Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN UJI COBA SKALA TERBATAS

Pengembangan Media Belajar POP UP BOOK untuk Meningkatkan


Literasi Numerasi siswa kelas II di Sekolah Dasar

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu : F. Shoufika Hilyana S.Si, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Trisna Dewi Moerti 202033105


2. Nabilla Putri Rizky Kinanthi 202033137
3. Linda Hermalia 202033129
4. Ginda Delfica Radiyani P.K 202033111
5. Mohamad Sobirin 202033082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa cahaya kehidupan dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menggali pemahaman lebih dalam mengenai
literasi numerasi, khususnya dalam konteks pendidikan dasar atau Sekolah Dasar (SD).
Literasi numerasi merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan
angka, menghitung, mengukur, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang
lebih baik tentang pentingnya literasi numerasi di SD serta manfaat yang dapat diperoleh
melalui pengembangan media pop-up book.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan metode pembelajaran yang
inovatif dan efektif untuk meningkatkan literasi numerasi di SD.

Kudus, 19 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................. 4
KAJIAN TEORI ................................................................................................................................. 4
2.1 Dasar Teori ................................................................................................................................ 4
BAB 3 ................................................................................................................................................... 7
METODE PENELITIAN ................................................................................................................... 7
3.1 Model Pengembangan............................................................................................................... 7
3.2 Prosedur Pengembangan .......................................................................................................... 7
3.3 Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian .................................................................................. 9
3.4 Instrument Penelitian ............................................................................................................... 9
3.5 Teknik Pengumpulan Data....................................................................................................... 9
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................................................... 10
BAB 4 ................................................................................................................................................. 11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 11
4.1 Hasil Observasi ....................................................................................................................... 11
4.2 Evaluasi Efektivitas ................................................................................................................ 12
4.3 Deskripsi Hasil Uji Coba ........................................................................................................ 16
4.4 Deskripsi Respon Peserta Didik ............................................................................................. 16
4.5 Perbaikan................................................................................................................................. 17
BAB 5 ................................................................................................................................................. 19
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 20

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses sistematis yang bertujuan untuk
mentransmisikan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan norma-norma kepada
individu melalui pengajaran, pelatihan, atau pengalaman. Pendidikan berperan
penting dalam membentuk perkembangan pribadi, intelektual, sosial, dan moral
individu, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan tuntutan
kehidupan.
Pendidikan literasi numerasi merujuk pada upaya untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan angka, menghitung,
mengukur, dan memecahkan masalah matematika sehari-hari. Ekowati et al (2019)
menyatakan bahwa literasi numerasi diartikan sebagai kemampuan seseorang
dalam menggunakan penalaran. Fokus dari kemampuan literasi numerasi ini,
penulis mengembangkan media POP-UP BOOK agar mempermudah siswa dapat
merumuskan, menerapkan, dan menginterpretasian mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika ke dalam berbagai konteks yang mencakup penalaran
matematis dan menggunakan konsep matematika, prosedur, fakta, dan alat untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam pengembangan media ini, POP-UP BOOK harus dirancang dengan
konten yang sesuai, bahasa yang mudah dipahami, dan interaksi yang menarik agar
dapat mencapai tujuan literasi numerasi yang diinginkan. POP-UP BOOK
menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-
anak. Fitur-fitur POP-UP BOOK seperti gambar yang bergerak menjadikan
pembelajaran lebih menarik dan menggugah minat anak-anak dalam belajar.
Berdasarkan latar belakang yang efektif maka peneliti merasa perlu dan tertarik
untuk melakukan penelitian tentang Pengembangan media pembelajaran dengan
judul “Pengembangan Media Belajar POP UP BOOK untuk Meningkatkan Literasi
Numerasi siswa kelas II di Sekolah Dasar”

