Disusun Oleh :
Lindu Adji Ramadhan
(30120014)
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Meningkatkan Minat Baca Anak
Sejak Dini Melalui Buku Cerita Bergambar”
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya meningkatkan minat baca anak sejak dini.
Terselesaikannya karya tulis ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi –
tingginya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan saran dan
pemikirannya.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaannya.
Akhirnya penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi kepada pembaca dalam upaya meningkatkan minat baca
anak sejak dini melalui buku cerita bergambar.
Penulis
i
ABSTRAK
MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK SEJAK DINI
MELALUI BUKU CERI DIGITAL BERGAMBAR MELALUI
BUKU CERITA DIGITAL BERGAMBAR
Oleh :
Lindu Adji Ramadhan
(30120014)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
ABSTRAK...........................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................
1.4 Luaran Yang Diharapkan..................................................................................
1.5 Manfaat Program..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2.1 Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak............................................................
2.2 Media Buku Cerita Gambar..............................................................................
2.3 Pembuatan Media Buku Cerita Bergambar......................................................
2.4 Sasaran..............................................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN.................................................................................
3.1 Diagram Alir.....................................................................................................
3.2 Penjelasan Detail Diagram Alir........................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 gambar 2.3.....................................................................................................
GAMBAR 2 gambar 3.2.6..................................................................................................
GAMBAR 3 gambar 3.2.7.1...............................................................................................
GAMBAR 4 gambar 3.2.7.1...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Selain itu, untuk membantu dalam memenuhi upaya ini, bisa juga dengan
mempekerjakan penyandang disabilitas dalam menangani desain dan ilustrasi dari
pembuatan buku cerita bergambar ini. Sebab di luar sana masih banyak
penyandang disabilitas yang belum terpenuhi aksesibilitasnya untuk ikut terjun
dalam dunia kerja. Jadi selain untuk meningkatkan minat baca anak, sebagai nilai
plus, program ini juga sekaligus mencakup upaya untuk mengubah stigma negatif
masyarakat terhadap kaum difabel dalam dunia kerja dan pengembangan sarana
dan prasarana untuk menunjang dan mempermudah masyarakat difabel
dalam beraktivitas di lingkungan kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami uraikan di atas, kami mengangkat
rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa penyebab rendahnya minat baca pada masyarakat di
Indonesia?
1.2.2 Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat baca pada pada
masyarakat di Indonesia?
2
1.5 Manfaat Program
1.5.1 Bagi akademisi (perguruan tinggi)
1. Dapat menggerakkan mahasiswa untuk ikut mengupayakan dalam
meningkatkan minat baca anak.
1.5.2 Bagi masyarakat
1. Memberi gambaran tentang pentingnya menumbuhkan kebiasaan
membaca kepada anak untuk masa depan yang lebih baik.
2. Karya ini akan disebarluaskan agar nantinya dapat digunakan
menjadi sarana pembelajaran alternatif di masyarakat.
3. Membuka lapangan kerja (membuat buku cerita).
1.5.3 Bagi pemerintah
1. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap arah kebijakan yang
ditempuh untuk peningkatan minat baca.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Program ini memiliki sasaran yaitu siswa-siswi SDN Percobaan Surabaya.
Siswa siswi SDN Percobaan Surabaya ini merupakan sebagian kecil dari sasaran
yang akan diamati. Sebenarnya masih banyak sasaran yang perlu dikaji dan
diamati lebih lanjut mengenai program ini.Siswa-siswi yang menjadi sasaran pada
kali ini berada di rentang kelas 1-5 sd. Program ini dilakukan karena tingkat minat
baca di Indonesia masih rendah. Oleh sebab itu, program ini dilaksanakan untuk
menanamkan minat baca sedari dini.
Pada saat pelaksanaan program, panitia akan memiliki rencana-rencana
khusus untuk mengenalkan pentingnya membaca kepada sasaran. Sehingga
diharapkan siswa dapat mengerti bahwa membaca adalah hal dasar yang harus
dibiasakan sejak dini. Kemudian siswa dikenalkan dengan berbagai jenis media
baca beserta penjelasannya. Para panitia tidak hanya menjelaskan saja namun
panitia akan menjelaskan dengan cara yang menyenangkan dengan banyak
permainan supaya sasaran tidak bosan dan tetap bisa fokus dengan program ini.
4
sejak dini. Apabila membelikan buku yang menarik bagi anak maka minat anak
akan muncul dengan sendirinya tanpa paksaan dari orang tua maupun orang
sekitar.
