2019
PPI
DAFTAR I
Daftar Isi ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II KEGIATAN DAN HASIL.................................................................. 3
BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 4
BAB IV PENUTUP........................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
Healthcare Associated Infection ( HAIs ) ini tidak hanya terjadi pada pasien tapi juga pada
petugas, pengunjung dan masyarakat rumah sakit.Sumber infeksipun dapat berasal dari pasien itu
sendiri ,petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu pemahaman
yang baik dari pasien , petugas , pengunjung dan masyarakat rumah sakit tentang upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi..
1.2 Tujuan
1. Mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan secara tertulis kinerja dan program yang telah
direncanakan
2. Melaporkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan strategi penyelesaiannya.
BAB II
KEGIATAN DAN HASIL
1 Oktober 53 0 0% 1.5 %
2 November 39 0 0% 1.5 %
3 Desember 56 0 0% 1.5 %
1.4
1.2
Angka Infeksi ( %)
1 IDO
Standart
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Oktober November Desember
Analisa :
Pada bulan Oktober - Desember 2019 tidak ditemukan kejadian pasien mengalami IDO/SSI
pada kategori operasi bersih pada pasien rawat inap yang dilakukan tindakan pembedahan di
RS Manyar Medical Centre
b.Surveilans CVC
Tabel Kejadian Infeksi IADP/BSI Tribulan IV
Jml hari Jml kejadian Hasil
No Bulan Jml px dipsg cvc
pemakaian cvc bloodstroam ‰
1 Oktober 4 14 hr 0 0
2 November 4 8 hr 0 0
3 Desember 2 3 0 0
1.4
1.2
Angka Kejadian ( ‰)
IADP/BSI
1
Standart
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Oktober November Desember
Analisa :
Pada bulan Oktober - Desember 2019 tidak ditemukan kejadian IADP/ BSI pada pasien rawat
inap yang terpasang CVC.
1 Oktober 45 82 0 0
2 November 41 71 0 0
3 Desember 43 64 0 0
1.4
1.2
Angka Kejadian ( ‰ )
1 ISK
Standart
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Oktober November Desember
Analisa :
Selama bulan Oktober - Desember 2019 tidak ada kejadian ISK pada pasien yang
terpasang kateter setelah 2 x 24 jam pada pasien di rawat inap
1 Oktober 1 2 0 0
2 November 0 0 0 0
3 Desember 1 2 0 0
1.4
1.2
Angka Kejadian ( ‰ )
1 VAP
Standart
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Oktober November Desember
Analisa :
P ada bulan Oktober - Desember 2019 tidak didapatkan kejadian VAP pada pasien yang
terpasang ventilator. Untuk pemasangan ventilator jarang sehingga kemugkinan terjadi VAP jarang.
e.Surveilans Infus :
Tabel Kejadian Infeksi Plebitis Tribulan IV
Jml hari Gol
Jml px Jml kejadian Hasil
No Bulan pemakaian Phlebitis
dipsg infus phlebitis ‰
infus
2.5
Angka kejadian ( ‰)
Plebitis
2
Standart
1.5
0.5
0
Oktober November Desember
Analisa :
Dari grafik 1.5 di temukan kejadian plebitis akibat pemasangan iv perifer pada pasien yang
dirawat inap dengan penyebab dari post infuse stadium 1 yaitu gejala nyeri dan kemerahan.
A
n
g 1
k Oktober
a 0.5 November
Desember
K 0
e
m h
j ru da l
a Ja Be pu n
d en /a
m
aira
i um
elas C
a str G
In
n
Jenis pajanan
Analisa
Dari grafik diatas didapatkan bahwa pada bulan Oktober – Desember 2019 tidak ada petugas yang
mengalami pajanan benda tajam, jarum suntik, instrument bedah atau cairan pada petugas yang
beresiko
Pada bulan september ada kejadian 1 , pada bulan oktober tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
ulang karena pasien hasil pemeriksaan negatif semua.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab
utama infeksi nosocomial atau HAIs dan penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas
pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya wabah
(boyce dan pittet, 2002).Sehingga perlu adanya audit kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk
evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah dilakukan oleh Tim PPI Rumah Sakit Manyar Medical
Centre
1. Tujuan
a. Mendapatkan data kepatuhan Hand Hygiene petugas kesehatan
b. Memberikan evaluasi dan rekomendasi terhadap kepatuhan Hand Hygiene
c. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan handrub
maupun handwash.
d. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan (hand hygiene).
e. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan 6
langkah dalam 5 moment.
