33


Sesi Berkenalan Dengan Para Siswa ………………………………………... 33
Sesi Bercerita ……………………………………………………… ...…….. 33
Sesi Tanya Jawab ………………………………………………………….... 35
Sesi Permainan ………………………………………………………...…..... 35
Sesi Foto Bersama Pengurus Dynamic Be Smart ……………………… ..… 36

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Analisis Situasi Permasalahan


Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bentuk realisasi
terhadap Progam Kreativitas Mahasiswa yang dibentuk oleh Direktorat Jendral
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (KEMENRISTEKDIKTI) Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi
yang dimiliki mahasiswa Indonesia agar mampu menganalisis, menciptakan
pembaruan dan mengaplikasikan secara langsung materi dan ilmu kebahasaan
yang telah dipelajarinya selama masa perkuliahan kepada masyarakat luas.

Sejalan dengan tujuan PKM yang ingin memfasilitasi mahasiswa dalam


rangka merealisasikan pemahaman ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan, kami
memutuskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema
pengaruh bacaan anak dalam pembentukan karakter anak.

Bacaan anak merupakan bacaan yang cenderung menggunakan bahasa


sederhana, alur yang singkat dengan tokoh-tokoh otentik yang mudah dijumpai
oleh anak-anak namun tetap menyisipkan pesan moral atau nasihat yang mudah
dipahami. Bacaan anak banyak digunakan orang tua maupun pengajar sebagai
media komunikasi, rekreasi dan edukasi. Namun tidak banyak yang berhasil
memanfaatkan bacaan anak sesuai fungsi semestinya. Dewasa ini para orang tua
terbiasa hanya memfasilitasi tanpa melakukan pendampingan, sedangkan anak-
anak cenderung menyukai sesuatu yang lebih atraktif dan menarik.

Data pada penelitian yang dilakukan oleh United Nations Educational,


Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2015 dan 2019
memperlihatkan persentase minat baca anak di Indonesia hanya sebanyak 0,01
persen atau setara 1:10.000. Hal ini berbanding terbalik dengan persentase
penggunaan gawai atau telepon pintar oleh anak-anak berdasarkan data badan
pusat statistik nasional yang menunjukkan 29% pengguna gawai adalah anak-

8
anak. Berdasarkan kesenjangan fenomena tersebut, kami ingin mengkaji secara
langsung bentuk permasalahan yang dialami oleh anak-anak sehingga timbul
fenomena minimnya minat baca pada anak.

Sejalan dengan menurunnya minat baca pada anak, pengembangan karakter


pada anak-anak juga mengalami kemerosotan. Anak-anak yang tidak gemar
membaca tidak lagi mampu bersosialisasi dengan baik atau beradaptasi terhadap
lingkungan baru. Anak-anak lebih nyaman berada dirumah atau ruang tertutup dan
berfokus pada gawainya masing-masing. Kebiasaan tersebut mengakibatkan
penurunan pada tingkat kreativitas dan empati juga kemampuan menemukan
solusi. Sedangkan anak-anak dengan minat baca yang tinggi atau memiliki
kegemaran membaca cenderung memeiliki karakter yang aktif, dominan dan
solusional.

Mengikuti kondisi sosial tersebut, kami memutuskan untuk mengkaji relevansi


bacaan anak terhadap pembentukan karakter pada pembacanya. Kegiatan
pengabdian dilaksanaan di Dynamic Be Smart, salah satu lembaga bimbingan
belajar di daerah Parung Panjang, yang beralamat lengkap di Blok J1, nomor 21,
Sentraland Boulevard, Parung Panjang, Bogor. Kegiatan dilakukan agar kami
mampu menemukan hubungan antara minat baca dan jenis bacaan anak terhadap
pembentukan karakter anak.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan pada analisis permasalahan yang telah dipaparkan, peneliti
menemukan beberapa rumusan masalah yang menjadi landasan melakukan
pengabdian kepada masyarakat di Dynamic Be Smart dengan judul Relevansi Isi
Cerita Anak Terhadap Pembentukan Karakter dan Kreativitas Anak Didik
Dynamic Be Smart. Yang menjadi rumusan masalah adalah:

1.2.1 Bagaimana bentuk bacaan yang diminati anak-anak?


1.2.2 Bagaimana karakter anak-anak yang suka membaca buku?
1.2.3 Bagaimana sebuah buku mencitrakan sebuah karakter?

9
1.2.4 Bagaimana relevansi isi cerita anak terhadap pembentukan karakter
dan kreativitasnya?

