Anda di halaman 1dari 6

Nama : Achmad Tri Zainuddin

Course : D-III TLB 16 A

NIT : 30121001

UTS AGAMA
1) Bagaimanakah pengertian Agama Islam

Agama islam merupakan arti yang berasal dari bahasa Arab: al-islām,yang artinya
berserah diri kepada Tuhan dan agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah dan Islam
memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan Islam
mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan
rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi
dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
2) Terangkan maksud dari Aqidah Islamiyah sebagai bentuk penanaman iman kepada
Allah dalam hati setiap hamba dan iman kepada Rasulullah saw serta bagaimana
cara pelaksanaan sunnah baginda Rasulullah saw
Aqidah Islamiyah sebagai bentuk penanaman iman kepada Allah dalam hati setiap hamba
adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan melaksanakan segala
kewajiban, menjauhi larangannya, bertauhid dan selalu taat kepadaNya. Dalam arti lain
dalam hati setiap hamba tertatanam rasa iman kepada Allah dengan selalu bertauhid,
melaksanakan apa yang diperintahkan, selalu meyakinin dan tidak ada ragu sedikitpun.
Aqidah Islamiyah iman kepada Rasulullah adalah mengimani bahwa Nabi Muhammad saw
adalah Rasul utusan dan pilihan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatNya ke jalan
yang benar agar selamat dunia akhirat. Mengimani Rasullah dilakukan dengan selalu
bersholawat kepadaNya, selalu menjalankan sunnah yang telah diajarkan, dan menjauhi
larangan yang telah ditetapkannya.
Cara melaksanakan sunnah Baginda Rasullah saw
- Mempelajari apa saja yang disunnahkan oleh beliau
- Menanamkan dalam hati iman kepada Rasulullah
- Melaksanakan apa yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah saw. Mencontoh semua
perilaku Rasulullah dari bangun tidur hingga tidur kembali

3) Sebutkanlah dan terangkanlah sifat wajib 20 Allah dan 20 sifat mustahilnya

A. Sifat wajib Allah


1. Wujud, artinya ada.
2. Qidam, artinya awal.
3. Baqa’, artinya kekal.
4. Mukholafatul Lilhawaditsi, artinya berbeda dengan ciptaan-Nya.
5. Qiyamuhu Binafsihi, artinya dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada siapa pun.
6. Wahdaniyah, artinya esa atau tunggal.
7. Qudrat, artinya berkuasa atas segala sesuatu.
8. Iradat, artinya berkehendak.
9. ‘Ilmun, artinya maha mengetahui.
10. Hayat, artinya maha hidup.
11. Sama’, artinya maha mendengar.
12. Basar, artinya maha melihat.
13. Qalam, artinya berfirman.
14. Qadiran, artinya berkuasa.
15. Muridan, artinya berkehendak.
16. ‘Aliman, artinya mengetahui.
17. Hayyan, artinya hidup.
18. Sami’an, artinya mendengar.
19. Bashiran, artinya melihat.
20. Mutakalliman, artinya berkata atau berfirman.
B. Sifat mustahil bagi Allah
1. Adam, artinya tiada.
2. Huduth, artinya baru.
3. Fana’, artinya binasa.
4. Mumatsalatu lilhawaditsi, artinya menyerupai makhluknya.
5. Qiyamuhu bighayrihi, artinya berdiri dengan yang lain.
6. Ta’addud, artinya lebih dari satu.
7. Ajzun, artinya lemah.
8. Karahah, artinya terpaksa.
9. Jahlun, artinya bodoh.
10. Mautun, artinya mati.
11. Shamamun, artinya tuli.
12. ‘Umyun, artinya buta.
13. Bukmun, artinya bisu.
14. Kaunuhu ‘Ajizan, artinya zat yang lemah.
15. Kaunuhu Karihan, artinya zat yang terpaksa.
16. Kaunuhu Jahilan, artinya zat yang bodoh.
17. Kaunuhu Mayyitan, zat yang mati.
18. Kaunuhu Asshama, artinya zat yang tuli.
19. Kaunuhu ‘Ama, artinya zat yang buta.
20. Kaunuhu Abkama, artinya zat yang bisu.
4) Apakah arti sunnah Rasulullah saw. Dan sebutkan 4 sifat wajib bagi Rasul dan 4 sifat
mustahilnya
Sunnah diartikan sebagai segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakukan,
perjalanan hidup baik sebelum maupun sesudah Nabi SAW
A.) Sifat wajib bagi rasul
1. As-Shidiq yang artinya selalu benar dan jujur
2. Al-amanah yang artinya dapat dipercaya
3. At- Tabligh yang artinya Menyampaikan
4. Al-Fathonah yang artinya memiliki kecerdasan yang tinggi
B.) Sifat mustahil bagi rasul
1. Kidzib yang artinya berdusta
2. Khianah yang artinya mustahil bagi rasul untuk berkhianat
3. Kitman Yang artinya menyembunyikan kebenaran
4. Baladah yang berarti bodoh
5) Bagaimanakah sikap kita terhadap al Quran dan as Sunnah sebagi sumber hukum
Islam, jelaskan mengapa!