2. Sasaran
a. Terdapat data kepatuhan Hand Hygiene tiap unit
b. Kepatuhan Hand hygiene total meningkat menjadi >85%
3. RuangLingkup
Instalansi yang termasuk dalam pemantauan kepatuhan cuci tangan adalah :
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Intensif Care Unit
4. Unit Rawat Inap
5. Kamar Operasi
6. Unit Laboratorium
7. Unit Radiologi
4. Cara pelaksanaan
Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan
mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan
perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi silang. Audit dilakukan pada
petugas kesehatan.Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin setiap
bulan.Kemudian dilaporkan kepada direktur rumah sakit.
5. Data Kepatuhan Hand Hygiene
a. AngkaKepatuhan Hand Hygiene Keseluruhan
No Profesi Kepatuhan ( % )
Oktober November Desember
1. Perawat 63% 59% 62%
2. Non Medis 62% 61% 60%
90%
80%
70%
Angka Kepatuhan (%)
Medis
60% Non Medis
50% Standart
40%
30%
20%
10%
0%
Oktober November Desember
Analisa:
Berdasarkan data pada grafik diatas menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
diRumah Sakit Manyar Medical Centre pada bulan Oktober - Desember 2019 rata – rata 61% ,
hal ini menunjukkan bahwa kesadaran petugas akan kebersihan tangan masih kurang.Ini masih
jauh dari target yaitu ≥ 85%.
b. Angka Kepatuhan Hand Hygiene perunit
No Unit Kepatuhan Standart
62%
61% Oktober
60% November
59% Desember
58%
57%
56%
i i
ap U D as l an iu
m og
tI
n IC IG r Ja ol
a pe at t or d i
w O ra Ra
Ra ar w o
am Ra L ab
K
Analisa :
Berdasarkan data pada grafik 1.3 diatas menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
diRumah Sakit Manyar Medical Centre pada bulan Oktober – Desember 2019 naik turun dikarenakan
kurang sadarnya pengetahuan petugas tentang pentingnya memutus mata rantai infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Kewaspadaan standart merupakan dasar dari prosedur pengendalian infeksi dan harus
diaplikasikan pada semua pasien tanpa kecuali.Diantaranya yaitu penggunaan alat pelindungdiri,
tidak hanya melindungi diri kita tapi bias melindungi pasien dari penularan infeksi rumah sakit.Untuk
itu perlu dilakukan pengawasan penggunaan alat pelindung diri bagi petugas.
1. Tujuan
a. Mendapatkan data angka kepatuhan penggunaan APD
b. Memberikan evaluasi dan rekomendasi terhadap pengawasan penggunaan APD
2. Sasaran
a. Terdapat angka kepatuhan penggunaan APD petugas
b. Seluruh petugas mematuhi penggunaan APD
3. RuangLingkup
Unit yang dilakukan pemantauan kepatuhan penggunaan APD yaitu :
4. Cara Pelaksanaa
Seluruh petugas diwajibkan memakai APD sesuai kebutuhannya. Audit kepatuhan penggunaan
APD dilakukan oleh IPCN setiap bulannya dan dilaporkan setiap laporan bulanan dan ditarik
kesimpulan dalam 3 bulan kedirektur rumah sakit.
