Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah
Sungai Sulawesi II
Lokasi Pekerjaan : Kec. Gorontalo dan Kab. Boalemo
Nomor Kontrak : .....................................
Waktu Pelaksanaan : 240
DISUSUN OLEH : CV. PAGI PETANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan
Direktur : Zulkipli Fahrijal
Head Of Inspector : PENGAWAS PROYEK
Pejabat Pembuat Komitmen : PEGAWAI NEGERI
BAGIAN A
Nama Perusahaan : CV. PAGI PETANG
TABEL A.1
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan
Penanggung Jawab Keselamatan : AHLI K3
Konstruksi
Kepala Pelaksana Pekerjaan : PROJECT MANAGER
Konstruksi
KOMITMEN
Nama : Zulkipli Fahrijal
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. PAGI PETANG
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan
POKJA : Pokja Pemilihan 4.5 BP2JK Wilayah Gorontalo Kementerian Pe
KOTA : Samarinda,
Tanggal : 31 Januari 2022
LEMBAR KEBIJAKAN
KOTA : Samarinda,
Tanggal : 31 Januari 2022
BAGIAN B
Nama Perusahaan : CV. PAGI PETANG
TABEL 1 - TTD
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi : CV. PAGI PETANG
: PROJECT MANAGER
TABEL 2 - TTD
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi : CV. PAGI PETANG
: PROJECT MANAGER
9 KOMPONEN BIAYA
PAGU ANGGARAN :
WAKTU PELAKSANAAN 240 (DUA RATUS EMPAT PULUH) Hari Kalender
igasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
AAN UMUM DAN PERUMAHAN
NOMOR KONTRAK :
DISUSUN OLEH :
RKK PELAKSANAAN PEKERJAAN
DAFTAR ISI
CV. PAGI PETANG adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi. CV. PAGI
PETANG mempunyai mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam proyeknya
dengan aman, tidak membahayakan orang/pekerja dan tidak merusak ling kungan. Aktivitas ini
memerlukan kesadaran yang tinggi dari seluruh jajaran perusahaan dalam melindungi Keselamatan
Kesehatan Kerja Perusahaan, karyawan, Sub – Kontraktor (apabila nantinya dibutuhkan),
Lingkungan dan keutuhan asset sehingga terciptanya suasana kerja yang aman, efektif, dan
produktif.
CV. PAGI PETANG menjamin bahwa dalam melaksanakan kegiatan selalu berupaya
memenuhi persyaratan standar serta peraturan yang berlaku menyangkut Aspek K3L, serta
memastikan bahwa seluruh personel berperan aktif dan bertanggungjawab terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran K3L sesuai tugas dan fungsinya.
Bersama dengan ini CV. PAGI PETANG mempunyai komitmen dan berjanji untuk memenuhi
sesuai peraturan pemerintah pusat, daerah dan persyaratan tentang lingkungan, menghasilkan
produk, pelayanan jasa, maupun proses yang aman juga ramah lingkungan bagi pelanggan dan
semua orang yang berada di lingkungan CV. PAGI PETANG.
Untuk menunjang aktifitas diatas CV. PAGI PETANG berupaya secara terus menerus
melakukan perbaikan kondisi kelestarian lingkungan dengan melaksanakan program-program
lingkungan, meminimalisasi pencemaran lingkungan dari sumbernya, mengefisiensikan sumber
energi, serta menghilangkan resiko bahaya kerja dengan melibatkan peran aktif seluruh karyawan.
Setiap karyawan diberikan alat pelindung diri dan pengetahuan tentang Green Company serta
ditanamkan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga karyawan mampu turut serta dalam
menyelenggarakan tempat kerja yang bersih, rapi, sehat, aman dan nyaman.
CV. PAGI PETANG mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam
proyek dengan aman, tidak membahayakan orang/pekerja dan tidak merusak lingkungan.
