Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGEMBANGAN CERITA ANAK

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


APRESIASI SASTRA INDONESIA
Dosen Pengampu : Ari Rohmawati S.Pd, M.Pd

DEWI RESIKA WATI (2022406405232)


NADIA RISMALA DEWI (2022406405121)
NOVIANA WULANDARI (2022406405140)
NUNGCI FATIMAH (2022406405135)
ELIZA SARI (2022406405112)

KELAS C
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan judul “ PENGEMBANGAN CERITA
ANAK ” sebagai salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah “APRESIASI SASTRA
INDONESIA” dimana di dalamnya membahas tentang “Pengembangan cerita anak untuk
penguatan karakter, alasan anak menyukai cerita bergambar, fungsi dari cerita bergambar,
pengertian metode cerita, manfaat metode bercerita, kelebihan dan kelemahan metode cerita,
pengertian dari buku cerita, faktor penghambat kurangnya minat membaca pada siswa
sekolah dasar dan teori mengenai minat baca “ adalah salah satu syarat yang harus diikuti
dalam menyelesaikan studi Apresiasi Sastra Indonesia.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ari Rohmawati
S.Pd, M.Pd selaku pembimbing atas kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik
dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penyusun menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan perlu
banyak perbaikan, akan tetapi besar harapan kami semoga makalah yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat untuk bagi kita semua.

Pringsewu, 15 oktober 2022

Kelompok

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6
A. Model Pengembangan Cerita Anak Untuk Penguatan Karakter.................................... 6
B. Anak Usia Sekolah Sangat Menyukai Cerita Bergambar............................................... 7
C. Fungsi Dari Buku Cerita Bergambar.............................................................................. 8
D. Pengertian Dari Metode Bercerita.................................................................................. 8
E. Manfaat Dari Metode Bercerita.......................................................................................8
F. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bercerita.................................................................. 9
G. Pengertian Buku Cerita................................................................................................... 10
H. Faktor Yang Menghambat Kurangnya Minat Membaca Pada Siswa Sekolah Dasar..... 10
I. Teori Mengenai Minat Baca............................................................................................. 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 11


A. Kesimpulan..................................................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sasta anak sendiri adalah
karya sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang berisi sesuai tingkat
perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak harus menceritakan tentang
kehidupan anak-anak dengan semua aspek yang mempengaruhi, cerita anak bisa
digunakan sebagai hiburan maupun pendidikan moral.

Sebagai masa emas (golden age), masa usia dini bisa disebut masa yang paling tepat
untuk dikenalkan dengan aktivitas membaca. Pada konteks ini, membaca yang di
maksud, bukan berarti membaca layaknya orang dewasa. Anak-anak tidak dituntut
untuk mampu membaca layaknya orang dewasa, tidak dituntuk untuk membaca secara
lancer. Akan tetapi, aktivitas membaca sudah diperkenalkan, agar dirinya memiliki
ketertarikan dan terstimulasi minat membacanya. Atas dasar itulah, pada lingkungan
pembelajarnya diperlukan media atau bahan ajar yang tepat. Kehadiran buku cerita
menjadi salah satu alternatif yang strategis sebagai solusinya. Namun, tak sekedar
menghibur, buku cerita juga menampilkan nilai-nilai karakter yang mampu
diinternalisasi dalam diri anak bagi kehidupanya sehari-hari.

Dalam pengembangan buku cerita harus mengalami perubahan dan peningkatan yang
menyesuaikan dengan minat anak-anak sehingga mereka akan tertarik membaca
ataupun mendengarkanya. Buku cerita tidak hanya berpatokan pada tulisan akan tetapi
bervariasi seperti adanya gambar dan warna. Pada dasarnya anak-anak usia dini
memiliki masa untuk mengembangkan segala kemampuan dan potensinya, dan juga ia
sudah mulai peka atau sensitive untuk menerima rangsangan (Wahyudin dan Agustin,
2011:6). Maka dari itu buku cerita sangat efektif dalam pengembangan karakter anak,
buku-buku harus memiliki nilai karakter yang baik sehingga anak-anak bisa
menerapkan perilaku yang positif dalam masa perkembanganya.

