PENDAHULUAN
dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia
yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak mulia.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (pasal 3).
membangun manusia yang utuh dan memiliki nilai-nilai karakter yang baik di
hingga sekarang masih menyisakan banyak persoalan, baik dari segi kurikulum,
manajemen, maupun para pelaku dan pengguna pendidikan. Terkait dengan ini
perkembangan pendidikan itu sendiri harus memiliki tujuan yang seiring dengan
hanya pada aspek kognitif saja, melainkan keyakinan, minat, dan nilai-nilai luhur.
1
2
belum mampu menghadapi tantangan nasional dan internasional. Salah satu upaya
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi
2013 menekankan pada pendekatan saintifik yang terdiri atas lima tahapan, yaitu:
identik dengan metode ilmiah. Dengan kata lain, pembelajaran matematika bukan
pendekatan saintifik diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik bagi
penyelenggaraan pendidikan.
bahan ajar, yang dalam hal ini lebih dispesifikkan pada penggunaan Lembar
yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam
yang harus ditempuh. Kondisi hasil belajar siswa dilapangan masih berada
dapat digunakan pendidik untuk membantu peserta didik agar dapat menggali
peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selama ini berpusat
pada guru, bukan pada siswa. LKPD sebagai alat bantu pembelajaran dapat
bahwa “salah satu cara membuat siswa aktif adalah dengan menggunakan
LKPD”.
diterbikan oleh penerbit tertentu dan belum memenuhi aspek pembuatan LKPD.
penilaian. Hal ini tidak sesuai dengan LKPD yang digunakan di lapangan.LKPD
penggunaan LKPD dan langkah kerja. LKPD yang terdapat di lapangan dapat
sesuai struktur LKPD yang benar, LKPD yang diberikan kepada peserta didik
harus dirancang dengan baik dan benar dengan memperhatikan kebutuhan peserta
didik. LKPD yang baik adalah LKPD yang memberi kesempatan seluas-luasnya
diketahui. LKPD yang akan dirancang berisi stimulus berupa problem atau
5
permasalahan yang sering dijumpai peserta didik dalam dunia nyata sehingga
idenya sendiri, karena siswa harus menemukan sendiri solusi dari permasalahan
yang ada
soal cerita dan memecahkan masalah dengan baik dan benar. Terlihat bahwa
dengan benar akan tetapi peserta didik langsung saja menyelesaikan fungsi yang
yang baik, maka LKPD yang dirancang haruslah memuat rangkaian kegiatan
diharapkan mampu membawa peserta didik kepada situasi belajar yang aktif,
kemampuan pemecahan masalah. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik mudah
yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pada siswa yang
Adapun model yang digunakan adalah model yang dapat membuat peserta
didik untuk dapat berpikir dan kreatif dalam memahami masalah serta mencoba
belajar. Adapaun model yang sesuai yaitu PBL (Problem Based Learning) karena
PBL sangat menekankan siswa untuk lebih bisa berpikir dan bertindak kreatif
realistis.
7
dari suatu masalah nyata atau masalah yang berada dilingkungan peserta didik,
dirinya untuk mencari jawab atas masalah yang diberikan secara kritis, logis, dan
digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu terhadap
peserta didik bersama guru, atau dari peserta didik sendiri, yang kemudian
tersebut secara jelas termuat dalam pembelajaran PBL ini. Pembelajaran yang
akan disajikan pada materi tertentu yang akan memuat langkah-langkah PBL yang
menjadi basis dari LKPD yang dikembangkan. Menurut Zulfa (2018) Untuk dapat
salah satu strategi atau pendekatan yang telah terbukti untuk meningkatkan
masalahnya. Selain itu, peserta didik juga membutuhkan LKPD yang dapat
8
membangkitkan semangatnya untuk belajar dalam hal ini dilihat dari segi bentuk
dan isi dari LKPD berbasis PBL. Beberapa peserta didik juga menyatakan bahwa
membuat mereka antusias dalam belajar, karena pelajaran tidak hanya terpaku
materi ini berangkat dari masalah nyata atau masalah yang berkaitan didalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan apa yang ingin dicapai yaitu
saintifik. Dengan PBL, peserta didik juga bisa belajar berfikir analitik dan
atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta
Didik berbasis Problem Based Learningpada materi Program Linear untuk peserta
konsep.
7. Materi disusun dari yang paling mudah sampai yang paling sulit.
dilakukan agar:
memberikan waktu tambahan bagi peserta didik untuk belajar karena dapat
Peserta Didik.
1. Asumsi
berpikir karena dianggap benar. Asumsi dalam pengembangan ini adalah LKPD
mengatasi permasalahan belajar pada saat pelaksanaan proses belajar dan dapat
meliputi analisis peserta didik, kurikulum dan materi. Pada analisis peserta didik,
diasumsikan bahwa peserta didik sekolah menengah yang telah berusia 15-17
tahun telah berada pada tahap perkembangan intelektual yang dapat memprediksi
segala kemungkinan secara kompleks. Dalam usia ini peserta didik sekolah
menegah berada pada tahap formal operasional, pada tahap ini pola pikir sudah
secara verbal. Sementara itu pada analisis materi, diasumsikan bahwa materi
2. Keterbatasan Pengembangan
penyebaran (dessiminate).
12
2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
dirinya untuk mencari jawaban atas masalah yang diberikan secara kritis,