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi kami berkomitmen dan peduli terhadap
Keselamatan Konstruksi dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan
membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi.
b. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja
maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi
c. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional
d. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan.
Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan
e.
secara berkelanjutan.
Pimpinan Perusahaan memberikan bukti keterlibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem
manajemen mutu dan K3 serta terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
a. Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
b. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan keselamatan konstruksi
c. Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan keselamatan konstruksi hingga sasaran mutu dan
K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
d. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen.
Kami berkomitmen untuk menjadi Penyedia Jasa Konstruksi terkemuka yang disegani karena pelayanan
mutu dan menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi pekerja dengan penerapan program
perbaikan berkelanjutan melalui sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dengan cara;
a. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program K3
(kesehatan & Keselamatan kerja) secara berkala agar selaras,baik dengan perkembangan kondisi
perusahaan,peraturan atau standar yang berlaku.
b. Menggunakan Tenaga Kerja kompeten bersertifikat, Peralatan dan Teknologi yang memenuhi standar
kelaikan serta material yang memenuhi standar mutu
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pekerja, leveransir dan pihak lain yang
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
d. Mematuhi perundangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikan
kedalam semua aspek kegiatan operasi.
e. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko - resiko K3
f. Menyediakan kerangka kerja bagi penetapan dan peninjauan sasaran K3
g. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasiakan sistim manajemen K3
h. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem Manajemen K3
i. Memelihara program lindungan lingkungan terhadap kegiatan ini disemua lokasi proyek
j. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada semua personil secara berkala.
k. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya,
termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.
l. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar selalu relevan.
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam rangka pengadaan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo
dan Kab. Boalemo pada Pokja Pemilihan 4.5 BP2JK Wilayah Gorontalo Kementerian Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat, kami berkomitmen melaksanakan Konstruksi Berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :
Zulkipli Fahrijal
Direktur
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
CV. PAGI PETANG adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk turut serta
dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan
perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
CV. PAGI PETANG konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :
- Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai
tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan.
- Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
- Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
- Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
- Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
- Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara
berkala.
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan. Dan penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian
Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengendalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada
table berikut ini :
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang
PEKERJAAN
Kecelakaan Akibat
PEMBESIAN Luka Sedang / Pemakaian alat APD yang Administra
1 DENGAN BESI Terkena Alat Pemotong Berat Memenuhi 1. sesuai 1 5 5 Sedang tif N/A N/A N/A N/A
Besi
POLOS
Menggunakan rambu
4. peringatan dan barikade
Melakukan pelatihan
5. kepada pekerja
Menggunakan rambu
4. peringatan dan barikade
Melakukan pelatihan
5. kepada pekerja
Menggunakan rambu
4. peringatan dan barikade
Melakukan pelatihan
5. kepada pekerja
- Gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja
secara umum,
kecelakaan akibat cara
Luka Ringan / Pemakaian alat APD yang Administra
4 PEKERJAAN BETON penggunaan Sedang Memenuhi 1. sesuai 1 2 2 Kecil tif N/A N/A N/A N/A
peralatan,tertimpa,tanga
n terjepit besi tulangan,
tertusuk ujung kayu
bakesting
Menggunakan rambu
4. peringatan dan barikade
Melakukan pelatihan
5. kepada pekerja
1.SASARAN K3
• Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa
• Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
• Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaan masing-masing
• Perlindungan terhadap semua orang yang berada dalam lingkungan kerja, yang berhubungan
dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.
• Terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif
2. PROGRAM K3
• Menetapkan Rencana Program K3 untuk mencapai tujuan dan sasaran K3 yang menjelaskan
sistem pertanggung jawabannya
• Peninjauan secara berkala dan dikembangkan secara berkesinambungan yang berkaitan dengan
kegiatan, produk, jasa dan kondisi operasional perusahaan
• Penyiapan sumber daya yang ditunjuk untuk mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan
struktur dan penanggung jawaban K3 serta wewenang untuk bertindak.