5. Hasil Pelaksanaan
a.Tabel dan grafik Kepatuhan Penggunaan APD periode Oktober - Desember 2019
No. Profesi Kepatuhan Standart
Oktober November Desember
1. Medis 95,5% 95,5% 95,5% 100%
2. Non Medis 94,4% 94,4% 91,6% 100%
Grafik 1.1 Angka Kepatuhan Penggunaan APD Periode Oktober -
Desember 2019 berbanding dengan standart di Rumah Sakit Manyar
Medical Centre
102%
100%
98% Oktober
Angka kepatuhan (%)
November
96%
Desember
94% Standart
92%
90%
88%
86%
Medis Non Medis
b.Tabel dan Grafik Kepatuhan Penggunaan APD Periode Oktober - November 2019 berdasarkan
Unit Kerja.
90% Oktober
November
86% Desember
82%
D lan U p si m zi e )
IG Ja IC Ina era riu Gi r vic in en
t t p o se (l
wa wa O
or
at
ng na
Ra Ra ar b n i r a
Ka
m La ea sa
Cl d an
a an
r
ha
eli
m
Pe
Analisa
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kepatuhan penggunaan APD pada periode Oktober -
Desember 2019 rata – rata 94,4%.Hal ini masih belum sesuai target yaitu kepatuhan memakai APD
sesuai indikasi sebesar 100%, untuk mencapai target maka seringnya sosialisasi dan observsi
keruangan tentang penggunaan APD sesuai indikasi,sehingga hal ini dapat meningkatkan
kepatuhan.
Rekomendasi Tindak Lanjut
Untuk kepatuhan APD sesuai indikasi tetap dilakukan pengawasan rutin dan dipertahankan secara
terus menerus.
4.Cara Pelaksanaan
Setiap Unit yang melakukan sterilisasi harus sesuai prosedur. Kegiatan sterilisasi akandiawasi oleh
IPCN dan IPCLN setiap bulannya, dan setiap 3 bulan dilaporkan kepada direktur.
5.Hasil pelaksanaan
1. Data pengawasan sterilisasi di unit sudah ada semua tanggal awal steril dan expired nya
sudah ditulis di alat yang di strerilkan.
2.Sudah tidak ada penyeterilan diunit dengan menggunakan bak instrument, kecuali di kamar
operasi.
3.Kontainer untuk pengiriman instrumen kotor dengan menggunakan plastik kuning
sudah berjalan dan tidak dilakukan dekontaminasi di unit
Kewaspadaan standart merupakan dasar dari prosedur pengendalian infeksi dan harus
diaplikasikan pada semua pasien dan petugas tanpa kecuali. Diantaranya yaitu program kesehatan
karyawan rumah sakit, salah satu dari penularan infeksi rumah sakit adalah penularan dari pasien
kepetugas atau dari petugas sebagai karier menularkan kepada pasien, melalui transmisi kontak,
airborn dan droplet.Untuk itu perlu dilakukan program kesehatan karyawan rumah sakit sesuai
dengan standar.
1.Tujuan
a.Mendapatkan data karyawan rumah sakit
b.Memberikan evaluasi dan rekomendasi kesehatan karyawan
2. Sasaran
Seluruh petugas rumah sakit yang berisiko
3.Ruang Lingkup
Urusan yang dilakukan pemantauan kesehatan karyawan yaitu :
a. Urusan Gawat Darurat
b. Urusan Rawat Jalan
c. Urusan Intensif Care Unit
d. Urusan Rawat Inap
e. Urusan Kamar Operasi dan CSSD
f. Urusan Laboratorium
g. Urusan Radiologi
h. Urusan Gizi dan Dapur
i. Urusan Pemeliharaan dan Sarana ( Petugas Linen )
4.Cara Pelaksanaa
Seluruh petugas yang berisiko didata sesuai unitnya.Program imunisasi karyawan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan rumah sakit.Karyawan yang sudah mendapatkan immunisasi
didata kemudian dibuat laporan kepada direktur oleh Personalia dan PPI.
