Disusun Oleh :
191124004 Isabel Alves Dos Santos
i
LAMPIRAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah Bapa yang memberikan rahmat kehidupan
dan mendayai Kami dengan semangat sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktek
Kaderisasi ini dengan baik. Laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah
Praktik Pendidikan Keagamaan Katolik Kader mahasiswa Program studi Pendidikan
Keagamaan Katolik, Universitas Sanata Dharma. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
Praktek Kaderisasi yang Kami lakukan di Kelompok Kategorial Lektor secara khusus bagi
pendamping lektor anak Paroki Pringwulung, Yogyakarta.
Selama pelaksanaan kegiatan Praktek Kaderisasi, Kami banyak menerima bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Y. H Bintang Nusantara, SFK, M.Hum selaku dosen pengampu dan pembimbing
Mata Kuliah Praktik Pendidikan Keagamaan Katolik Kader yang telah dengan sabar
dan murah hati menemani proses kelompok khususnya dalam menyusun materi dan
revisi-revisi setelahnya sehingga dapat tersusun suatu materi yang baik dan relevan bagi
peserta.
2. Bapak P. Banyu Dewa HS., M. Si selaku dosen pengampu Mata Kuliah Praktik
Pendidikan Keagamaan Katolik Kader yang dengan setia mendampingi, mengarahkan
serta memberikan masukan selama kegiatan perkuliahan.
3. Bapak Agustinus Rudi Winarto S.Pd., M.A. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Praktik Pendidikan Keagamaan Katolik Kader yang dengan setia mendampingi,
mengarahkan serta memberikan masukan selama kegiatan perkuliahan.
4. RD. Rosarius Sapto Nugroho, Pr selaku Pastor Kepala Paroki yang dengan tangan
terbuka bersedia menerima serta mendukung kami untuk melaksanakan Praktik
Kaderisasi bagi kelompok pendamping lektor anak
5. Ibu A.M. Dyah Hayu Puspitasari selaku KoordinatorLektor Paroki Pringwulung yang
telah memberikan dukungan kepada para pendamping lektor anak untuk ikut dalam
kegiatan kaderisasi ini sehingga dapat kegiatan ini dapat terlaksana sesuai yang
diharapkan.
iii
6. Kepada Para pendamping Lektor anak Paroki Pringwulung yang dalam kesibukannya
masing-masing masih mau memberikan waktu dan kepercayaannya untuk mengikuti
kegiatan kaderisasi ini dengan penuh semangat
7. Seluruh teman-teman kelompok Praktik Pendidikan Keagamaan Katolik Kader Paroki
Pringwulung yang senantiasa bahu membahu mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
kegiatan ini sehingga sungguh memiliki makna yang mendalam.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan masukan yang berupa kritik dan saran untuk membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Hormat Kami, Tim kaderisasi Pendamping lektor/lektris anak
iv
DAFTAR ISI
v
d. Sessi 4 .................................................................................................................... 69
e. Sessi 5........................................................................................................................ 70
C. Refleksi...................................................................................................................... 72
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 74
1. PRESENSI PERSIAPAN DAN PROSES PELAKSANAAN KADERISASI DI
PAROKI ST.YOHANES RASUL PRINGWULUNG ........................................................ 74
2. Lembar Presensi Peserta dan Panitia pada hari pelaksanaan ........................................ 86
3. Lembar PPT Persesi ...................................................................................................... 86
4. Lembar Foto-Foto Pelaksanaan .................................................................................... 90
5. Lembar Dinamika Bersama Saat Pelaksanaan ...................................................... 92
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program studi Pendikkat Sanata Dharma adalah program studi yang berkecimpung
bidang pendidikan, katekis, dan pendamping kader untuk para calon katekis, pewarta sabda
serta beberapa bidang pelayan yang ada di paroki. Salah satunya adalah dipersiapkan menjadi
pendamping lektor di paroki. Selama proses perkuliahan, prodi ini mengupayakan berbagai
macam kegiatan dengan maksud agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai sehingga akhirnya dapat menjadi pribadi yang profesional dalam mengemban
tugasnya sebagai pendidik iman. Salah satu upaya yang dilakukan oleh prodi adalah
memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar berkolaborasi dengan paroki-
paroki melalui proses kaderisasi. Dengan tujuan, para kader di paroki mempunyai pemahaman
yang cukup dibidang yang mereka layani. Kami mengambil langkah untuk mengkader para
pendamping lektor/lektris anak di Paroki Pringwulung. Dalam konteks ini, para pendamping
mempunyai perang penting dalam mendampingi adik-adik yang akan menyampaikan sabda
Tuhan kepada umat. Persiapan menyampaikan sabda kepada umat sangat membutuhkan ekstra
dalam persiapannya. Tujuannya, adik-adiknya tidak gugup saat menyampaikan sabda dan
secara teknis juga mereka bisa memahaminya.
Kegiatan kaderisasi dilaksanakan pada tanggal 20 November 2022 dari jam 09.00-
16.30, kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal acara yang dibuat. Kegiatan kaderisasi ini
terselenggara di Spiritualitas CB Yogyakarta berlokasi di Jln. Affandi No.Blok CT-10/26,
Karang Gayam, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55222. Melalui kaderisasi ini diharapkan untuk mahasiswa pendikkat menjadi calon pengkader
yang kompeten, berpengalaman dan mempunyai pengetahuan cukup tentang proses kaderisasi
di paroki. Sedangkan untuk peserta kaderisasi diharapkan mempunyai pengetahuan dan
spiritualitas yang cukup tentang komunitas lektor dan pendamping lektor, mempunyai
keterampilan dan model pendampingan yang cukup untuk mendampingi lektor anak. Sebagai
pendamping sangat perlu untuk mengenal anak-anak yang mereka dampingi serta membuat
program selama satu tahu ke depan. Terwujud pribadi pendamping yang siap untuk
memberikan totalitas dalam pendampingan lektor/lektris
1
B. Tema
C. Tujuan
Bersama pendamping, peserta kaderisasi dapat menyadari dirinya sebagai bagian dari
komunitas lektor anak dan dipanggil untuk ambil bagian di dalam mengembangkan iman
dan keterampilan anak-anak dalam komunitasnya sehingga dapat berperan aktif dalam
menjalankan tugasnya di gereja pringwulung.
Berkat Sakramen Baptis dan Krisma orang beriman dipanggil dan diutus untuk
ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus sendiri yakni untuk mewartakan Kerajaan Allah
(LG no 10). Panggilan Allah ini dimaknai juga sebagai Lima Tugas Gereja yakni Liturgia,
Kerygma, Diakonia, Koinonia dan Martyria. Dalam rangka menjalankan tugas gereja
tersebut maka terbangunlah berbagai komunitas umat beriman yang menjadi tempat untuk
saling membantu, saling melayani dan saling menopang. Peran dari suatu komunitas untuk
dapat melayani dengan baik amat lah penting bahkan hal ini juga menjadi perhatian selama
sidang Konsili Vatikan II yang termuat dalam Dokumen Gaudium et Spes paragraf 1
“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama
kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka
dan kecemasan para murid Kristus juga. Tiada sesuatu pun yang sungguh manusiawi, yang
tak bergema di hati mereka. Sebab persekutuan mereka terdiri dari orang-orang, yang
dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju
Kerajaan Bapa, dan telah menerima berita keselamatan untuk disampaikan kepada semua
orang. Maka persekutuan mereka itu mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan
umat manusia serta sejarahnya.” Oleh sebab itu kendati memiliki berbagai tantangan dan
keprihatinan Gereja Katolik memahami bahwa komunitas adalah sesuatu yang
dikehendaki oleh Allah dan, adalah hadiah dari Allah. 1
Paroki Pringwulung memiliki banyak komunitas yang mewadahi umat beriman
untuk ambil bagian dalam Tri Tugas Yesus Kristus. Komunitas-komunitas tersebut
disemangati oleh Cinta Kasih Yesus Kristus sendiri (bdk. 2 Kor 5:14). Komunitas-
1
http://cg.amoredio.org/cg-reading/komunitas-dan-pelayanan/
2
komunitas pelayanan yang ada di paroki Pringwulung tidak hanya mewadahi orang-orang
dewasa saja namun juga orang-orang muda bahkan anak-anak. Salah satu komunitas yang
juga mempunyai peran penting dalam bidang Liturgi dan peribadatan adalah pembaca
sabda atau biasa disebut lektor. Anak-anak yang tergabung dalam komunitas lektor paroki
pringwulung ini mencapai 50 anak. Kebanyakan dari anak-anak yang mendaftar di
komunitas ini adalah mereka yang telah menerima komuni pertama namun tidak menutup
kemungkinan juga bagi yang masih dalam tahap persiapan komuni pertama. Sebagai suatu
komunitas yang semuanya masih terbilang anak-anak maka peran para pendamping
menjadi begitu besar. Berdasarkan jumlah anak-anak yang terdaftar sebagai lektor di
Paroki Pringwulung maka para pendamping memiliki posisi yang strategis untuk juga
mengambil bagian dalam membantu mengembangkan iman anak. Hal ini cukup
memungkinkan melihat waktu yang dialokasikan untuk setiap kali pertemuan antara 1,5-
2 jam. Adapun pelaksanaan latihan dilakukan setiap hari minggu seusai perayaan Ekaristi
pagi dan bertempat di Gedung gereja (jika di gereja ada kegiatan lain latihan dapat
dilakukan di aula paroki). Namun dalam kenyataannya anak-anak yang datang untuk
latihan dan bertugas setiap bulannya hanya sedikit, kurang lebih 2 sampai 8 anak setiap
latihannya. Penyebab utama dari kejadian ini adalah Pandemi Covid 19 yang melanda
selama dua tahun lebih yang membuat komunitas vakum selama itu. Dari sisi para
pendamping juga menyadari bahwa salah satu kelemahan yang masih perlu dikembangkan
adalah bagaimana mengemas kegiatan pendampingan lektor yang menarik,
mengembangkan iman sekaligus meningkatkan keterampilan anak-anak tersebut.
Seorang pendamping lektor diharapkan mampu memaknai diri sebagai suatu
bagian dari komunitas sehingga tumbuhlah sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki
akan komunitas tersebut. Ia juga diharapkan memiliki suatu semangat atau spiritualitas
yang mendanainya dalam menjalankan perutusannya sebagai pendamping yakni
spiritualitas lektor sendiri ‘tidak hanya sebagai pendengar sabda tetapi juga sebagai pelaku
sabda’ (bdk. Yok 1:22) sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dan
semangatnya tidak mudah padam. Selain itu seorang pendamping lektor anak juga perlu
menyadari dan mengenali siapa yang dilayani atau didampingi baik dari segi Fisiologis
maupun Psikologis agar ia dapat bersikap sesuai dengan kebutuhan yang dilayaninya.