 al-Qur’an berasal dari kata bahasa Arab “qara’a” yang berarti membaca. Al-
Qur’an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mu’jizat, yang diturunkan
kepada nabi Muhammad, yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang
diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah. Al Quran
memiliki kedudukan yang sangat tinggi dari seluruh ajaran islam. Al Quran
sebagai sumber utama dan pertama sehingga semua umat islam menjadikan al
quran sebagai pedoman hidupnya.
 Sunnah menurut istilah bermakna segala sesuatu yang disandarkan pada
Rasulullah Saw, baik berupa perkataan (qawl), perbuatan (fi’l), atau ketetapan
(taqriir). Kata Sunnah juga disebut yang makna, shalat sunnah, yakni shalat
selain sholat wajib, misalnya dua rakaat sholat sunnat tahiyyat ul masjid atau
shalat sunnah dhuhur dan lain sebagainya. Kedudukan As-sunnah adalah
sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur’an.
 Sikap kita yaitu harus memahami dan selalu mengamalkan Al quran dan
sunnah dalam pengaplikasian kehidupan seahri hari
6) Apa yang dimaksud dengan muamalah yang baik, dan sebutkan macam2 nya
Pengertian muamalah\adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau
hablum minannas. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya,
tetapi diserahkan kepada manusia mengenai bentuknya. Islam hanya membatasi
bagian-bagian yang penting dan mendasar berupa larangan Allah dalam Al-Quran
atau larangan Rasul-Nya yang didapat dalam As-Sunnah.
Dari segi bahasa, muamalah bersal dari kata ‘aamala, yu’amilu, mu’amalat yang
berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan (seperti
jual-beli, sewa dsb). Sedangkan secara terminologis muamalah berarti bagian hukum
amaliah selain ibadah yang mengatur hubungan orang-orang mukallaf antara yang
satu dengan lainnya baik secara individu, dalam keluarga, maupun bermasyarakat.

Jenis – Jenis Muamalah


 Ahkam al-Ahwal al-Syakhiyyah (Hukum Keluarga), yaitu hukum-hukum yang
mengatur tentang hak dan kewajiban suami, istri dan anak. Ini dimaksudkan
untuk memelihara dan membangun keluarga sebagai unit terkecil.
 al-Ahkam al-Maliyah (Hukum Perdata), yaitu hukum tentang perbuatan usaha
perorangan seperti jual beli (Al-Bai’ wal Ijarah), pegadaian (rahn),
perserikatan (syirkah), utang piutang (udayanah), perjanjian (‘uqud ). Hukum
ini dimaksudkan untuk mengatur orang dalam kaitannya dengan kekayaan dan
pemeliharaan hak-haknya
 Al-Ahkam al-Jinaiyyah (Hukum Pidana), yaitu hukum yang bertalian dengan
tindak kejahatan dan sanksi-sanksinya. Adanya hukum ini untuk memelihara
ketentraman hidup manusia dan harta kekayaannya, kehormatannnya dan hak-
haknya, serta membatasi hubungan antara pelaku tindak kejahatan dengan
korban dan masyarakat.
 al-Ahkam al-Murafa’at (Hukum Acara), yaitu hukum yang berhubungan
dengan peradilan (al-qada), persaksian (al-syahadah) dan sumpah (al- yamin),
hukum ini dimaksudkan untuk mengatur proses peradilan guna meralisasikan
keadilan antar manusia.
 Al-Ahkam al-Dusturiyyah (Hukum Perundang-undangan), yaitu hukum yang
berhubungan dengan perundang-undangan untuk membatasi hubungan hakim
dengan terhukum serta menetapkan hak-hak perorangan dan kelompok.
 al-Ahkam al-Duwaliyyah (Hukum Kenegaraan), yaitu hukum yang berkaitan
dengan hubungan kelompok masyarakat di dalam negara dan antar negara.
Maksud hukum ini adalah membatasi hubungan antar negara dalam masa
damai, dan masa perang, serta membatasi hubungan antar umat Islam dengan
yang lain di dalam negara.
 al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wa al-Maliyyah (Hukum Ekonomi dan Keuangan),
yaitu hukum yang berhubungan dengan hak fakir miskin di dalam harta orang
kaya, mengatur sumber-sumber pendapatan dan masalah pembelanjaan
negara. Dimaksudkan untuk mengatur hubungan ekonomi antar orang kaya

