Anda di halaman 1dari 11

TIPS BERKISAH LAKSANA NABI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kisah -kisah anak dalam al- quran
Disusun oleh kelompok 2:
Anggi Annisa Pohan 0308221018
Nita Hayati 0308221012
Rahamania Hasibuan 0308223078

Dosen Pengampuh : Dr. Muhammad Basri,MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TA 2022/ 2023

ii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah segala puji bagi Allah Swt., karena dengan izin nya dan rahmat-
Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu tanpa tanpa mengurangi sesuatu
apapun. Tak lupa pula kami antarkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita senantiasa mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Adapun makalah ini yang berjudul “Tips Berkisah Laksana Nabi” kami tulis dalam
rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Kisah-kisah Anak Dalam Al-Quran”. Maka
dengan demikan kami buat makalah ini sebaik mungkin dengan memenuhi syarat-syarat yang
telah di tentukan.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya
makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Muhammad Basri,MAselaku
dosen pengampuh mata kuliah Kisah-kisah Anak Dalam Al-Quran dan semua pihak yang ikut
serta dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita bsemua serta langkah kita dala menuntut ilmu ilmu senantiasa di ridhai
Allah Swt.

Medan, 13 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Beberapa Persiapan Sebelum Bercerita ..................................................................... 2


B. Teknik Bercerita......................................................................................................... 3
C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Berkisah Laksana Nabi ........................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 7
B. Saran .......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kisah adalah kejadian yang terjadi di dalam kehidupan seseorang yang dibuat dengan
fakta. Kisah juga dapat diartikan sebagai narasi yang berisi peristiwa di masa lampau yang
dituliskan dan diceritakan kembali oleh seseorang. Dengan berkisah kita tau apa kejadian yang
terjadi pada masa lampau. Di zaman sekarang ini kisah-kisah yang sudah jarang sekali
ceritakan kepada masyarakat ataupun para peserta didik terutama kisah para nabi. Berbagai
perubahan yang terjadi di masa sekarang baik itu di bidang pendidikan, budaya maupun sosial.
Banyak sekarang anak-anak yang kurang memahami terhadap kisah nabi. Salah satu ilmu
agama yang mulai terlupakan adalah kisah nabi. Kisah para nabi ini perlu kita lestarikan kepada
para peserta didik maupun masyarakat agar kisah-kisah nabi menjadi motivasi untuk umat
muslim. Dalam islam terdapat 25 kisah nabi dan rasul yang wajib diketahui dan diimani. Nabi
utusan terakhir yang menyebarkan ajaran islam kepada seluruh umat manusia adalah Nabi
Muhammad Saw. Banyak teladan yang terdapat pada kisah Nabi Muhammad Saw.

Kisah cerita nabi dapat mengembangkan pemikiran peserta didik sehingga peserta didik
mengetahui sejarah tentang kisah-kisah nabi di masa lalu. Berkisah laksana nabi ini perlu kita
terapkan di masa sekarang agar generasi muda sekarang kuat dengan keimanan mereka
terhadap kisah-kisah nabi. Berkisah nabi juga bisa mendapatkan kita ilmu, menjadi akhlak yang
baik serta mendapatkan pahala. Dengan kita menceritakan kisah-kisah nabi kepada peserta
didik, peserta didik juga akan menerapkan akhlak yang baik atau seperti laksana nabi. Melalui
kisah-kisah nabi perserta didik dapat membangun kepribadian yang baik dalam jiwa-jiwa
mereka dan dapat meningkatkan pikiran yang positif. Seorang pendidik mereka harus mampu
memilih cerita-cerita, peristiwa, Menyusun dan mengemasnya dengan kemasan yang baru serta
menarik untuk memicu emosi dan perhatian untuk peserta didik.