Selain hal-hal yang telah disebutkan seorang pendamping juga perlu mengetahui dan
menguasai model-model pendampingan dan merancang suatu persiapan pendampingan
agar dapat berjalan efektif dan menarik bagi anak-anak yang didampingi.
3
Maka melalui kaderisasi ini, kami berharap dapat membantu para pendamping
lektor anak yang sudah ada dan menumbuhkan panggilan bagi para kader untuk ikut ambil
bagian dalam perutusan mendampingi anak-anak yang ingin menjadi seorang lektor. Kami
juga berharap kegiatan kaderisasi ini akan mengembangkan semangat para pendamping
untuk terus menerus mengupayakan yang terbaik dalam proses mendampingi anak-anak
yang dipercayakan kepadanya. Sehingga kelak anak-anak yang didampingi juga dapat
menjadi para pelaku sabda.
4
BAB II:
PROGRAM PENDAMPINGAN DAN SATUAN PENDAMPINGAN
A. Matriks
5
Matriks pendampingan:
Sesi Pelaksana Judul Tujuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Keterang
Waktu Pertemuan Pertemuan Bahan an
0 Mery
09.00-09.20 Registrasi
Peserta +
Makan
6
kembali jati diri Lektor, ciri-ciri Dinamika Internet 02/26/pertemu
sebagai bagian dari komunitas lektor, Kelompok Video an-kateketik-
komunitas yang dan dasar biblis Pendek antar-
diajak untuk mengenai PPT keuskupan-se-
merenungkan komunitas lektor indonesia-ke-
kembali tentang vii/, Galatia
pengertian sebagai 6:2
bagian dari
komunitas, tujuan
terbentuknya
komunitas, dan
dasar dari
terbentuknya
komunitas lektor,
serta peranan
komunitas lektor itu
sendiri
7
Sesi II 10.30-11.30 Keterampilan Bersama Memahami hal-hal Quizz Buku Andreas Leba Echa
WIB Sebagai pendamping, peserta yang menjadi Informasi Misa, Atawolo, PR
Pendamping kaderisasi mengenal bagian dari penanggala dan John
Tanya Jawab
Lektor dan mendalami pembinaan lektor n Liturgi, Mansford
keterampilan dasar (baik pembinaan Praktek dalam Laptop Prior, SVD.
menjadi biblis, liturgi, dan kelompok / 1994. Latihan
LCD,
pendamping lektor teknis). secara mandiri Menjadi
Proyektor,
1. Mengenal dan sound Lektor. Nusa
pembagian Indah. Ende
sistem,
kitab suci Flores NTT.
Buku misa,
2. mengenal Halaman 18-
singkatan- Internet 19, 21-23, 33,
singkatan yang 48-49, dan 65-
kitab suci cukup, 66.
3. Belajar PPT, dan Buku misa,
membaca Aplikasi
Penanggalan
kalender Quiz
liturgi
liturgi dan
buku misa.
4. Belajar
membedaka
8
n teks Kitab
Suci.
Sesi III 11.35- Spiritualitas Bersama Spiritualitas Sharing dan Proyektor, video Inspirasi Mery
12.35WIB seorang pendamping, peserta seorang tanya jawab laptop, dari Indonesia
pendamping diajak untuk melihat pendamping lektor: PPT, alat mengajar
lektor anak kembali jati dirinya menjadi pewarta tulis
yang memiliki sabda, penyampai EG art 11
spiritualitas sebagai dan pelaku sabda.
seorang pendengar LG art 10
sabda, penyampai Sosok pendamping
dan pelaku sabda, lektor yang Matius 28;18-
sungguh mencintai 20
9
anak-anak dan mencintai anak-
menjadi seorang anak.
gembala yang baik
bagi anak didiknya
di komunitas lektor pendamping lektor:
anak. sebagai seorang
gembala yang baik.
10
mampu memahami Pendamping http://staff.uny
setiap karakteristik menjelaskan tips .ac.id/sites/def
anak yang dilayani atau strategi ault/files/pend
bagaimana idikan/nanang
memberikan -erma-
pendampingan yang gunawan-spd-
menarik dan med/masa-
mengena bagi anak- kanak-
anak yang akhirnanang-
didampingi eg.pdf
Sesi V 14.00-15.00 Aku muda, Pendamping Lektor Tuhan Diskusi Laptop, Kitab Suci Sr.
WIB aku kreatif anak semakin menganugerahkan kelompok, LCD, Yer 1:1-19 Christine
menyadari bahwa daya kreatif pada Sharing Speaker, 1 Tim 4:1-16
dalam kemudaan orang muda. Belajar refleksi, Video, teks Video tentang
Tuhan dari Yeremia, Demonstrasi, KS, PPT, Beato Carlo
menganugerahkan Timotius menonton alat tulis, Acutis
daya kreatif yang mengembangkan video lem, https://www.y
akan mendukung kreativitas Informasi gunting, outube.com/w
perutusannya pendamping dengan karton, atch?v=2MaG
mengenal gambar-
11
sebagai pendamping Metode-metode gambar, E34MgWg&t
lektor anak pendampingan yang spidol/pens =30s
dapat digunakan: il warna,
● metode pembolong
demonstrasi kertas, pita
● metode dll
bermain
peran
● metode
latihan
● metode
gambar
(picture and
picture)
● metode
bercerita
Menjelaskan dan
memberikan contoh
langkah-langkah
dalam
pendampingan dan
12
bagian-bagian yang
dapat di variasi dan
dimodifikasi secara
menarik
Sesi 15.00-16.00 Membuat Para peserta Kegiatan apa saja Membuat Kertas, Isabel
VI program kaderisasi yang akan program dalam bolpen, Penanggalan
dalam pendamping lektor dilakukan perbulan kelompok Penggaris, Liturgi 2022
pendampinga dapat membuat mulai dari bulan dan dan 2023
n lektor anak program Desember 2022 - dan pemaparan penanggala
pendampingan Juni 2023 secara garis n liturgi E-Katolik
selama satu tahun ke besar Kitab Suci
depan sehingga
mereka mempunyai
gambaran
pendampingan
lektor selama satu
tahun
16.00-16.30 Penutup Ucapan terima kasih Refleksi dan Menuliskan Kertas - Echa
dari pemateri dan evaluasi atas evaluasi piringan
13
evaluasi refleksi atas kegiatan (dari pertanyaan
pendampingan peserta kaderisasi menyampaikan evaluasi
kaderisasi secara tertulis) kesan pesan dan
Kesan-Pesan dari refleksi
peserta (dari peserta menyampaikan
kaderisasi secara ucapan terima bolpoin
lisan) kasih dari
Ucapan pendamping
Terimakasih (dari kaderisasi
pemateri) Doa Penutup
Doa Penutup (Doa
penutup oleh Echa)
Rundown Kegiatan Kaderisasi Pendamping Lektor Anak Paroki St.Yohanes Rasul Pringwulung
Minggu, 20 November 2022
14
Keterampilan sebagai pendamping lektor
15
Diketahui oleh dosen pembimbing Pelaksana
Theresia Kegiye
16
B. SATUAN PENDAMPINGAN PERSESI
1) Identitas
Nama : Putri Widhyanti
Tempat pelaksanaan Pusat Spiritualitas CB Yogyakarta
Hari/tanggal Pelaksanaan : Minggu, 20 November 2022
Waktu Pelaksanaan : 60 menit
Jumlah Peserta Kaderisasi : 7-15 orang
Persiapan koreksi oleh : Y.H.Bintang Nusantara, SFK. M. Hum.
Inti Pembahasan 1 : Memahami dan memaknai Komunitas Lektor
2) Metode
● Informasi
● Sharing
● Games
● Dinamika Kelompok
3) Sarana
● Laptop
● Proyektor
● LCD
● Internet
● Video Pendek
● PPT
4) Sumber Bahan
5). Proses Pendampingan
a) Pembuka (10 menit)
● Pengantar : Pendamping memberikan pengantar singkat terkait jalannya
proses kegiatan yang akan dilakukan
● Salam Pembuka : Pendamping mengucapkan salam dan menyapa para peserta
● Doa Pembuka : Pendamping meminta salah satu peserta untuk memimpin doa
pembuka
● Lagu Pembuka : Hidup ini adalah kesempatan (link)
17
● Games
b) Kegiatan Inti (45 menit)
● Pendamping mengajak peserta untuk bermain games
● Pendamping mengajak peserta untuk mendalami makna yang di dapat dari
games tersebut
1. Dari Games tersebut menurut teman-teman apa pengertian dari
komunitas?
2. Dari games tersebut apa peranan masing-masing anggota
komunitas
3. Dari Games tersebut apa makna komunitas bagi teman-teman
untuk dapat melayani dengan baik?
● Pendamping memberi penjelasan kepada peserta tentang pengertian komunitas
secara umum
● Pendamping mengajak peserta untuk menggali lebih dalam lagi tentang tujuan
dibentuknya sebuah komunitas
● Pendamping menjelaskan dasar biblis tentang komunitas kepada peserta
● Pendamping memberi penjelasan mengenai peranan komunitas dalam lektor
● Peneguhan bersama
c) Penutup (5 menit )
● Pendamping mengajak peserta membagikan apa yang mengesan selama
pertemuan (1-2 orang)
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan bri, Hidup ini harus jadi berkat
Bila saatnya nanti, Ku tak berdaya lagi, Hidup ini sudah jadi berkat
18
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan bri, Hidup ini harus jadi berkat
Bila saatnya nanti, Ku tak berdaya lagi, Hidup ini sudah jadi berkat
Bila saatnya nanti, Ku tak berdaya lagi, Hidup ini sudah jadi berkat
Bila saatnya nanti, Ku tak berdaya lagi, Hidup ini sudah jadi berkat
Bila saatnya nanti, Ku tak berdaya lagi, Hidup ini sudah jadi berkat,
Cara bermain :
19
● PENGANTAR KOMUNITAS LEKTOR
Berkat Sakramen Baptis dan Krisma orang beriman dipanggil dan diutus
untuk ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus sendiri yakni untuk
mewartakan Kerajaan Allah (LG no 10). Panggilan Allah ini dimaknai
juga sebagai Lima Tugas Gereja yakni Liturgia, Kerygma, Diakonia,
Koinonia dan Martyria. Dalam rangka menjalankan tugas gereja
tersebut maka terbangunlah berbagai komunitas umat beriman yang
menjadi tempat untuk saling membantu, saling melayani dan saling
menopang.
● Dasar Biblis
20
Komunitas Lektor adalah satuan umat yang relatif kecil, di mana dimungkinkan
relasi dan komunikasi yang intensif. Komunitas Lektor adalah persekutuan,
bukan sekelompok orang. Komunitas Lektor adalah satuan Gerejani karena
daya dorong dasar yang melahirkan dan mengembangkannya adalah Roh
Kristus.