7) Jelaskan muamalah dalam Produksi, apa sajakah yang bisa diproduksi untuk bahan
makanan dan minuman
Muamalah dalam produksi adalah kegiatan membuat suatu produk dengan melibatkan
kedua belah pihak tanpa adanya kerugian dari keduanya atau saling Kerjasama dengan
merujuk pada hukum ajaran islam. Yang bisa diproduksi adalah bahan yang tidak haram dan
asalnya jelas ,contoh bahan yang tidak memabukkan, berasal dari curian, dan suatu yang
dilarang dalam Al Quran.
8) Apakah maksud dan tujuan Allah menciptakan perkara yang halal dan haram untuk
dikonsumsi
Yaitu Produksi dalam ekonomi Islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan untuk mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT.Kegiatan
produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan manusia dan
eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan menciptakan
kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim
diartikan menciptakan nilai barang atau menambah nilai terhadap sesuatu produk,
barang dan jasa yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan dan
menguntungkan (yakni halal dan baik) menurut IslamPrinsip produksi dalam Islam
berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan akumulasi dari semua
proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan jenis produk yang
dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
9) Bagaimanakah ruang lingkup syariah dalam bidang muamalah, menurut syekh abdul
Wahab Khalaf, serta jelaskan tentang muamalah kemasyarakatan, dalam sirkulasi dan
distribusi sesuai dengan penjelasan syekh Abdul Wahab Khalaf
Dilihat dari segi bagian-bagiannya, ruang lingkup syariah dalam bidang
muamalah, menurut Abdul Wahhab Khallaf, meliputi:
o Pertama, Ahkam al-Ahwal al-Syakhiyyah (Hukum Keluarga), yaitu hukum-hukum
yang mengatur tentang hak dan kewajiban suami, istri dan anak. Ini dimaksudkan
untuk memelihara dan membangun keluarga sebagai unit terkecil.
o Kedua, al-Ahkam al-Maliyah (Hukum Perdata), yaitu hukum tentang perbuatan
usaha perorangan seperti jual beli (Al-Bai’ wal Ijarah), pegadaian (rahn),
perserikatan (syirkah), utang piutang (udayanah), perjanjian (‘uqud ). Hukum ini
dimaksudkan untuk mengatur orang dalam kaitannya dengan kekayaan dan
pemeliharaan hak-haknya.
o Ketiga, Al-Ahkam al-Jinaiyyah (Hukum Pidana), yaitu hukum yang bertalian
dengan tindak kejahatan dan sanksi-sanksinya. Adanya hukum ini untuk
memelihara ketentraman hidup manusia dan harta kekayaannya, kehormatannnya
dan hak-haknya, serta membatasi hubungan antara pelaku tindak kejahatan dengan
korban dan masyarakat.
o Keempat, al-Ahkam al-Murafa’at (Hukum Acara), yaitu hukum yang berhubungan
dengan peradilan (al-qada), persaksian (al-syahadah) dan sumpah (al- yamin),
hukum ini dimaksudkan untuk mengatur proses peradilan guna meralisasikan
keadilan antar manusia.
o Kelima, Al-Ahkam al-Dusturiyyah (Hukum Perundang-undangan), yaitu hukum
yang berhubungan dengan perundang-undangan untuk membatasi hubungan hakim
dengan terhukum serta menetapkan hak-hak perorangan dan kelompok.
o Kenam, al-Ahkam al-Duwaliyyah (Hukum Kenegaraan), yaitu hukum yang
berkaitan dengan hubungan kelompok masyarakat di dalam negara dan antar negara.
Maksud hukum ini adalah membatasi hubungan antar negara dalam masa damai,
dan masa perang, serta membatasi hubungan antar umat Islam dengan yang lain di
dalam negara.
o Ketujuh, al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wa al-Maliyyah (Hukum Ekonomi dan
Keuangan), yaitu hukum yang berhubungan dengan hak fakir miskin di dalam harta
orang kaya, mengatur sumber-sumber pendapatan dan masalah pembelanjaan
negara. Dimaksudkan untuk mengatur hubungan ekonomi antar orang kaya.

Anda mungkin juga menyukai