FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
1. Raysa Rejeki ( 7162141015 )
2. Ana N Sirumahombar ( 7163141002 )
3. Bonur Erianti Sinaga ( 7163141008 )
4. Laura P.B Siregar ( 7162141012 )
5. Niga Virgonia Siregar ( )
6. Wanrimar Rambe ( 7163141038 )
B REGULER
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah critical book report ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah critical book report ini kami tulis guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Didalam pembuatan makalah critical book report ini diambil dari berbagai macam
referensi yang merupakan salah satu sarana yang mana harapannya dapat membantu peserta
didik memahami dan mendeskripsikan serta untuk mengembangkan secara maksimal potensi
yang dimiliki peserta didik, adapun pembahasan yang akan kita kritisi yaitu mengenai buku
Penulis menyadari bahwa makalah critical book report ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah critical book report ini. Karena hanya Allah lah yang memiliki
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAGIAN I ............................................................................................................................1
BAGIAN II ..........................................................................................................................14
PENUTUP ...........................................................................................................................16
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................16
B. SARAN ......................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk memenuhi tugas makalah critical book report filsafat pendidikan.
1.3.2 Untuk memberikan informasi mengenai buku yang di kritisi.
1.3.3 Untuk mengulas beberapa kelebihan serta kekurangan dari buku yang di kritisi.
1.3.4 Untuk menambah rasa kepercayaan diri kelompok dalam bekerjasama mengkritisi buku
ini.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Dapat mengetahui makna special moment.
1.4.2 Dapat mengetahui teori multiple intelligences.
1.4.3 Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sekolah unggul.
1.4.4 Dapat mengetahui strategi pembelajaran dengan multiple inteligences (MI).
1.4.5 Dapat mengetahui penilaian dan pelaporan dalam proses akhir pembelajaran.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
BAGIAN I
3. Penerbit : Kaifa
8. ISBN : 978-979-1284-28-8
BAB 1
BAGIAN I
Setiap insan terlahir kedunia ini dalam keadaan yang berbeda antara satu dengan yang
lain. Tidak ada seorang manusia pun didunia ini yang punya karakteristik yang benar-benar
sama. Sayangnya tidak semua pihak menyadari keragaman karakter seorang tersebut. Dalam
sistem pendidikan kita yang berseragaman, perbedaan kerap menjadi masalah bagi pihak
1
sekolah dan siswa. Sistem pendidikan ( atau sekolah ) di indonesia masih cenderung
menyamaratakan standart kecerdasan satu siswa dengan siswa lainnya dengan penilaian
Anak yang tidak bisa menulis dan membaca membuat anak kurang percaya diri dan malu
bergaul dengan teman sebayanya. Peran guru sangat penting dan kengan kesabaran dan
Menulis Angka
Latif adalah siswa yang duduk di kelas dua ia sama sekali tdak termotivasi untuk belajar,
akibat ia tidak bisa mengenal angka dan penjumlahan, namun ia suka menggambar dan
Tami adalah siswi SD yang menderita trauma terhadap sebuah kejadian sekolah karena
ia sering dipermalukan oleh teman-temannya di sekolah , namun peranan guru sangat penting
di sini, dengan cara guru meminta tami untuk menceritakan materi pelajaran kepada teman-
temannya dengan cerita dan gaya bahasanya sendiri. Dengan cara ini tami yang dahulunya
tertutup sekarang menjadi anak yang suka bergaul dengan teman-temannya. Dan masih
banyak lagi hal-hal yang kerap menjadi masalah bagi pihak sekolah dan siswa.
BAB 2
BAGIAN II
2
Kecerdasan seseorang tidak mungkin dibatasi oleh idikator-indikator yang
ada dalam achievement test (tes formal). Kecerdasan manusia adalah berkembang
(dinamis) bukan statis dan perkembangan potensi seorang anak akan menigkat karena
pengoptimalan faktor lingkungan.
IQ = MA/ CA x 100
4. Penerapan kurikulum yang tidak sejalan dengan evaluasi hasil akhir pendidikan
BAB 3
MULTIPLE INTELLIGENCES
BAGIAN III
Konsep MI yang menitik beratkan pada ranah keunikan selalu menentukan kelebihan
setiap Anak. Konsep ini percaya bahwa tidak ada anak pasti memiliki minimal satu
kelebihan. apabila kelebihan tersebut dapat dideteksi sedari Awal otomatis kelebihan anak
itu jadi kecerdasan sang Anak.
Atas dasar itu , seyogianya Sekolah menerima siswa barunyadalam kondisi apapun.