1.3Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat


Selain merealisasikan bentuk pengajaran terkait kajian sastra anak kepada
masyarakat luas, peneliti memiliki 4 tujuan utama saat melakukan pengabdian
kepada masyarakat dengan berdasar pada rumusan masalah, yaitu sebagai berikut.

1.3.1 Mengetahui bentuk bacaan yang diminati anak didik Dynamic Be


Smart.
1.3.2 Mengetahui bentuk karakter yang dimiliki oleh anak-anak yang suka
membaca.
1.3.3 Mendeskripsikan bentuk citraan karakter dalam cerita anak.
1.3.4 Mendeskripsikan relevansi isi cerita anak terhadap pembentukan
karakter dan kreativitas seorang anak.

1.4Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat


Jika tujuan melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah menemukan
solusi dari permasalahan yang dikaji, maka manfaat Pengabdian Kepada
Msyarakat adalah merealisasikan hasil penelitian dalam masyarakat yang lebih
luas. Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai tema pengaruh bacaan anak
bagi pembaca anak-anak adalah.

1.4.1 Menginformasikan jenis bacaan anak yang paling diminati sebagai


salah satu acuan orang tua untuk memilih bacaan anak.
1.4.2 Menginformasikan peranan membaca bagi pembentukan karakter
seorang anak.
1.4.3 Menjadi bahan bacaan terkait pengenalan karakter anak dan cerita
anak.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan penelitian, kami melakukan pendalaman materi terkait


sastra anak untuk lebih memahami koherensinya terhadap penelitian yang
dianalisis. Berikut adalah beberapa tinjauan pustaka yang kami gunakan sebagai
faktor pendukung dalam menulis laporan pengabdian kepada masyrakat.

Pada penelitian pertama, kami menggunakan jurnal yang berjudul


Pembentukan Karakter Siswa Melalui Dongeng Pada Pembelajaran Integratif
yang ditulis oleh Utami Maulida. Alasan Utami Maulida melakukan penelitian
adalah untuk mengetahui adanya keterikatan antara dongeng dengan
pembentukkan karakter siswa dalam pembelajaran integratif, pada proses
penelitiannya, Utami Maulida menggunakan metode terapan atau metode yang
fungsinya menguji suatu teori dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini, teori
yang dimaksud adalah penerapan dongeng dalam pembelajaran integratif pada
pembentukan karakter siswa. Kesimpulan yang dihasilkan oleh Utami Maulida
yaitu pembelajaran integratif sebagai bentuk pembelajaran terpadu dengan
menerapkan tema untuk menautkan beberapa mata pelajaran guna menyajikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Penyampaian materi disajikan
dalam bentuk adaptasi dongeng dengan tetap memperhatikan poin-poin
pembelajaran pada sub-tema dan berisikan nilai-nilai karakter yang akan
diterapkan kepada siswa dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan.

Pada penelitian pertama, kami menyimpulkan bahwa Utami Maulida


sepakat bahwa ada keterkaitan antara dongeng dengan pembentukkan karakter,
yang membedakan pendapat Utami Maulida dengan penelitian kami adalah, fokus
Utami Maulida bukan pada buku cerita melainkan pada proses penyampaian
cerita.

Pada penelitian kedua, kami menggunakan jurnal yang berjudul Relevansi


Dongeng Dengan Pembentukan Karakter Anak Usia Dini yang ditulis oleh Eliya

11
NS. Husnul Bahri dan FatimaSantri S. Alasan Eliya NS. Husnul Bahri dan Fatima
Santri S melakukan penelitian adalah untuk mengetahui bahwa Pembentukan
karakter anak tidak hanya dilakukan dalam pembelajaran di sekolah, tetapi juga
dapat dilakukan di lingkungan rumah atau keluarga. Pada proses penelitiannya,
Eliya NS. Husnul Bahri dan Fatima Santri S menggunakan metode berdongeng
sebelum tidur. Dalam hal ini, penerapan dongeng sebelum tidur dalam keluarga
mampu membuat anak menjadi tertarik dan antusias dalam melaksanakan
kegiatan belajar. Kesimpulan yang dihasilkan oleh Eliya NS. Husnul Bahri dan
Fatima Santri S yaitu penerapan dongeng sebelum tidur untuk menarik minat baca
anak supaya anak tidak bosan dan lebih tertarik dalam proses belajar.