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Dasar Teori


Media belajar pop-up book adalah salah satu metode yang efektif untuk
meningkatkan literasi numerasi siswa kelas 2 di Sekolah Dasar. Pop-up book adalah
buku yang memiliki elemen-elemen bergerak yang muncul ketika halaman dibuka,
seperti gambar-gambar yang melonjak keluar atau bagian-bagian yang dapat
digerakkan. Pengembangan media belajar seperti buku pop-up dapat menjadi metode
yang efektif untuk meningkatkan literasi numerasi siswa kelas II di Sekolah Dasar.
Berikut adalah beberapa dasar teori yang terkait dengan pengembangan media belajar
ini:

1. Konstruktivisme: Teori ini menekankan pentingnya konstruksi pengetahuan


oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam konteks ini, buku
pop-up dapat membantu siswa membangun pemahaman numerasi mereka
dengan menghadirkan konsep dan situasi numerik secara visual dan interaktif.
2. Pembelajaran aktif: Prinsip pembelajaran aktif berfokus pada peran aktif
siswa dalam memperoleh pengetahuan. Dalam buku pop-up, siswa dapat
terlibat secara langsung dengan materi melalui manipulasi mekanisme pop-up
dan interaksi dengan elemen visual. Ini mendorong partisipasi aktif dan
keterlibatan kognitif yang lebih dalam.
3. Pendekatan multisensoris: Teori ini mengakui bahwa siswa memiliki
preferensi belajar yang berbeda dan dapat lebih efektif dalam memperoleh
pengetahuan melalui penggunaan beberapa indera. Buku pop-up
menggabungkan unsur-unsur visual, auditori, dan kinestetik melalui gambar,
suara, dan interaksi fisik. Hal ini membantu siswa dengan beragam gaya
belajar untuk lebih terlibat dan memahami konsep numerasi.
4. Teori belajar kognitif: Teori ini menyoroti peran pemrosesan informasi dalam
pembelajaran. Dalam buku pop-up, siswa dihadapkan pada informasi numerik
yang disajikan secara visual. Mereka harus memproses informasi ini,
menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, dan
4
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Proses kognitif ini
membantu dalam pembentukan dan pengembangan kemampuan numerasi
siswa.
5. Teori psikologi perkembangan: Teori ini menekankan pentingnya
mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif siswa dalam merancang
media belajar. Untuk siswa kelas II, mereka berada dalam tahap operasi
konkret, di mana mereka mulai mengembangkan pemahaman tentang konsep-
konsep matematika seperti jumlah, pola, dan urutan. Buku pop-up yang
dirancang dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif mereka
dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang numerasi.

Dalam pengembangan media belajar seperti buku pop-up, penting untuk


memperhatikan prinsip-prinsip dasar tersebut. Memahami karakteristik siswa kelas II
dan memadukan teori-teori ini dapat membantu meningkatkan efektivitas media belajar
dalam meningkatkan literasi numerasi siswa.

Adapun dasar teori dalam penggunaan media belajar pop-up book untuk
meningkatkan literasi numerasi siswa kelas 2 meliputi:

1. Pembelajaran berbasis pengalaman: Media belajar pop-up book memberikan


pengalaman langsung kepada siswa melalui interaksi dengan elemen-elemen
yang muncul. Mereka dapat secara aktif terlibat dalam membuka halaman dan
melihat perubahan yang terjadi. Ini membantu siswa memahami konsep
numerasi secara konkret dan menyenangkan.
2. Visualisasi konsep: Pop-up book dapat menggambarkan konsep-konsep
numerasi secara visual. Misalnya, dengan menggunakan gambar-gambar yang
muncul secara tiga dimensi, siswa dapat melihat dan memahami angka,
operasi matematika, atau pola-pola numerik dengan lebih jelas. Visualisasi ini
membantu siswa membangun pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep
numerasi.
3. Pengenalan konsep melalui cerita: Pop-up book sering kali memiliki cerita
atau narasi yang terkait dengan konsep numerasi. Melalui cerita, siswa dapat
terlibat secara emosional dan mengaitkan konsep numerasi dengan situasi

