Anda di halaman 1dari 2

“HAUL VALENTINE”

Oleh:
(AMAL ALKHAIRAATY)

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengingatkan bahwa hari ini adalah valentine days,
apalagi merayakannya. Saat meneguk kopi pagi di ruang kerja, iseng melihat HP yang lagi
dicharge, sekaligus membuka WAG dan di salah satu grup WA banyak kiriman gambar bunga
yang bertuliskan “Valentine days”. Maklum grup tersebut memuat sahabat-sahabat dari berbagai
etnis dan agama. Mungkin saja tahun-tahun sebelumnya ada kiriman wa seperti itu, tetapi tidak
membuat saya tergerak untuk menulis. Saya yang terlahir dan besar di daerah minoritas muslim,
sudah terbiasa bergaul dengan teman-teman non muslim dan sering mendengar kata valentine days
tersebut setiap tahun, tetapi tidak pernah merayakannya, karena saya tahu dari teman-teman non
muslim bahwa perayaan itu adalah budaya dan kebiasaan agama mereka.
Merangkaikan kata haul dengan kata valentine pada judul tulisan ini, bukan dalam pengertian kata
haul yang biasanya dirangkaikan dengan nama tokoh-tokoh besar Islam atau haul dalam pengertian
zakat, tetapi pengertian haul secara harfiah saja, yaitu setahun. Haul berasal dari Bahasa Arab yang
bermakna kekuatan, kekuasaan, daya, upaya perubahan dan perpindahan setahun. Haul
merupakan tradisi peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan
mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus
mengenang keteladanan semasa hidup dari tokoh yang diperingati tersebut. Sementara haul dalam
pengertian zakat adalah batasan waktu satu tahun hijriyah atau dua belas bulan qamariyah
kepemilikan harta yang wajib dikeluarkan zakat. Valentine Day adalah suatu perayaan yang
berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno dan setelah mereka masuk
Agama Nasrani, berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine
dan kita kenal di Indonesia dengan “hari kasih sayang”. Memang tidaklah tepat menempatkan kata
haul dengan Valentine, tetapi saya sengaja memadankan dua kata tersebut selain hanya sekedar
judul, juga untuk memperingatkan umat Islam agar jangan sampai menjadikan Valentine day
sebagai haul Valentine.
Islam tidak mengenal kasih sayang hanya diperingati setahun sekali, tetapi setiap saat kasih sayang
harus ada pada diri seorang muslim. Bukankah Nabi kita pernah bersabda: “setiap perkara penting
yang tidak dimulai dengan ‘bismillah’ maka amalan tersebut terputus (kurang keberkahannya)?”.
Bismillah selalunya digandengkan dengan ‘Arrahman Arrahim’, sehingga dibaca
‘biimillahirrahmanirrahim’ yang berarti “dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Kasih
Sayang”. Seandainya seorang muslim mau memperingati hari kasih sayang, maka ingatlah dan
pelajarilah sejarah terjadinya peristiwa “fathul Makkah” atau pembebasan Kota Makkah yang
terjadi pada 11 Januari 630 M /10 Ramadhan 8 H. Nabi pada peristiwa itu menyanggah pernyataan
sahabat bahwa “alyaumu yaumul malhamah” hari ini adalah hari pembantaian dengan pernyataan
“Inna hadzal yaum laisa yaumul malhamah, walakin hadzal yaum yaumul marhamah wa
antumuth-thulaqa ” “Sesungguhnya hari ini bukanlah hari pembantaian, melainkan hari ini adalah
hari kasih sayang. Dan kalian semua adalah orang-orang yang memperoleh kebebasan”.
Sebagai muslim seyogyanya meneladani Nabi Muhammad dalam setiap tingkah dan perbuatan-
nya. kasih sayang akan selalu terhias dan terpatri pada diri setiap muslim dengan selalu menyebut
“bismillahirrahmanirrahim”, agar diri kita semakin dekat kepada Allah, diberkati Allah,
diselamatkan dari malaikat zabaniyah, dibuatkan tempat di surga, setan akan berubah bentuk
menjadi kecil dan terhindar dari godaannya, begitulah ulama menyatakan. Pernyataan ini para
ulama rangkum dari hadits dan Qur’an dengan bekal ilmu yang ada pada mereka. Selanjutnya jika
ingin mengenang hari kasih sayang, maka kenanglah peristiwa ‘fathul makkah’ sebagai hari kasih
sayang. Hindari diri dari perbuatan yang dapat menjerumuskan ke jurang kesesatan dan kemurkaan
Allah, sikapilah Valentine day dengan menghormati bagi yang memperingatinya, tanpa ikut
merayakannya, karena seyogyanya umat Islam hari-harinya adalah “yaumul marhamah” bukan
“yaumul malhamah”. Jangan pula sikapi Valentine day sebagai “Haul Valentine”. Wallahu A’lam
bi shawab.
Wallahul musta’an

Anda mungkin juga menyukai