Disusun Oleh:
ROMAULI TUA SILALAHI (6203121081)
Dosen Pengampu:
Drs. Demmu Karo-karo, S.Pd, M.Pd
Dalam penulisan critical book review ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:
Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.
C. Manfaat CBR
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
3. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
4. Menambah wawasan penulis
5. Melatih penulis berpikir kritis
BUKU UTAMA
1. Judul : Profesi Pendidikan
2. Edisi : Cetakan Keempat
3. Pengarang : Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd.
4. Penerbit : Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2009
7. ISBN : 978-979-010-171-5
8. Ukuran Buku : 16 x 23 cm
9. Jumlah Halaman : 146 hlm
BUKU PEMBANDING 1
BUKU PEMBANDING 2
1. Judul : AdministrasiPendidikan
2. Edisi : Cetakan Pertama
3. Pengarang : Drs. H. Irwan Nasution. M. Sc.
4. Penerbit : Perdana Publishing
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2010
7. ISBN : 978-979-17153-5-5
8. Ukuran Buku : 14 x 22 cm
9. Jumlah Halaman : 148 hlm
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................... 1
C. Manfaat CBR..................................................................................................... 1
D. Identitas Buku................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14
BAB II
A. Pendahuluan
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan
membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan
merangsang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari
proses pendidikan.
B. Hakikat Profesi Guru
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang diluar bidang pendidika. Untuk seorang
guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan
serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari
dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat memberi urutan (sequence) dalam pemberian pembelajaran dan penyesuaian
dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
C. Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)
Guru harus dapat menjadi contoh (suri teladan) bagi peserta didik, karena pada dasarnya guru
adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan
dapat menjadi teladan yang dapat digugu dan ditiru. Seorang guru sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh peserta didiknya. Untuk itu, apabila seseorang ingin
menjadi guru yang profesional maka sudah seharusnya ia dapat selalu meningkatkan wawasan
akademis dan praktis melalui jalur pendidikan berjenjang ataupun pelatihan.
D. Kompetensi dan Tugas Guru
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis
pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajatan, kurikulum, dan perkembangan manusia
termasuk gaya belajar.
1. Kompetensi Profesional
a. Kompetensi pribadi
b. Kompetensi sosial
c. Kompetensi profesional mengajar
2. Seperangkat Tugas Guru
Menurut Uzer (1990) terdapat tiga jenis tugas guru, yakni
a. Tugas profesi
b. Tugas kemanusiaan
c. Tugas kemasyarakatan
A. Pendahuluan
Akibat krisis yg sedang terjadi muncul krisis moral di masyarakat kita, pembantaian, pemerkosaan,
tawuran antara pelajar, dan perampasan hak milik orang Iain terjadi di mana-mana. Tampaknya ada
indikasi bahwa krisis moral yang dikemukakan di atas, menandakan belum berhasilnya lembaga
pendidikan (sekolah) membentuk pribadi anak bangsa ini menjadi pribadi yang bermartabat.
B. Misi Pendidikan Persekolahan
Misi pendidikan lembaga sekolah ada tiga, yaitu :
1. Pendidikan kepribadian
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Pendidikan intelektual
C. Sekolah Sebagai Sarana Rekonstruksi Masyarakat
Peranan sekolah dalam merekonstruksi masyarakat berarti sekolah merekonstruksi berbagai tata
nilai yang telah ada dalam masyarakat , yang oleh Malindoski disebutkan sebagai upaya
mengembangkan kebudayaan.
