3 Aspek pemasaran
a. Peluang pasar
Usaha katsu tahu memiliki peluang yang cukup menjanjikan di pasaran. Selain belum banyak
yang memproduksi katsu tahu,gaya hidup masyarakat yang mengiginkan kemudahan dan
kepraktisan memenuhi gizi,katsu tahu dapat menjadi pilihan.
b. Daerah pemasaran
Untuk daerah pemesaran katsu tahu adalah sekitar atip dan jika bisnis ini berkembang kami
akan memasarkannya diluar dan membuka stand sendiri
c. Pasar sasaran
Banyaknya pasar dan toko-toko yang menjamur dapat menejadi target pemasaran. Untuk
membuat usaha makanan ini menjadi sukses tentunya dengan membuat makanan yang
memiliki cita rasa yang cukup ekonomis dapat memenuhi apa yang diinginkan masyarakat
maupun mahasiswa.
d. Volume dan harga penjulan
Untuk harga jual produk ini adalah 1 pack Rp5000,dengan isi satu pack yaitu 3 buah katsu tahu.
e. Masa hidup produk
Untuk masa hidup “katsu tahu” adalah sesudah digoreng akan bertahan selama 24 jam,dalam
suhu dingin akan bertahan selama 2-3 hari dan jika disiuhu beku akan bertahan selama 7 hari.
f. Stuktur pasar
1. Pasar persaingan sempurna
Tahu
Telur
Wadah plastik
Tepung roti
Tepung bumbu
Minyak goreng
2. Pasar persaingan tidak sempurna
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu;
Monopoli
Oligopoli
Monopolistik
Garam,royco,gas
Monopsoni
Daun bawang
i. Pangsa pasar
Usaha katsu tahu yang memiliki peluang pasar yang menjanjikan tentu dapat menguasai
setidaknya setengahnya dari pasar. Selain karena belum banyak tahu katsu dengan harga yang
cukup ekonomis dapat menarik minat pembeli. Selain itu, daya beli masyarakat yang cukup
tinggi menjadi peluang untuk usaha katsu tahu menguasai pasar.
j. Gross profit margin
a. Kepimilikan
Untuk kepemilikan katsu tahu ini adalah kepemilikan bersama
1. Defra Gusti Farma
2. Ruth Meilyani Tatoleuru
3. Niken Herawati
4. Tiara Vinanti
b. Struktur organisasi
(Ketua)
Niken Herawati
(Marketing)
c. Tim Manajemen
Usaha “katsu tahu” ini adalah kolaborasi diantara empat orang mahasiswa. Keempat orang ini
menyetorkan modal dengan jumlah yang sama pada usaha ini. Jadi, jumlah profit yang akan
dibagikan nantinya juga akan menyesuaikan banyaknya modal. Selain berperan sebagai pemilik,
keempat orang ini juga bertugas melayani pembeli dengan sistem gantian atau pershif.
d. Tenaga kerja/karyawan
Tenaga kerja yang dilatih hanya dari kelompok dengan bekerja sama membangun usaha. Karena
pekerjaan yang dilakukan tidak memerlukan banyak tenaga dan pembuatannya tidak terlalu
sulit.