5
kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa memahami relevansi konsep
numerasi dalam konteks nyata.
4. Kolaborasi dan diskusi: Penggunaan pop-up book dapat mendorong siswa
untuk berkolaborasi dan berdiskusi tentang konsep numerasi. Misalnya,
mereka dapat berbagi ide-ide tentang apa yang terjadi ketika halaman dibuka,
bagaimana angka-angka berinteraksi, atau bagaimana solusi matematika
dapat ditemukan. Diskusi ini memperkuat pemahaman siswa melalui
pemikiran kritis dan pemecahan masalah bersama.
5. Motivasi dan keterlibatan siswa: Pop-up book menawarkan pengalaman
belajar yang unik dan menarik bagi siswa. Mereka dapat merasa termotivasi
dan tertantang untuk terus belajar dan menggali konsep numerasi lebih dalam.
Rasa keterlibatan siswa yang tinggi ini dapat meningkatkan minat mereka
terhadap matematika dan literasi numerasi secara keseluruhan.

Dengan memanfaatkan media belajar pop-up book berdasarkan dasar teori di atas,
diharapkan siswa kelas 2 dapat meningkatkan literasi numerasi mereka dengan cara
yang interaktif, menyenangkan, dan bermakna.

6
BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan jenis penelitian pnegembangan
atau research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 333), metode
penelitian R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Nana Syaodih
Sukmadinata (2009: 164) mendefinisikan penelitian R&D adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian pengembangan bertujuan mengembangkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya dengan memberikan inovasi
yang disesuaikan kebutuhan siswa, kondisi sekolah maupun perkembangan IPTEK
dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi siswa. Produk
penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan dapat berupa model
pembelajaran, media pembelajaran, dan alat peraga. Dalam penelitian
pengembangan ini akan dikembangkan produk berupa media pembelajaran yaitu
POP UP BOOK untuk meningkatkan Literasi dan Numerasi siswa kelas rendah
sekolah dasar.

3.2 Prosedur Pengembangan


Langkah-langkah pengembangan yang dipilih peneliti mengacu pada langkah-
langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono
(2011 :298) dapat digambarkan sebagai berikut :

Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi


Masalah data Produk Desain

Uji Coba Revisi Uji Coba Revisi


Pemakaian Produk Produk Desain

Revisi Prosuk
Produk masal

7
Dari 10 langkah yang dikembangakan oleh Sugiyono. hanya 6 langkah yang akan
diadaptasikan dalam penelitian kali ini yaitu langkah 1 sampai dengan 6, berikut
adalah diagram alur penelitian yang digunakan pada penelitian ini :
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah yang terjadi saat ini.
Menurut Sugiyono (2011:297) Potensi adalah segala sesuatu yang yang bila
didaya gunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Media
Pemebelajaran Pop Up Book menjadi sebuah media pembelajaran yang
berpotensi untuk dilakukan penelitian dan pengembangan karena media ini
sangat bervariatif dan berbasis gambar, warna , dan tampilan yang menarik
sehingga media ini diharapkan dapat meningkatakan literasi dan numerasi
pada siswa Sekolah Dasar.
2. Pengumpulan Informasi
Proses pengumpulan informasi dilakukan secara faktual dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah literasi dan numerasi yang rendah pada siswa sekolah
dasar. Tahap awal pencarian informasi didapat dari hasil observasi di SD 7
Bulungkulon. Observasi dilaksanakan melalalui pengamatan pembelajaran di
kelas dan wawancara terhadap peserta didik dan guru di kelas rendah.
3. Desain Produk
Desain Produk atau model pengembangan yang dihasilkan adalah Pop Up
Book untuk meingkatkan literasi dan Numerasi. media Pop up book nantinya
akan berisi materi untuk meningkatakan literasi dan numerasi yang dilengkapi
gambar yang menarik. materi literasinya akan bertema cita citaku yang
nantinya siswa bisa belajar membaca dan menambah pengetahuan mengenai
beragam profesi dan untuk materi numerasinya nantinya akan ada soal cerita
mengenai operasi hitung, sehingga nantinya siswa bisa menyelesaikan soal
matematika dalam kehidupan sehari- hari. Pop Up Book natinya juga
dilengkapi permainanan mengurutkan angka dari 0 sampai 10. Berikut ini
adalah rancangan desain yang akan dibuat :