Jadi pahamilah apa minat anak dan fasilitasi dengan buku yang sesuai
minatnya supaya minat bacanya berkembang dengan antusiasme asalkan buku
tetap masih masuk dalam kategori bermutu. Buku adalah suatu harta yang tidak
ternilai jika anak mau membacanya. Kekayaan itu bukan hanya materi yang ada
pada anak, kekayaan itu sebenarnya adalah apa yang melekat pada diri anak yaitu
cara pikir dan hati. Demikianlah sebetulnya dengan berinvestasi pada buku dan
pendidikan, orang tua sudah berinvestasi untuk kualitas seorang manusia, yakni
anak dan diri sendiri. Apabila akan menciptakan perpustakaan keluarga bisa
dengan cara membuat perpustakaan di dalam rumah. Tidak perlu terlalu mewah
atau harus mempunyai koleksi buku yang sangat banyak. Jika anak sering melihat
buku-buku tersebut dan mudah mengambilnya, anak-anak juga menjadi terbiasa
dengan buku dan tidak segan untuk mengambil buku-buku tersebut karena mudah
dijangkau oleh tangan mungilnya. Semakin banyak buku yang dimiliki anak
semakin baik, tetapi harga buku juga tidaklah murah. Hal ini bisa menghemat
banyak tetapi wawasan anak bisa semakin diperluas dengan banyaknya buku yang
dibacanya.
Sebagai orang tua harus bisa merangsang minat baca mereka dengan
memberikan penghargaan. Penghargaan itu bisa bersifat materi maupun non
materi. Jika anak sudah selesai membaca dan dia bisa menceritakan ulang buku
yang dibacanya atau dibacakan untuknya, orang tua dapat memberikan
penghargaan berupa kata-kata pujian. Jika anak sudah mencintai buku, hadiah
buka akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan hatinya. Jadikan buku
sebagai suatu barang yang berharga dinanti-nantikan oleh anak-anak. Jika ingin
memberi motivasi pada anak maka bisa memberikan reward atas prestasi yang
dicapainya. Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak
dan membentuk reading habit anak. Jika anak sudah terbentuk reading habit-nya,
jalan ke arah kesuksesan sudah terbuka karena ilmu dimulai dengan membaca.
Jadikan kebiasaan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan antara
orang tua dan anak. Biarkan anak menikmati waktu yang dilewatkan bersama
mereka untuk membaca, karena anak akan mengetahui jika bosan atau merasa
terpaksa. Jika anak kurang tertarik dengan buku yang dibacakan untuknya,
ubahlah cara baca. Tambahkan kosa kata dan kalimat yang lebih menarik dan
dramatisasi lah cerita yang dibaca dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka
dan intonasi suara. Anak-anak akan menjadi sangat antusias. Anak akan sangat
senang jika anak sendiri membuat buku untuknya. Teladan itu lebih berbicara
daripada kata-kata. Jika anak sering melihat orang tua membaca buku, mereka
juga akan terbiasa dengan kegiatan tersebut. Buku, membaca, perpustakaan, toko
buku adalah hal-hal yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari anak.
Cara menumbuhkan minat baca bagi anak seperti yang dijelaskan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa cara tersebut merupakan cara yang efektif bagi
anak untuk meningkatkan minat baca untuk anak. Orang tua akan berusaha
memberikan yang terbaik bagi anak apabila anak mempunyai minat yang kuat
dari dalam diri anak itu sendiri. Dengan membacakan buku untuk anak sejak lahir,
5
mengajak anak ke toko buku dan dari cara lain tersebut minat anak akan menjadi
lebih tinggi dan kuat. Dari berbagai cara tersebut diharapkan anak akan merasa
senang dan tertarik dengan cara-cara yang sudah dijelaskan di atas.
6
terhadap buku cerita bacaan tersebut akan terasa lebih lengkap dan
konkret jika dilakukan dengan melihat.
7
g. Sesekali, suruhlah anak menceritakan kembali cerita telah
disimaknya. Cermati bagaimana anak menunjuk lambang tulisan.
h. Kuasailah cerita tentang tempat, peristiwa, atau hewan-hewan, dan
ceritakanlah pada anak didik pada saat yang tepat. Tunjuk pula
tulisan- tulisan yang tertera di sekitar anak. Kaitkan tulisan dengan
cerita.
i. Bawalah anak-anak ke perpustakaan. Biarkan mereka melihat-lihat
gambar. Amati apa yang diminati anak. Luangkan sedikit waktu
untuk bercerita.
Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan bercerita dengan buku bergambar menjadi ”pelatihan”
baca yang penting. Melatih anak gemar membaca harus dimulai
sejak dini, kegiatan bercerita dengan buku bergambar tersebut
dapat merangsang anak rasa ingin tahu anak. Dengan melalui
rangsangan yang terus menerus, anak akan menemukan dunianya
melalui bacaan.