Untuk tercapainya tujuan dalam berkisah serta sesuai dengan fungsinya, maka seorang
pendidik harus memperhatikan aspek-aspek dalam menentukan tema dalam setiap kisah yang
akan disampaikannya sehingga bisa menarik perhatian peserta didik. Dari paparan yang
terdapat di atas pentingnya mengetahui kisah-kisah nabi untuk bekal kita di masa depan. Maka
dari itu pemakalah tertarik dalam membahas tips berkisah laksana nabi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Beberapa Persiapan Sebelum Bercerita

Bercerita sering dilakukan dikalangan anak-anak dan pelajar. Untuk dapat


menyampaikan sebuah cerita dengan baik yang berkaitan dengan cerita. Selain mengasah
kemampuan berbahasa kegiatan ini juga dapat menghasilkan hal positif lainnya, sepert
keberanian, percaya diri, kemampuan berekspresi, kemampuan berbahasa dengan baik,
kemampuan menjiwai cerita, melatih memori atau daya ingat dan lain sebagainya.

Sebelum bercerita seorang pendidik harus mempersiapkan buku yang mau diceritakan
kepada peserta didik ataupun orang tua yang mau menceritakan kepada anaknya. Terutama
menceritakan kisah-kisah nabi. Bercerita kisah nabi sangat dapat mempengaruhi pemikiran
yang positif kepada anak, bercerita kisah nabi ini banyak ketauladanan yang dapat diambil
terutma kita yang umat muslim.

Kegiatan dalam bercerita mempunyai tips dan trik bercerita :

1. Pilih buku yang menarik dan sesuaikan dengan umur anak


2. Saat bercerita kepada anak usahakan kontak mata saat bercerita kepada anak agar
anak bisa fokus dalam mendengar cerita
3. Membacakan atau meceritakan kepada anak dengan nada yang bagus dan baik agar
anak tertarik dalam mendengar cerita tersebut.
4. Ketika sudah selesai bercerita kepada anak pastikan lagi memberi tahu hal-hal yang
baik yang bisa di ambil dari cerita tersebut.
5. Usahakan dengan senang hati dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Ketika anak
sedang bertanya tentang cerita tersebut.

Dunia dimulai dengan cerita (Adam dan Hawa) dan berakhir dengan cerita (kiamat).
Permulaan dan akhir kehidupan manusia diisi, diwarnai, serta dijelaskan melalui cerita.
Baik buruk kehidupan ini pun disampaikan melalui cerita (gosip). Cerita benar-benar
objek dan cara yang lekat dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, jalan terbaik
adalah belajar membuat cerita yang lengkap secara intrinsic dan memanfaatkanya untuk
tujuan yang baik. (Musrifoh, 2011. Hal 48).

2
B. Teknik Bercerita

Pengalaman anak usia dini dapat ditingkatkan melalui kegiatan bercerita. Tema yang
digunakan dalam bercerita tidak lepas dari kurikulum yang sudah ditentukan. Bercerita
mengunakan hal-hal yang terkait dengan kehidupan anak sanagt memudahkan anak untuk
menyerap isi cerita. Hal itu dikarenakan kehidupan anak tidak terlepas dari kehidupan
sekolah, keluarga, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita sangat mendukung perkembangan
Bahasa yang dikuasai anak.

Cerita yang bagus dan tepat akan menjadi tidak efektif apabila Teknik penyampaian
yang tida tepat. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan bercerita adalah :

1. Membaca Langsung Dari Buku Cerita


Guru dapat membacakan cerita langsung dari buku, apabila anak sudah mempunyai
buku cerita. Cerita yang dibacakan hendaknya disertai dengan ilustrasi gambar,
sehingga anak lebih mudah dalam memahami isi cerita.
2. Bercerita Dengan Media Gambar
Guru dapat menggunakan Teknik bercerita menggunakan media gambar apabila
cerita yang dibawakan dianggap terlalu Panjang, sehingga membutuhkan
konsentrasi anak secara oenuh. Media gambar ini bertujuan untuk menarik
konsentrasi anak terhadap cerita yang dibacakan.
3. Membacakan Dogeng
Dogeng adalah suatu kegiatan yan dilakukan tidak hanya untuk menyampaikan
pesan kepada anak, akan tetapi kegiatan mendogeng merupakan salah satu bentuk
mewariskan budaya luhur bangsa dari generasi ke generasi.
4. Kegiatan Cerita Menggunakan Papan Flanel
Bercerita menggunakan papan flannel dapat digunakan apabila guru hendak
menceritakan cerita dengan tahapan-tahapan. Pengunaan papan flannel membantu
anak untuk melihat cerita secara tuntut.(Katongsih, 2021. Hal. 127-128).