Media pembelaran ini akan menarik minat siswa untuk meningkatkan literasi
dan numerasi karena media dilengkapi gambar dan desain yang menarik.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rangcangan
produk lebih efektif atau tidak, produk dalam hal ini adalahmedia

8
pembelajaran Pop Up Book. Validasi yang dilakukan dengan meminta pakar
dalam bidang penelitian ini berbagai pertimbangan untuk menilai rangcangan
produk tersebut. Analisis berdasarkan beberapa teori pun dilakukan untuk
menilai kualitas rangcangan alat ini. Materi pada validasi pembuatan Media
pembelaran ini meminta pendapat pakar Bahasa dan Matematika mengenai
kesesuaian kegunaan untuk meningkatakan literasi dan numerasi pada siswa
sekolah dasar. Adapun tim validasi sendiri adalah dosen prodi PBI dan PMAT.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk berupa media pembelajaran Pop Up Book di evaluasi
dan dinalisis oleh para pakar maka akan menghasilkan berbagai masukan dan
kelemahan dari rangcangan alat tersebut. Dari hasil inilah kemudian akan
dilakukan beberapa perubahan yang menjadikan alat ini menjadi berkualitas.
Jika tidak terdapat revisi maka peneliti melanjutkan ke langkah penelitian
yang selanjutnya
6. Uji Coba Produk
Setelah desain deperbaiki dan alat dibuat maka selanjutnya akan dilakukan uji
coba produk. Uji coba produk ini bisa dilakukan di SD 7 Bulungkulon.
Pengujian produk ini dilakukan untuk mengetahui evektifitas penggunaan
media pembelajaran Pop Up Book untuk meningkatakn literasi dan numerasi.
Kinerja media pembelajaran ini diukur berdasarkan kemampuan dan kondisi
siswa.

3.3 Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SD 7 Bulungkulon.
2. Populasi dan Sampel
Populasi pada peneitian ini adalah anak kelas 2 SD 7 Bulungkulon, dan
sampel penelitian ini adalah 20 orang siswa SD 7 Bulungkulon.

3.4 Instrument Penelitian


Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk pengujian kinerja media
pembelajaran Pop Up Book diantaranya adalah :
1. Angket respon tenaga pendidik dan respon siswa
2. Soal pre test dan post test

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun
langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah
penulis buat. Langkah awal untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menentukan populasi yang akan penulis jadikan sampel. Langkah kedua untuk
pengumpulan data dari 20 peserta didik yang dibentuk menjadi 5 kelompok, sampel
yang dibutuhkan untuk mencoba media pembelajaran POP UP Book . Data
diperoleh dari hasil Pre test dan post test, berikut adalah prosedur penelitian untuk
pengujian mengetahui kinerja Media Pembelajaran Pop Up Book :
1. Memberi soal pre test kepada siswa sebelum pembelajaran
9
2. Pencatatan hasil nilai yang didapatkan siswa dalam pengerjaan pre test
3. Penggunaan media pembelajaran Pop Up Book saat pembelajaran
4. Memberi soal post test setelah pembelajaran menggunakan Pop Up Book
5. Pencatatan hasil nilai yang didapatakan siswa dalam pengerjaan post test
6. Siswa dan guru mengisi angket mengenai respon mereka terhadap
penggunaan media pembelajaran Pop Up Book.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan disesuikan dengan jenis data yang
dikumpulkan. Analisis data mencakup beberapa hal diantanya adalah :
1. Deskripsi Produk Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book .
Dalam hal ini peneliti akan memaparkan produk yang dibuat dan fungsi
komponen utamanya. Kemudian peneliti juga akan menjelasakan rangkaian
cara penggunaan media pembelajaran Pop Up Book untuk meningkatkan
literasi dan numerasi.
2. Hasil Uji Validasi
Merupakan hasil penilaian ahli Bahasa dan Matematika kesesuian dan
kegunaan produk yang dikembangkan dengan kebutuhan meningkatkan
literasi dan numerasi
3. Hasil Uji Coba Media Pembelajaran
Hasil dari uji coba alat berupa tabel hasil tes siswa. Dalam tabel akan
ditampilkan hasil analisis pre test dan post test siswa mengenai materi profesi
dan operasi hitung.