D. Pengaruh Eksternal dan Internal dalam Pengelolaan Pendidikan
Pengaruh eksternal dan internal dalam pendidikan akan berpengaruh pada pembentukan watak dan
kteativitas anak bangsa. Dalam kondisi ini, Ki Hajar Dewantara mengingatkan untuk menerapkan
strategi "Trikon". Strategi Trikon itu meliputi:
1. Konvergen
2. Konsentris
3. Kontinuitas.
E. Pendidikan di Sekolah dengan Sistem Desentralisasi
Desentralisasi pendidikan merupakan upaya untuk mendelegasikan sebagian atau seluruh
wewenang di bidang pendidikan yang seharusnya dilakukan oleh unit atau pejabat pusat kepada unit
atau pejabat di bawahnya. Desentralisasi pendidikan berusaha untuk mengurangi campur tangan
atau intervensi pejabat atau unit pusat kepada persoalan-persoalan pendidikan yang sepatutnya bisa
diputuskan dan dilaksanakan oleh unit tatanan bawah atau pemerintah daerah atau masyarakat.
F. Program Kegiatan yang Perlu Dikedepankan
Ada beberapa hal yang perlu dikedepankan dalam pendidikan, yaitu :
1. Setiap orang adalah pribadi yang unik dan memiliki bakat yang berbeda
2. Perlunya sistem penilaian yang mencerminkan prestasi murid dengan berbagai kelebihan dan
kekurangannya
3. Perlu disadari bahwa sistem pendidikan tidak bebas nilai
4. Sekolah bukanlah semacam "bengkel reparasi" bagi semua kerusakan masyarakat
5. Isi pendidikan bisa diatur lewat birokrasi dan sedapat mungkin harus diseragamkan
6. Sistem pendidikan sebaiknya berorientasi pada nilai
7. Sistem pendidikan sebaiknya terkait dengan dunia praksis
8. Sistem pendidikan sebaiknya tetap seragam.
A. Pendahuluan
Jabatan guru merupakan jabatan professional yang menghendaki guru harus bekerja
secara professional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan
keahlian, dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.
B. Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Kita perlu menyiapkan landasan bagi pengambilan putusan secara memuaskan tentang
metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Ini perlu untuk menjalin agar
sebagian besar siswa dapat menguasai sasaran pengajaran pada tingkat pencapaian yang
dapat diterima, dalam jangka waktu yang sesuai.
Pola Pembelajaran yang Efektif
Ketiga pola ini (penyajian di kelas, belajar mandiri, dan interaksi guru-siswa) adalah
kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran dan pembelajaran.
Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau yang diperuntukkan bagi
murid untuk belajar mandiri, ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola ini.kita
tidak dapat menggunakan ketiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan
program pembelajaran.
C. Kondisi dan Asas Untuk Belajar yang Berhasil
1. Persiapan Sebelum Mengajar
2. Sasaran Belajar
3. Susunan Bahan Ajar
4. Perbedaan Individu
5. Motivasi
6. Sumber Pengajaran
7. Keikutsertaan
8. Balikan
9. Penguatan
10. Latihan dan Pengulangan
11. Urutan kegiatan Belajar
12. Penerapan
13. Sikap Mengajar
14. Penyajian di Depan Kelas
D. Metode Penyajian
1. Keunggualan Metode Penyajian
Ceramah/ format penyajian lainnya
Diperlukan upaya pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian ceramah
Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa
2. Kelemahan Metode Penyajian
a. Siswa dibatasi keikutsertaannya
b. Pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang menarik
c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh pengertian yang
sama
3. Penerapan
a. Sebagai pendahuluan
b. Bertujuan untuk memberikan semangat
c. Untuk menyampaikan informasi
4. Rencana Keikutsertaan
a. Interaksi aktif
b. kerja di tempat
c. Kegiatan berpikir lain
A. Pendahuluan
Adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki tenaga guru, antara lain :
1. Kompetensi Profesional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari bidang
studi yang akan diajarkan
2. Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi
sumber intensifikasi bagi subjek
3. Kompetensi Sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi sosial
A. Pendahuluan
System pendidikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik
dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan
keunggulan pendidikan di tanah air. Kekuasaan birokrasi jugalah yang menjadi faktor
sebab dari menurunnya semangat partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
B. Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Paradigma Baru Pengelolaan Pendidikan
Pergeseran paradigma pengelolaan pendidikan dasar dan menengah telah tercermin
dalam Visi Pembangunan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam GBHN(1999)“
Mewujudkan system iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna
mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan,
cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan
dan tekhnologi.