Komunitas Lektor ini terdiri dari orang-orang kecil dan mereka yang memiliki
keprihatinan dan keberpihakan pada orang kecil.Mereka melihat, mendengar,
dan merasa seperti orang kecil. Mereka menghayati keprihatinan dan
keberpihakan Kristus sendiri.
Komunitas yang menerima siapa saja, ayah, ibu, anak-anak, kaya-miskin, dari
strata sosial dan kebudayaan mana saja.
5. Komunitas Lektor ini adalah komunitas yang menghayati pola hidup alternatif
21
miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan,
duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Tiada sesuatu pun yang sungguh
manusiawi, yang tak bergema di hati mereka. Sebab persekutuan mereka terdiri
dari orang-orang, yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus
dalam peziarahan mereka menuju Kerajaan Bapa, dan telah menerima berita
keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang. Maka persekutuan
mereka itu mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia
serta sejarahnya.”
Pemandu Komunitas Lektor tidak hanya seorang ahli berproses, tapi juga
seorang yang sangat mampu menciptakan suasana dan membangun relasi,
terutama dengan yang paling lemah, minder, miskin dalam komunitasnya, dan
memampukan mereka bersuara dan berperan serta.Pemandu Komunitas Lektor
mempunyai visi yang jelas dan kepekaan terhadap nilai-nilai dasar pertumbuhan
komunitas.
22
Yesus dari Nazaret dengan misiNya untuk membangun Kerajaan Allah menjadi
sentral dan dasar hidup komunitas. Membangun komunitas bukan lagi hanya
merupakan pengalaman manusiawi, melainkan pendalaman iman, perwujudan
iman itu sendiri.Untuk itu, seorang pemandu Komunitas Lektor hendaknya
memiliki visi dan misi Yesus cukup jelas dan sejauh mungkin terinternalisasi
dalam hidup dan karyanya. Dan perlahan-lahan semua anggota dihantar ke visi
yang sama. Pengalaman hidup berkomunitas yang ditumbuhkan, direfleksikan,
dalam pertemuan/KU dan dari refleksi dicarikan perwujudannya dalam
komunitas. Dengan kata lain, KU dengan proses Aksi – Refleksi Iman – Aksi,
dst, merupakan sarana pertumbuhan komunitas.
4. Komunitas Lektor mengamalkan kesederajatan. Pemimpin hanya fasilitator.
Maka, komunitas Lektor dapat membantu semua anggota komunitas memahami
dan mempraktekkan kepemimpinan partisipatif yang menjadi sentral dalam
membangun komunitas.Dengan kepemimpinan partisipatif dan karakter-
karakternya yang sarat dengan nilai-nilai Kerajaan Allah, terutama nilai
kesetaraan dan option for the poornya, komunitas basis dapat berkembang
dengan baik.Bahan-bahan kepemimpinan banyak dikembangkan dalam ilmu
manusia.
● Peran dan makna Komunitas Lektor, khususnya yang teritorial sangat berbeda dari
tempat ke tempat. Misalnya, kalau hampir seluruh rakyat beragama Kristen Katolik,
maka komunitas basis hampir sama dengan rukun tetangga.
23
Sesi II Keterampilan
2. Metode
⮚ Quizz
⮚ Informasi
⮚ Praktek secara mandiri
⮚ Tanya Jawab
3. Sarana
⮚ Laptop
⮚ LCD, Proyektor, dan sound sistem
⮚ Buku Misa hari Minggu
⮚ Internet yang cukup
⮚ PPT dan Quiz
4. Sumber Bahan
⮚ Andreas Leba Atawolo, PR dan John Mansford Prior, SVD. 1994. Latihan
Menjadi Lektor. Nusa Indah. Ende Flores NTT. Halaman 18-19, 21-23, 33,
48-49, dan 65-66.
⮚ AR. Yudono Suwondo, Pr & Sudartomo Macaryus. 2019. Lektor. Kanisius.
Yogyakarta.
5. Proses Pendampingan
24
a. Pembukaan (5 menit)
⮚ Menyapa peserta kaderisasi
⮚ Bersama peserta membuat jargon untuk membangun semangat
c. Penutup (5 menit)
⮚ Kesimpulan
⮚ Pendamping mengucapkan ucapan terima kasih
6. Lampiran : Materi
25
Pertanyaan:
a2
b1
c3
d4
jawaban: c
3) Berapa Jumlah Kitab Suci Perjanjian baru (angka saja)? ..... Jawaban: 27
4) Jumlah Kitab perjanjian lama ?......
a 64
b 46
c 56
d 36
jawaban: b
26
5) Kid. adalah singkatan dari Kitab Kidung Agung, benar atau salah (jika benar
ketik benar dan jika salah ketik salah)?.... Jawaban: benar
6) Ketua bidang Liturgi dan peribadatan paroki Pringwulung adalah Bapak
Yohanes Agung Siswanto benar atau Salah? … Jawaban: salah
7) ada berapa tahun liturgi dalam gereja katolik?...
a1
b2
c3
d4
e5
jawaban: c
8) Cara membacanya dari (Mat. 2: 12-15, 17, 20 ) adalah Matius bab dua ayat dua
belas sampai lima belas diteruskan ayat tujuh belas dan dua puluh benar atau
salah?..... Jawaban Benar
9) Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Yudas, Yohanes, dan
Wahyu adalah kitab-kitab dalam perjanjian lama. benar atau salah… Jawaban:
salah
10) Tahun 2022 menggunakan tahun liturgi apa? .....
a Tahun A
b Tahun B
c Tahun C
jawaban: C
11) AMS. adalah singkatan dari kitab?....
a Amsal
b Amos
c Maleakhi
jawaban: a
12) Sir. adalah kepanjangan dari nama kitab Yesus Bin Sirakh benar atau salah?...
Jawaban: benar
13) Dalam Perjanjian Baru terdapat 27 Kitab Suci salah satunya adalah Surat
Yudas, benar atau salah?.... Jawaban: Benar
14) bacaan pertama pada pekan I adven 27 November 2022 diambil dari gambar di
bawah ini adalah
27
a Yesaya 2: 1-5
b Roma 13: 11-13 a
c Matius 24: 37-44
d Yesaya 4: 2-6
jawaban : a
15)
ada
a. 7
b. 4
c. 5
d. 6
28
4. Istirahat 4. Pembukaan Pembacaan
5. Tanda Koma 5. Cara membawahkan bacaan Kitab Suci
6. Tekanan dan aksen kalima 6. Mazmur tanggapan
7. Lagu dan ketegangan 7. Bait Pengantar Injil
8. Kecepatan 8. Menyusun doa umat
9. Pernafasan 9. Kapan Doa Umat dipakai?
10. Pemakaian Suar 10. Pengumuman
11. Penampilan &
12. Pemakaian Microphone
Pendamping mengajak peserta untuk menemukan bacaan yang digunakan pada hari biasa, hari
minggu, hari raya, dan hari peringatan.
29
Mempelajari singkatan -singkatan nama Kitab Suci
Perjanjian Baru
Deuterokanonika
30
T. Est. Tambahan Ester 1 Mak Kitab Makabe yang Pertama
Perjanjian Lama
1. Kitab Pentateukh/taurat
Keluaran Bilangan
2. Kitab sejarah
31
Yosua 2 Raja-raja Yudit
2 Samuel Nehemia
1 Raja-raja Tobit
5. Injil
Matius Lukas
Markus Yohanes
6. Kisah Rasul
Kisah Rasul
32
5. Surat Paulus kepada jemaat di Filipi (Flp)
6. Surat Paulus kepada jemaat di Kolose (Kol)
7. Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika (1-2 Tes)
8. Surat Paulus kepada jemaat di Ibrani (Ibr)
9. Surat Apostolik
Wahyu
Kejadian 1: 1-10
Dalam bacaan diatas menunjukkan kedekatan dan keterlibatan Allah dalam setiap tindakan
manusia. kisah penciptaan dunia yang biasa dibacakan pada malam paskah bersifat naratif dan
dapat dibaca secara wajar. Hal tersebut akan berbeda dengan nubuat yesaya yang bisa dibaca
pada malam natal. Nubuat yesaya mengisyaratkan dituturkan oleh seorang nabi yang
berwibawa sehingga menuntut cara membaca yang berbeda
Yesaya 9:1-6
Nubuat Yesaya disampaikan oleh seorang nabi yang berwibawa. oleh sebab itu, menuntut cara
membaca yang berwibawa pula. hal tersebut dapat dilakukan dengan menempatkan ruang
resonansi suara dan hembusan udara yang kuat dari perut. sedangkan dari segi isi, kutipan
33
diatas dapat menunjukkan peristiwa pembebasan yang dinanti-nantikan oleh manusia sehingga
nada yang penuh harapan tersebut dapat diekspresikan dalam suasana suka cita yang
mendalam.
Wahyu 1: 4-8
Kutipan-kutipan yang panjang cukup menantang dalam menempatkan jeda agar maksud dan
isi bacaan dapat dengan mudah ditangkap oleh umat yang mendengarnya. hal tersebut tersebut
sangat berbeda dengan surat-surat paulus. Paulus menjadi pengikut kristus melalui cara yang
istimewa, yaitu melalui penampakan Yesus kepadanya. sejak saat itu, terjadi perubahan total
dalam diri Paulus yang semula bersama Saulus. Ia yang pada mulanya mengejar dan
menganiaya pengikut Kristus kemudian menjadi pengikut Kristus yang gigih mewartakan
ajaran-ajaran Kristus ke berbagai Wilayah. Jemaat dan pengikutnya yang tersebar di berbagai
daerah masih menjalin komunikasi melalui surat-surat yang berisi nasihat, perintah, dan
peringatan.
Titus 2:1-8
Kutipan tersebut berisi nasihat yang ditujukkan kepada Titus mengenai bagaimana
mengajarkan kebaikan kepada jemaat. oleh karena itu surat Paulus tersebut juga sebagai
imperatif mengenai tema yang harus diajarkan kepada pengikut-pengikutnya.
Ayub 6: 1-10
Kutipan dari Ayub diatas menunjukkan kadar litere yang tinggi. selain bahasanya yang ritmis,
kutipan kutipan di atas menggunakan simbol- simbol dan perbandingan dan imajinasi yang
cermat. hal tersebut digunakan untuk mengongkretkan semangat Ayub yang menolak ajakan
para sahabatnya yang mengajak untuk meninggalkan Tuhan Allahnya. Sebab kesalehannya
yang dibangun selama ini tidak membuahkan kebahagian tetapi malapetaka.