Pada penelitian kedua, kami menyimpulkan bahwa Eliya NS. Husnul


Bahri dan Fatima Santri S memahami dongeng sebagai stimulus awal bagi anak
sebelum melakukan proses belajar. Digunakan untuk meningkatkan minat siswa
agar lebih antusias dalam pembelajarannya. yang menjadi pembeda antara
pendapat Eliya NS. Husnul Bahri dan Fatima Santri S dengan penelitian kami
adalah pada fungsi buku dongeng, menurut Eliya NS. Husnul Bahri dan Fatima
Santri S, buku dongeng adalah stimulator, sedang pada penelitian kami buku
dongeng merupakan mediator.

Pada penelitian ketiga, kami menggunakan jurnal yang berjudul


Revitalisasi Nilai Dalam Dongeng Sebagai Wahana Pembentukan Karakter Anak
Usia Dini yang ditulis oleh Juanda. Alasan Juanda melakukan penelitian adalah
untuk mengetahui bahwa Peranan bacaan anak dalam pembentukan karakter anak
usia dini sangat penting. Pada proses penelitiannya, Juanda menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah
konsep sastra anak dan pendidikan karakter. Dalam hal ini, penelitian bertujuan
menggali nilai-nilai pendidikan karakter dalam dongeng serta peranannya dalam
pembentukan pribadi anak usia dini. Kesimpulan yang dihasilkan oleh Juanda
melalui kegiatan bercerita dan mendongeng kita dapat meningkatkan daya
imajinasi, emosional, intelektual, rasa sosial, rasa etis dan religius pada anak.
Itulah mengapa orang tua perlu benar-benar mampu memilih bacaan yang sesuai

12
dengan perkembangan anak sebagai bentuk fasilitas terhadap pembentukan
karakter.

Pada penelitian ketiga, Juanda menyimpulkan bahwa ada keterkaitan


antara kegiatan bercerita dan mendongeng dengan pembentukan karakter anak
usia dini. Pendapat Juanda sangat identik dengan pemahaman kami terkait konsep
mendongeng dan relevansinya dengan pembentukan karakter anak.

Pada penelitian ke-empat kami menggunakan jurnal yang berjudul Cerita


Dongeng Sebagai Media Pendidikan Karakter Anak Usia Dini yang ditulis oleh I
Gede Dharman Gunawan, Pranata dan Mitro. Pada penelitian ke-empat yang
menjadi objek masalah adalah fungsi dongeng yang hanya diasumsikan sebagai
aktivitas pengantar tidur, menurut I Gede Dharman Gunawan, Pranata dan Mitro,
cerita dongeng bagi anak usia dini, tidak hanya sebagai kegiatan menidurkan anak
tetapi juga dapat meningkatkan perkembangan otak kanan, psikologis, kecerdasan
emosional, karakter mulia serta meningkatkan imajinasi pada anak usia dini. I
Gede Dharman Gunawan, Pranata dan Mitro mengemukakan bahwa cerita
dongeng dapat digunakan oleh orang tua maupun pendidik sebagai media
pendidikan karakter. anak akan belajar tentang dunia kehidupan baik sebagai
individu maupun mahluk sosial dengan lebih baik karena, cerita dongeng lebih
mampu memberi kesan dibandingkan dengan petuah dan nasihat. Kegiatan
bercerita di masa kecil akan lebih mudah terekam memori dan masih bisa diingat
secara utuh setelah berpuluh-puluh tahun kemudian. Melalui dongeng yang
menanamkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai karakter. Sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan kepribadian dan akhlak yang terpuji.

Selain menggunakan penelitian-penelitian terdahulu, kami juga


menggunakan referensi buku terkait folklor dan kajian cerita anak. Buku yang
kami jadikan referensi dalam penulisan laporan pengabdian kepada masyarakat
adalah sebagai berikut.

Buku pertama, adalah Folklor Indonesia, yang ditulis oleh James


Danandjaja pada tahun 1966. Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai hakikat

13
folklor, sejarah folklor, penelitian hingga bentuk-bentuk foklor di Indonesia.
Danandjaja berpendapat folklor merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang berdiri sendiri di Indonesia dan memiliki definisi sebagai bentuk kebudayaan
kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun di antara kolektif macam
apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan
maupun contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
(Brunvard, 1968:5)

Dalam buku Folklor Indonesia, kami mengetahui karakteristik folklor


adalah menggunakan bahasa sederhana dalam penyampaiannya dan cenderung
berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Kami juga mengetahui tujuan
pengembangan folklor di Indonesia adalah sebagai media pembelajaran disiplin
ilmu untuk memahami berbagai aspek kehidupan. Pemahaman tersebut mendasari
kami melakukan penelitian tentang penerapan folklor sebagai media belajar yang
fungsinya adalah memahami aspek kehidupan dan membentuk kedisiplinan.