Gambar 2.3
(Sumber: Vooks, 2020)
Membuat buku tidak dapat dikatakan mudah atau sulit. Dalam
pembuatannya ada beberapa langkah yang apabila diikuti akan mempermudah
dalam penulisan sebuah buku cerita yaitu :
8
akan lebih terarah dalam menulis buku, sehingga isi dari buku tersebut akan
tertuju jelas pada hal-hal yang akan dijelaskan.
b. Menulis cerita dari gagasan atau ide
Saat pertama menulis satu cerita untuk buku, buku tersebut belum tentu
berhasil ditulis dengan baik. Penulis sebaiknya menulis apa-apa yang ingin
disampaikan melalui tulisan. Akan tetapi jangan terlalu berbangga pada apa-apa
yang telah ia tulis. Tulisan pertama pada dasarnya masih merupakan tulisan
‘kasar’ artinya tulisan tersebut masih perlu dipelajari dan juga masih perlu
dibenahi agar menjadi tulisan yang lebih baik, yang dapat menginformasikan
isinya dengan efektif. Buku yang konsepsional akan memiliki hasil yang lebih
baik daripada buku yang tidak dilandasi oleh konsep sama sekali.
Hal yang paling sulit dilakukan oleh seorang penulis, adalah menilai
tulisannya sendiri. Secara alamiah mereka dapat menilai bahkan mengkritik
tulisan orang lain, akan tetapi mereka terkadang kurang dapat menilai tulisan
mereka apalagi mengkritik tulisan mereka sendiri. Kendati demikian, setelah
menulis suatu buku, sebaiknya tulisan itu dibaca kembali. Biasanya, saat
membaca kembali isi buku yang telah ditulis, akan ditemukan banyak kesalahan
dalam tulisan tersebut. Untuk lebih meyakinkannya, sebagai penulis dari sebuah
buku, ada lebih baiknya jika meminta beberapa orang untuk membaca buku yang
telah ditulis. Orang- orang tersebut dapat kita minta pendapatnya dan
memberitahu kesalahan- kesalahan yang ada pada buku, dengan demikian penulis
akan lebih mudah dalam memperbaikinya.
Setelah mempelajari tulisan yang telah ada dan mengetahui adanya
kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan, atau justru dalam tulisan
tersebut terdapat hal-hal yang kurang perlu sehingga harus dieliminasi dari isi
buku. Penulis dapat mengimprovisasi tulisan tersebut. Caranya, tentu saja dengan
mengeliminasi hal yang dianggap kurang penting, memperbaiki kesalahan-
kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan buku, serta memilih kosakata
yang lebih baik, lebih efisien namun tidak mengurangi estetika dalam pengemasan
tulisannya.
c. Revisi
Revisi perlu dilakukan untuk memperbaiki semua tulisan. Dalam
beberapa kasus, biasanya saat revisi banyak penulis mengatakan revisi sama
dengan penulisan ulang sebagian maupun seluruh isi buku. Revisi ini bertujuan
untuk membuat suatu karya tulis agar lebih baik dari sebelumnya.
d. Pengeditan
Ketika revisi telah dilakukan, hal terakhir dalam menulis adalah ‘editing’
atau pengeditan. Pengeditan dilakukan untuk membenahi penulisan
(apabila ada penulisan ataupun penggunaan kosakata yang salah) juga
membenahi tata letak tulisan dan penyusunan tulisan tersebut agar memiliki
estetika yang dapat menarik minat pembacanya. Ketika pembaca telah memiliki
minat untuk mengetahui isi dari tulisan tersebut, maka akan lebih mudah bagi
mereka mengerti maksud dari tulisan yang dibuat.
9
e. Memvisualisasikan cerita yang telah dibuat dan disetujui
Penampilan dari sebuah buku, sangatlah mempengaruhi penyampaian
informasi yang terkandung di dalamnya. Untuk itulah, selain isi, kemasan dari
buku tersebut perlu diperhatikan lebih serius. Paduan warna, kesesuaian jenis
huruf, ketepatan ukuran huruf, penggunaan tabel, grafik, gambar dan lain
sebagainya juga menentukan kualitas buku yang dibuat. Tampilan isi buku yang
menarik (dengan adanya perpaduan warna, pengaplikasian animasi dsb) akan
merangsang indera pelihat agar tidak bosan saat membaca buku tersebut. Dengan
demikian, isi pun akan mudah tersampaikan. Hal lain yang harus diperhatikan
adalah desain cover. Cover buku, harus dirancang mewakili informasi yang
terkandung dari isi buku tersebut. Cover yang menarik dapat menumbuhkan minat
untuk mengetahui lebih lanjut apa yang disampaikan dalam isi.
f. Penjilidan
Setelah penyusunan buku telah selesai, maka buku pun siap dijilid. Telah
banyak tempat yang memberikan jasa penjilidan sehingga mudah untuk dapat
menggunakan jasa tersebut.