Tugas sekolah untuk meneliti kondisi siswa secara psikologis dengan cara mengetahui
kecerdasan siswa melalui metode Riset MULTIPLE INTELLIGENSCES RESEARCH
(MIR).
Pada dasarnya Sekolah unggul adalah sekolah yang focus pada kualitas proses
pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas pembelajaran tergantung pada
Kualitas para guru yang bekerja disekolah tersebut. Apabila kualitas guru disekolah itu baik,
maka mereka menjadi agen perubah siswa.
Sekolah unggul adalah sekolah yang para gurunya mampu menjamin semua siswa
akan didimbing kearah perubahan yang lebih baik. Bagaimanapun kualitas akademik dan
moral yang mereka miliki. Dengan kata lain guru dapat mengubah murit yang mulanya bukuk
menjadi lebih baik. Resiko bagi pengurus sekolah ialah mereka harus menerima keadaan
siswanya apa adanya. Tanpa pandang bulu dan melakukan seleksi.
Lantas bagaimana proses penerimaan siswa baru apabila tidak ada yang bodoh?
4
Bagaimana cara menilai perkembangan kemajuan siswa tersebut terutama kegiatan belajar
mengajar? Pertanyaan itu dijawab yaitu:
Setelah tiga tahun MIR diujicobakan di SMP YIMI Gresik yang menjadi sekolah yang unggul
sekabupaten Gresik.
Dalam proses pembelajaran harusnya kecepatan otak siswa menagkap imformasi dari guru
ialah:1,287 Km/jam.
Gaya mengajar guru pada dasarnya strategi transfer informasi yang diberikan guru ke
siswanya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan
baik oleh siswa.
Para orang tua sering tidak tau apa bakat Dari Anaknya, setelah mempelajari Multiple
Intelligence, saya bertambah yakin bahwa Potensi itu harus dipicu. Orang tua sebagai
pendorong Internal. Dan paktor eksternal.
5
Fungsi Penting Hasil MIR
Tracking
Paradigma Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
Modalitas Belajar
Modalitas belajar adalah cara informasi masuk kedalam otak melalui indra yang
kita miliki. Pada saat informasi tersebut akan ditangkap oleh indra, maka bagaimana
informasi tersebut disampaikan (modalitas) berpengaruh pada kecepatan otak menangkap
informasi dan kekuatan otak menyimpan informasi tersebut dalam ingatan atau memori.
6
Terdapat tiga macam modalitas :
a. Visual : modalitas ini mengakses citra visual, warna , gambar, catatan, tabel,
diagram, grafik, peta pikiran.
b. Auditorial : modalitas ini mengakses segala jenis bunyi , suara, musik, nada,
irama, cerita , dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau
mengedarkaan cerita lagu
c. Kinestetik : modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktivitas tubuh,
emosi, koordinasi, dan hal-hal lain terkait
Produk hasil belajar adalah hasil belajar yang melahirkan karya baru yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Yang termasuk produk hasil belajar adalah :
2. penampilan
3. proyek edukasi
Setiap unsur sekolah punya andil yang besar untuk menyukseskan konsep multiple
intelligences. Elemen terpentig adalah guru.
Dunia pendidikan dan sekolah adalah bidang ilmu yang terus berkembang (dinamis)
seorang guru profesional tidak boleh tertinggal dalam dinamika perkembangan ilmu
pendidikan tersebut. Program pembelajaran untuk guru yang harus dilakukan dan diikuti
adalah :
1. Pelatihan umum dan khus yang terkait dengan pendidikan secara kontinu
pelatihan ini dapat dilakukan oleh konsultan penddikan disekolah tersebut, megundang
ahli pendidikan, atau mengikuti program pelatihan
7
Membuat Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran ( Lesson Plan) adalah perencanaan yang dibuat oleh guru
sebelum mengajar. Kesalahan umum yang dilakukian oleh gurub adalah tidak pernah
membuat rencana pembelajaran terlebih dahulu pada saat akan mengajar. Kualitas
pembelajaran seseorang guru yang diawali dengan pembuatan rencana pembelajaran akan
sangat berbeda dengan guru yang tidak membuat rencana pembelajaran sebelumnya.
Selain itu, paradigmaguru tentang pentingnys membuat rencana pembelajaran juga harus
disamakan.
8
Dalam sebuah kuliahnya, Bobbi DePorter mengatakan :
Proses belajar mengajar adalah sebuah pekerjaan seni yang prefosional dan membuat
management Quality control dalam pembelajaran.
