Anda di halaman 1dari 3

NARASI

Pancasila Sila Pertama Butir Ke-2

Mata Kuliah: pendidikan pancasila

Dosen Pengampuh: framz hardiansyah M.Pd.

Di susun Oleh:

Ach. Suwandi :21862061A002240

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI) SUMENEP

2021-2022
Suatu hari hiduplah sekumpulan sahabat yaitu hisyam chris dan budi.
Mereka merupakan sahabat dari kecil di sekolah mereka di SD sangtimur pabean
sumenep. Hisyam merupakan pemeluk agama islam yang taat, begitupun chris
merupakan pemeluk kristen yang taat sedangkan budi merupakan seorang budhis
yang taat pula.

Suatu ketika di waktu natal chris mengundang teman-temannya untuk


bertamu kerumahnya. Namun hanya hisyam yang tidak datang ke rumahnya.
Begitupun ketika budi merayakan hari raya imlek beberapa hari setelah natal
hisyam tetap tidak menghadiri undangan dari teman- temannya dari budi pula.
Padahal, setiap lebaran ketika hisyam mengundang mereka selalu hadir memenuhi
undangan tersebut.

Hingga suatu hari

“kamu kenapa syam kemaren tidak datang ke undaganku?” tanya chris


kepada hisyam.

“iya kenapa kemaren kamu juga tidak hadir di undanganku?” tambah


budi.

“mohon maaf kemaren aku gak dibolehin oleh orang tuaku” hisyam
mencari alasan agar tidak di curigai oleh sahabatnya.

“lah kok bisa?”tanya chris penasaran

“kata orang tuaku orang islam gak boleh ikut merayakan hari raya agama
lain” jawab hisyam dengan penuh alasan

“tapikan kita sudah datang kerumah kamu syam waktu hari lebaran itu”
tanya budi dengan penuh kekecewaan

“ ya gimana yah aku juga bingung kata orang tuaku itu gak boleh”
sanggah hisyam lagi.
“ya masak persahabatan kita berakhir disini saja hanya karena gara-gara
hal sepele ini” ucap budi

“padahal kita berdua rela datang kerumah kamu meskipun kita ada
kesibukan di rumah”

“Aku juga kemaren mendengar dari salah satu tokoh islam kalau hanya
berkunjung itu tidak apa-apa. Selagi kita tidak mengganggu kepercayaan masing-
masing.sesuai isi pancasila sila pertama butir ke-2 ‘ manusia indonesia percaya
dan takwa terahadap tuhan yang maha esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab’ jadi tidak ada
alasan untuk menghargai satu sama lain jangan melihat dari latar belakang
meraka.Tapi lihatlah dari sisi kemanusiaan” chirs menjelaskan dengan penuh
kehati-hatian agar tidak menyinggung hisyam.

“ya aku belum faham dengan itu semua. aku minta maaf kepada kalian
semua karena telah mengecewakan kalian. Ya nanti aku akan bilang kepada
orang-orang di tempatku yang sangat fanatik terhadap agama”kata hisyam dengan
sedikit menyesal

“iya kami maafkan. Tapi lain kali kalau ada apa-apa kamu langsung
bilang kepada kami.nanti kami beri masukan kalau diperlukan sesuai dengan
kemampuan kita. jangan sampai persahabatan kita berkhir karena gara-gara hal
sepele”

Dan akhirnya mereka kembali lagi seperti semula. Pada intinya jangan
membedakan satu sama lain dan sesuai dengan isi pancasila sila pertama butir ke-
2 yaitu manusia indonesia percaya dan takwa terahadap tuhan yang maha esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab

Anda mungkin juga menyukai