Disusun oleh:
ANISA LAILATUS SARIFAH (14.401.20.006)
Penyakit campak
Cacar air
Herpes
bronchopneumonia
Meningoencephalitis
Pembentukan Reaksi kuman Iritasi korteks cerebral Kerusakan saraf Kerusakan saraf
transudate & eksudat patogen area fokal V IX
Gangguan mobilitas
fisik
Penumpukan sekret
Gangguan persepsi
Pengkajian B1-B10
B1 (Breathing) : Lihat kondisi nafas, apakah ada gangguan pada
pola, irama dan frekuensi nafas atau ada sumbatan
(sekret) yang menghalangi jalan nafas, identifikasi
suara nafas tambahan (ronki,wheezing,snoring)
B2 (Blood) : identifikasi kondisi akral,apakah teraba
dingin,hangat.
Cek suhu tubuh bayi dan frekuensi nadi
B3 (Brain) : Kaji adanya Riwayat kejang atau tremor pada
bayi, cek reflek primtif pada
bayi seperti
moro,menghisap,menggenggam,mencari putting dll.
B4 (Bladder) : Kaji adanya BAK dan kondisi urine (jumlah,
warna)
B5 (Bowel) : kaji adanya BAB dan kondisi urine (jumlah,
warna), hitung kebutuhan cairan bayi, identifikasi
tropic feeding (TF)
B6 (Bone and Integument) : Identifikasi kondisi ekstermitas atas dan
bawah, pemasangan infus pada ekstermitas atas
atau bawah, bentuk dan posisi ekstermitas atas dan
bawah, kaji kondisi integument
(kering,mengelupas,pucat,halus,turgor elastis atau
tidak), kaji lanugo pada bayi, lihat garis pada
plantaris.
B7 (Breast) : Identifikasi bentuk payudara bayi dan ukuran
aerola pada bayi (payudara sulit
diidentifikasi,datar,aerola muncul 1- 2mm,aerola
muncul 3-4mm atau aerola penuh penonjolan 5-
10mm.
B8 (Bonding Attachment) : identifikasi sentuhan bayi atau kedekatan
bayi
dengan orangtua terutama ibu (apakah bayi
diberikan ASI oleh ibu,bayi mendapat
sentuhan dengan ibu atau tidak)
B9 (Behavior and Community) : identifikasi adaptasi sosial anak/bayi,
motoric
kasar dan halus pada anak/bayi dan
Bahasa yang digunakan oleh keluarga.
B10 (Blood Examination) : identifikasi hasil laboratorium pemeriksaan
darah
lengkap dan pemeriksaan lab lainnya
sebagai indikasi dan data penunjang
diangkatnya diagnosa.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
(inflamasi) diharapkan nyeri akut pada klien si,frekuensi, kualitas dan intensitas
membaik, dengan, nyeri
2. identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil: 3. identifikasi respon nyeri non verbal
Tingkat nyeri (L.08066) 4. monitor efek pemberian terapi
1. keluhan nyeri menurun farmakologi dan non farmakologi
dari skala 2 cukup meningkat Terapeutik:
ke skala 4 cukup menurun 5. berikan Teknik
2. gelisah menurun dari skala nonfarmakologis untuk mengurangi
2 cukup meningkat ke skala 4 nyeri (hypnosis, relaksasi nafas
cukup menurun dalam dsb)
Kontrol nyeri (L.08063) 6. control lingkungan yang
1. keluhan nyeri meningkat memperberat tingkat nyeri
dari skala 2 cukup meningkat 7. fasilitasi
ke skala 4 cukup menurun istirahat dan tidur
2. penggunaan analgesic Kolaborasi:
meningkat dari skala 2 cukup 8. kolaborasi pemberian analgesic
meningkat ke skala 4 dengan dokter
cukup menurun Perawatan kenyamanan (I.08245)
Observasi:
1. identifikasi gejala yang tidak
meyenangkan (mual,nyeri dsb)
2. identifikasi pema
tentang kondisi,situasi dan
perasaannya
Terapeutik:
3. berikan posisi yang nyam
4. ciptakan lingkungan yang
nyaman
5. berikan terapi
nonfarmakologis Edukasi:
6. jelaskan mengenai kondis
pilihan terapi yang akan digu
7. ajarkan terapi
nonfarmakologis
Kolaborasi:
8. kolaborasi pemberian ana
5. Resiko perfusi Setelah diberikan Manajemen peningkatan teka
serebral tidak asuhan intracranial (TIK)
efektif b.d keperawatan selama 2 x 24 jam (I.06194)
kondisi diharapkan resiko perfusi serebral Observasi:
meningitis tidak efektif pada klien dapat 1. identifikasi penyebab
dicegah, dengan, peningkatan TIK
2. monitor status
Kriteria hasil: intake dan output
Perfusi serebral (L.02014) Terapeutik:
1. tingkat kesadaran 3. minimalkan stimulus de
meningkat dari skala 2 cukup menyediakan lingkungan ya
menurun ke skala 4 cukup tenang
meningkat 4. berikan posisi terapeutik
2. kognitif meningkat dari Pemantauan tekanan intracrania
skala 2 cukup menurun ke (I.06198)
Observasi:
skala 4 cukup meningkat 1. identifikasi penyebab TIK
3. kecemasan meningkat dari 2. monitor peningkatan TD
skala 2 cukup meningkat ke 3. monitor tingkat kesadaran
skala 4 4. monitor tekanan perfusi se