10
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Observasi


Menurut (Widoyoko, (2014:46)) observasi merupakan “pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala
pada objek penelitian”. Menurut (Riyanto, (2010:96)) “observasi merupakan
metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara langsung
maupun tidak langsung”.
Sebelum kami mengimplikasikan media pembelajaran ini, kami terlebih dahulu
melakukan observasi terhadap siswa yang akan kami uji. Dengan menggunakan
lembar observasi kami melakukan observasi terhadap siswa kelas 2 SDN 7
Bulungcangkring. Jenis observasi yang kami terapkan dalam penelitian lapangan
kami ialah dengan menggunakan observasi non partisipan. Karena kami disini
merupakan orang asing yang menanyai pihak lain.
Adapun hasil observasi tersebut kami sajikan pada tabel berikut :
NO PERTANYAAN RATING
siswa 1 2 3 4 5
1. Apakah ada pembiasaan meningkatkan literasi 
dan numerasi di sekolah?
2. Apakah kemampuan siswa dalam literasi 
(membaca) sudah maksimal?
3. Apakah kemampuan siswa dalam Numerasi 
(Menghitung) sudah maksimal?
4. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah ada 
kegiatan meningkatkan literasi dan numerasi pada
siswa?
5. Apakah siswa dalam kegiatan literasi mampu 
memahami arti kalimat yang dibaca ?
6. Apakah siswa bisa menceritakan kembali inti 
cerita yang sudah dubaca?
7. Apakah siswa bisa menemukan kata – kata yang 
sulit dipahami?
8. Apakah siswa bisa berhitung dengan baik? 
9. Apakah siswa bisa memecahkan soal matematika 
dalam berbentuk cerita?
10. Apakah siswa bisa mengidentifikasi soal 
matematika dalam berbentuk cerita?
Guru
11. Apakah guru melakukan pembiasan untuk 
meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah?
12. Apakah guru menggunakan media pembelajaran 
untuk meningkatkan literasi dan numerasi di
sekolah?
13. Apakah guru selalu berusaha untuk meningkatkan 
literasi dan numerasi?

11
14. Apakah guru selalu membantu siswa dalam 
meningkatkan literasi dan numerasi pada saat
pembelajaran?
15. Apakah guru memberikan sebuah permainan 
menarik untuk meningkatkan literasi dan
numerasi siswa?
16. Apakah guru selalu mengevaluasi di akhir 
pembelajaran terkait kemampuan siswa dalam
literasi dan numerasi?

Tabel 1 : Lembar Observasi

Indikator nilai :

5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang

Dari data diatas dapat kami simpulkan bahwa siswa dan juga guru SD 7
Bulungcangkring ini masih dikatakan cukup dalam proses pembelajaran. Yang
mana dilihat dari hasil obeservasi kami bahwa nilai kurang dan baik hampir sama
jumlahnya, dari hal tersebut dibisa kami simpulkan bahwa dalam proses
pembelajaran baik itu guru maupun siswa cukup baik, namun kurang. Maka dari itu
kami mencoba mengembangkan media kami, agar bisa membantu meningkatkan
kegiatan literasi dan numerasi didalam proses pembelajaran di kelas.
4.2 Evaluasi Efektivitas
Evaluasi efektivitas merupakan salah satu tipe evaluasi kebijakan yang menilai
apakah hasil dan dampak suatu program kebijakan sesuai yang diharapkan, apakah
tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud, dan apakah dampak yang diharapkan
sebanding dengan usaha yang telah dilakukan (Badjuri, Abdulkahar dan Yuwono,
2002:135)
Dilihat dari pendapat diatas, bahwa evaluasi efektitas ini juga merupakan
validasi. Media yang coba kami kembangkan ini juga talh diuji validasinya oleh
beberapa dosen yang sesuai dengan mata pelajaran sebagai validator yang menilai
media ini. Mata pelajaran Bahasa dan Matematika yang kesesuian dan kegunaan
produknya dikembangkan dengan kebutuhan meningkatkan literasi dan numerasi
telah disetujui oleh dosen pengampu sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan mampu dijalankan dan diujikan kepada target.
Adapun berikut tabel uji validasi yang dapat kami sajikan:
Tabel 2.1 : Lembar Uji Validasi (Literasi)
No. Aspek yang diamati Nilai Pengamatan
1 2 3 4 5
1 Materi