Buku kedua yang kami gunakan sebagai referensi pemahaman sastra anak
adalah buku yang berjudul Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak
yang ditulis oleh Burhan Nurgiyantoro. Dalam buku tersebut kami mengetahui
hakikat sastra anak adalah penggambaran secara konkret tentang model-model
kehidupan sebagaimana yang dijumpai dalam kehidupan faktual sehingga mudah
diimajinasikan sewaktu dibaca. Sastra anak juga berkontribusi besar bagi
perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan. Secara
personal sastra anak mampu mengembangkan emosional, intelektual, imajinasi,
rasa sosial, rasa etis dan religious. Sedangkan dalam lingkup pendidikan sastra
anak berkontribusi pada eksplorasi dan penemuan, perkembangan bahasa,
pengembangan nilai keindahan, penanaman wawasan multikultural dan
penanaman kebiasaan membaca.

Dalam buku kedua, kami mengetahui peranan sastra anak dalam realisasi
sosial secara personal maupun dalam lingkup pendidikan. Disebutkan bahwa
orangtua yang mampu memfasilitasi anak dengan bacaan yang sesuai akan lebih
mudah mengarahkan anak pada hal-hal positif yang diperlukan dalam hidup
14
bermasyarakat. Pemahaman tersebut selaras dengan tujuan penelitian kami yang
ingin menumbuhkan kesadaran orang tua dan pengajar tentang urgensi memilih
bacaan anak untuk memaksimalkan potensi anak, memahami aspek-aspek
kehidupan dengan cara yang dinamis dan konseptual.

Buku ketiga yang kami gunakan sebagai landasan melakukan penelitian,


adalah buku yang disusun oleh tim penyusun pusat data dan analisa tempo dengan
judul Menyusuri Buku Sastra Anak. Buku tersebut ditulis berdasarkan keresahan
tim penyusun terkait rendahnya minat baca pada anak dan minimnya ketersediaan
buku sastra anak di Indonesia. tim penyusun pusat data dan analisa tempo
berpendapat salah satu faktor yang menyebabkan keterbelakangan minat baca dan
kurangnya buku sastra anak adalah fakta bahwa minat baca orang tua di Indonesia
sangat rendah. Pendapat tersebut didapatkan dari seorang penulis cerita anak
bernama Rahmah Asa. Yang menjadi poin penting dalam buku Menyusuri Buku
Sastra Anak adalah kami mengetahui cara memahami penyampaian cerita yang
dijelaskan dengan sangat baik melalui onsep Tanya jawab yang dilakukan oleh
tim penyusun pusat data dan analisa tempo dengan Rahmah Asa.

Berdasarkan ulasan beberapa jurnal terkait bacaan dan karakter anak juga
beberapa buku yang kami jadikan sebagai referensi. Kami menyimpulkan bahasan
relevansi isi cerita anak terhadap pembentukan karakter dan kreativitas anak layak
menjadi masalah yang kembali dikaji untuk dicarikan solusi dan jalan keluar
terkait permasalahan tersebut.

15
BAB III

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1Kerangka Pemecahan Masalah


Berdasarkan pemaparan masalah yang dijelaskan pada bab pendahuluan,
kami menyimpulkan beberapa solusi terkait permasalahan minat baca terhadap
pembentukan karakter pada anak. Kami tidak hanya berfokus pada pembentukan
karakter melainkan juga terkait masalah karakter pada anak. Berdasarkan kegiatan
PKM yang kami lakukan pada Minggu, 27 Maret 2022 bertempat di Dynamic Be
Smart kami menemukan permasalahan sebagai berikut:

3.1.1 Tabel Bentuk Dan Pemecahan Masalah

No Masalah Solusi Presentase

1. Kurang fokusnya anak pada saat Menegur dan mengajak 35%


berlangsungnya kegiatan anak untuk
memperhatikan.

2. Pasif dan kurang percaya diri Mengajak anak untuk 50%


ikut serta dalam
kegiatan.

3. Hiperaktif Membuat kesepakatan 15 %


dengan anak agar dapat
mengikuti kegiatan
sesuai aturan.