4
B. Rumus Masalah

1. Bagaimana pengembangan cerita anak untuk penguatan karakter ?


2. Mengapa anak usia sekolah sangat menyukai cerita bergambar?
3. Apa fungsi dari buku cerita bergamabar?
4. Apa pengertian dari metode bercerita?
5. Apa saja manfaat dari metode bercerita?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan metode bercerita?
7. Apa pengertian dari buku cerita?
8. Apa faktor yang menghambat kurangnya minat membaca pada siswa sekolah
dasar?
9. Apa saja teori mengenai minat pembaca?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengembangan cerita anak untuk penguatan karakter ?


2. Untuk mengetahui alasan anak usia sekolah sangat menyukai cerita bergambar?
3. Untuk mengetahui dari buku cerita bergamabar?
4. Untuk mengetahui pengertian dari metode bercerita?
5. Untuk mengetahu manfaat dari metode bercerita?
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode bercerita?
7. Untuk mengetahui pengertian dari buku cerita?
8. Untuk mengetahui faktor yang menghambat kurangnya minat membaca pada siswa
sekolah dasar?
9. Untuk mengetahui teori mengenai minat pembaca?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Pengembangan cerita anak untuk penguatan karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk


menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya
terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk
melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter dilakukan dengan pembiasaan untuk berperilaku posistif dan
menjahui perilaku negatif. Peran guru dan orang tua dalam hal mendidikan karakter
anak sangat diperlukan. Guru dapat memilih media atau bahan ajar yang tepat sesuai
karakteristik anak didiknya. Kreativitas guru sangat dibutuhkan, terutama dalam
menggunakan bahan ajar yang bermuatan karakter. Media atau bahan ajar sangat
efektif terutama bagi anak. Begitu banyak wawasan yang bisa diperkenalkan pada
anak melalui media, salah satunya melalui cerita. Dengan cerita yang menampilkan
perilaku-perilaku baik. Pengemasan cerita akan menentukan keberhasilan
pembelajaran seperti kemenarikan cerita, baik isi cerita maupun tampilanya. Cerita
yang menarik dapat menjadi perantara dalam menyampaikan pesan (Sanjaya,
2006:163). Selanjutnya, anak-anak diperkenalkan dengan cara mendekatkan mereka
pada lingkungan yang sebenarnya. Contoh perilaku baik dari karakter yang dikuatkan
pada dirinya menjadi bagian dari aktivitas yang mereka lakukan.
Dalam mengenalkan nilai karakter, buku cerita lebih mudah di terima oleh anak-anak.
Selain itu, cerita juga dapat mengasah imajinasi dan kreativitas, menumbuhkan minat
baca anak, dan menanamkan nilai karakter baik dalam perilaku anak. Cerita memiliki
kontribusi positif dalam pembentukan karakter anak. Tokoh yang diperankan cerita
dapat menstimulasi perilaku mereka sehari-hari. Tokoh yang banyak disukai anak
adalah tokoh binatang, selain itu tokoh binatang juga memacu kreavitas anak.
Secara umum, anak-anak menyukai cerita, baik itu dibacakan maupun membaca
sendiri, berdasarkan jenisnya 55% anak lebih suka cerita fabel, 45% lainya menyukai
cerita yang sifatnya komik. Kemudian anak-anak lebih menyukai cerita yang
dibacakan oleh guru di sekolah, anak-anak bisa meresponya dengan cerita-cerita lucu,
cerita tentang binatang, cerita nabi, dan dongeng yang berada di sekitar mereka
tinggal. Anak-anak lebih menyukai nasihat yang baik yang ada dalam isi cerita.

6
Isi cerita yang mengandung pengenalan perilaku baik mampu membentuk karakter
anak. Karakter yang perlu dikuatkan pada anak yaitu karakter jujur, peduli
lingkungan, dan peduli social. Cerita yang dibuat harus mudah untuk dipahami
pembaca, mengajak pembacanya mengenal kehidupan cerita, pilihan kata yang tepat,
buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikiranya, puncak atau
klimaks cerita hingga akhir cerita, dan cerita tidak terkesan bertele-tele dan
membosankan. Karakter yang dikuatkan lainya adalah perilaku yang mencerminkan
kemandirian, perilaku yang mencerminkan sikap estetis, dan perilaku yang
mencerminkan sikap kerja sama.
Pengembangan buku cerita anak bermuatan kearifan local juga merupakan salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk melahirkan produk sumber belajar yang bermutu
baik konteks maupun kontennya. Indonesia, kaya akan budaya dengan beragam
kearifan lokal yang perlu dilestarikan, edukasi sejak dini melalui buku cerita anak
merupakan salah satu strategi riset kolaborasi tentang pengembangan buku cerita anak
tentang kearifan lokal.