12
a. Media Pop Up Book yang 
digunakan sesuai materi pelajaran.
b. Media Pop Up Book yang 
digunakan sesuai tujuan pelajaran.
c. Media Pop Up Book yang 
digunakan sesuai Kompetensi
Dasar
2 Ilustrasi
a. Media Pop Up Book yang 
digunakan dapat memberikan
ilustrasi yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
b. Media Pop Up Book yang 
digunakan dapat mempermudah
siswa dalam membayangkan.

3 Kualitas dan Tampilan Media


a. Penampilan media Pop Up Book 
menarik perhatian siswa
b. Media Pop Up Book yang 
digunakan tidak mudah rusak
4 Daya Tarik
a. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat mengurangi ketergantungan
siswa pada guru.
b. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat meminimalisir salah persepsi
yang terjadi pada siswa.
c. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat meningkatkan minat literasi
pada siswa
d. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat mengurangi rasa jenuh
pembelajaran Numerasi pada siswa
5. Bahasa
a. Kebenaran tata bahasa pada 
media Pop Up Book
b. Keserdehanaan struktur kalimat 
pada media Pop Up Book
c. Kejelasan petunjuk atau arahan 
media Pop Up Book

13
d. Sifat komunikatif Bahasa yang 
digunakan pada Media Pop Up
Book

Tabel 2.2 : Lembar Uji Validasi (Numerasi)


No. Aspek yang diamati Nilai Pengamatan
1 2 3 4 5
1 Materi
a. Media Pop Up Book yang digunakan 
sesuai materi pelajaran.
b. Media Pop Up Book yang digunakan 
sesuai tujuan pelajaran.
c. Media Pop Up Book yang digunakan 
sesuai Kompetensi Dasar
2 Ilustrasi
a. Media Pop Up Book yang digunakan 
dapat memberikan ilustrasi yang
sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
b. Media Pop Up Book yang digunakan 
dapat mempermudah siswa dalam
membayangkan.

3 Kualitas dan Tampilan Media


a. Penampilan media Pop Up Book 
menarik perhatian siswa
b. Media Pop Up Book yang digunakan 
tidak mudah rusak
4 Daya Tarik
a. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat mengurangi ketergantungan
siswa pada guru.
b. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat meminimalisir salah persepsi
yang terjadi pada siswa.
c. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat meningkatkan minat literasi
pada siswa
d. Penggunaan media Pop Up Book 
dapat mengurangi rasa jenuh
pembelajaran Numerasi pada siswa

14
5. Bahasa
a. Kebenaran tata bahasa pada 
media Pop Up Book
b. Keserdehanaan struktur kalimat 
pada media Pop Up Book
c. Kejelasan petunjuk atau arahan 
media Pop Up Book
d. Sifat komunikatif Bahasa yang 
digunakan pada Media Pop Up
Book

Simpulan Validator Penilai


Lingkari jawaban berikut ini sesuai dengan kesimpulan anda :
A. Media Pembelajaran ini:
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
B. Media Pembelajaran ini:
1. Dapat digunakan tanpa revisi : 76 - 100
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi : 51 - 75
3. Dapat digunakan dengan banyak revisi : 26 - 50
4. Belum dapat digunakan : 1 - 25
Keterangan total nilai :
1. Literasi 2. Numerasi
Jumlah Soal : 75 Jumlah Soal : 67
Jumlah Benar : 70 Jumlah Benar : 70
70 70
Jadi, X 10 = 93 Jadi, X 10 = 89,3
7,5 7,5