Menurut anis, dalam mengajarkan anak untuk mencintai Rasul/Nabi Muhammad


saw. Pada awalnya melalui cerita-cerita/dogeng tentang pribadi Rasul, kejadian-
kejadian luar biasa yang pernah dialami Rasul, dan sebagainya. Hal ini disampaikan
sejak anak masih kecil, misalnya pada saat anak menjelang tidur.

Agar lebih mengena ke hati, cerita-cerita yang disampaikan tak sekadar data. Tapi,
cerita yang dapat menggugah perasaan cinta anak. Misalnya, tentang beratnya

3
perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammas saw. Jangan lupa pula tentang besarnya
rasa cinta Rasulullah saw. Terhadap umatnya.

Selain itu, pembiasaan akan akhlak mulai Nabi kepada anak supaya kelak berguna
sebagai kelak berguna sebagai bekal anak Ketika dewasa. Caranya, melalui pembiasaan
mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad seperti makan,
mengenakan baju, sepatu atau sebagainya dengan tangan kanan, berbicara dengan
lembut, berperilaku sopan santun, bisa mengendalikan amarah, dan lain-lain.

Hal itu tentu saja tidak hanya disampaikan sekali-dua lali, melainkan setiap hari.
Orang tua juga harus memberi contoh dan mempraktikkan tentang kebiasaan-kebiasaan
yang baik dari Rasul, baik dari perilaku, maupun perbuatannya. Jadi, mencintai Rasul
itu bukan sekedar diungkapkan, melainkan juga praktikkan dengan sikap dan perbuatan
yang mencontoh Rasul, sehingga anak-anak kita akan menjadi anak yang saleh atau
salihah, Bahagia dunia dan akhirat, sikap dan perilakunya baik doanya didengar oleh
Allah. (Idaini, 2019. Hal. 116-119).

Untuk itu sangat penting bagi orang tua mengenalkan nabi dan rasul pada anak sejak
dini. Berikut beberapa tips mengenakan nabi dan rasul kepada anak:

1. Cerita atau Mendongeng


Ayah dan bunda dapat mengenalkan nabi dan Rasul melalui cerita atau
mendongeng. Sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menanamkan
karakter pada anak. Saat mendogeng, gunakan Bahasa yang khas anak-anak.
Kenalkan sifat Nabi dan Rasul, sehingga anak-anak akan timbul rasa kagum dan
mencintai akhlak Nabi dan Rasul.
2. Membaca
Kenalkan anak-anak bacaan yang baik sejak dini. Berikan buku yang
mengenalkan Nabi dan Rasul. Anak akan mudah mengenal pribadi Nabi dan
Rasul memlalui buku, baik komik, maupun buku yang bergambar.
3. Menonton Film
Ajak anak menonton film kisah nabi dan rasul. Dengan film, imajinasi anak
akan berkembang. Anak yang suka visualisasi akan mudah memahaminya. Ada
beberapa CD Nabi dan Rasul yang mudah didapatkan di toko. Beberapa kisah
nabi dan rasul seperti Kisah Nabi Adam, Nabi Yusuf, Nabi Nuh dan Nabi dapat
Anda unduh di Youtube.