3.2Realisasi Pemecahan Masalah


Dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang
telah kami lakukan, anak-anak dapat menerima setiap informasi dan antusias
mendengarkan cerita yang disampaikan. Kegiatan berjalan dengan baik dan kami
mampu menerapkan solusi-solusi dari bentuk permasalahan karakter yang ada.

16
Proses mengajak dan menegur anak yang kurang fokus mendengarkan
sebagai bentuk solusi mengatasi anak didik yang kurang fokus, dilakukan dengan
berbicara langsung kepada anak, memanggil namanya dan meminta anak untuk
fokus mendengarkan informasi atau cerita yang disampaikan.

Proses mengajak anak untuk ikut serta dalam kegiatan sebagai bentuk
solusi mengatasi anak didik yang pasif dan kurang percaya diri, dilakukan dengan
mengikutsertakan anak dalam mengimajinasikan cerita yang sedang disampaikan
dengan menyelipkan beberapa pertanyaan atau permainan yang dilakukan secara
repetitif dan eksklusif.

Proses membuat kesepakatan dengan anak agar dapat mengikuti kegiatan


sesuai aturan sebagai bentuk solusi mengatasi anak yang hiperaktif dilakukan
diawal pertemuan dengan menyampaikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan saat kegiatan berlangsung disertai nasihat terbuka terhadap anak yang
hiperaktif.

3.3Khalayak Sasaran
Kegiatan PKM yang mendiskusikan tentang relevansi isi cerita anak
terhadap pembentukan karakter dan kreativitias yang kami lakukan selama 3 hari
memilih 20 anak didik Dynamic Be Smart sebagai khalayak sasaran untuk
mengikuti kegiatan.

Penetapan anak didik Dynamic Be Smart sebagai khalayak sasaran dirasa


sesuai dengan kajian kami terkait relevansi bacaan dan karakter anak. Rentan usia
5-13 tahun merupakan rentan usia kanak-kanak yang masih sangat perlu diawasi
aktivitasnya agar mampu memaksimalkan pembentukan karakter unggul seorang
anak.

3.4Tempat Dan Waktu


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kami laksanakan pada:

Tempat : Dynamic Be Smart, Parung Panjang

Waktu : Jumat, 25 Maret – Minggu, 27 Maret 2022

17
Tema : Pengaruh Bacaan Anak Dalam Pembentukan Karakter Anak

3.5Metode Kegiatan
Untuk memaksimalkan kegiatan kami dalam melakukan pengabdian
kepada masyarakat dan berdampak tepat guna, kami membuat tabel perencanaan
metode kegiatan sebagai berikut:

3.5.1 Tabel Perencanaan Kegiatan


No Jenis Kegiatan Waktu
Kegiatan
Monitoring -Berkenalan
-Mengakumulasi data partisipan terkait
nama, usia, dan bentuk peminatan Jumat,
25 Maret
-Melakukan survei bentuk masalah utama 2022
1. pada lembaga Dynamic Be Smart terkait
minat baca dan karakteristik partisipan

-Mengklasifikasi bentuk masalah untuk


kemudian menyusun hipotesis.

Penerapan (eksekusi kegiatan)


-Pengenalan Tentang Bentuk Cerita Anak,
-Pemahaman Karakter dan Makna Kreativitas Sabtu, 26
2. -Aktivitas mendongeng (partipan mendengar) Maret
2022
-Aktivitas membaca (partisipan diberikan
waktu untuk membaca buku cerita pilihannya)

Evaluasi
-Tanya Jawab terkait isi cerita yang didengar
dan dibaca untuk mengetahui tingkat Minggu,
3. pemahaman partispan terhadap isi cerita 27 Maret
2022
-Menulis cerita pendek untuk mengetahui
tingkat kreativitas partisipan

-Melakukan pengamatan terhadap


peRubahan sifat dan karakter partisipan 18
sebelum dan setelah kegiatan berakhir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Bacaan Yang Diminati Anak Didik Dynamic Be Smart

Untuk mengetahui bentuk bacaan yang diminati anak didik Dynamic Be


Smart kami melakukan survei langsung dengan bertanya pada anak. Hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

4.1.1 Tabel Minat Baca Anak Didik Be Smart

Jenis Bacaan Turus

Pengetahuan 

Politik -

Otomotif -

Dongeng 

Fabel  

Mistis 

Fantasi 

*turus mewakili khalayak sasaran

Berdasarkan data tersebut, kami menyimpulkan anak-anak Dynamic Be


Smart cenderung meyukai buku cerita bertema hewan.