B. Anak usia sekolah sangat menyukai cerita bergambar

Alasan mengapa anak usia sekolah sangat menyukai cerita bergambar yaitu:
1. lewat cerita anak mendapat kesempatan untuk mengenal masalah pribadi dan sosial
nya, hal tersebut membantu anak dapat memecahkan masalah yang di hadapi nya
2. cerita bergambar menuntun imajinasi dan menarik rasa ingin tahu anak
3. mudal dibaca dan dipahami anak, karena anak yang kurang mampu membaca dapat
memanfaatkan gambar tersebut untuk memahami isi ceritanya meskipun belum
bisa membaca
4. buku cerita bergambar sudah umum dan tidak sulit untuk ditemukan
5. buku cerita distimulus oleh gambar agar anak tertarik membaca
6. cerita bisa dibuat berbentuk serial, sehingga mendorong rasa penasaran anak
7. tokoh dalam cerita sering menunjukkan perilaku yang membuat anak anak berpikir
langkah berikutnya dari cerita
8. karakter tokoh dalam cerita seperti berani kuat, berwajah cantik / tampan, sehingga
membuat anak menjadikan tokoh andalan nya
9. gambar yang ditampilkan dalam cerita penuh warna dan sederhana agar mudah
dipahami anak

7
C. Fungsi Buku Cerita Bergambar

Fungsi dari Buku cerita bergambar yaitu dapat digunakan sebagai penghias
dan pendukung dalam cerita yang dapat membantu memudahkan proses pemahaman
terhadap isi buku tersebut.

D. Pengertian dari metode bercerita

Metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi


pembelajaran secara lisan dalam bentuk bercerita.Metode bercerita dilaksanakan
dalam upaya memperkenalkan,memberikan keterangan,atau penjelasan tentang hal
baru dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan
berbagai kompetensi dasar anak usia dini.Dhieni N.(2008:6.7) "Metode bercerita
untuk anak-anak sepadam dan metode ceramah untuk orang dewasa".

E. Manfaat dari metode bercerita

Manfaat metode bercerita antara lain sebagai berikut:

1. Melatih daya serap atau daya tangkap


2. Melatih daya pikir
3. Melatih daya konsentrasi
4. Mengembangkan daya imajinasi anak
5. Menciptakan situasi yang menggembirakan dan mengembangkan suasana yang
akrab sesuai dengan perkembanganya
6. Membantu perkembangan bahasa anak untuk berkomunikasi secara efektif dan
efisien

8
F. Kelebihan dan kelemahan metode bercerita

Metode bercerita memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut:


1. Anak dilatih konsentrasi
2. Anak belajar menjadi pendengar yang baik
3. Anak berfantasi terhadap obyek yang tidak nyata
4. Anak belajar menyimak apa yang diperagakan oleh guru,dan
5. Anak belajar mengingat apa yang diceritakan guru

Metode bercerita memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut:


1. Guru malas untuk berekspresi
2. Tidak semua anak memiliki potensi atau kemampuan yang sama
3. Anak pasif ketika guru bercerita
4. Anak tidak mampu menyerap fantasi ekspresi dan gerakan guru ketika bercerita
5. Anak kurang memahami alur cerita ketika guru bercerita dan ada kata-kata yang
kurang dimengerti

9
G. Pengertian Buku Cerita

Pada umumnya buku adalah kumpulan/himpunan kertas atau lembaran yang


tertulis atau mengandung tulisan. Bahan-bahan tersebut bisa berbentuk potongan yang
terbuat dari kayu, kertas bahkan gading gajah. Kumpulan ini dihumpun atau dijilid
menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar atau tempelan.
Setiap sisi dari sebuah lwmbaran kertan pada buku disebut sebuah halaman.

Pengertian dari Buku cerita bergambar yaitu cerita yang dibuat menjadi buku dan
didalamnya mengandung gambar dan tulisan untuk mewakili cerita agar saling
berkaitan.