34
Materi praktek yang masuk dalam kelompok
35
2. Sesi III Spiritualitas
➢ Sharing/tanya jawab
➢ Video pendek tentang cerita perjalanan ibu guru Nanci Kaka menjadi guru
pedalaman https://youtu.be/f22w2MnEU04
➢ Refleksi bersama
3. Sarana
➢ Laptop
➢ Internet
➢ proyektor
➢ alat tulis
➢ PPT
2. Sumber Bahan
➢ Video Pendek tentang cerita perjalanan ibu guru Nancy menjadi guru
pedalaman https://youtu.be/f22w2MnEU04
➢ EG art 11
➢ LG art 10
➢ Matius 28:18-20
3. Proses Pendampingan
36
➢ Salam Pembuka: Pendamping mengucapkan salam dan menyapa para
peserta
➢ Pengantar: Pendamping memberikan pengantar singkat terkait jalannya
proses kegiatan yang akan dilakukan
6. Lampiran Materi
Materi yang ditawarkan:
37
➢ Video Pendek tentang cerita perjalanan ibu guru Nanci Kaka menjadi guru
pedalaman https://youtu.be/f22w2MnEU04
38
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang kuperintahkan kepadamu.
dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
maka sebagai seorang pendamping lektor kita diajak untuk senantiasa
menjadi pribadi-pribadi yang secara sadar dan penuh tanggung jawab
melaksanakan tugas perutusan ini dengan baik agar apa yang kita imani
sungguh dapat menjadi kekuatan yang kelak memampukan kita dalam
berperan serta sebagai pendamping lektor yang melayani dengan hati.
2. Sosok pendamping lektor yang mencintai anak-anak.
pendamping lektor juga adalah rekan seperjalanan bagi para anak
dampingannya hal ini menjadi dasar yang sangat penting bahwa para
pendamping sungguh dengan penuh kesadaran diajak untuk lebih dekat dan
masuk ke dalam dunia anak-anak dampingannya. terlebih tugas perutusan ini
adalah rahmat panggilan dari Allah sendiri yang mengutus tiap-tiap orang untuk
berani mewartakan kerajaan Allah (LG art 10). maka sebagai murid-Nya kita
diajak untuk dapat menjalankan tugas ini dengan baik agar kelak terbangun
solidaritas iman yang mengantarkan tiap-tiap orang kepada kebahagiaan dalam
melayani. seorang pendamping lektor juga dituntut secara sadar untuk dapat
mencintai anak-anak karena setiap dari mereka berhak mendapatkan nya
mengingat bahwa mereka adalah masa depan Gereja maka, sudah saatnya kita
memberikan perhatian dan kasih sayang kita kepada mereka yakni dengan
menjadi pendengar yang baik, mau meluangkan waktu menemani mereka
latihan membaca dan perhatian kecil lainnya agar keberadaan mereka sungguh
dapat membawa berkat bagi sesama terlibat bagi para pendengar sabda
nantinya.
3. Pendamping lektor: sebagai seorang gembala yang baik.
sebagai seorang pendamping lektor kita diajak untuk sungguh menjadi seorang
pemimpin atau gembala yang baik bagi para anak-anak yang didampingi.
mengapa demikian? karena seorang gembala yang baik adalah gembala yang
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; dan ia pasti mengenali para
domba-dombanya ini dan begitupun sebaliknya. seorang gembala yang baik
adalah ia yang dipanggil untuk memastikan bahwa kawanan dombanya
terhindar dari bahaya binatang buas hingga pada akhirnya akan tercipta ikatan
diantara mereka dalam hal ini komunitas lektor. gembala yang baik adalah ia
yang mampu memberikan solusi, menolong yang harus ditolong, serta rela
39
berkorban demi keselamatan mereka. gembala yang baik tidak bergantung pada
status sosial, jabatan, kekuasaan dan lainya tetapi, kamu dan kerelaan berkorban
untuk menolong dan menyelamatkan sesama, itulah sebabnya Tuhan
memanggil kita untuk menjadi sosok gembala yang baik ini tapi pertanyaanya
adalah: apakah kita merespons dan mengiyakan panggilan Tuhan ini? tindakan
nyata apa yang akan kita usahakan agar komunitas lektor ini sungguh berdaya
ubah dan menjadi sarana berkat bagi sesama kita?.
40
Sesi IV Mengenal anak-anak yang didampingi
Tema: Mengenal dan memahami komunitas lektor anak yang kulayani
1) Identitas
Nama : Isabel Alves Dos Santos
Tempat pelaksanaan Pusat Spiritualitas CB Yogyakarta
Hari/tanggal Pelaksanaan : Minggu, 20 November 2022
Waktu Pelaksanaan : 60 Menit
Jumlah peserta kaderisasi : 7-15 orang
Persiapan dikoreksi oleh : Y. H. Bintang Nusantara, SFK.M. Hum
Inti pembahasan sesi Mengenal cara pendampingan anak
2) Metode
● Informasi
● Tanya Jawab
● Pesan Pesan sesi ke IV
3). Sarana
● Laptop
● Proyektor
● LCD
● Sound system
● PPT
● http://repository.billfath.ac.id/kriesna/2020/05/kriesna_bab_v___tugas_tugas_perkem
bangan_dan_permasalahannya.pdf
● http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/nanang-erma-gunawan-spd-
med/masa-kanak-akhirnanang-eg.pd
6. Langkah-langkah
a. Pembukaan (10 menit)
● Salam Pembuka: Pendamping mengucapkan salam dan menyapa para peserta.
● Pengantar: Pendamping memberikan pengantar singkat terkait jalannya proses
kegiatan yang akan dilakukan.
41
b. Kegiatan Inti ( 40 menit)
● Pendamping menjelaskan karakteristik anak-anak yang didampingi
menggunakan teori tugas perkembangan usia kanak-anak-akhir
8). Lampiran:
Menurut Teori Tugas perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau
masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Masa
kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-
anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya
berpusat pada aspek intelek. Masa ini sebagai masa timbulnya “sense of
accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima
tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan
itu.
42
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan
yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang
sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
seharihari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
● Ciri Kanak-Kanak Akhir:
❖ Label yang digunakan oleh orangtua usia kanak-kanak akhir adalah usia yang
menyulitkan di mana anak tidak mau menuruti perintah dan di mana anak
banyak dipengaruhi oleh teman sebaya dan anggota keluarga lain.
❖ Dalam keluarga yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan saling mengejek
dan sering terjadi pertengkaran dan sering terjadi serangan fisik.
❖ Label yang digunakan oleh pendidik di sekolah atau di komunitas-komunitas
tempat anak-anak belajar, para pendidik dan pendamping melabelkan usia
kanak-kanak adalah adalah usia sekolah. Masa ini para pendidik dan
pendamping memandang sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi, di
mana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau
sangat sukses.
❖ Sekali terbentuk kebiasaan untuk bekerja di bawah, diatas atau sesuai dengan
kemampuan cenderung menetap sampai dewasa.
❖ Ahli psikologi menganggap usia kanak-kanak akhir adalah usia berkelompok
suatu masa dimana perhatian pertama anak tertuju pada keinginan diterima oleh
teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama kelompok yang
bergengsi dalam pandangan teman-temannya.
43
❖ Para psikolog menemukan masa akhir kanak-kanak adalah masa kreatif, masa
dalam rentang kehidupan dimana akan menentukan apakah anak-anak akan
menjadi konformis atau pencipta karya yang baru dan original.
● Secara langsung maupun tidak langsung Komunitas lektor memiliki peranan untuk
ambil bagian dalam pendidikan anak-anak tersebut diantaranya:
1. Mendidik moral,
2. Spiritual,
3. Nilai sosial dan
4. Hati nurani
Hal ini sangat strategis karena diusia tersebut mereka masih bisa menerima
stimulus (arahan, masukan, inforamsi dll) dari pendamping dan mereka masih
akan memberikan respon atau tanggapan yang baik (masih cenderung mau
mendengarkan arahan). Untuk itu peran lingkungan pun sangat berpengaruh
pada diri individu pada masa ini, orang tua dan pendamping harus dapat
menyaring hal-hal yang sekiranya baik atau tidak untuk perkembangan diri
peserta didik.
44
● Ada kegiatan bermain: Bermain secara berkelompok memberikan peluang dan
pelajaran kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesama teman.
❖ Contoh-contoh permainan yang disukai:
● Permainan yang dilakukan secara berkelompok,
● Bermain yang sifatnya menjelajah, ke tempat-tempat yang belum pernah
dikunjungi baik dikota maupun di desa sangat mengasyikkan bagi anak.
● Permainan konstruktif yaitu membangun atau membentuk sesuatu
● Bernyanyi
● Permainan olah raga seperti basket, sepak bola, volley dan sebagainya.
Jenis permainan ini membantu perkembangan otot dan pembentukan
tubuh.
45
5. Sesi V Pengembangan metode pendampingan
1. Identitas
2. Metode
● Diskusi Kelompok
● Sharing refleksi,
● Demonstrasi
● Ceramah
● Menonton Video di Youtube
3. Sarana
● Laptop
● Internet
● Video Pendek
● PPT
● Alat Tulis,
● Lem,
● Gunting,
● Karton,
● Gambar-Gambar,
● Spidol/Pensil Warna,
46
● Pembolong Kertas,
● Pita
● Dll
4. Sumber Bahan
● KS Yer 1:1-19
● KS 1 Tim 4:1-16
● Video tentang Beato Carlo Acutis
https://www.youtube.com/watch?v=2MaGE34MgWg&t=30s
5. Proses Pendampingan
a. Pembuka (5 menit)
● Salam Pembuka: Pendamping mengucapkan salam dan menyapa para
peserta
● Pengantar: Pendamping memberikan pengantar singkat terkait jalannya
proses kegiatan yang akan dilakukan
47
1. Metode Demonstrasi
2. Metode Bermain Peran
3. Metode Latihan
4. Metode Gambar (Picture And Picture)
5. Metode Bercerita
● Pendamping menjelaskan dan memberikan contoh format langkah-
langkah dalam pendampingan dan bagian-bagian yang dapat di variasi
dan dimodifikasi secara menarik
c. Penutup (5 menit)
● Pendamping mengajak peserta membagikan apa yang mengesan selama
pertemuan (1-2 orang)
● Pendamping mengucapkan terima kasih dan mengajak untuk tetap semangat
dan mengembangkan kreativitasnya sebagai pendamping lektor anak
6. Lampiran
1. Materi pendampingan
a. Yeremia
Siapakah Yeremia? Ia adalah putra Imam Hilkia, dilahirkan di ANATOT sekitar tahun
650 Sebelum Masehi. Yeremia dipanggil untuk menjadi seorang Nabi di Kerajaan
Yehuda. Yeremia tercatat sebagai nabi yang hidup di kepemerintahan 5 raja di kerajaan
Yehuda. (Yeremia 1:5) “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku
telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Ia memiliki tugas khusus untuk mengingatkan bangsa Israel dari segala perbuatan jahat.
Yeremia juga bertugas untuk mengingatkan bangsa Israel agar berhenti menyembah
berhala dan kembali kepada Allah yang benar. Tidaklah mudah bagi Yeremia untuk
48
menjalani tugasnya sebagai nabi. Berulang-ulang kali ia mengingatkan bangsa Israel,
tetapi ia tetap ditolak.