5.Hasil Pelaksanaan
Tabel dan Grafik pelaksanaan program imunisasi tahun 2019
N Jumlah karyawan yang Sudah Belum
o beresiko imunisasi imunisasi
1 76 55 ( 72,3% ) 21 (27,6%)
70
60
50
40
30
20
10
0
0
Jml karyawan yg beresiko yg sudah imunisasi yg belum imunisasi
Analisa :
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dari total karyawan yang berisiko semua sudah mendapatkan
imunisasi Hepatitis B
Rekomendasi Tindak Lanjut :
Untuk program kesehatan karyawan selanjutnya PPI bekerjasama dengan Personalia mengusulkan
untuk semua karayawan yang baru masuk dan beresiko dilakukan imunisasi hepatitis B, dan
medical chekup pada seluruh karyawan sesuai dengan program dari personalia.Sementara sudah
dilakukan untuk medical cekup bagi yang berusia di atas 50 tahun.
1.Tujuan
a.Mendapatkan data angka kepatuhan pembuangan sampah medis
b.Memberikan evaluasi dan rekomendasi terhadap pembuangan sampah medis
2.Sasaran
Terdapat angka pembuangan sampah medis oleh petugas
Seluruh petugas mematuhi aturan pembuangan sampah medis
3.Ruang Lingkup
Unit yang dilakukan pemantauan kepatuhan pembuangan sampah medis yaitu :
a.Unit Gawat Darurat
b.Unit Rawat Jalan
c.Unit Intensif Care
d.Unit Rawat Inap
e.Unit Kamar Operasi
f.Unit Laboratorium
g.Unit Radiologi
h.Unit Pemeliharan dan Sarana
4.Cara Pelaksanaan
Seluruh petugas diwajibkan membuang sampah medis sesuai tempatnya.Audit kepatuhan
pembuangan sampah medis dilakukan oleh IPCN setiap bulannya dan dilaporkan setiap laporan
bulanan dan ditarik kesimpulan dalam 3 bulan kedirektur rumah sakit.
5.Hasil Pelaksanaan
a.Tabel dan Grafik kepatuhan pengelolaan limbah medis bulan Oktober - Desember 2019
60%
Oktober
40% November
Desember
20%
0%
D U p lan si m gi na
IG IC Ina Ja era riu io lo ra
t t p o d Sa
wa wa O
or
at Ra n
Ra Ra ar b da
m La
Ka an
a ra
h
eli
m
Pe
Analisa
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kepatuhan pengelolaan limbah medis seluruh unit sudah
melakukan pengelolaan limbah medis dengan benar.Rata-rata kepatuhan pembuangan limbah
adalah 100%,.
RekomendasiTindakLanjut
Untuk kepatuhan pembuangan limbah yang sudah 100%, tetap dilakukan
pengawasan rutin dan dipertahankan secara terus menerus
Untuk melaksanakan pelayanan linen pengetahuan dan ketrampilan yang khusus oleh petugas
urusan linen, sehingga mendapatkan hasil linen yang baik yaitu kondisi linen steril maupun tidak
steril secara cepat dan tepat dari masing-masing unit lain yang membutuhkannya sehingga resiko
terjadinya infeksi terhadap pasien dan karyawan Rumah Sakit Manyar Medical Centre dapat dicegah
sedini
mungkin. Karena pelayanan linen infeksius berawal dari unit maupun unit terkait dengan pemakaian
bahan kimia yang sesuai dengan standar Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
1.Tujuan
a.Mendapatkan data jumlah linen Rumah Sakit Manyar Medical Centre
b.Memberikan pengawasan PPI di bagian linen dan memberikan evaluasi dan rekomendasi
terhadap pengawasan pengolahan linen
2.Sasaran
a.Terdapat data linen infeksius dan non infeksius
b.Kecukupan linen di rawat inap maupun diunit lain
3.Ruang Lingkup
Unit yang termasuk dalam pengolahan linen meliputi yaitu :
a.Unit Gawat Darurat
b.Unit Rawat Jalan
c.Unit Kamar Operasi
d.Unit Intensif Care
e.Unit Rawat Inap
f.Unit Radiologi
g.Unit Pemeliharaan dan Sarana
4.Cara Pelaksanaan
Setiap linen yang dikeluarkan dari unit pemeliharaan dan sarana,memiliki catatan
pengiriman dan penerimaan linen.Setiap bulannya dijumlah dan dibuat laporan
bulanan.Sedangkan Pengawasan pengolahan linen dilakukan oleh IPCN dan dilaporkan tiap 3
bulan sekali.