2.4 Sasaran
Sasaran dalam upaya ini yaitu tentunya adalah anak-anak di berbagai usia.
Pada kali ini sasaran adalah siswa-siswi SDN Percobaan Surabaya kelas 1-5 SD.
Namun dalam upaya ini, orang tua juga berperan penting. Orang tua lah yang
memiliki peran penting untuk meningkatkan minat baca anak. Jika orang tua sibuk
dengan pekerjaannya, maka guru pun berperan penting untuk meningkatkan minat
baca seorang anak. Orang dewasa menentukan bacaan apa yang cocok dibaca
untuk anak-anak, utamanya buku cerita anak bergambar. Tetapi tidak menutup
kemungkinan jika anak ingin memilih sendiri buku cerita yang seperti apa, yang
mereka sukai. Biasanya anak-anak akan menyukai suatu buku cerita yang
visualisasinya menarik menurut mereka. Seperti warna buku yang warna-warni,
ilustrasi yang lucu, atau karena pengembangan dalam buku cerita dengan adanya
fitur-fitur lucu seperti buku cerita 3D, dan sebagainya. Adanya hal-hal tersebut
akan membuat anak menjadi tertarik untuk membaca.
Dengan demikian para orangtua dan guru yang mendidik anak juga perlu
untuk menjadi sasaran dalam program ini, yaitu untuk meningkatkan minat baca
anaanak melalu buku cerita bergambar.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Diagram Alir
Berikut ini adalah diagram alir (flowchart) dari pengerjaan karya tulis ini:
11
Sebelum mendesain secara visual, diperlukannya pembentukan
konsep karakter secara tertulis. Perancangan karakter terlebih
dahulu melakukan studi pustaka visual agar memiliki karakter yang
tepat.Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah “Deskripsi
Karakter” dimana berbagai hal yang menyangkut karakter tersebut
dijabarkan seperti nama, umur, jenis kelamin, panggilan,
kepribadian, keahlian, kelebihan kekurangan dan sebagainya.
Selanjutnya adalah “Segitiga Karakter”, dimana hubungan antara
karakter yang satu dan lainnya dijelaskan. Yang terakhir adalah
Tahapan Karakter dimana untuk merancang karakter yang terkesan
hidup mereka harus mengalami pengembangan sifat berdasarkan
jalan cerita dan lingkungan, tahapan tersebut meliputi
intrapersonal, interpersonal, tim, komunitas, kemanusiaan.
3.2.4 Pengembangan Konsep Naskah
Dalam merumuskan naskah, biasanya dirumuskan dengan "karakter
+ punya tujuan + memiliki halangan". Kemudian langkah
selanjutnya adalah menentukan. Plot atau alur cerita. Penyusunan
plot dilakukan dengan cara penyesuaian terhadap jenis cerita yang
akan dibuat, biasanya alur cerita dibuat berdasarkan tiga babak
yaitu perkenalan karakter, petualangan karakter, dan kesimpulan.
3.2.5 Menentukan Sketsa Ilustrasi
Sketsa Ilustrasi menggunakan storyboard agar dapat menjelaskan
isi dari produk ini secara mendetail setelah sinopsis dibuat.
Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun secara
berurutan sesuai naskah cerita, dengan storyboard maka pembuat
cerita dapat menyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada
orang lain, karena dengan storyboard maka pembuat cerita dapat
membuat seseorang membayangkan suatu cerita mengikuti
gambar-gambar yang sudah tersaji, sehingga dapat menghasilkan
persepsi yang sama dengan ide cerita yang dibuat.
3.2.6 Menentukan Warna
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan untuk produk buku cerita
ilustrasi ini dibuat sesuai dengan target audience yaitu anak-anak
usia 7-9 tahun maka memilih warna yang cerah dan berkesan
menyenangkan bernuansa budaya agar menarik untuk dibaca.
Karya ilustrasi ini menggunakan teknik digital, dengan palet warna
dominasi dan atribut yang dipilih sebagai berikut:
12
Gambar 3.2.6 Palet Warna
(Sumber : Cita Aprilia Kartikasari, 2018)
13
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual
language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah
salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke
halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk
mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke
pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan
tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang
kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label pakaian
yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang
berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur
tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat
mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak
komunikatif.
