PENERIMAAN
PENYIMPANAN PENYIMPANAN
BAHAN BAHAN
MAKANAN MAKANAN
SEGAR KERING
PERSIAPAN
BAHAN
MAKANAN
PEMBUANGAN
SAMPAH
SEMENTARA PEMASAKAN
PENDISTRIBUSIA PENCUCIAN
N MAKANAN ALAT
PEMBUANGAN
SAMPAH
KERANGKA ACUAN
KONSELING GIZI
A. PENDAHULUAN
Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pembangunan Indonesia. Visi pembangunan
gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal. Keadaan gizi dapat dipengaruhi oleh keadaan fisiologis, keadaa ekonomi, sosial,
politik dan budaya. Pada saat ini, selain dampak dari krisis ekonomi yang masih terasa, juga dampak dari bencana nasional mempengaruhi status kesehatan pada umumnya dan status gizi
khususnya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi diantaranya adalah ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asuhan gizi keluarga, pengetahuan gizi, serta
pemanfaatan keluarga terhadap pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas (Depkes RI, 2008)
Sejalan dengan hal tersebut, maka diambil langkah-langkah dalam upaya perbaikan gizi masyarakat yang diselenggarakan oleh puskesmas. Upaya perbaikan gizi ini merupakan
bagian tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan dasar di tingkat puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai aspek, diperlukan sumber daya yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, usia harapan
hidup, dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi di dalam
keluarga dan pelayanan gizi pada individu.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara terpadu, terarah dan terus menerus
Tujuan Khusus
1. Menyelenggarakan konseling gizi pada pasien dan keluarganya
2. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami gizi yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya
3. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang datang ke puskesmas maupun dirawat di puskesmas
4. Melakukan pengkajian gizi, faktor yang berpengaruh terhada gangguan gizi dan status gizi dengan cara anamnesis diet.
5. Memantau perkembangan balita yang mempunyai masalah gizi kurang
F. SASARAN
1) Penderita penyakit/pasien/keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang datang ke Puskesmas
2) Masyarakat umum/klien/pasien yang mempunyai masalah kesehatan datang ke puskesmas
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan konseling gizi dilakukan disetiap hari di hari efektif kerja, baik rawat jalan maupun rawat inap
H. URAIAN PROSEDUR
1. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnose oleh petugas gizi
2. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, kareakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnose penyakitnya ke daam buku
register.
3. Melakukan konseling dengan penderita/keluarga tentang kejadian penyakit, pola makan, gaya hidup dan lamanya menderita penyakit
4. Membantu menyimpulkan permasalahan gizi yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
5. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan
6. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang jadwal konsultasi gizi kembali
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sekali oleh penanggung jawab gizi, selanjutnya dilaporkan ke kepala Puskesmas
KERANGKA ACUAN
TENTANG PENYULUHAN FE (ZAT BESI)
A. PENDAHULUAN
Mineral mikro terdapat dalam jumlah yang sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan yang juga penting untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi. Zat besi
merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan. Dan walaupun terdapat banyak di dalam makanan, banyak penduduk dunia mengalami
kekurangan zat besi termasuk di Indonesia. Kekurangan zat besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktifitas kerja, kemampuan belajar dan kekebalan
tubuh. Defisiensi zat besi terutama menyerang golongan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja berpenghasilan rendah.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Dalam menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan puskesmas perlu memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat bahwa pentingya zat besi bagi tubuh. Dalam perencanaan puskesmas perlu disusun kegiatan tentang penyuluhan gizi yang di dalamnya
terdapat materi tentang zat besi kepada masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Supaya masyarakat mengetahui pentingnya zat besi bagi tubuh.
Tujuan Khusus
Diharapkan masyarakat mengetahui petingnya zat besi bagi tubuh khususnya kepada golongan yang rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Penyuluhan gizi tentang pentingnya mengkonsumsi zat besi
2) Menyiapkan materi penyuluhan
3) Menyiapkan alat untuk penyuluhan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Secara umum dalam pelaksanaan penyuluhan gizi tentang pentingnya mengkonsumsi zat besi adalah
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
F. SASARAN
Salah satu contoh sasaran untuk melakukan penyuluhan ini adalah remaja putri.
G. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok
Kegiatan dilakukan untuk mencapai target sasaran dan dilaksanakan dengan cara penyuluhan gizi tentang pentingnya zat besi khususnya remaja putrid yang ada di sekolah-
sekolah. Dan dapat dilaksanakan di tempat pertemuan di sekolah atau aula sekolah.
H. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal dibuat sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan dan dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan sebagai sasaran.
PASIEN
DATANG
LOKET
PENDAFTARAN
RAWAT INAP
APOTEK
PASIEN
PULANG