Bangsa Israel berkeras hati, begitu bebal, tidak mau mendengarkan Yeremia sama sekali.
Bahkan mereka berencana untuk menghukum mati Yeremia. Namun, oleh karena kasih
yang ia miliki, Yeremia tidak menyerah. Segala rintangan yang ada, ia tetap mengerjakan
tugasnya dengan baik. Bukan hasil akhirnya yang ia pikirkan. Yeremia hanya berpikir
untuk melakukan yang terbaik dalam pelayanannya.
Yeremia dipanggil Allah untuk bekerja. Tidak ada yang dipanggil untuk berpangku
tangan menjadi penganggur. Mereka dipanggil untuk berkarya. Dengan kata lain, Allah
telah menetapkan seseorang untuk melakukan sebuah karya tertentu. Karena telah
menetapkannya, Allah menciptakan orang tersebut agar mampu mengerjakan tugas yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
Sehingga, sanggahan Yeremia – ”Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai
berbicara, sebab aku ini masih muda.” (Yer. 1:6) – menjadi sangat tidak relevan.
Pengakuan Yeremia bahwa dia tidak pandai bicara tak lagi menjadi soal karena Allah
telah melengkapinya dengan kemampuan di bidang lain. Bahkan, kalau Yeremia merasa
tidak punya kepandaian apa pun, yang juga perlu diingat ialah Allah telah
menetapkannya sebelum dia lahir. Artinya, Allah telah menyiapkan Yeremia untuk dapat
memenuhi panggilannya itu. Bahkan, juga menarik untuk diperhatikan, Allah telah siap
menambal kekurangan Yeremia tadi. Perhatikan janji Tuhan ini: ”Sesungguhnya, Aku
menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.” (Yer. 1:9). Yeremia tidak perlu
kepandaian bicara karena Allah sendirilah yang akan menaruh perkataan-perkataan-Nya
ke dalam mulut Yeremia.
Yeremia tak perlu menyusun bahan pembicaraan. Allah sendiri telah menempatkan
bahan pembicaraan itu pada mulut Yeremia. Dengan kata lain, Yeremia tinggal membuka
mulutnya saja. Persoalan tentulah menjadi lain seandainya Yeremia mengunci mulutnya
sendiri. Jadi, Yeremia tinggal membuka mulutnya saja karena bahan pembicaraan telah
dipersiapkan Allah.
b. Timotius
49
Timotius adalah seseorang yang lahir dari perkawinan campuran, ibunya seorang Yahudi,
dan ayahnya adalah seorang Yunani. “Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ
ada seorang murid bernama Timotius ; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya. Sedangkan ayahnya seorang Yunani.” (Kis 16:1) Timotius tinggal di Listra.
Kendati lahir dari perkawinan campuran, Timotius telah dididik akan Kitab Suci oleh
ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois. “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas,
yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike
dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.” (2 Timotius 1:5) Timotius namanya
disebutkan dalam Alkitab sebanyak 24 kali. Timotius menyerahkan hidupnya untuk
melayani Tuhan, disaat Perjalanan Misi Rasul Paulus yang pertama. (Kis 16:1) Arti nama
Timotius Menghormati/Memuliakan Allah. Timotius adalah Seorang Penginjil dan
Gembala.
Timotius menerima panggilan tuhan sebagai misi dalam usia muda. “dan paulus mau,
supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena
orang-orang yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang
yunani.” (Kis 16:3) menurut penafsir timotius menyerahkan hidupnya kepada tuhan dan
memutuskan menjadi hamba tuhan dalam usia sekitar 15 tahun.
“jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan
bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 timotius 4:12).
Timotius adalah anak iman dari rasul paulus yang diutus untuk menggembalakan jemaat
yang ada di efesus yang sudah tergolong tua. (efesus 1:3) meskipun timotius masih
berusia sangat muda, paulus tidak mau kalau timotius yang dikasihinya direndahkan,
dipandang remeh oleh jemaat di efesus. Paulus menekankan agar timotius harus menjadi
teladan dalam karakter supaya tidak ada jemaat yang ada di efesus merendahkannya
karena muda. Persoalannya banyak orang-orang muda maunya dihargai, tetapi tidak
dapat menunjukkan sikapnya dewasa yang membuatnya pantas untuk dihargai.
50
Timotius tetap teguh melayani tuhan meskipun dalam keadaan sakit. “janganlah lagi
minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu
terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (1 timotius 5:23)
Timotius Siap Menempuh Segala Resiko Saat Mengikuti Paulus Sebagai Penginjil
Dalam Perjalanan Misi Kedua (Kis 16 : 3) dan Ketiga. (Kis 19 : 22, 20 : 4, 2 Korintus
1:1,19). Timotius Taat Kepada Tuhan Saat Ditugaskan Sebagai Gembala. Alkitab
mencatat Timotius pernah menggembalakan 5 Jemaat:
Tuhan dapat memakai semua orang dalam segala kalangan baik anak-anak, orang
muda, orang tua dan para lansia. Tetapi Tuhan terlebih rindu kalau setiap orang
menerima panggilan-Nya dari usia muda. Karena akan lebih banyak lagi karya nyata
yang Allah kerjakan bagi dunia, ketika orang muda menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan.
c. Carlo Acutis
Carlo Acutis adalah seorang remaja Katolik yang lahir pada 3 Mei 1991 di London,
Inggris. Saat ia berusia sekitar 5 tahun, Andrea Acutis (Mama) dan Antonia Salzano
(Papa) memutuskan untuk pindah ke Milan, Italia.
Di usia remaja, dia didiagnosis menderita penyakit leukimia. Luar biasanya, dia justru
mempersembahkan semua penderitaan sakitnya itu untuk Tuhan, Paus Benediktus XVI,
dan Gereja. Sama halnya dengan remaja laki-laki pada umumnya, Carlo Acutis begitu
suka sepakbola dan bermain video game. Tidak hanya itu, penyuka dunia programming
ini menggunakan keahliannya untuk membangun situs yang memuat katalog mukjizat
Ekaristi di seluruh dunia. Dalam websitenya, ia mengatakan, ”Semakin kita sering
51
menerima Ekaristi, semakin kita menyerupai Yesus, sehingga di Bumi ini kita akan
merasakan surga.” Tahun 2006, tepatnya pada 12 Oktober, Carlo wafat dan
dimakamkan di Asisi atas permintaannya, karena cintanya kepada Santo Fransiskus
Asisi.
Tahun 2020, tepatnya pada 10 Oktober sungguh menjadi sukacita besar umat katolik
seluruh dunia, khususnya bagi kaum muda di mana seorang remaja bernama Carlo
Acutis dibeatifikasi di Asisi, Italia. Dalam sejarah Gereja, pertama kalinya pada abad
ke-20 atau zaman milenial, ada Beato termuda “Carlo Acutis” yang ditetapkan oleh
Paus Fransiskus sebagai “Pelindung Internet.” Carlo Acutis juga yang mempopulerkan
istilah “Ekaristi adalah Jalan tol menuju ke surga.”
Dokumentasikan Mukjizat
Banyak sekali keistimewaan dan keteladanan suci dalam diri Carlo Acutis. Di usia
mudanya, dia meminta orang tuanya untuk membawanya berziarah ke tempat-tempat
para kudus dan ke situs-situs mukjizat Ekaristi. Dia juga memiliki cinta khusus kepada
Tuhan dan Bunda Maria, lewat doa Rosario serta berdevosi. Doa memiliki waktu
hening/adorasi, mengaku dosa setiap minggu, rajin mengikuti Ekaristi setiap hari.
Bahkan kekudusan dan kesucian hidupnya dapat membawa pertobatan mendalam bagi
Ibunya, yang sebelumnya kurang terlalu taat, menjadi rajin mengikuti Ekaristi.
Tidak hanya itu, kecintaannya dan kepeduliannya pada sesama membuatnya rela
memakai tabungannya untuk menolong orang miskin. Bahkan, dia juga dikenal suka
membela anak-anak di sekolahan yang di-bully, khususnya anak – anak disabilitas.
Dan, ketika ada orang tua dari temannya akan bercerai, dia justru membawa temannya
itu masuk ke dalam keluarganya. Hal yang menakjubkan sekaligus membuatnya jadi
Beato adalah kesaksian mujizat penyembuhan seorang anak kecil di Brazil. Anak
tersebut sembuh dari penyakit kanker pankreas berkat doa perantaraan melalui Carlo
Acutis.
Carlo Acutis hanya hidup selama 15 tahun saja. Rentang waktu hidup Carlo begitu
singkat bukan? Namun, Carlo Acutis mampu mengisi waktu hidupnya yang singkat
dengan berbagai hal yang positif, bermakna serta berbuah yang tidak hanya dirasakan
52
oleh keluarganya saja, melainkan sesamanya. Lalu, Bagaimana dengan kita? Aku dan
kamu, orang-orang muda?
a. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi juga sangat dianjurkan. Peserta diberikan kesempatan untuk
bersentuhan langsung dengan materi yang dipelajari kemudian mereka
memperagakannya di depan kelas. Metode pembelajaran ini dapat menunjukkan
bagaimana peserta melakukan sesuatu yang kemudian diamati dan dibahas di depan
kelas. Misalnya kisah penciptaan
b. Metode bermain peran
Metode ini adalah salah satu macam metode pembelajaran yang dirancang untuk
memecahkan masalah dengan meminta peserta melakukan peran tertentu. Pendamping
dapat memberikan topik atau kasus pada peserta. Misalnya pendamping memberikan
Kisah Nabi Nuh yang membuat bahtera. Panggilan murid-murid Yesus yang pertama,
dll. Kemudian peserta dibagikan perannya. Dari kegiatan bermain peran, peserta yang
sedang berperan dan juga yang mengamati dapat membuat analisa apakah setiap peran
sudah bekerja dengan baik atau tidak. Mereka juga dapat menyimpulkan bagaimana
mengatasi masalah dari mengamati peran-peran yang dimainkan temannya.
c. Picture and picture
Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Misalnya peristiwa jalan salib Yesus,
peristiwa kelahiran Yesus, peristiwa penciptaan, peristiwa tulah kepada bangsa mesir
dan lain-lain
d. Metode bercerita
Metode bercerita adalah cara bertutur kata dalam penyampaian cerita atau memberikan
penjelasan kepada anak secara lisan, dalam upaya memperkenalkan ataupun
memberikan keterangan hal baru pada anak (Depdiknas, 2004). Bercerita adalah suatu
53
kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat tentang
apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi, atau hanya sebuah dongeng
yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.
Metode bercerita merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memberi pengalaman
belajar kepada anak. Cerita yang disampaikan harus mengandung pesan, nasihat, dan
informasi yang dapat ditangkap oleh anak, sehingga anak dapat dengan mudah
memahami cerita serta meneladani hal-hal baik yang terkandung di dalam isi cerita
yang telah disampaikan.