4
4. Menghapal Alquran
Saat mengajak anak menghafal Alquran kenalkan juga artinya. Misal: saat
menghafal quran surah Al-Fil (Gajah). Ceritakan jika Nabi Muhammad saw.
Dilahirkan pada Tahun Gajah. Saat itu ada Abrahah yang hendak
menghancurkan Kakbah. Atas kuasa Allah, Kakbah tetap kokoh. Allah
mengirimkan burung untuk menghancurkan pasukan Abrahah.
5. Keteladanan
Sikap teladan kedua orang tua sangat penting. Ketika orang tua mengajarkan,
maka rasa mencintai Nabi dan Rasul dengan mengikuti sunahnya. Maka anak
akan cepat belajar. Contohnya, saat makan dengan tangan kanan, masuk kamar
mandi dengan kaki kiri, berdoa sebelum tidur dan Ketika bangun tidur, dan
lainnya. (Idaini, 2019. Hal. 116-119).

C. Hal-Hal Yang Diperhatikan Dalam Berkisah Laksana Nabi


Ada hal yang harus diperhatikan dalam bercerita kepada anak usia dini karena mereka
tidak atau tidak bisa langsung paham dan mengerti apa yang sedang di ceritakan ada
empat hal yaitu :
1. mengharapkan anak pada situasi yang sedapat mungkin mirip dengan yag
dihadapi anak dalam kehidupan
2. cerita dapat memancing anak menganalisis sesuatu.
3. cerita mendorong anak untuk menelaah perasaaanya sendiri.
4. cerita mengembangkan rasa konsiderasi dan ada manfaat dalam buku cerita
yang akan di ceritakan untuk anak usia dini

Cerita sangatlah diperlukan untuk menanamkan motivasi berpretasi dalam berbuat


baik, bercerita dapat memperkaya pengetahuan anak untuk mengetahui lebih luas lagi
sejarah-sejarah yang lampau dizaman dulu sehingga anak.

bisa mengambil hal-hal yang positif dari sebuah buku yang diceritakan .bercerita tidak
selalu didalam ruangan ,akan tetapi boleh juga diluar ruangan jadi bisa juga memancing
kertetarikan oleh peserta didik .

Didalam bercerita kita harus sesuai dengan situasi siapa peserta didik yang sedang
kita mau bercerita sehingga peserta didik bisa meresapkan apa yang sedang diceritakan

5
oleh pendidik. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan agar menjadi bercerita yang
baik ,menurut Agus DS (2008) yaitu:

1. ketika hendak bercerita pastikan kondisi fisik anda benar-benar dalam keadaan
dan juga keadaan hati yang senang.
2. fokus perhatikan saat bercerita.
3. menghayati bercerita.
4. membuat kartu bercerita.
5. lengkapi dengan peraga (Meilani, 2016. Hal. 59).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa bercerita adalah metode yang bagus untuk anak usia dini karena
mereka bisa mengetahui sejarah -sejarah dimasa lampau dan juga mereka menjadi
berpikir positif serta bisa mencontoh akhlak yang positif dalam kisah yang diceritakan
oleh pendidik.

B. Saran

Saran dari hasil makalah tersebut dapat dibberikan saran : 1) Pembelajaranpada


Pendidikan anak usia dini hendaknya menerapkan metode dan media yang bervariasi
dan tidak monoton sehingga pembelajar`dapat lebih maksimal dan menyenangkan.
2)guru harus menyiapkan kegiatan terlebih dahulu sebelum pembelajaran lebih matang
dan tersusun sehingga capaian dalam indicator tercapai maksimal .dan yang juga
menjadi sangat penting agar kegiatan pembelaran dapat tepat pada tujuan ,maka
seseorang guru hendaknya selalu aktif.

7
DAFTAR PUSTAKA

Idaini Mohammad Wifaqul. 2019. Wasiat Rasulullah Tentang Anak Cara Islami Mengasuh
dan Mendidik Anak Dari Kelahiran Hingga Pernikahan. Yogyakarta :
Araska.

Kartoningsih,Sri. Keterampilan Bercerita.Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Meilani, Kartika. 2016. Multitalent Mom. Yogyakarta : Diva Pers.

Musfiroh, Tadkiroatu. “Strategi Bercerita cerita Sejarah”. Vol. 1 No. 1, 2011, h.48.

Anda mungkin juga menyukai