Dari total nilai yang kami dapatkan dari uji validitas oleh validator diatas dapat
kami simpulkan bahwa media kami ini medapat nilai yang bagus, sehingga media
ini dapat digunakan tanpa harus revisi dan bisa lanjutkan untuk kami ujikan secara
skala kecil di SD target yakni siswa kelas 2 SD 7 Bulungcangkring

15
4.3 Deskripsi Hasil Uji Coba
Sesuai dengan pembahasan pada metode penelitian, pengembangan media
pembelajaran POP UP BOOK yang coba kami kembangkan dan juga kami
implikasikan kepada siswa kelas 2 SDN 7 Bulungcangkring dengan harapan
mampu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Dalam uji skala rendah ini kami mencoba menguji kelas 2 dengan jumlah siswa
20. Namun kami membentuk mereka menjadi 5 kelompok, karena agar menghemat
dan juga menjaga suasana kelas tetap kondusif (agar anak tidak terlalu bosan karena
terlalu lama). Dalam hal ini kami memberikan lembar prestest terlebih dahulu, lalu
memperkenalkan media POP UP BOOK kami sekaligus mengajarkan cara
penggunaan media ini. Baru setelah itu kami memberikan posttest untuk melihat
hasil setelah kami jelaskan materi yang ada pada media kami tersebut.
Adapun hasil pretest maupun posttest dapat kami sajikan berikut :
Tabel 3 : Hasil Pretest dan Post-test
No Pretest Post-test
1 70 72,5
2 60 80
3 80 87,5
4 75 100
5 90 100
Jumlah 375 440
Hasil 75 88
Max 90 100
Min 60 72,5

Kategori Penilaian menurut Arikunto (2008:245)


Nilai Keterangan
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal

Dari hasil Pretest dan Post-test diatas bisa didapat bahwa hasil penilaian
terhadap siswa melalui tes tertulis tersebut mendapat hasil yang baik. Dari hasil
pretest sebelum diberikan materi melalui media hasil yang didapatkan sudah baik,
namun setelah diberikannya materi dari media tersebut hasil tes siswa berubah
menjadi semakin baik.
4.4 Deskripsi Respon Peserta Didik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), angket berarti daftar pertanyaan
tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap
pertanyaan. Angket adalah instrumen penelitian, yang dirancang untuk memperoleh
informasi dari responden yang berhubungan dengan pertanyaan riset pemasar.
Dalam menganalisis respon siswa digunakan jawaban setiap item instrument
yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi sangat setuju, setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Angket berisi pernyataan yang berkaitan dengan

16
respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan media video
animasi. Data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini yang berupa respon
siswa yang diperoleh dari menggunakan kousioner (angket )
Adapun hasil angket respon siswa diperoleh dari pemberian angket respon siswa
setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan media POP UP BOOK tersebut.
Hasil data sebagai berikut :

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan tanda centang


(√) padakolom sesuai dengan ketentuan sebagai berikut.
Kriteria Kode Skor
Jika sangat setuju SS 5
Jika setuju ST 4
Jika ragu-ragu RG 3
Jika tidak setuju TS 2
Jika sangat tidak setuju STS 1

Tabel 4 : Hasil angket siswa


No. Pernyataa Jawaban
n SS ST RG TS STS
1 11 8 1 - -
Kelompok 1
2 10 8 2 - -
Kelompok 2
3 Kelompok 3 12 8 - - -

4 Kelompok 4 12 7 1 - -
5 Kelompok 5 13 6 1 - -

Dapat dilihat dari hasil angket siswa diatas, bahwa kriteria SS lebih banyak
dipilih dari kelima kelompok pada kelima pilihan diatas. Itu menandakan bahwa
media ini mendapat nilai yang bagus menurut dari respon siswa.
4.5 Perbaikan
Perbaikan dari media ini, setelah melihat data dari hasil penelitian diatas