C. Menuju Otonomi Pada Tingkat Sekolah-Sekolah
Untuk sampai pada kemampuan untuk mengurus dan mengatur penyelenggaraan
pendidikan di setiap satuan pendidikan, diperlukan program yang sistematis dengan
melakukan capacity building. Program ini bertujuan untu meningkatkan kemampuan
setiap satuan pendidikan secara berkelanjutan, baik untuk melaksanakan peran-peran
manajemen pendidikan maupun peran-peran pembelajaran. Tahap Perkembangan yang
dapat dijelaskan :
1. Tahap Praformal
2. Tahap formalitas
3. Tahap Otonomi
D. Pengelolaan Pendidikan Pada Tingkat Sekolah
Yang menjadi kewenangan tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
1. menetapkan visi
2. memiliki kewenangan dalam penerimaan siswa baru sesuai dengan ruang kelas yang
tersedia
3. Menetapkan kegiatan ekstra kulikuler
4. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
5. Penghapusan barang dan jasa dapat dilakukan sendiri oleh sekolah
6. Proses pengajaran dan pembelajaran
A. Pendahuluan
Peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna
menuju masyarakat yang "meIek teknologl", yang bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih,
menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan
peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
B. Pengenalan Awal Teknologi
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980: 1) teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari
masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain. Perkembangan
teknologi terjadi apabila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapinya.
C. Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi dalam Pendidikan
Gencarnya perkembangan iptek menuntut adanya manusia-manusia yang kreatif agar mereka dapat
memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut, M.S.U. Munandar (1987: 56-
59) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi, atau unsur yang ada.
Pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar tampaknya
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan
teknologi.
D. Dasar Pertimbangan Perumusan
Dalam menentukan rumusan tujuan pembelajaran dan bahan ajar, pendidikan teknologi mengacu
atas hal-hal sebagai berikut
1. Rumusan tujuan
2. Pengembangan bahan ajar
3. Bahan ajar yang pokok-pokok
4. Pembelajaran.
E. Kesimpulan
Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang andal dalam memasuki era kesejagadan, yang
ditandal dengan sarat muatan teknologl, salah satu komponen pendidikan yang pedu dikembangkan
adalah kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendldlkan dasar.
Bahan kajian lni merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bldang ilmu
pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah
teknlogi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani produk-produk teknologl, membuat
peralatan-peralatan teknologl sederhana melui kegiatan merancang dan membuat, serta memahaml
teknoiogi dan lingkungan.
A. Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat Bantu mengajar yang
seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak
dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umunya disebabkan oleh
berbagai alasan, seperti: waktu persiapa mengajar terbatas, sulit mencari media yang
tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan lain.
B. Teori-Teori yang Berkaitan dengan Sumber Belajar
Ada 3 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode
pembelajaran yaitu:
1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua
kondisi;
2. Metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan
konsisten pada hasil pembelajaran;
3. Kondisi pembelajaran yang berbeda bias memiliki pengaruh yang konsisten pada
pembelajaran.
C. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara makna tersebut dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari
suatu sumber kepada penerima. Sejumlah pakar memberi nbatasan tentang media,
diantaranya yang dikemukakan oleh Association of Education and Communication
Technology (AECT), media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi.
D. Jenis dan Klasifikasi Media
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
pengajar ke peserta didik (Heini,et,1996). Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan
dalam memanfaatkan media adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh Edger Dale yang
dikenal dengan kerucut pengalaman (cone experience).
E. Peran Media
Konstribusi media dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar
2. Kegiatan pembelajaran menjadi ebih menarik
3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi
5. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
6. Pembelajaran dapat disajiakn dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan
7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuat atau
baik
8. memberikan nilai positif.