• Menetapkan prosedur untuk identifikasi penyediaan sumber daya lainnya termasuk pendanaan
dan teknologi yang sesuai kebutuhan operasi
• Melakukan konsultasi dan melibatkan tenaga kerja dalam penerapan, pengembangan dan
pemeliharaan SMKK
• Mendokumentasikan setiap kegiatan SMKK
• Membuat prosedur pengendalian semua dokumen dan data SMKK dalam bentuk tertulis maupun
data elektronik
• Mengidentifikasi bahaya serta resiko dari setiap proses kerja untuk kemudian dilakukan dan
ditetapkan prioritas tindakan pengendalian yang akan diambil.
• Menetapkan prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana yang teridentifikasi
• Menetapkan prosedur untuk inspeksi, pengujian, pemantauan dan pengukuran yang berkaitan
dengan tujuan dan sasaran K3 secara teratur.
• Menetapkan prosedur untuk mengevaluasi penerapan SMKK terhadap kebutuhan peraturan
perundang-undangan secara berkala.
• Semua hasil temuan dri pelaksanaan dan pemantauan, audit dan tinjauan ulang SMK3
didokumentasikan dan digunakan untuk identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan.
• Untuk menunjukkan kesesuaian penerapan SMKK, perusahaan melakukan pencatatan
informasi K3 yang telah dilaksanakan.
• Menetapkan prosedur audit internal SMKK yang dilaksanakan secara sistematik, independen
dan berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan SMKK
• Melaksanakan tinjauan ulang SMKK secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan
yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN
RISIKO
NO BENTUK
(SESUAI KOLOM 6 JADWAL INDIKATOR PENANGGUNG
TABEL IBPRP) URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA MONITOR
PELAKSANAAN ING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13 SKB MENAKER & MEN PU 174/MEN/1986 & Pada tempat kegiatan konstruksi
104/KPTS/1986
PENANGGUNG
JAWAB K3
EMERGENCY /
KEDARURATAN P3K KEBAKARAN
C.1.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proyek harus diidentifikasi lebih dahulu agar sesuai dengan kondisi
daerah proyek. Tingkat kebutuhan pemakaian alat dapat direncanakan secara efektif dan efesien.
Dan hal hal yang perlu di identifikasi lebih dahulu adalah sbb : Medan kerja, cuaca, mobilisasi
peralatan ke lokasi proyek, sarana komunikasi, fungsi peralatan, dan kondisi peralatan.
C.2. Kompetensi
• Pelatihan dan Pembuatan Modul K3 untuk Pekerjaan Pasangan Pompa Sebanyak 1 Kali
• Pelatihan dan Pembuatan Modul K3 untuk Pekerjaan Pasangan Pipa dan Accesoriesnya Sebanyak 2 Kali
• Pelatihan dan Pembuatan Modul K3 untuk Pekerjaan Pembesian dan Pengelasan Sebanyak 1 Kali
• Pelatihan Pengendalian Psikologis Peke
C.3. Kepedulian
Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi.
Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
C.4. Komunikasi
Pengelolaan komunikasi adalah proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat dalam proyek,
misalnya stake holder, memperoleh informasi yang diperlukan dan pada waktu yang tepat. Ini dapat terdiri
dari perumusan, pengumpulan, penyampaian, penerimaan dan penyimpanan informasi proyek.
Sistematika proses pengelolaan komunikasi antara lain :
• Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
• Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
• Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
• Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya
diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Ahli K3
Pertemuan Kelompok Kerja 240 (DUA RATUS EMPAT
3 (Toolbox Meeting) Pelaksana PULUH) Hari Kalender
Mandor
Ahli K3
Rapat Keselamatan Konstruksi 240 (DUA RATUS EMPAT
4 Pelaksana
(Construction Safety Meeting) Mandor PULUH) Hari Kalender
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi perusahaan dan semua pihak yang bekerja
diarea tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan
informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada
pihak internal maupun eksternal perusahaan.