• Alat peraga langsung, yaitu menggunakan benda asli atau benda sebenarnya (misalnya:
kelinci, kembang, piring) agar anak dapat memahami isi cerita dan dapat melihat
langsung ciri-ciri serta kegunaan dari alat tersebut.
• Alat peraga tak langsung, yaitu menggunakan benda-benda yang bukan alat
sebenarnya. Bercerita dengan alat peraga tak langsung dapat berupa:
• Bercerita dengan benda-benda tiruan. Misalnya: binatang tiruan, buah-buahan tiruan,
sayuran tiruan). Benda-benda tiruan tersebut hendaknya mempunyai proporsi bentuk
dan warna yang sesuai dengan aslinya.
• Bercerita dengan menggunakan gambar-gambar dapat berupa gambar lepas, gambar
dalam buku atau gambar seri yang terdiri dari 2 sampai 6 gambar yang melukiskan
jalannya cerita.
• Bercerita dengan menggunakan papan flannel untuk menempelkan potongan-potongan
gambar yang akan disajikan dalam suatu cerita.
• Membacakan cerita. Pendamping menggunakan buku cerita dengan tujuan agar minat
anak terhadap buku semakin bertambah.
• Sandiwara boneka. pendamping menggunakan berbagai macam boneka yang akan
dipentaskan dalam suatu cerit
54
Metode ini akan memberikan informasi yang lebih menyeluruh kepada peserta. Misalnya
dengan melakukan kunjungan ke tempat pembuatan hosti.
Contoh format langkah-langkah dalam pendampingan dan bagian-bagian yang dapat di variasi
dan dimodifikasi secara menarik
a. Tema :
b. Judul :
c. Tujuan :
d. Materi :
e. Metode :
f. Sumber Bahan :
g. Sarana :
h. Pengembangan Langkah-langkah :
1. Salam, pengantar
2. Nyanyian pembuka
3. Doa pembuka
1. Pendalaman (tema)
2. Latihan Pengetrapan: Anak-anak diajak melihat gambar Bunda Maria
dan mewarnainya.
3. Latihan membaca dalam kelompok di damping oleh masing-masing
pendamping (kelompok dapat dibagi, dapat diundi dll)
55
4. Pemberian arahan seputar teknik dalam membaca atau tata gerak dalam
kelompok
● https://www.freepik.com/premium-vector/big-set-emoticon-smile-icons-
cartoon-emoji-set-emoticon-set_8735611.htm
● https://www.vecteezy.com/free-vector/angel
● https://www.freepik.com/free-vector/jesus-happy-children_26213349.htm
56
● http://clipart-library.com/free-christmas-clipart.html
57
6. Sesi VI Membuat program
1. Identitas
2. Metode
⮚ Membuat program pendampingan lektor anak
⮚ Pemaparan program
3. Sarana
⮚ Kertas
⮚ bolpoin
⮚ Penggaris
⮚ penanggalan liturgi
⮚ Kitab Suci atau EKatolik.
4. Sumber Bahan
⮚ Penanggalan Kalender Liturgi 2022 dan 2023
5. Proses Pendampingan
a. Pembukaan (10 menit)
⮚ Menyapa peserta kaderisasi
⮚ Membuat kata-kata pengantar materi
⮚ Pembagian Kelompok
58
⮚ Peserta dalam kelompok menyusun program pendampingan selama 6
bulan
⮚ Peserta dapat memaparkan program kerja yang mereka buat
c. Penutup (5 menit)
⮚ Kesimpulan
⮚ Pendamping mengucapkan ucapan terima kasih
6. Lampiran Materi:
59
BAB III
A. Pelaksanaan Kaderisasi
Kaderisasi dilaksanakan pada hari minggu, 20 November 2022 dari jam 09.00-16.30 sesuai
dengan kesempatan dan ketentuan bersama. Namun pada pelaksanaannya, pertemuan
kaderisasi ditunda 15 menit dari kesepakatan bersama karena sebagian besar peserta ada latihan
tablo untuk persiapan natal dan pendampingan lektor anak rutin. Pesertanya puun hadir 7 orang
dari 15 orang yang dijanjikan. Kami melaksanakan kaderisasi di Pusat Spiritualitas CB
Yogyakarta dengan menggunakan fasilitas yang ada disana. Fasilitasnya adalah, LCD,
Proyektor, Speaker, ruangan, dan study tour di lingkungan sekitarnya setelah sesi. Kami
membuka sesi pengantar dengan ice breaking dance sehingga pada acara ini, sangat terlihat
bahwa para peserta mempunyai semangat untuk mengikutinya. Kami juga membuka setiap sesi
dengan model dan gayanya sendiri dari setiap pembawa materi sehingga para peserta sangat
nyaman dalam mengikuti sesi yang kami bawakan. Selain itu, kami juga mengajak peserta
untuk dance dicela kegiatan. Misalnya, setelah makan siang.
Sessi-sessi kaderisasi dilaksanakan sesuai dengan tema-tema yang tertera di atas. Materi dan
SP disiapkan oleh yang bertanggungjawab sesuai dengan pembagian. Kegiatan-kegiatan dalam
pelaksanaan secara umum berjalan dengan baik. Kegiatan dimulai dengan registrasi, makan pagi,
doa pembuka, perkenalan, ice breaking dance, Sessi pengantar, sessi I dan II, ice breaking
dance, sessi III dan IV, makan siang, ice breaking dance, sessi V dan VI, sesi Penutup, Doa
Penutup, foto bersama, dan study tour. Pada sesi pengantar kami menjelaskan pengantar umum
dari pertemuan kaderisasi tersebut, sesi I-VI kami menjelaskan materi kami sesuai dengan apa
yang kami persiapkan. Sesi penutup kami mengajak para peserta untuk menuliskan kesan dan
60
pesan serta ucapan terima kasih dari kami. Evaluasi dan refleksi sendiri kami berikan melalui
google formulir. Kami menyadari diri sebagai calon katekis, pendidik, dan pengkader sehingga
kami juga berprofesional dalam tampilan. Kami menggunakan pakaian dan sepatu guru.
B. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
Selama persiapan praktek kaderisasi ini kelompok kami mengalami banyak hal yang
semakin menyadarkan kami bahwa untuk melaksanakan praktik kader ini sangat
mensyaratkan keaktifan kami di paroki yang menjadi tempat kami untuk melakukan
praktek. Meski kami sudah membangun jejaring dengan beberapa tokoh umat namun
hal itu tidak serta merta langsung dapat memperlancar semua kegiatan kami. Kami
sungguh mengalami beberapa tantangan khususnya untuk menetapkan
kelompok/kategorial yang akan kami kader, setelah bertanya dan mencari informasi-
informasi terkait serta mencari celah-celah untuk dapat melakukan kader kami
bersepakat menetapkan pendamping lektor anak (remaja) sebagai sasaran kader
kelompok.
61
1. Masing-masing anggota kelompok memiliki kegiatan lain yang membuat sulit
untuk bertemu
2. Kurangnya komunikasi antara ketua kelompok dengan anggota kelompok
sehingga saling menunggu dan mengandalkan khususnya dalam hal mencari
dosen pembimbing.
3. Kurangnya semangat dalam diri masing-masing anggota kelompok sehingga
menimbulkan kesan kurang bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan.
4. Kurangnya konsistensi masing-masing anggota terhadap tugas-tugas yang
diberikan
5. Kesulitan dalam hal dana sehingga mengadakan kegiatan pencarian dana yang
memakan waktu banyak.
6. Selain itu yang juga menjadi tantangan bagi kelompok adalah dalam menyusun
materi setiap sesi. Namun masing-masing anggota kelompok mau
mendengarkan satu sama lain dan saling membantu sehingga setiap sesi dapat
disiapkan dengan baik.
7. Kurang/lambat dalam hal memahami sehingga revisi-revisi yang diberikan sulit
untuk dilakukan
2. Evaluasi Pelaksanaan
62
5. Anggota kelompok juga saling melengkapi dan membantu misalnya ketika ada
pertanyaan yang diajukan oleh peserta yang sulit untuk dijawab.
6. Pemilihan tempat untuk pelaksanaan kaderisasi juga cukup mendukung
kegiatan sehingga peserta dapat fokus dalam mengikuti seluruh kegiatan
7. Hal mendukung lain yang juga sangat penting adalah peserta cukup antusias dan
aktif selama mengikuti setiap sesi hal ini terlihat dari kerelaan untuk sharing dan
dalam mengikuti gemas, dinamika kelompok, ice breaking bahkan ketika sesi
mendengarkan materi. Tidak hanya itu peserta juga bersemangat ketika di luar
sesi misalnya ketika makan siang dimana peserta dan pendamping duduk
bersama saling bercerita dengan gembira dan meriah. Hal ini menumbuhkan
rasa optimis dan kemauan untuk melakukan yang terbaik dari anggota
kelompok.
8. Peserta juga memiliki kesabaran dan ‘pemakluman’ terhadap pemateri dimana
ketika presentasi ada materi yang keliru, salah atau kurang penjelasan sikap dari
peserta ini membuat pemateri cukup dikuatkan dan tidak lekas gugup.
9. Pemilihan tema cukup relevan dan dapat diterima baik oleh peserta hal ini
terlihat dari sikap peserta yang mendokumentasikan hal-hal yang dianggapnya
penting dari setiap materi.
63
3. Evaluasi Persesi
a. Sessi 1
Tema “Spiritualitas seorang pendamping lektor anak”
pada sesi ketiga ini tema spiritualitas diangkat karena di dalam pendamping
lektor, terbentuk sebuah komunitas. Yang dimana, komunitas itu ialah
keluarga baru bagi para pendamping lektor. Dan siap sedia untuk belajar
Bersama antara pendamping dengan anak-anak yang mereka damping.
Seperti yang telah disampaikan dalam buku pertemuan kateketik antar
keuskupan se-Indonesia
Tujuan Tujuannya, supaya teman-teman pendamping lektor/lektris bisa mengajak
anak-anak yang di dampinginya untuk lebih enjoy menjalankan prosesnya
secara Bersama. Seperti misalnya, Ketika anak-anak sedang gugup sebelum
menjalankan tugas. Maka, pendamping lector menemani supaya, tema yang
diangkat bisa terwujud
Alur berjalannya Alur jalannya kaderisasi sesi ketiga sudah berjalan dengan baik karena
sesi ketiga peserta diajak untuk melihat Kembali dinamika komunitas supaya bisa
terwujud untuk menjadi keluargaku. Penayangan slide sudah cukup baik dan
membantu peserta. Dan pemaparan materi juga masih sedikit rancu. Karena,
materi yang disampaikan, agak keluar dari tema. Dan harus lebih percaya diri
lagi dalam membawakan materi. Feedback dari peserta juga sudah cukup
baik, mereka cukup memahami alur sesi ini dan diakhir untuk nonton
bersama yang mana peserta juga diajak untuk berefleksi bersama.
