Disusun oleh:
Ahmad Baihaqi (14.401.20.002)
Meningitis
Hipertermi
Peningkatan ekstensi
Penurunan kesadaran
neuron
Peningkatan
output cairan Resiko cedera fisik Peningkatan ekstensi
neuron
penurunan
sekresi
treaobronkial Kejang
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan hambatan aliran darah
ke otak.
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret
pada saluran nafas.
c. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
d. Resiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan kesadaran.
3. Intervensi
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan hambatan aliran darah
ke otak.
Tujuan: tingkat resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berkurang dengan
Perfusi jaringan serebral
Kriteria hasil:
1. Tingkat kesadaran meningkat (sadar/ composmentis)
2. Diorientasi negative
3. Konsentrasi baik
4. Perfusi jaringan dan oksigenassi baik
Intervesi:
1. Monitor TTV dan neurologis tiap 5-30meit
2. Monitor tandatanda peningkatan tekanan intracranial
3. Anjurkan pasie berbaring minimal 4-6 jam setelah lumbal pungsi
4. Anjurkan pasien untuk menghindari posisi ditekuk
5. Bantu seluruh aktivitas dan Gerakan-gerakan pasien
6. Sesuaikan dan atur waktu prosedur perawatan dengan periode relaksasi: hindari
rangsangan lingkungan yang tidak perlu
7. Evaluasi selama masa penyembuhan terhadap gangguan motoric, sensorik, dan
intelektual
8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret
pada saluran nafas
Tujuan: ketidak efektifan jalan nafas dapat teratasi dengan baik
Kriteria hasil:
1. Tidak ada sumbatan saat bernafas
2. Frekuensi nafas normal (16-20x/menit)
3. Tidak menggunakan otot-otot bantu pernafasan
Intervensi:
1. Kaji fungsi paru, adanya bunyi nafas tambahan, perubahan irama dan
kedalaman, penggunaan otototot pernafasan
2. Anjurkan pasien mempertahankan asupan cairan degan cara minum air putih
yang cukup
3. Atur posisi semi fowler/ fowler
4. Ajarkan cara batuk efektif
5. Lakukan fisioterapi dada
6. Lakukan pengisapan lender di jalan nafas
DAFTAR PUSTAKA
Lilihata, G., dan Handryastuti, S. 2013. Kejang Demam. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Pieter, Herri Zan.
Lalani amina. 2012. Kegawatdaruratan pediatri. Jakarta: EGC.
Tarwoto.(2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : CV Sagung Seto.
Widagdo. 2011. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Infeksi Pada Anak. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Yanti anggraini. 2019. Modul keperawatan medical bedah 1. Jakarta: univ Kristen Indonesia.