BAB 5
Penilaian Autentik
Konsep Dasar
Penilaian autentik memiliki model yang beragam. Pada penilaian autentik, apapun bentuk tes
dan non-tes yang diberikan, serta bagaimana cara memberikan penilaian sekaligus
pelaporan, punya konsep-konsep dasar.
Masih banyak guru yang beranggapan bahwa soal yang sulit adalah soal yang baik.
Pandangan ini harus diluruskan. Cara tepat untuk membuat tes yang berkualita adalah model
Open Book. Dengan cara ini, guru akan mengubah konten soal dari sulit menjadi soal yang
menantang. Dengan open book, tidak mungkin guru akan membuat soal seperti:
Apabila soal tadi diberikan kepada siswa dengan model open book, dapat dipastikan semua
akan menjawab dengan benar. Guru akan tertantang untuk membuat soal dengan
Taksonomi Bloom tingkat tinggi, seperti berikut:
- Apakah ada kemungkinan jarak matahari dan bumi berubah?
- mengapa Pangeran Diponegoro memutuskan untuk meyerah kepada Belanda?
9
Soal model kedua sangat menantang siswa untuk dikerjakan. Meskipun dengan open book,
daya kritis dan analisis akan sangat berperan dalam mencari jawaban.
Secara filosofis, makna tes ini sangat tepat sebab tes memang bertujuan mengetahui
kemampuan siswa, bukan malah ketidakmampuannya. Tes kemampuan adalah tes yang
mengandung konten dan instruksi yang mencerminkan kemampuan siswa dalam ranah yang
lebih luas. Sementara itu, ciri-ciri Disability Test (tes ketidakmampuan) adalah ;
a. Soal-soal yang diberikan menitikberatkan pada Unifamiliar test, yaitu soal-soal yang
tidak bisa didapat dari proses belajar sehari-hari, baik konten maupun jenis sosial.
b. Soal-soal yang tidak punya range/batasan yang sudah disepakati.
contohnya, seorang guru mengatakan kepada siswanya untuk mempelajari BAB 1
sampai Bab 3 untuk tes minggu depan. Ternyata, soal yang dibuat oleh guru tersebut
adalah Bab 4 dan Bab 5. Soal seperti ini dikategorikan sebagai Disability test.
Discovering Ability
Discovering ability adalah aktivitas guru untuk menjelajahi kemampuan siswa pada saat hasil
tes siswa tersebut dibawah standar ketuntasan. Discovering ability juga dapat diartikan
meminta siswa menjawab soal yang sama dengan cara yang lain. Apabila discovering ability
ini tidak berhasil, barulah dilakukan Remedial Test (tes pengulangan). Banyak sekali guru
yang langsung melompat dengan memberikan remedial test kepada siswa dengan nilai
dibawah standar tanpa melalui fase Discovering Ability.
Taksonomi Bloom
1. Pengetahuan
pengetahuan adalah ingatan materi atau bahan yang sudah pernah dipelajari
(MENGINGAT).
2. Pengertian
pengertian adalah kemampuan menangkap ARTI suatu materi atau informasi
yang dipelajari.
3. Aplikasi
Aplikasi adalah kemampuan MENERAPKAN materi atau informasi yang telah
dipelajari kedalam suatu keadaan baru dan konkret dengan hanya medapat sedikit
pengarahan.
10
4. Analisis
analisis adalah kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau
informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah
dipahami.
5. Sintesis
sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian atau komponen
menjadi suatu bentuk yang lengkap dan unik.
6. Evaluasi
evaluasi adalah kemampuan menentukan nilai suatu materi, pernyataan, laporan,
cerita, atau lainnya untuk tujuan tertentu.
Konsep Ipsative
Konsep ipsative yaitu perkembangan hasil belajar siswa diukur dari perkembangan
siswa itu sendiri sebelum dan sesudah mendapatkan materi pembelajaran. Penilaian autentik
tidak mengenal ranking. Dengan ranking, hanya eksistensi siswa tertentu saja yang diargai,
sedangkan yang lainnya tidak mendapat perhatian guru.
Proses Folio
penilaian berbasis proses
Aktivitas belajar
proses belajar
Portofolio
alat untuk merangkum/me-record penilaian pada
proses pembelajaran
Penilaian kognitif
a. tes lisan, berupa pertanyaan lisan yang digunakan untuk mengetahui daya serap siswa
terhadap masalah yang berkaitan dengan kognitif.