F. Media yang Tidak Diproyeksi
1. Realitat
2. Model
3. Bahan grafis
4. Papan display
G. Media yang Diproyeksikan
1. OHT
2. Slide
3. Media Audio
4. Media Video
5. Media Berbasis Komputer
6. Internet dan e-mail
7. Multimedia kit.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan kekurangan Buku
1. Buku Utama
Kelebihan
1) Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview memiliki caver yang
menarik sehingga dapat menarik minat pembaca untuk membaca isi buku ini dan
covernya juga sesuai dengan judul dan isi buku.
2) Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan front sudah baik
karena dan tata layout dan tata letaknya tertata rapi.
3) Dari aspek isi buku, buku ini menyajikan informasi yang cukup luas ditambah lagi
memiliki gambar, tabel, dan contoh soal yang membuat pembaca semakin mudah
memahami materi.
4) Dari aspek tata bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pembaca
dan juga terdapat benerapa bahasa asing namun disertakan pengertiannya sehingga
pembaca tidak merasa kebingungan.
Kekurangan
1) Dari aspek isi buku, buku ini memiliki sub bab atau sub materi yang sangat banyak
sehingga bagi orang awam akan kesulitan membaca buku ini.
2) Dari segi kualitas kertasnya, buku ini kurang baik karena kertasnya sangat tipis sehingga
mudah robek.
3) Dari segi penggunaan tanda bacanya kurang baik karena masih terdapat penggunaan
tanda baca yang salah.
4) Dari segi pengetikan buku masih kurang baik karena ada kalimat yang dalam
pengetikannya salah.
2. Buku Pembanding 1
Kelebihan
1) Dilihat dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan frontnya
sudah cukup baik.
2) Dilihat dari segi isi buku, buku ini sangat baik karena dicantumkan beberapa pengertian
para ahli sehingga sumber materinya terpercaya
3) Dari segi fisik bukunya sangat baik karena buku ini kecil dan juga ringan sehingga mudah
dibawa kemana saja
4) Dari aspek tata buku ini sangat baik karena menggunakan bahasa Indonesia yang mudah
dimengerti.
Kekurangan
1) Dari aspek penggunaan bahasanya buku ini kurang baik karena masih ada menggunakan
bahaaa asing yang tidak disertakan artinya sehingga membuat pembaca menjadi
kebingungan.
2) Dari aspek penggunaan tanda bacanya, buku ini juga mawih kjrang baik karena terdapat
penempatan tanda baca yang tidak tepat.
3) Dari aspek pembahasan buku ini sangat panjang dan mendalam sehingga membuat
pembaca merasa cepat bosan.
3. Buku Pembanding 2
Kelebihan
1. Dari aspek fisik buku sangat baik karena buku ini kecil dan ringan sehingga mudah
dibawa kemana saja dan kualitas bukunya baik sehingga tidak mudah robek.
2. Dari segi isi buku sangat baik karena materinya sesuai dengan judul buku dan juga
menyajikan informasi yang cukup luas dan disertai dengan gambar sehingga pembaca
menjadi lebih mudah memahami materi
3. Dari aspek penggunaan tanda bacanya sudah cukup baik dan rapi
Kekurangan
1) Dari aspek tampilan buku masih monoton karena cover bukunya kurang menarik
2) Dari aspek penggunaan fontnya masih kurang baik karena penulisan awal kalimatnya
terlalu kebawah.
3) Dari aspek tata bahasanya buku ini masih kurang baik karena teedapat beberapa bahasa
yang sulit umtuk dimengerti.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya. Profesi kependidikan adalah suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai keahliannya yang
diberikan atau diajarkan kepada peserta didik agar bisa berperan aktif dalam hidupnya sekarang dan
masa yang akan datany. Guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam menciptakan
pendidikan yang berkualiatas sehingga guru harus memiliki kompetensi yang hebat, wawasan yang
luas, menguasai ilmu yang akan diajarkan sekaligus memiliki keterampilan untuk mengajar.
B. Rekomendasi
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber yang
dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik daan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasa critical buku yang telah dijelaskan
DAFTAR PUSTAKA
NILAI:
CRITICA
L BOOK
REVIEW