Raja Aegeous di Atena,adalah seorang Raja yang adil dan bijaksana,ia sangat dicintai
rakyatnya.tetapi sang raja merasa tak bahagia,ia tak memiliki seseorang putra pun yang kelak
akan mewarisi tahtanya.maka pada suatu hari pergilah sang raja kepada seorang peramal di
delphi.
“apa yang harus ku lakukan agar aku di karuniai seorang anak laki-laki?’tanya raja aegeous.
“paduka harus menikahi aethra,putri raja troezen.tetapi istri paduka tidak boleh mengikuti ke
atena.”jawab peramal itu.
Aegeous mengikuti petunjuk peramal itu.ia menghadap raja treozen untk melamar
putrinya,dan lamaran itu di terimanya.beberapa waktu kemudian ketika aethra sedang
menunggu kelahiran bayinya,aegious membawanya ke sebongkah batu besar.
Aecthra,aku harus pulang ke atena,dan kau...,apa boleh buat aku tak dapat
membawamu.kalau anak kita laki-laki katakan kepadanya bawha di batu besar ini ku
sembunyikan kasut dan pedangku.jika ia berhasil mengambilnya,suruh ia pergi ke atena.aku
akan mengenalinya.selamat tinggal”,kata aegeous.kemudian ia kembali ke atena.
Akan tumbuh kuatkah anak ku?mampukah ia mengambil kasut dan pedang ku?pikir
aegeous sendirian dalam kamar istananya.
“anak ku,ini adalah ujianmu yang pertama bila kau berhasil mengangkat batu besar ini
dan dapat mengambil apa yang ada di bawahnya kau dapat pergi ke atena dan memeluk raja
aegeous,ayahmu!”,kata aecthra.
Ternyata dengan mudah thesius menggulingkan batu besar itu,lalu mengambil pedang
dan kasut yang ada di bawanya.kemudian ia meminta diri kepada ibunya.
Ketika thesius terus berjalan di sekitar corinthus,ia bertemu dengan perampok sinis.ia
seorang perampok yang kejam yang suka memaksa orang-orang yang lewat untuk
melengkungkan sebtang pohon ke arah tanah.ketika orang yang malang itu kehabisan
tenaga,batang pohon itu akan meleset seperti pengungkit,dan melemparkan orang itu ke batu
karang.
Thesius pun di paksa sinis untuk melakukan hal itu.tetapi karena ia begitu
kuat,patahkan pohon itu dan menggencit sinis sampai mati.
Atena kini semakin dekat bagi thesius,tetapi menjelang sampai di eleusis,ia di hadang
oleh procustes,perampok yang paling ganas.procustes selalu menangkap orang yang
lewat,dan setelah menelanjangi mereka,di bawanya masuk ke dalam goa.korban-korbannya ia
rentangkan ke tempat tidurnya,bila ukuran badanya persis dengan tempat tidurnya mereka di
bebaskan.
Tetapi kalau kaki mereka,misalnya terlalau panjang dan menjorok dari tempat tidur,
atau terlalu pendek dan tidak mencapai ujung-ujungnya procustes akan memotongnya atau
menarik kaki-kaki pendek itu dengan rantai.bagaimanapun terlalau panjang atau terlalau
pendek,korbannya selalu mati tersiksa.ketika procustes mencoba menangkap thesius,ia di
lawan dan di kalahkan kemudian di bunuh.