Keterampilan Keterampilan pendamping dalam membawakan sesi ini cukup baik dan
Pendamping diharapkan lebih bersemangat dan percaya diri lagi.
Sikap Sikap pendamping disini sudah baik terhadap peserta yang mengikuti sesi ini.
pendamping Terjadinya interaksi yang positif dimana peserta cukup memahami alur
terhadap peserta materi ini yakni dengan adanya tanggapan yang membangun yang juga
peserta tahu kemana alur dari sesi ini akan berjalan.
Usaha Usaha membangkitkan suasana dalam kelompok yakni pendamping
membangkitkan memberikan sapaan kepada peserta dan peserta juga menanggapinya dengan
suasana dalam baik. Terjadinya interaksi yang baik antara pendamping dan peserta di sesi
kelompok ini.
64
Penguasaan Pendampingnya cukup menguasai bahan dalam sesinya. Dalam artian sudah
bahan memberikan penjelasan terkait bahan yang dipaparkan dan peserta cukup
memahaminya
Penyajian materi Penyajian materi cukup baik karena pendamping menayangkan slide PPT
yang juga membantu peserta untuk memahami alur sesi ini
Kreativitas Baik dan kreatif karena memberikan penjelasan materi diawali dan diakhiri
dengan games. Kemudian merefleksikan kembali tentang nilai yang bisa di
dapat dalam games tersebut.
Peserta Para pendamping lektor anak
kaderisasi
Sikap peserta Pesertanya cukup aktif dan antusias bersemangat. Ada peserta yang secara
aktif mensharingkan pengalamannya selama menjadi pendamping lektor
anak dimana ia juga menceritakan tantangan dan hambatan nya selama
menjadi pendamping.
Keterlibatan Keterlibatan peserta pada sesi ini sudah cukup aktif dan bersemangat dilihat
dari antusias mereka dalam memberikan tanggapan dan refleksi saat
melakukan games secara bersama-sama.
Kesan Kesan terhadap peserta kaderisasi adalah luar biasa. Mereka adalah orang
pilihan Allah yang secara sadar bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
perutusan ini dengan baik dalam mendampingi lektor anak.
Saran untuk Saran perbaikan nya ialah lebih digali lagi materi komunitasku adalah
perbaikan keluargaku. Agar peserta merasa terpanggil untuk melihat lebih dekat
terhadap makna apa yang bisa mereka petik dan mereka kembangkan.
b. Sessi 2
Tema “Keterampilan sebagai pendamping lektor”
Tema sesi kedua ini cukup baik diterima peserta dan cocok karena membahas
tema yang berkaitan dengan keterampilan dasar yang dimiliki oleh
pendamping lektor terutama dalam membaca kalender liturgi, singkatan kitab
suci dan pembagian tulisan dalam kitab suci itu sendiri.
65
Tujuan Tujuannya baik karena mampu mengaitkan tema dan tujuan nyata yang ingin
dicapai melalui pertemuan kaderisasi tersebut yakni penguasaan
keterampilan dasar sebagai pendamping lektor.
Alur berjalannya Alur jalannya kaderisasi sesi kedua sudah berjalan dengan baik karena bagian
sesi kedua operatornya dibantu oleh suster dan menyampaikan materinya sudah
menguasai dengan baik. Materi yang dibawakan cukup menarik. Pakaian
yang digunakan pun pakaian guru sehingga terlihat seperti guru. Quizznya di
awal namun ditunda diakhir karena laptopnya agak bersama sehingga
pemaparan materi didahulukan
Keterampilan Keterampilan yang dibawakan pada sesi ini cukup menarik karena pptnya
Pendamping yang menarik, cara menyampaikan materinya mudah dipahami, dan
materinya di modifikasi dengan teknologi. Yakni ada quiz.
Sikap Pendampingnya sangat baik dan mudah mendekat dengan peserta karena
pendamping pendamping memposisikan diri sebagai seorang yang ingin belajar bersama
terhadap peserta bukan menggurui tetapi mengajak peserta untuk menemukan sendiri.
kaderisasi Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan andragogi.
Usaha Usaha membangkitkan suasana dalam kelompok dengan menyapa peserta
membangkitkan oleh pendampingan, memunculkan PPT yang menarik dan berkumpul dalam
suasana dalam kelompok kecil untuk menemukan jawaban sendiri dan akhirnya pembawa
kelompok materi yang meneguhkan.
Penguasaan Pendampingnya sudah menguasai bahan. Hal ini dilihat ketika pendamping
bahan tidak terbata-bata dalam menyampaikan materi. Bahasanya lugas dan yakin
serta sangatlah jelas serta evaluasi dari peserta yang menyampaikan dalam
evaluasi.
Penyajian materi Penyajian materi sudah baik karena pendamping memanfaatkan materi
gambar dalam mengajikan di PPT, menggunakan sumber buku misa dan
penanggalan liturgi untuk praktek langsung dan menggunakan quiz.
Kreativitas Sangat kreatif karena menggunakan buku fisik, menggunakan teknologi, dan
membuat ppt menarik.
Peserta Para pendamping lektor anak
kaderisasi
Sikap peserta Pesertanya sangat terbuka dan kreatif serta sangat antusias.
66
Ada beberapa peserta yang penasaran bagaimana cara membuat quiz. Mereka
tanya apakah kamu buat sendiri atau ambil tetapi nyatanya saya buat sendiri
sehingga mereka sangat menerima kami dalam sesi ini.
Keterlibatan Keterlibatan peserta sudah tampak dan terbangun secara perlahan melalui
peserta pemaparan materi, tanya jawab dalam pertemuan, serta sharing pengalaman
konkrit dan peneguhan dari pendamping
Kesan Kesan terhadap peserta kaderisasi adalah unik
Kesan terhadap pendamping kaderisasi adalah pekerja keras dan kreatif
Saran untuk Kedepannya hal yang diperbaiki adalah jika memberikan pertanyaan
perbaikan memunculkan jawaban benarnya. Kedepannya, materi yang disampaikan
tidak mengulang.
c. Sessi 3
Tema “Spiritualitas seorang pendamping lektor anak”
Pada sesi ketiga ini tema spiritualitas diangkat karena pendamping merasa
peserta perlu mengenal dan memahami spiritualitasnya yang adalah seorang
pewarta sabda itu sendiri. Maka, peserta diajak untuk masuk ke dalam
dinamika materi ini untuk lebih dekat dan melihat Kembali apa saja hal yang
perlu pendamping lektor pahami. Tugas perutusan ini adalah juga rahmat
panggilan dari Allah sendiri yang mengutus tiap-tiap orang untuk berani
mewartakan kerajaan Allah (LG 10).
Tujuan Tujuannya tidaklah lain agar peserta mengenal dan memahami jatinya yang
memiliki spiritualitas sebagai pewarta sabda, penyampai dan pelaku sabda,
pendamping lektor yang sungguh mencintai anak-anak, serta pendamping
lector sebagai gembala yang baik bagi anak didiknya di komunitas lektor
anak.
Alur berjalannya Alur jalannya kaderisasi sesi ketiga sudah berjalan dengan baik karena
sesi ketiga peserta diajak untuk melihat Kembali spiritualitasnya. Penayangan slide
sudah cukup baik dan membantu peserta. Dan pemaparan materi juga sudah
baik namun perlu lebih bersemangat lagi dan harus lebih percaya diri lagi
dalam membawakan materi. Feedback dari peserta juga sudah cukup baik,
67
mereka cukup memahami alur sesi ini dan diakhir untuk nonton bersama
yang mana peserta juga diajka untuk berefleksi bersama.
Keterampilan Keterampilan pendamping dalam membawakan sesi ini cukup baik dan
Pendamping diharapkan lebih bersemangat dan percaya diri lagi.
Sikap Sikap pendamping disini sudah baik terhadap peserta yang mengikuti sesi ini.
pendamping Terjadinya interaksi yang positif dimana peserta cukup memahami alur
terhadap peserta materi ini yakni dengan adanya tanggapan yang membangun yang juga
kaderisasi peserta tahu kemana alur dari sesi ini akan berjalan.
Usaha Usaha membangkitkan suasana dalam kelompok yakni pendamping
membangkitkan memberikan sapaan kepada peserta dan peserta juga menanggapinya dengan
suasana dalam baik. Terjadinya interaksi yang baik antara pendamping dan peserta di sesi
kelompok ini.
Penguasaan Pendampingnya cukup menguasai bahan dalam sesinya. Dalam artian sudah
bahan memberikan penjelasan terkait bahan yang dipaparkan dan peserta cukup
memahaminya
Penyajian materi Penyajian materi cukup baik karena pendamping menayangkan slide PPT
dan penayangan video inspiratif yang juga membantu peserta untuk
memahami alur sesi ini
Kreativitas Baik dan kreatif karena memberikan penjelasan materi diawali dan diakhiri
dengan nonton video bersama serta refleksi atas video tersebut.
Peserta Para pendamping lektor anak
kaderisasi
Sikap peserta Pesertanya cukup aktif dan antusias bersemangat.
Ada peserta yang secara aktif mensharingkan pengalamannya selama
menjadi pendamping lektor anak dimana ia juga menceritakan tantangan dan
hambatan nya selama menjadi pendamping.
Keterlibatan Keterlibatan peserta pada sesi ini sudah cukup aktif dan bersemangat dilihat
dari antusias mereka dalam memberikan tanggapan dan refleksi saat
menonton video inspiratif.
Kesan Kesan terhadap peserta katolisitas adalah luar biasa.
68
Mereka adalah orang pilihan Allah yang secara sadar bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas perutusan ini dengan baik dalam mendampingi
lektor anak
Saran untuk Saran perbaikan nya ialah lebih digali lagi materi spiritualitas pendamping
perbaikan lektor anak ini agar peserta merasa tertantang untuk melihat lebih dekat
makna apa yang bisa mereka petik dari sana dan mereka kembangkan.
d. Sessi 4
Tema “Mengenal dan memahami komunitas lektor anak yang kulayani”
Tawaran tema sesi IV ini dapat inspirasi oleh para pendamping lector anak
karena ingin berusaha semakin mengenal dan memahami lector anak yang
dilayani dengan penuh kasih dan sukacita
Tujuan Dapat diterima oleh pendamping lector anak karena peserta diajak untuk
mengenal dan memahami anak-anak yang didampingi, sehingga seorang
pendamping mampu memahami setiap karakteristik anak yang dilayani.
