0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
173 tayangan1 halaman
Teks menjelaskan tentang mitos air di Sendang Sono di Desa Suci, Gresik. Masyarakat setempat meyakini air tersebut bisa menyembuhkan penyakit, membawa kesuburan tanah, dan keberuntungan. Cerita turunnya air pada malam Rabu terakhir bulan Safar dihubungkan dengan tradisi Rebowekasan. Namun kini airnya sudah kering dan hanya kolam renang. Perspektif Islam menganggap mitos itu tidak benar karena
Teks menjelaskan tentang mitos air di Sendang Sono di Desa Suci, Gresik. Masyarakat setempat meyakini air tersebut bisa menyembuhkan penyakit, membawa kesuburan tanah, dan keberuntungan. Cerita turunnya air pada malam Rabu terakhir bulan Safar dihubungkan dengan tradisi Rebowekasan. Namun kini airnya sudah kering dan hanya kolam renang. Perspektif Islam menganggap mitos itu tidak benar karena
Teks menjelaskan tentang mitos air di Sendang Sono di Desa Suci, Gresik. Masyarakat setempat meyakini air tersebut bisa menyembuhkan penyakit, membawa kesuburan tanah, dan keberuntungan. Cerita turunnya air pada malam Rabu terakhir bulan Safar dihubungkan dengan tradisi Rebowekasan. Namun kini airnya sudah kering dan hanya kolam renang. Perspektif Islam menganggap mitos itu tidak benar karena
Nama : Rishta Umu Habibah Mata Kuliah : ilmu filsafat
NIM : 20191700101037 Dosen Pengampu : Fina Surya Anggraini, M.Pd.I.
Judul : “ Mitos di Sendang Sono Suci Manyar Gresik ”
Mitos : mata air/sumber air di Sendang Sono konon bisa membawa nasib baik seperti air zamzam yang bisa menyembuhkan penyakit bagi yang meminumnya,bisa membawa kesuburan bagi lahan yang kekeringan dan membawa keberuntungan bagi yang berbisnis. Cerita / kisah : Di desa Suci tepatnya di Sendang Sono terdapat mata air yang ketika malam Rabu terakhir bulan Safar, mata air tersebut mengalir sangat deras. Oleh masyarakat desa suci sendang tersebut dimanfaatkan dan dikaitkan dengan adat istiadat masyarakat setempat yaitu acara Rebowekasan. Yang hari itu dipercaya sebagai hari diturunkannya balak. Dengan diadakannnya acara arak-arakan hasil pertanian dimulai dari lapangan sampai masjid depan Sendang Sono dengan syukuran seperti tahlilan dan lain-lain. Sebagai rasa syukur atas munculnya sumber air tersebut karena sebelum adanya sumber air tersebut desa Suci adalah desa yang kering. Dengan ditemukannya sumber air tersebut dipercaya seperti air zamzam, banyak warga desa lain yang berdatangan dan tidak kurang juga sanak keluarga yang berkunjung untuk ikut mengambil air tersebut. Singkat cerita karena banyak yang berdatangan, air tersebut semakin menipis dan mengalami kekeringan. Acara Rebowekasan masih berjalan seperti biasa setiap tahunnya namun, Sendang Sono yang awalnya dipercaya seperti air zamzam sudah hilang dan sekarang hanya sebagai kolam renang bagi waraga desa Suci. Disetiap Rebowekasan banyak anak-anak hinggga orang dewasa yang ingin ikut berenang hanya untuk formalitas di acara Rebowekasan. Selebihnya hanya acara arak-arakan dan stand-stand jualan yang memeriahkan malam terakhir bulan safar tersebut. Sudut pandang : dalam perspektif islam hal-hal seperti itu hanyalah berdasarkan asumsi dan anggapan juga hanya ramalan semata, islam adalah agama yang tidak berdasarkan hal tersebut. Sehingga sangat tidak benar bahwa bulan safar adalah satu-satunya bulan yang penuh kesialan dan malapetaka. Karena Allah-lah yang berhak memberikan kemujuran dan kesialan terhadap manusia yang Dia kehendaki, bukan melalui hari maupun bulan apapun. Semua bulan menurut islam adalah baik, tidak ada bulan maupun hari yang dianggap buruk karena semua itu adalah asumsi dan anggapan seamata dari manusia. Dan umat islam dianjurkan untuk berdoa dan memperbanyak amalan sholat sunnah disetiap waktunya. Tidak hanya di bulan safar saja, namun juga di bulan-bulan yang lain, sebab melalui do’alah takdir Allah dapat diubah.