5. Hasil Pelaksanaan
Untuk pengelolaan linen Rumah Sakit Manyar Medical Centre bekerjasama dengan Rumah sakit
Islam Jemursari. Untuk kunjungan dilakukan setiap setahun sekali untuk memantau pengelolaan
linen dan hasil mutu dari linen tersebut.
8. PELAYANAN MAKANAN
Pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit beresiko terkena Health Care Asssiated
Infection ( HAIs). HAIs dapat dicegah dan dikendalikan dengan kepatuhan petugas dalam
melaksanakan program pencegahan dan pengendalian infeksi. Dengan meningkatnya kepatuhan
petugas dalam mengimplementasikan standart diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di RS
terutama untuk mencegah terjadinya HAIs. Audit PPI di unit Gizi menentukan proses kerja apakah
unit Giz telah mengikutii prosedur, standar, dan aturan yang telah ditetapkan.
1.Tujuan
a.Mendapatkan data dasar kepatuhan implementasi PPI di unit Gizi
b.Menilai keberhasilan program PPI
c. Meningkatkan mutu pelayanan
2.Sasaran
a.Terdapat data cara pengolahan bahan makanan dari mentah sampai siap di sajikan
b.Kecukupan stok makanan
c. Penyimpanan makanan
3.Ruang Lingkup
Unit Gizi
4.Cara Pelaksanaan
Dilakukan Audit setiap bulan untuk mendapatkan data tentang kepatuhan petugas dalam
melakukan pencegan infeki di unit Gizi, sehingga makanan yang dikonsumsi pasien dan karyawan
rumah sakit betul – betul sesuai standar.
5.Hasil Pelaksanaan
Untuk pengelolaan di unit Gizi Rumah Sakit Manyar Medical Centre masih banyak yang tidak
dilakukan secara rutin:
1.Sample makanan untuk pasien sudah dilakukan secara rutin tetapi kadang ada yang
tidak diambil untuk sehari amsih ada yang kadang diambil sample makanan.
2.Ditemukan makanan tidak ada tanggal pembelian dan expiredate
3.Bahan makanan beku tidak ada tanggal kadaluarsa dan kapan pembeliannya
4.Makanan yang sudah matang yang disimpan tidak ada tanggal pembuatan
5.Bahan makanan yang kering dan basah tempat sudah terpisah
6.Untuk APD jarang dipakai ketika menyentuh makanan yang akan di olah
7.Rungan pemorsian masih bercampur dengan barang yang tidak diperlukan
8.Lantai sudah bersih dan tidak licin
9.Ruang tempat barang datang sudah terpisah dan bersih
10. Saluran air pembuangan lancer
11. Cara penyajian makanan sudah tertutup di angkut dengan menggunakan troly yang
tertutup
12. Sudah di bedakan untuk troly kotor dan bersih
13. Pembersihan troly tidak teratur tercatat
BAB III
KESIMPULAN
Demikian Laporan Kegiatan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi periode Oktober –
Desember 2019, bilamana ada perkembangan dan perbaikan terhadap laporan ini maka dapat
dilakukan koreksi demi kemajuan pelayanan di Rumah Sakit Manyar Medical Centre.
Mengetahui,
Ketua TIM PPI-RS Manyar Medical Centre Sekretaris/IPCN
Mengetahui,
Direktur Utama
Rumah Sakit Manyar Medical Centre