11
b. Tes tertulis, dilakukan untuk mengungkap penguasaan siswa dalam aspek kognitif
mulai dari jenjang pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, sampai
evaluasi.
Penilaian Psikomotorik
a. Tes kertas dan pensil. Yang menjadi sasarannya adalah kemampuan siswa dalam
menampilkan karya. Misal berupa desain grafis, dan karya sastra.
b. Tes identifikasi. Ditujukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi sesuatu. Misal kemampuan siswa menemukan unsure-unsur yang
terkandung dalam sampah.
c. Tes simulasi. Aktivitas yang mencontoh sebuah manajemen yang real untuk
disimulasikan dalam kelas dengan batasan-batasan aturan yang berlaku sebenarnya.
d. Tes work-sample and project. Penilaian yang dilakukan kepada siswa untuk
menunjukkan apakah siswa mampu menggunakan alat sesungguhnya dalam
hubungannya dengan materi pendidikan.
Penilaian Afektif
-penilaian afektif 1. Pada saat proses belajar berlangsung. Pemberi nilai dalam kondisi ini
adalah guru kelas. Outputnya berbetuk laporan perkembangan siswa.
- Penilaian afektif 2. Diluar proses belajar didalam sekolah. Pemberi nilai adalah guru yang
berkesempatan memantau sikap siswa. Laporannya berbentuk buku poin, buku pintar, dan
lain-lain.
-Penilaian afektif 3. Diluar sekolah atau dirumah. Pemberi nilai adalah orangtua. Laporannya
berbentuk buku penghubung atau penyambung.
Penilaian afektif saat proses belajar adalah bagaimana sikap, respons, dan minat siswa
terhadap proses belajar. Indicator penilaian afektif ini jumlahnya dapat bermacam-
macam,namun minimal harus memenuhi persyaratan indicator:;
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus memuat keseimbangan tiga ranah: kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar
yang harus dicapai
- Penilaian aspek afektif dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,
baik didalam maupun diluar kelas.
- Penilaian aspek psikomotorik dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan
belajar mengajar.
Hasil pelaporan dari tiga ranah tersebut sangat bergantung pada bagaimna sekolah
membuat desain raport yang secara global memuat nilai rata-rata dari setiap ranah.
13
BAGIAN II
Kelemahan :
1. kelengkapan isi buku pembanding kurang lengkap dari pada buku utama.
2. pembahasan dalam buku ini terbelit-belit sehingga susah untuk dipahami oleh peserta
didik.
4. bahasanya terlalu rumit untuk dipahami sehingga pembaca sulit untuk memahaminya
Kelebihan :
1.penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber penulis memaparkan
contoh yang konkret dari informasi tersebut mengenai special moment : bukan anak-anak itu
yang bermasalah, jadi setiap teory ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber yang
jelas. Hal ini menjadi nilai plus bagi buku ini ,penyertaan sumber dapat membuat pembaca
2. buku ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang cara mengajar yang baik. Buku ini juga bisa dijadikan
berikutnya.
3. penulis memaparkan isi buku dengan menarik , dan pemilihan ukuran huruf, margin sesuai
4. cover buku sangat menarik dan mencerminkan isi buku mengenai gambaran peserta didik,
5. dalam pemilihan jenis kertas, buku ini sudah layak untuk di konsumen karena pemilihan
14
6. di dalam buku ini disertai oleh gambar untuk memperjelas pembahasan sehingga mudah
15
BAGIAN III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
proses pembelajaran ketika seorang guru menemukan saat-saat yang berkesan dalam
pekerjaannya. Sebuah aktivitas belajar yang mamp mengubah kesulitan pemahaman siswa
karena berbagai hal, menjadi mudah dan akhirnya siswa tersebut bisa memahami dengan baik
landasan teori. Beberapa hal yang ditekankan adalah keberanian Gardener melakukan
Indikator sekolah unggul dengan pernyataan sekolah unggul adalah the best procces
dan buka the best input. Artinya sekolah unggul harus menerima siswa dalam kondisi kognitif
yang beragam.
pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas pembelajaran dengan model dan kreativitas yang
beragam.
Proses akhir pembelajaran, yaitu penilaian dan pelaporan. Penilaian yang dipakai
dalam melihat kompetensi siswa setelah memenuhi indikator hasil belajar yang sudah
B. SARAN
Buku ini sudah cukup bagus dalam memaparkan dan mendeskipsikan isi buku, namun
akan lebih baik lagi apabila penulis menggunakan bahasa yang baku dan tidak berbelit-belit
16
DAFTAR PUSTAKA
17