14
3.2.10 Distribusi Media
Distribusi media yang akan dilakukan untuk penyebaran buku ini
adalah melalui penerbitan buku cerita, agar buku cerita ilustrasi ini
dapat dinikmati oleh seluruh warga Indonesia. Langkah pertama
yang harus dilakukan sebelum memasukkan naskah kepada
penerbit adalah mencari penerbit yang sesuai dengan kategori buku
cerita ilustrasi. Kemudian apabila sudah menemukan penerbit yang
sesuai, tahapan selanjutnya adalah mengikuti syarat dan ketentuan
untuk dapat menerbitkan buku pada penerbitan.
a. Pelajari penerbit (kenali penerbit)
Sebelum mengirim naskah ke penerbit, pelajari terlebih dahulu
kategori mana penerbit mayor, indie atau publishing. Berpikir
dengan matang tentang gambaran penerbit yang bersangkutan
seperti apa.
b. Perhatikan syarat pengiriman naskah
Tidak semua penerbit mau menerima naskah yang dikirim oleh
penulis, jadi baiknya untuk memperhatikan syarat-syarat yang telah
ditentukan penerbit. Ada Pula yang bersedia menerima kiriman
naskah lewat email dan ada pula yang harus melalui pos. Jadi
sebaiknya dipahami baik-baik syarat dan ketentuan yang berlaku
sebelum mengirim naskah cerita.
c. Lampirkan data diri dan sinopsis buku
Sinopsis atau ringkasan cerita bukan hanya sekedar ringkasan cerita
yang terdapat pada sampul buku. Pihak editor penerbit akan
membenahi sinopsis yang dikirim, jika dinilai menarik maka akan
dilanjutkan pada prosedur berikutnya.
d. Jangka waktu pemberitahuan atau konfirmasi
Penulis yang mengirimkan naskah ke penerbit seperti ini tidak
hanya satu atau dua orang namun ada banyak antrian. Sehingga
harus sabar dan menunggu waktu apakah nantinya naskah saudara
diterima atau ditolak, kira- kira sekitar 3-4 bulan ada pula yang
kurang dari 2 bulan, tergantung antrian penulis yang mengirimkan
naskah ke penerbit.
15
Dalam program ini, distribusi media tidak dilakukan kerjasama
dengan penerbit. Program ini dilaksanakan dengan skala kecil
terlebih dahulu, yaitu dengan mendistribusikan kepada siswa-siswa
SDN Percobaan Surabaya. Yang kemudian hasilnya diharapkan
dapat memuaskan. Sehingga dikemudian hari program ini dapat
dilaksanakan dengan skala besar, ke seluruh Indonesia untuk
meningkatkan minat baca anak-anak, dengan alur proses seperti
yang telah dijelaskan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa:
Untuk anak usia sekolah dasar kelas rendah, gambar memiliki peran
penting dalam proses belajar membaca dan menulis. Buku bergambar lebih
memotivasi mereka untuk belajar. Dengan buku cerita yang terdapat
gambar-gambar ilustrasi yang menarik dan representatif, anak-anak akan
terbantu dalam proses memperkaya pemahaman dalam cerita. Buku-buku
bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan
terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus
mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat anak untuk membaca
buku. Diharapkan agar anak-anak yang membaca buku ilustrasi ini bukan
hanya melihat dan membaca saja namun ikut berinteraksi agar lebih
memahami apa yang dimaksud di dalam buku ini dengan cara yang lebih
menyenangkan, dapat membantu daya imajinasi dan menambah wawasan
visual dalam diri anak serta anak dapat mengetahui objek-objek yang
belum pernah dilihat oleh mereka sebelumnya.
4.2 Saran
Kami menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat
dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari
pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan karya tulis ini.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, diharapkan karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi kepada pembaca
17
dalam upaya meningkatkan minat baca anak sejak dini melalui buku cerita
bergambar.
DAFTAR PUSTAKA
18
Rencanamu. (2018). Retrieved from 4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik
Bagi Pemula: https://rencanamu.id/
Rivai., N. S. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensinda.
Santoso, H. (2008). Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang. Retrieved
from Membangun Minat Baca Anak Usia Dini Melalui Penyediaan :
http://digilib.um.ac.id/
Sudarsana, U. (2016). Universitas Terbuka Repository. Retrieved from Pembinaan
Minat Baca: http://repository.ut.ac.id/
Wijaya, P. (1999). ‘Tipografi dalam Desain Komunikasi Visual’. NIRMANA ,
Vol. 01, No. 01.
Witanto, J. (2018). Retrieved from Minat Baca yang Sangat Rendah:
https://www.researchgate.net/
19