H. Faktor Yang Menghambat Kurangnya Minat Membaca Pada Siswa Sekolah


Dasar

Faktor penghambat kurangnya minat baca yaitu kurangnya media belajar yang
beragam untuk menyampaikan materi pelajaran dan ketersedian buku yang kurang
bervariasi membuat siswa merasa kurang antusias untuk membaca, selain itu cerita
yang membosan kan, alur yang sulit demengerti dan tokoh-tokoh yang kurang
menarik juga menjadi penyebab mengapa anak sekolah dasar kurang minat untuk
membacanya.

I. Teori Mengenai Minat Baca


Teori mengenai minat membaca yaitu:
1. Teori Niat dalam melakukan kegiatan membaca, niat
Niat adalah keinginan untuk melakukan sesuatu yang diikuti dengan
perbuatan, sehingga sebelum melakukan suatu kegiatan harus di dasari oleh niat
agar bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang berguna/bermanfaat.
2. Teori kemauan atau keinginan membaca
Kemauan merupakan suatu tekat atau motivasi dari dalam diri atau mindset
pribadi untuk melakukan suatu hal. Sedangkan keinginan adalah hasrat atau
dorongan dalam diri seseorang atas suatu tujuan, benda ataupun non benda untuk
melakukan atau memiliki hal tersebut. Maka seseorang harus diiringi olrh kemauan
dan keinginan untuk membaca.
3. Teori yang ketiga yaitu kesukaan.

10
Rasa suka terhadap bacaan akan menjadi akan menjadi faktor menungkatkan
minat dalam membaca.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu dalam pengembangan cerita anak
dengan buku cerita merupakan salah satu alat pendidikan yang sangat menarik
untuk digunakan karena cerita efektif dalam pengembangan karakter anak dan
juga dalam pemanfaatanya sebagai sumber bacaan anak dapat menjadi sarana
bermain yang menyenangkan.
Buku cerita harus dikembangkan dan ditingkatkan guna menjadikan sarana
yang diminati terutama oleh kalangan anak sekolah dasar. Di dalam buku
cerita juga harus menampilkan contoh-contoh perilaku yang baik selain
berguna dalam pendidikan karakter anak juga membantu guru dalam
menyediakan bahan ajar untuk menguatkan nilai karakter anak, nilai-nilai
karakter tersebut kemudian dapat dimengerti, diterima, dihayati dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik. Buku cerita juga
harus bervariasi salah satunya buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar
menjadi alasan mengapa anak lebih menyukai cerita bergambar daripada cerita
lainya, buku cerita bergambar berfungsi sebagai penghias dan pendukung
dalam cerita yang dapat membantu memudahkan proses pemahaman terhadap
isi buku.
Dalam pengembanganya, melalui buku cerita mengunakan metode bercerita
yang bisa dibaca sendiri maupun dibacakan oleh guru atau orang tua. Metode
bercerita ini memiliki manfaat untuk melatih daya tangkap, daya pikir, daya
konsentrasi, mengembangkan daya imajinasi anak, menciptakan suasana yang
mengembirakan dan lain-lain.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang Budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnannya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Sastromiharjo, dkk. (2021). Model Pengembangan Cerita Untuk Penguatan Karakter.
Obor Penmas Pendidikan Luar Sekolah,Vol 4 no 2, 87-100.

Rohayati. (2018). Metode Pengembangan Keterampilan Bercerita yang Berkarakter Untuk


Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal pendidikan anak usia dini, 1-5.
https://doi.org/10.17509/cd.v3i1.10320

Apriliya. (2017). Riset Kolaborasi Pengembangan Buku Cerita Anak Bermuatan Kearifan
Lokal Berpendekatan Sastra Didaktis Sebagai Penguatan Kompetisi Guru
Sekolah Dasar. Seminar Nasional pendidikan PGSD UMS dan HDPGSDI
wilayah jawa. 1-5.

Apriliani dan Radia. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar. Basicedu
Research & Learning in Elementary Education, Vol 4 No 4, 1-10.
https://doi.org/20.31004/basicedu.v4i4.492

Halim dan munthe. (2009). Dampak Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol No 3, 203-216.
https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i3.p203-216

12

Anda mungkin juga menyukai