1. Perbaikan pada desain media pembelajaran: Jika temuan penelitian menunjukkan


bahwa desain atau struktur media pembelajaran tidak efektif, perbaikan dapat
dilakukan dengan melakukan modifikasi pada tata letak, warna, grafik, atau elemen
visual lainnya untuk meningkatkan daya tarik dan keterbacaan media pembelajaran.
2. Perbaikan pada konten dan materi pembelajaran: Jika temuan menunjukkan bahwa
konten atau materi yang disajikan tidak cukup jelas, relevan, atau menarik bagi

17
peserta didik, perbaikan dapat dilakukan dengan mengkaji ulang materi yang
disampaikan, memperbaiki urutan atau pengorganisasian materi, atau
menambahkan elemen interaktif untuk meningkatkan pemahaman dan minat
peserta didik.
3. Perbaikan pada interaksi dan keterlibatan peserta didik: Jika temuan penelitian
menunjukkan rendahnya interaksi atau keterlibatan peserta didik dalam penggunaan
media pembelajaran, perbaikan dapat dilakukan dengan menambahkan fitur-fitur
interaktif, seperti pertanyaan yang memicu diskusi, tugas-tugas kolaboratif, atau
mekanisme umpan balik yang aktif, sehingga peserta didik lebih terlibat dan terlibat
dalam proses pembelajaran.
4. Perbaikan pada penggunaan teknologi: Jika penelitian melibatkan penggunaan
teknologi dalam media pembelajaran, perbaikan dapat dilakukan dengan
meningkatkan stabilitas, kecepatan, atau aksesibilitas teknologi yang digunakan.
Juga dapat melibatkan pengoptimalan tampilan dan fungsionalitas media
pembelajaran agar sesuai dengan perangkat yang digunakan oleh peserta didik.
5. Perbaikan pada metodologi penelitian: Jika temuan penelitian menunjukkan
kelemahan dalam metodologi penelitian yang digunakan, perbaikan dapat
dilakukan dengan mengkaji ulang prosedur pengumpulan data, pemilihan sampel
yang lebih representatif, atau penggunaan instrumen penelitian yang lebih valid dan
reliabel.

18
BAB 5
KESIMPULAN

Dari penjelasan yang diuraikan dalam laporan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
:
1. Pop Up Book yang dirancang dengan konten yang sesuai, bahasa yang mudah dipahamidan
interaksi yang menarik akan dapat mencapai tujuan literasi numerasi yang kita harapkan.
2. Pop Up Book dapat membantu siswa membangun pemahaman numerasi dengan
menghadirkan konsep dan situasi numerik secara visual dan interaktif.
3. Dengan media Pop Up Book dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan
keterlibatan kognitif yang lebih mendalam.
4. Pop Up Book yang menggabungkan unsur-unsur visual, auditori dan kinestetik melalui
gambar, suara dan interaksi fisik akan dapat membantu siswa dengan beragam gaya belajar
untuk lebih terlibat dan memahami konsep literasi.
5. Dalam Pop Up Book informasi numerik disajikan secara visual sehingga siswa harus
memproses informasi tersebut, menghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya,
mengaplikasikan dalam konteks yang relevan yang dapat membantu siswa dalam pembentukan
dan pengembangan kemampuan numerasi siswa.
6. Pop Up Book yang dirancang dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif
dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang numerasi.
7. Pop Up Book dapat mendorong siswa untuk berkolaborasi dan berdiskusi tentang konsep
numerasi.
8. Pop Up Book menawarkan pengalaman belajar yang unik dan menarik bagi siswa sehingga
minat siswa terhadap matematika dan literasi numerasi secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018

Kustandi, C., Darmawan, D. Pengembangan Media Pembelajaran, edisi I, (Jakarta: Kencana,


2020).

Nadya G. Dula, S.“Pengembangan Media Pop-Up Book Pada Materi Bentuk Permukaan
Bumi Untuk Siswa Kelas III SDN Mangunsari Semarang”, Skripsi, Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2017.

Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Wahyuni, R. “Pengembangan Media Pembelajaran Gambar Berseri Pop-Up Book Untuk


Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Bahasa Indonesia Kelas IV Di
SD/MI”. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan
Lampung, 2019.

20

Anda mungkin juga menyukai