4.2 Karakter Anak Didik Dynamic Be Smart

Untuk mengetahui karakter anak didik Dynamic Be Smart, kami


melakukan pengamatan langsung dan memberi label karakter pada anak
sesuai dengan nilai karakter absah. Data yang kami peroleh adalah sebagai
berikut:

19
4.2.1 Tabel Karakter Anak Didik Dynamic Be Smart

Karakter Deskripsi Karakter Turus

Percaya Diri Anak mampu dan yakin memulai aktivitas 

Ceria Anak mampu bersosialisai dengan baik 

Sopan Anak mampu membedakan sikap pada yang 


lebih tua

Baik Anak mampu mengontrol emosi 

Disiplin Anak mampu menaati aturan 

Jujur Anak mampu berbicara apa adanya 

Egois Anak tidak mampu memngembangkan 


empati

Pemarah Anak tidak mampu mengontrol emosi -

Pembangkang Anak tidak mampu mendengarkan perintah -

*turus tidak mewakili khalayak sasaran

Berdasarkan data tersebut, kami menyimpulkan anak didik Dynamic be


Smart cenderung memiliki karakter baik tetapi tidak banyak yang memiliki
karakter unggul percaya diri dan disiplin.

4.3 Bentuk Citraan Karakter Pada Tokoh Dongeng Yang Menjadi Objek

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan di


Dynamic Be Smart dengan menggunakan konsep bercerita atau mendongeng.
Ada dua cerita bertema binatang dan satu prolog cerita yang kami gunakan
sebagai media pembelajaran sekaligus tehnik yang kami gunakan untuk dapat
melakukan pengamatan terkait respon anak didik selama kegiatan
berlangsung. Cerita yang kami gunakan adalah Bangau Dan Rubah, Kura-

20
kura Dan Kelinci juga Odong-odong Cerita Pak Kumis Dan Topomen.
Citraan karakter tokoh-tokoh dongeng tersebut adalah sebagai berikut:

4.3.1 Tabel Bentuk Citraan Karakter Pada Dongeng

Judul Tokoh Karakter Indikator


Cerita

Bangau Bangau Baik hati Karakter baik hati disimpulkan


Dan Rubah berdasarkan dialog tokoh Bangau.

“Kamu makan ini saja”

Menunjukkan sikap baik hati, tidak


pedendam dan mampu menegur
sahabatnya dengan cara yang baik.

Rubah Dermawan, Karakter dermawan disimpulkan


berdasarkan kutipan langsung
penulis.

Rubah mengadakan pesta dan


mengundang Bangau untuk datang.

Menunjukkan sikap dermawan


karena mau mengundang temannya
untuk berpesta,

Bertanggun Karakter berani mengakui kesalahan


g jawab disimpulkan berdasarkan kutipan
dan berani langsung penulis.
mengakui
Rubah jadi mengerti kesalahannya
kesalahan
dan meminta maaf

Kemudian dilanjutkan dengan


kutipan,

21
Keesokan harinya, Rubah gantian
mengantarkan sekeranjang kue
untuk Bangau.

Yang menunjukkan karakter


bertanggung jawab karena mau
meberikan apa yang seharusnya
menjadi hak Bangau (Jamuan
makan).

Kelinci Kelinci Supportif Karakter supportif disimpulkan


Dan Kura- dan baik berdasarkan kutipan langsung
kura hati penulis.

Tapi tiba-tiba dia berhenti dan


berbalik arah

Kemudian dilanjutkan dengan


kutipan

Ternyata Kelinci kembali untuk


menolong Kura-kura yang terguling

Kutipan tersebut menunjukkan


karakter baik hati karena tokoh
Kelinci bersedia membantu Kura-
kura.

Kura- Pantang Karakter pantang menyerah


kura menyerah disimpulkan berdasarkan kutipan
langsung penulis.

Kelinci terbangun dan terkejut


melihat Kura-kura sudah jauh

22
didepan.

Kura-kura mampu mendahului


Kelinci karena tidak menyerah dan
memanfaatkan kesempatan dengan
baik.

Odong- Pak Sabar dan Karakter sabar dan pantang


odong Kumis pantang menyerah sebagai karakter yang
Cerita Pak dan menyerah dimiliki tokoh Pak Kumis dan
Kumis Dan Topomen Topomen disimpulkan berdasarkan
Topomen dialog tunggal.

“Apakah ada anak-anak di sekitar


sini?”