Alur berjalannya Alur kaderisasi sudah berjalan dengan baik
sesi IV
Keterampilan Keterampilan yang dibawakan dalam sesi ini cukup baik karena memateri
Pendamping yang sampikan melalui PPT sehinga peserta dapat mengukuti dan
memahaminya dengan baik
Sikap Pendamping akui diri masih dalam tahap belajar oleh karena itu mari kita
pendamping belajar bersama baik melalui PPT maupun sharing dari peserta agar kita
terhadap peserta saling memperkaya
Usaha Berusaha memberikan apresiasi kepada peserta karena dengan apresiasi ini,
membangkitkan peserta semakin semangat dan mudah membagikan pengalamannya
suasana dalam
kelompok
Penguasaan Pendamping sudah berusaha menguasai bahan dalam sesinya. Sehingga
bahan peserta merasa terinspirasi
Penyajian materi Penyajian materi cukup baik karena pendamping memberikan tips atau
strategi bagaimana memberikan pendampingan yang menarik dan mengena
bagi anak-anak yang didampingi
69
Kreativitas Cukup kreatif baik dalam menggunakan ppt dan mengajak juga peserta
berbagi temuannya sehingga suasana sungguh hidup
Peserta Para pendamping lektor anak
kaderisasi
Sikap peserta Pesertanya sangat aktif dan sangat antusias. Hal ini terlihat dalam sharing dan
tanggapan dari mereka.
Keterlibatan Keterlibatan peserta sangat aktif dan semangat membagikan pengalaman
dalam pelayanan dan pendamping megapresiasi dan peneguhan
Kesan Kesan terhadap pendampin lector anak sangat aktif ceria, baik hati dan penuh
sukacita
Saran untuk Kedepannya berusaha untuk bersemangat dan pekah terhadap situasi peserta
perbaikan
e. Sessi 5
Tema “AKU MUDA, AKU KREATIF”
Tema ini cukup dapat diterima dan relevan dengan situasi pendamping lektor
anak dimana sebagian besarnya adalah orang muda yang secara potensi
memiliki jiwa kreativitas namun masih perlu dikembangkan lagi misalnya
dengan memberikan beberapa contoh metode pendampingan yang menarik
yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan pendampingannya.
Tujuan Tujuan dari tema ini Pendamping Lektor anak semakin menyadari bahwa
dalam kemudaan Tuhan menganugerahkan daya kreatif yang akan
mendukung perutusannya sebagai pendamping lektor anak. Dari proses yang
singkat tujuan dari tema ini cukup dapat tercapai misalnya ketika para peserta
mampu menemukan hal-hal positif dan yang menginspirasi dari tokoh-tokoh
muda yang ditawarkan yang relevan bagi hidupnya.
Alur berjalannya Secara keseluruhan alur sesi ini berjalan sesuai dengan rencana namun sedikit
sesi V kaderisasi perubahan yang dikarenakan waktu yang terbatas misalnya ketika akan
mendalami tokoh-tokoh orang muda pemateri memberikan 3 pertanyaan
yakni:
70
1. Peristiwa mana yang paling mengesan dari kisah para tokoh yang
didalami?
2. Mengapa kisah itu mengesan?
3. Inspirasi apa yang didapat dari para tokoh berkaitan dengan masa
muda dan kreativitas dalam menjalani tugas-tugasnya?
71
anak-anak yang didampingi serta langkah-langkah yang perlu diketahui oleh
para pendamping ketika pendampingan.
Kreativitas Pendamping cukup kreatif baik dalam menyajikan PPT dengan aplikasi
Canva, membentuk kelompok dengan menggunakan warna call card,
menyiapkan contoh buku presensi yang dapat dibuat dan digunakan dengan
model scrapbook. Juga kreativitas dalam mengelola waktu yang ada sehingga
segala yang penting dan perlu tersampaikan.
Peserta peserta kaderisasi adalah pendamping lektor anak awalnya yang akan datang
kaderisasi berjumlah 15 orang peserta, namun saat pelaksanaan yang datang hanya 7
orang saja karena ada kegiatan pendampingan yang tidak dapat ditinggalkan
yakni menyiapkan anak-anak yang akan bertugas pada minggu yang akan
datangnya.
Sikap peserta Peserta kaderisasi cukup antusias dan proaktif. Mereka juga sangat bersahabat dan
mendukung pendamping dengan memberikan masukan-masukan yang positif.
Keterlibatan Peserta sangat terlibat secara aktif misalnya ketika ada tawaran sharing selalu
ada peserta yang proaktif ingin berbagi sebelum ditunjuk.
Kesan Pada sesi ini saya merasa cukup diterima dan berjalan dengan lancar, peserta
juga cukup antusias materi cukup relevan hal ini terlihat dari para peserta
yang mengambil foto dari PPT yang diberikan.
Saran untuk Kedepannya untuk tema dan materi ini pendamping perlu mengalokasikan
perbaikan waktu yang cukup. Pendamping juga perlu menyiapkan contoh-contoh yang
lebih banyak lagi agar semakin memperkaya peserta.
C. Refleksi
Bersyukur atas mata kuliah PAK KADER yang mengajarkan banyak hal serta
memberi kesempatan bagi saya untuk semakin mengenal dan mengetahui situasi situasi di
paroki terutama pendamping lektor anak yang ada di Paroki St Yohanes Rasul Bringwulung
yang kami pilih menjadi tempat survey dan pelaksanaan kaderisasi. Melalui pengalaman
persiapan sampai pelaksaan kaderrisasi menjadi pembelajaran yang sangat bermakna bagi
saya. Hal inilah yang membantu saya dan teman-teman saya untuk menyusun tema,tujuan,
matrix dan sp. Walaupun masih jatuh bangun seperti revisi berkali-kali bisa dikatakan belum
sempurna. Namun saya tetap bersyukur dan memaknai apa adanya yang saya peroleh.
72
Bekerjasama dengan teman-teman dalam kelompok tidalah mulus-mulus tetapi saya
bersykur bahwa kelompok selalu membantu satu dengan yang lain akhirnya bisa menyusun
program dengan baik. Kelompok memilih pendampingan pendamping lektor anak. Masing-
masing mendapatkan bagian dari tugas untuk ikut serta dalam menyelesaikan tugas ini. Saya
merasa tertantang karena dibagian sesi saya dikatakan tidak nyambung. Dari sanalah saya
dibantu untuk berusaha bisa menyusun program. saya menjadi tertantang untuk belajar
menjadi katekis yang berkualitas untuk membantu mengembangkan karya katekese yang
ada di Gereja (Paroki).
Saya menyadari bahwa hal ini memang tidak mudah, jika sudah terjun dalam realita,
tetapi setidaknya saya sudah memperoleh bekal dari perkuliahan PAK KADER sekaligus
membekali dengan kaderisasi menambah pengalaman sehingga suatu saat nanti saya dapat
menjalankan tugas saya sebagai katekis dengan baik. Dengan belajar PAK KADER, saya
menjadi sadar akan betapa pentingnya kaderisasi. Karena dengan adanya kaderisasi,
diharapkan adanya suatu perubahan dalam mengembangkan karya katekese dalam Gereja
(Paroki). Oleh karena itu, saya pun tidak hanya disadarkan tetapi sekaligus menantang saya
untuk belajar mempersiapkan diri untuk menjadi katekis yang berkualitas. Misalnya
mendampingi lector anak atau komuni pertama perlu mempersiapkan diri, dengan
menyediakan metode-metode yang menarik sehingga peserta dapat mengikuti persiapan
dengan tertartik dan semangat sehingga pada akhirnya dapat membantu mereka untuk dapat
menghayatinya dalam hidup mereka setiap hari. Memang semua ini perlu dicoba dan
dipelajari, jika dikatakan sangat mudah, namun ketika dilaksanakan agak sulit. Namun
semua akan berjalan dengan baik sesuai pada waktunya. Semoga pengalaman belajar PAK
KADER semakin memantapkan langkah saya untuk menjadi katekis yang berkualitas di
masa depan yang akan datang.
73
LAMPIRAN
1. Pertemuan pertama
2. Pertemuan kedua
74
2 191124004 H o Menentukan
Isabel Alves sasaran
Dos Santos kaderisari
o Menentukan
narasumber
3 191124026 H baru untuk
Putri penambahan
Widhyanti informasi
o Menentukan
kelompok
4 191124036 H sasaran
Mery Yaq o Membuat
Ping pertanyaan
wawancara
5 191124048 H dan
Theresia pembagian
Kegiye tugas
3. Pertemuan ketiga
75
3 191124026 membangun
Putri H komunikasi
Widhyanti o Wawancara pak
Dhanu dan Pak
Agung sebagai
4 191124036 H bagian dari
Mery Yaq bidang
Ping pewartaan.
o Melanjutkan
membicarakan
5 191124048 H segala macam
Theresia persiapan dan
Kegiye kesiapan untuk
kaderisasi.
o Pembagian
tugas
4. Pertemuan keempat
76
4 191124036 H
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
5. Pertemuan kelima
6. Pertemuan keenam
77
1 181124047 H ✓ Evaluasi
Dewi pelayanan
Kartika ✓ Menemukan
Aritonang nilai-nilai
2 191124004 H dalam
Isabel pelayanan
Alves Dos ✓ Mencari
Santos dan
Selasa, 27
3 191124026 H 14.30- menemukan
September
Putri 16.00 komunitas
2022
Widhyanti yang cocok
4 191124036 H untuk
Mery Yaq dijadikan
Ping kader
5 191124048 H ✓ Pembagian
Theresia tugas untuk
Kegiye pelaksanaan
kader nanti.
7. Pertemuan persiapan Pertama
78
4 191124036 H Lector
Mery Yaq Anak
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
79
1 181124047 H
Dewi Kartika
Aritonang Tidak ada
2 191124004 H foto
Isabel Alves
✓ Wawancara
Dos Santos
Mbak Hayu
3 191124026 H Kamis, 4
Jam 17.00- sebagai
Putri Oktober
17.50 Koordinator
Widhyanti 2022
lektor-lektris
4 191124036 H
secara umum
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
80
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
81
2 191124004 H turnamen
Isabel Alves di kampus
Dos Santos
3 191124026 H
Putri
Widhyanti
4 191124036 H
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
82
Tanda Hari/ Jam Materi Bukti foto
No Nama
Kehadiran Tanggal Pertemuan Pembahasan
1 181124047 H
Dewi
Kartika
Aritonang
2 191124004 H
Isabel
✓ Membahas
Alves Dos
Senin, tema,
Santos
24 Jam 09.30- tujuan,
3 191124026 H
Oktober 12.30 pemikiran
Putri
2022 dasar, dan
Widhyanti
matriks
4 191124036 H
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
83
4 191124036 H
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
84
2 191124004 H materi
Isabel Alves persiapan
Dos Santos yang
3 191124026 H ketiga
Putri kalinya
Widhyanti
4 191124036 H
Mery Yaq
Ping
5 191124048 H
Theresia
Kegiye
85
2. Lembar Presensi Peserta dan Panitia pada hari pelaksanaan
86
SESI KEDUA: Keterampilan Lektor
87
SESI KETIGA: Spiritualitas
88
Sesi Kelima: Metode pendampingan
89
Sesi Rencana: Program selama satu tahun
90
91
5. Lembar Dinamika Bersama Saat Pelaksanaan
92
Halaman diperbesar
93
6. Lembar Evaluasi (Lewat Google Forum)
94