000 PER KG
Padang (ANTARA News) – harga cabai merah di berbagai daerah terus naik belakangan ini dan
mencapai kisaran Rp 60.000 per kilogram menyusul kurangnya pasokan dari daerah-daerah sentral
produksi akibat cuaca ekstrem.
Di Pasar Padang, Sumatera Barat, misalnya, dalam sepekan terakhir harga cabai merah bertahan
pada kisaran Rp 60.000 per kilogram, naik tajam dari sebelumnya yang hanya Rp 48.000.
“sejak satu minggu terakhir harga masih bertahan 60 ribu rupiah per kilogram” kata salah
seseorang pedagang di pasar raya padang, izal (58).ia mengataan tingginya harga cabai tersebut juga
disebabkan oleh cuaca beberapa waktu terakhir yang cukup ekstrem mengakibatkan berkurangnya
produksi cabai merah.
“Mungkin karena sering badai dan cuaca tidak menentu mempengaruhi tingkat produksi cabai”
kata dia.
Pedagang lainnya di Pasar Raya Padang, lima, juga mengatakan hal senada bahwa dalam satu
minggu terakhir harga cabai merah bertahan pada kisaran Rp 60.000 per kilogram.
“Karena harga mahal, pembeli banyak yang mengurangi pembellian cabai merah tersebut,
misalnya kalau biasanya mereka membeli satu kilogram, sekarang hanya setengah kilogram saja.” Kata
dia.
Kemudian untuk bawang merah saat ini harganya masih stabil yakni Rp 24.000 per kilogram.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat cabai merah dan jengkol merupakan
dua komoditas pemicu inflasi di Padang pada September 2016 yang mencapai 0,58 persen.
“dua komoditas tersebut memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk angka inflasi
Padang yaitu cabai merah 0,51 dan jengkol 0,10 persen” kata kepala BPS Sumbar Dody Herlando.
Ia memberi saran, salah satu strategi yang dapat dilakukan kedepan agar harga cabai tidak
melonjak tinggi antara lain dengan membuat perencanaan musim tanam sehingga ketika musim
kebutuhan tinggi, komoditas itu tetap tersedia dengan baik.
Sementara di Lebak, Banten, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional dalam dua hari
terakhir menembus Rp 58.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 48.000 per kilogram.
“kenaikan harga cabai merah itu dikarenakan pasokan dari petani berkurang” kata Kepala Bidang
Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagngan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Selasa.
Ia mengatakan harga cabai merah dipastikan terus bergerak naik karena permintaan pasar
cenderung meningkat, terlebih banyak masyarakat yang menggelar pesta pernikahan.
Saat ini, pasokan cabai merah dari petani berkurang akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan
suhu lembab. Biasanya suhu lembab itu dapat menimbulkan serangan hama maupun organisme
pengganggu tanaman (OPT).
“kami memastikan harga cabai merah itu terus bergeak naik karena pemerintah daerah belum
memiliki program untuk operasi pasar untuk mengenadalikan harga cabai itu”
Saat ini, petani cabai di Kabupaten Lebak belum memasuki musim panen. Karena itu,
kebanyakan cabai merah yang ada di pasar tradisional itu didatangkan dari sejumlah daerah di Provinsi
Jawa Barat.
“kami menilai kenaikan harga cabai itu tergolong cepat karena permintaan pasar cenderung
meningkat” kata dia.
Aminah (45), seorang ibu rumah tangga warga Rangkasblitung, menilai harga cabai merah itu
cukup tinggi dan memberatkannya, namun permintaan cenderung meningkat karena sudah menjadi
kebutuhan pokok.
“kami berharap harga cabai merah itu bisa kembali turun hingga Rp 25.000 per kilogram”
katanya.
Sumber: Antaranews.com (diakses tanggal 19 oktober 2016, pukul 17.48)
B. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan selesai, maka langkah selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
1. Alat untuk dokumentasi
2. Izin untuk melakukan penelitian
3. Membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada nara sumber
4. Membuat kesepakatan dengan narasumber mengenai waktu untuk dilaksanakannya
wawancara
5. Melakukann pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara mendalam, dokumentasi
(foto, rekaman suara, video, dll)
C. Tahap Pelaporan
Data yang telah terkumpul disusun sesuai dengan sistematika yang sudah di tentukan.
Laporan hasil penilitian akan dipresentasikan.
Jadwal kegiatan:
Tahap perencanaan: paling lambat hari Sabtu, 22 Oktober 2016
Tahap pelaksanaan: paling lambat hari Kamis, 27 Oktober 2016
Tahap Pelaporan: laporan diterima paling lambat hari Sabtu, 29 Oktober 2016