Yang ditulis sebanyak 7 kali, dan


menunjukkan kegigihan tokoh Pak
Kumis dan Topomen menemukan
apa yang mereka cari.

4.4 Relevansi Isi Cerita Pada Pembentukan Karakter Dan Kreativitas

Pada cerita pertama yang bertajuk Rubah Dan Bangau, disimpulkan bawa
Rubah memiliki karakter berani karena mau mengakui kesalahannya terhadap
Bangau.Relevansinya dengan pembentukan karakter dan kreativitas pada
anak adalah anak-anak dapat belajar untuk meniru keberanian Rubah
mengakui kesalahan yang diperbuat dan paham bahwa mengakui kesalahan
adalah tindakan berani dan terpuji. Kemudian ada karakter bijaksana yang
ditunjukkan tokoh Bangau melalui caranya menegur kesalahan Rubah dengan
menunjukkan secara langsung kesalahan apa yang dia perbuat dan juga
memberi contoh bagaimana sikap yang baik untuk menghargai sesama.

23
Dalam cerita kedua yang bertajuk Kelinci Dan Kura-kura, Kura-kura
memiliki karakter pantang menyerah. Hal ini mengajari anak-anak untuk
memiliki karakter pantang menyerah seperti tokoh Kura-kura yang terus
mencoba, tidak bermalas-malasan dan selalu konsisten agar bisa mendapatkan
apa yang menjadi harapannya. Selain itu terdapat tokoh Kelinci yang
memiliki karakter baik hati dengan membantu kura-kura untuk sampai ke
garis akhir. Anak-anak akan belajar bahwa membantu sesama adalah hal
terpuji yang lebih istimewa daripada sebuah kemenangan.

Cerita ketiga bertajuk Odong-Odong Cerita Pak Kumis Dan Topomen


yang merupakan prolog cerita, memiliki peranan penting dalam proses
mendongeng, Pak Kumis dan Topomen merupakan tokoh yang bercerita,
penulis menggunakan tokoh fiksi sebagai moderator cerita dengan tujuan
kedua tokoh ini mampu berkontribusi terhadap pembentukan karakter anak
dalam mengekspresikan diri yang menumbuhkan kepercayaan diri, berani
menyampaikan opini melalui kegiatan bercerita yang interaktif dan variatif,

24
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan
Pada kegiatan ini, laporan kami berjudul Relevansi Isi Cerita Anak
Terhadap Pembentukan Karakter Dan Kreativitas Anak Didik Dynamic Be Smart.
Laporan ini mencakup empat pembahasan yaitu, mengenai bentuk bacaan yang
diminati anak-anak, mengenal karakter anak-anak dari hobi yang diminati,
mengetahui bentuk citraan karakter pada buku cerita dan memahami relevansi isi
cerita terhadap pembentukan karakter dan kreativitas anak. Dalam prosesnya
dihasilkan kesimpulan bahwa anak-anak didik Dynamic Be Smart yang memilikin
rentan usia 5-13 tahun masih senang membaca buku terutama buku cerita dongeng
dan fabel. Buku cerita dongeng dan fabel memiliki bahasa yang ringan dan mudah
dipahami, pemilihan tokoh pada cerita juga sangat dikenal oleh anak-anak
sehingga pada kegiatannya, anak-anak mampu berimajinasi tentang alur cerita
yang dibacakan dan juga mampu menirukan suara masing-masing tokoh.

Kegiatan mendongeng dan membaca cerita secara tidak langsung memiliki


peranan penting dalam pembentukkan karakter seorang anak karena prosesnya
menumbuhkan kreativitas figural dan verbal, sehingga anak yang terbiasa
membaca cenderung memiliki karakter lebih unggul seperti anak mampu
berinisiatif, berpartisipasi dan memiliki kemampuan bekerjasama yang baik.

5.2Saran
Keberhasilan karakter seorang anak dapat dibentuk sejak usia dini, oleh
karena itu sangat dibutuhkan sekali peranan orang tua dan pendidik untuk sama-
sama berkontribusi dalam proses pembentukannya. Proses tersebut dapat dimulai
dari keseharian yang tampak pada banyak kegiatan seperti karakter disiplin
dengan mebiasakan anak membaca pada jam tertentu, karakter kreativ dengan
meminta anak menceritakan kembali buku yang baru dibacanya dan karakter
lainnya yang bisa dibentuk melalui kegiatan membaca dan bercerita. Oleh karena

25
itu, penting bagi orang tua dan pendidik kembali memanfaatkan buku dalam
kegiatan belajar mengajar sekaligus mengisi waktu luang dengan membaca dan
bercerita.