3. Definisi
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja yang meliputi :
- Peraturan perundangan K3 Kota Palembang dan internasional
- Standar Nasional Kota Palembang dan internasional
- Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual
- Kondisi bahaya, Laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
- Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
- Prosedur dan instruksi kerja K3
- Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
- Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
- Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
Internal perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan
maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi perusahaan.
Eksternal perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung
dengan operasi perusahaan seperti dalam penyediaan pasokan barang/material jasa (supplier/
pemasok barang,kontraktor/subkontraktor, termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung kelingkungan
operasi perusahaan maupun penyediaan informasi K3 kepada instansi-instansi pemerintah yang
terkait dan berwenang.
4. Referensi
- Permenaker No.05/MEN/1996/,SMK3,elemen 3.1.4 dan 3.2.1
- ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
- OHSAS 18001:1999 OHS Management System, klausul 4.4.3
- EHS Management System Manual Perusahaan.
5. Prosedur
5.1. Tangggung Jawab
- EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal
maupun eksternal perusahaan(Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Provinsi/Kab. /
Kodya, Bappeda Provinsi / Kabupaten/Kotamadya, Depkes, Pemda dan Instansi / Institusi
lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan
& perundangan, standar, & informasi K3 lainnya senantiasa up to date & dikomunikasikan
/ diinformasikan pada departemen terkait didalam lingkungan operasi perusahaan.
- Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan-ketentuan
K3 perusahaan kepada supplier / pemasok dan kontraktor / subkontraktor yang akan
memasok barang atau jasa /bekerja dilingkungan operasi perusahaan.
- Kepala Departemen / Safety Manajement Representatif / Environment Manajement
Representatif Dept.bertanggung jawab untuk menyediakan sarana-sarana dan
penyebarluasan informasi-informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di
Departemennya.
5.2. Komunikasi
5.2.1. Komunikasi Internal
- Karyawan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem
Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya
dilingkungan perusahaan, melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir
oleh Technical Training Department.
- Karyawan perusahaan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (Kualitas,
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur/instruksi kerja, penyelesaian
masalah /keluhan K3, program-program dan kinerja K3 perusahaan. Informasi ini diberikan
melalui pelatihan, penjelasan/briefing K3 harian/mingguan atau melalui papan
pengumuman dan buletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
- Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada
tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment
Management Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif
Departemen.
- Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan
penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Departemen sebagai salah satu bahan yang
akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3
dan disebarluaskan kepada tiap kepala Departemen/Safety Management Representatif/
Environment Managemen Representatif/ dan Safety Environment Representatif serta
seluruh anggota P2K3.
- Hasil laporan audit internal/eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Departemen
berdasarkan laporan tim auditor internal/eksternal dan didistribusikan kepada pihak
internal (Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen, /Safety
Management Representatif/Environment Management Representatif, Safety Representatif,
Environment Representatif) dan pihak eksternal jika diperlukan (misal auditor eksternal)
- Tanda-tanda peringatan K3 (poster,sign,label,dll) disediakan oleh EHS Departemen dengan
terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya
dan penilaian resiko didepartemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan
tanda-tanda peringatan K3
- Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup
perusahaan, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada
lampiran)
5.2.2. Komunikasi External
- Personil EHS Departemen menghubungi instansi-instansi terkait (misal : Kanwil Depnaker /
Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapeda, Depkes, dan sebagainya) untuk
mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3.
- Setiap 3 bulan sekali perusahaan melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja
Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditandatangani oleh Ketua
dan Sekretaris P2K3
- Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan
disampaikan kepada kepala Operasi, Ketua P2K3, tembusannya kepada pihak Kanwil
Depnaker setempat
- Pihak pemasok dan kontraktor/sub kontraktor yang terikat kontrak dengan perusahaan, untuk
menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3
perusahaan Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan perusahaan
dapat memberikan pelatihan awal atau penjelasan/briefing K3 kepada kontraktor yang akan
bekerja dilingkungan perusahaan.
