Anda di halaman 1dari 2

PENDIDIK

Dalam kali ini saya sebagai penulis, akan menggambil topik tentang pendidik. Mengapa demikian ?
alasan saya menggambil topik ini karena suatu saat nanti kita pastinya akan menjadi pendidik. Oleh
karena itu sebagai calon pendidik kita harus memahami secara matang mengenai pendidik. Untuk
apa ? agar suatu saat jika kita menjadi pendidik kelak akan tidak salah mendidik, mengajar kepada
anak didik kita. Seperti syia’r berikut “ ً‫ “ كاد المعلم أن يكون رسوال‬jadi sebagai mu’alim atau pendidik
sudah seperti rasul, kenapa ? karena tugas yang mulia guru tersebut maka orang orang menyebut
bahwasannya guru sudah seperti rasul.

Pendidik, apa itu pendidik ? pendidik adalah orang yang memiliki tangung jawab untuk mendidik.
Dan menurut agama islam pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik
seorang anak didik agar menjadi pribadi yang mencapai tinggat kedewasaan dan mampu menguasai
tentang nilai-nilai ajaran islam. Dan menurut saya pendidik ini bukan hanya dari orang yang telah
menempuh pendidikan tinggi atau yang telah menyelesaikan sekolahnya saja, ataupun yang sudah
memiliki gelar dan lain-lain. Tetapi pendidik ini kewajiban semua orang termasuk orang tua, seperti
hadist berikut :

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإنَّ َما َأنَا لَ ُك ْم بمنزلة الوالد أعلمكم فإذا أتى أخذكم الغائط فال يستقبل القبلة وال‬
َ ِ ‫ع َْن َأبِي ه َُري َْرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫يستديرها وال يستطب بيمينه وكان يأمر بثالثة أخبار ونهى عن الروب والرمة‬

Yang artinya : “Sesungguhnya aku menempati posisi orangtuamu. Aku akan mengajarmu. Apabila
salah seorang kamu mau buang hajat, maka janganlah ia menghadap atau membelakangi kiblat,
janganlah ia beristinja’ (membersihkan dubur sesudah buang air) dengan tangan kanan. Beliau
menyuruh beristinja’ (kalau tidak dengan air), dengan tiga batu dan melarang beristinja’ dengan
kotoran (najis) dan tulang.” (HR. Abu Dawud).

Dan terdapat syi’ar yang mengatakan bahwasannya ‫ األم مدرسة األولى‬ibu adalah seorang pendidik
pertama. Oleh karena itu sebagai ibu atau sebagai orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik
buat seorang anak, jangan sampai memberi contoh yang tidak berpendidikan karena akan
diterapkan kepada seorang anak, dan akan berpengaruh di waktu besar kelak.

Contoh pendidik selanjutnya yaitu guru. Kenapa guru dapat dikatakan sebagai pendidik?
Karena guru telah mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai,mengevaluasi, mengasuh dan
telah memberikan ilmu yang telah ia dapatkan. Dalam kitab ta’lim muta’alim juga telah di jelaskan
bahwasannya kedudukan seorang guru yaitu melebihi kedudukan seorang orang tua. Seorang guru
jangan sampai salah mendidik seorang anak didik, Karena pendidikan hal yang sangat berguna di
masa yang akan datang kelak. Poin selanjutnya yaitu sebagai guru jangan sampai memberikan ilmu
yang salah, jika guru memberika ilmu yang salah maka sama seperti memberikan ilmu yang buruk
bagi generasi selanjutnya, maka dari itu seorang guru harus meneliti kembali pelajaran yang akan di
berikan kepada seorang murid. Dan alangkah baiknya jika ia membuat preparation book yaitu
mengenai pelajaran apa yang akan di ajarkan di kelas nantinya.

Tugas guru selanjutnya yaitu menilai. Setiap guru berhak untuk menilai anak didik. Untuk apa? Agar
seorang guru dapat mengetahui kemampuan anak didik tersebut, dengan ini dapat membedakan
mana yang yang telah memahami dan mana yang belum memahami, dan dapat membedakan mana
yang membutuhkan bimbingan lebih banyak dan mana yang membutuhkan bimbingan sedangatau
standar. Namun senjadi seorang guru tidak di anjurkan untuk memilih-milih anggota didik, jadi harus
memiliki sifat yang adil. Agar tidak timbul di hati anggota didik sifat yang iri dengki. Karena sifat ini
akan mempengaruhi pada perkembagan seorang anak.

Salah satu kewajiban guru yaitu mengevaluasi anak didik. Dengan evaluasi maka kita akan menuju ke
jenjang yang lebih bak. Tetapi mengevaluasi ini tidak boleh semena-mena, harus secara sistematis,
berkesinambungan, terencana dan dilihat dari fakta, faktor anak melakukan kesalahan tersebut, dan
latar belakang anak didik. Tetapi jika sorang guru mengevaluasi anak maka ia juga harus
mengamalkan ajaran tersebut misalkan seorang guru memerintah seorang anak untuk tidak berkata-
kata kotor maka seorang guru juga tidak boleh megatakan kata-kata yang kotor.

َ‫ َكب َُر َم ْقتًا ِع ْن َد هللاِ َأ ْن تَقُوْ لُوا َما اَل تَ ْف َعلُون‬: ‫كما قا هللا في القرآن الكريم‬
Yang artinya : amat besar kebencian di sisi allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.

Tugas seorang guru yang sangat pasti yaitu memberikan ilmu. Seperti yang di katakana Abu
Hamid Al Ghazali “ bersungguh-sunggulah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan
kebosanan karena jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan”. Karena jika
kita tidak sabar dalam penatnya belajar, maka harus bersabar menahan perihnya kebodohan.

‫و من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل هللا له به طريقا إلى الجنة‬

Yang artinya : ” Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.”

Tugas seorang pendidik amatlah penting bagi ummat. Seperti yang kita ketahui bahwasannya
pendidik sangatlah di butuhkan di masa kini, dan sebagai calon pendidik maka kita harus bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Tetapi pada zaman sekarang sudah banyak
pendidik yang mengizinkan anak didiknya mencontek ketika ujian berlangsung baik melihat dari
buku,saling bertanya kepada temannya, ataupun dari internet. Dan ini adalah salah satu hal yang
sangat tidak mendidik. Apakah seperti ini pendidik yang dibutuhkan ummat? Tentu saja tidak,
pendidik yang di nanti oleh ummat adalah pendidik yang jujur.

Alangkah baiknya jika seorang penidik harus bisa mengontrol lebih, harus bisa mengawasi dengan
seksama, harus bisa adil terhadap semua anak didik demi masa depan yang gemilang.

Anda mungkin juga menyukai