26
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Danandjaja, J.1986.Penuntun Cara Pengumpulan Folklore Bagi
Pengarsipan.Jakarta:PT Pustaka Grampers
Iput, Oyas & Nurhadiansyah.2015.Kura-kura Dan Kelinci.Bandung:PT Izan
Publika
Iput, Oyas & Nurhadiansyah.2016.Pakumis Dan Topomen.Jakarta:Noura books
Iput, Oyas & Nurhadiansyah.2016.Odong-odong Dongeng:Bangau Dan
Rubah.Bandung:Noura books
Nurgiyantoro, B.2004.Sastra anak: persoalan genre.Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press
Pusat Data Dan Analisa Tempo.2019.Menyusuri Buku Sastra Anak.Jakarta:Tempo
Publishing
Jurnal
Juanda, J. (2018). Revitalisasi Nilai Dalam Dongeng Sebagai Wahana
Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Pustaka Budaya, 5(2), 11-18
Gunawan, I.G.D., Pranata, P. dan Mitro, M. (2019).Cerita dongeng sebagai media
pendidikan karakter anak usia din. Tampung Penyng, 17(02), 73-87.
Sari, E. N., Bahri, H. dan Syafri, F.S. (2019). Relevansi Dongeng dengan
Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Al Fitrah: Journal Of Early Childhood
IslamicEducation, 2(2), 322-330.

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Tim pengusul


1. Mahasiswa

Nama Anisa Rohmah

Jenis kelamin Perempuan

Jabatan Ketua

NIM 2016070313

Tempat dan tanggal lahir Cilacap, 20 April 1998

Email anisarohmah204@gmail.com

Nomor telepon 085710766727

Institusi UNPAM

2. Mahasiswa

Nama Afifah Khoirunisa

Jenis kelamin Perempuan

Jabatan Anggota

NIM 216070192

Tempat dan tanggal lahir Tangerang, 28 Juli 1996

Email khoirunissa28@gmail.com

Nomor telepon 083871438477

Institusi UNPAM

3. Mahasiswa

Nama Aulia Vega Asyahdah

Jenis kelamin Perempuan

Jabatan Anggota

NIM 2016070354

28
Tempat dan tanggal lahir Indramayu, 25 April 1997

Email auliavega06@gmail.com

Nomor telepon 0895331887619

Institusi UNPAM

4. Mahasiswa

Nama Royati

Jenis kelamin Perempuan

Jabatan Anggota

NIM 2016070149

Tempat dan tanggal lahir Indramayu, 06 November 1996

Email saliroyati@gmail.com

Nomor telepon 089516166998

Institusi UNPAM

5. Mahasiswa

Nama Sintya Fatmawati

Jenis kelamin Perempuan

Jabatan Anggota

NIM 2016070076

Tempat dan tanggal lahir Sukoharjo, 08 Januari 1998

Email sintyafatmawati888@gmail.com

Nomor telepon 089529008938

Institusi UNPAM

29
Lampiran 2. Surat izin Pengabdian

30
Lampiran 3. Surat Tugas Pengabdian

31
Lampiran 4. Surat Permohonan Pengabdian

32
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Pengabdian

33
Lampiran 6.Daftar hadir kegiatan

No Nama Usia Kelas Jumat, 25 Sabtu, 26 Minggu, 27


Maret 2022 Maret 2022 Maret 2022

1 Arkha 5 Tk   

2 Divya 5 Tk   

3 Gazza 5 Tk   

4 Queennara 5 Tk   

5 Abin 7 Satu   

6 Ammara 7 Satu   

7 Arkan 7 Satu   

8 Ayu 7 Satu   

9 Suhhel 7 Satu   

10 Zhafran 7 Satu   

11 Lily 8 Dua   

12 Queisha 8 Dua   

13 Queensy 8 Dua   

14 Zaidan 8 Dua   

15 Alya 9 Tiga   

16 Carlos 10 Empat   

17 Haura 10 Empat   

18 Callizta 11 Lima   

19 Danita 11 Lima   

20 Freeany 11 Lima   

34
Lampiran 7. Foto Kegiatan

7.1 Menginformasikan tata tertib kegiatan

7.2 Berkenalan dengan para siswa

7.3 Sesi bercerita

35
36
7.4 Sesi Tanya jawab

37
7.5 Sesi game

7.6 Foto bersama pengurus dynamic be Smart

38
39

Anda mungkin juga menyukai