- Pihak satuan pengaman / security di pos komando keamanan perusahaan berkewajiban
memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik/plant
dilingkungan operasi perusahaan tentang kebijakan terpadu (Kualitas, Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi
keadaan darurat.
- Pihak satuan pengaman /security yang ada di pos ronda setiap gedung/area produksi atau
kepala departemen/personil departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan infomasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku diarea tersebut kepada setiap tamu
yang akan masuk kegedung/area departemen/plant tersebut.
- Informasi-informasi berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi diperusahaan
diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat. Untuk menjamin
kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3,diatur dan mengikuti peraturan
perusahan mengenai "Non-Disclosure Agreement"(Perjanjian/Kesepakatan Tidak
Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan
perusahaan.
5.2.3 Alat dan Media Komunikasi
Alat dan Media Komunikasi yang akan digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada
alat dan media sebagai berikut :
- Email
- Meeting
- Briefing
- One to one personal contact
- Papan pengumuman
- Pelatihan atau kursus
- Banner,poster(Promosi)
- Distribusi dokumen
- Telepon,facsimile,internet
5.3. Konsultasi K3
a. Konsultasi ini bisa dilakukan diinternal perusahaan untuk melibatkan karyawan maupun
dengan pihak eksternal, seperti Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah Terkait, Lembaga
Swadaya Masyarakat (NGO-Non Government Organization), Perusahaan asuransi, Konsultan
K3, dsb.
b. Beberapa Contoh Konsultan K3 adalah :
- Konsultasi dengan wakil karyawan dan pembuatan kebijakan K3
- Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan
terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
- Konsultasi dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan
pencemaran lingkungan dan pemanfaatan limbah
- Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku
dan kinerja karyawan terkait dengan K3
5.4. Motivasi dan Kesadaran
Komunikasi dan konsultasi K3 tersebuat akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua
orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area operasi perusahaan untuk
menerapkan,mengembangkan dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki
kinerja K3 secara menyeluruh.
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta
UraianTugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada Indentifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab
2. Memperhatikan perlengkapan keadaan darurat. Perlengkapan tersebut dapat berupa penyediaan SOP
pemakaian alat, penyediaan alat APAR dan sirine serta P3K dalam lingkungan kerja, pembuatan jalur
evakuasi serta assembly point, dan juga pembuatan safety sign evakuasi.
3. Membuat peraturan prosedur tanggap darurat yang letaknya strategis dan mensosialisasikannya
kepada pekerja
4. Menyusun Tim Tanggap Darurat. Penyusunan tim dilakukan dengan melibatkan seluruh pekerja dan
membuat koordinator penanggungjawab
5. Mengadakan pelatihan prosedur tanggap darurat. Pelatihan tersebut dapat diberikan dalam beberapa
waktu tertentu dan memberitahukan apa saja prosedur tanggap darurat di perusahaan serta
penanganannya
Pelatihan Keselamatan Konstruksi
Pada umumnya program pelatihan Keselamatan Konstruksi mencakup :
- Kebijakan Keselamatan Konstruksi Perusahaan.
- Cara bagaimana Keselamatan Konstruksi dapat diorganisir di tempat kerja.
- Prosedur Keselamatan Konstruksi dalam Perusahaan.
- Pengendalian bahaya dan resiko.
- Undang-Undang Keselamatan Konstruksi.
- Prosedur keadaan darurat.
Program pelatihan Keselamatan Konstruksi perlu mencakup beberapa kelompok sasaran diantaranya :
- Menajemen senior.
- Manajer/supervisor.
- Karyawan.
- Orang yang mempunyai tanggung jawab penuh.
- Operator.
- Pengunjung lokal/tamu.
Manajemen Lingkungan
Dalam rangka meningkatkan kinerja, Manajemen Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004. Secara umum, Sistem Manajemen Lingkungan adalah
sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini
BULAN KE -
NO KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5 6 7 8