ACCT6194
Ethics and Corporate Governance
Week ke - 3
OUTLINE MATERI :
1. Risk Management
2. Issue Management
3. Crisis Management
Risk Management
Manajemen risiko adalah proses di mana bisnis mengidentifikasi, menilai, dan menangani risiko
yang berpotensi mempengaruhi operasi bisnis. Risiko dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau
keadaan yang memiliki efek negatif pada bisnis, misalnya, risiko peralatan atau uang dicuri
sebagai akibat dari prosedur keamanan yang buruk. Jenis risiko bervariasi dari bisnis ke bisnis.
Manajemen harus memutuskan seberapa besar risiko yang siap diambil dalam bisnis. Kategori
risiko bisnis yang paling umum adalah:
• Strategis - keputusan mengenai tujuan bisnis Anda
• Kepatuhan - kebutuhan untuk mematuhi hukum, peraturan, standar dan kode praktik
• Keuangan – transaksi keuangan, sistem dan struktur bisnis Anda
• Operasional - prosedur operasional dan administrasi Anda
• Peristiwa lingkungan-eksternal yang bisnis memiliki sedikit kendali atas cuaca atau
kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan
• Reputasi - karakter atau niat baik bisnis.
Lainnya termasuk kesehatan dan keselamatan, proyek, peralatan, keamanan, teknologi,
manajemen pemangku kepentingan dan pemberian layanan.
Rencana manajemen risiko Anda harus merinci strategi untuk menangani risiko yang spesifik
untuk bisnis Anda. Sangat penting untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk
mempersiapkan rencana Anda untuk mengurangi kemungkinan insiden yang memengaruhi
bisnis Anda.
1. Identifikasi risikonya
Melakukan peninjauan terhadap bisnis untuk mengidentifikasi risiko potensial. Beberapa teknik
yang berguna untuk mengidentifikasi risiko adalah:
• Mengevaluasi setiap fungsi dalam bisnis dan mengidentifikasi apa pun yang dapat
berdampak negatif pada bisnis.
• Meninjau catatan bisnis seperti insiden keselamatan atau keluhan untuk mengidentifikasi
masalah sebelumnya.
• Pertimbangkan risiko eksternal yang dapat berdampak pada perusahaan.
• Lakukan dengar pendapat untuk mendapatkan masukan dari bawahan.
Contoh permasalahan:
• Bisnis kehilangan pangsa pasar?
• Fasilitas rusak atau tidak dapat diakses?
• Pemasok gulung tikar?
• Ada bencana alam di daerah Anda?
• Salah satu anggota karyawan kunci mengundurkan diri atau terluka di tempat kerja?
• Sistem komputer diretas?
• Dokumen bisnis hilang atau hancur?
2. Menilai risiko
Manajemen dapat menilai setiap risiko yang diidentifikasi dengan menetapkan:
• Kemungkinan (frekuensi) itu terjadi
• Konsekuensi (dampak) jika terjadi
• Tingkat risiko dihitung menggunakan rumus ini:
• Tingkat risiko = kemungkinan x konsekuensi
Untuk menentukan kemungkinan dan konsekuensi dari setiap risiko, penting untuk
mengidentifikasi bagaimana masing-masing risiko saat ini dikendalikan.
Issue Management
Issue management adalah proses di mana organisasi mengelola kebijakannya, dan
mengidentifikasi potensi masalah, masalah, atau tren yang dapat berdampak pada masa depan.
Proses manajemen isu adalah fungsi penyelesaian masalah jangka panjang yang ditempatkan
pada level tertinggi organisasi yang melaluinya dapat mengadaptasi kebijakan organisasi dan
terlibat dalam proses urusan publik. Manajemen isu memungkinkan seorag profesional untuk
Crisis Management
Manajemen krisis adalah identifikasi ancaman terhadap sebuah organisasi dan para pemangku
kepentingannya, dan metode yang digunakan oleh organisasi untuk menghadapi ancaman-
ancaman tersebut. Karena ketidakpastian peristiwa global, organisasi harus mampu mengatasi
potensi perubahan drastis dalam cara mereka melakukan bisnis. Manajemen krisis seringkali
membutuhkan keputusan yang harus diambil dalam jangka waktu yang singkat, dan seringkali
setelah suatu peristiwa telah terjadi. Untuk mengurangi ketidakpastian jika terjadi krisis,
organisasi sering membuat rencana manajemen krisis.
Bisnis apa pun, besar atau kecil, dapat mengalami masalah yang dapat berdampak negatif
terhadap operasi normalnya. Krisis seperti kebakaran, kematian CEO, serangan teroris,
pelanggaran data, atau bencana alam dapat menyebabkan biaya nyata dan tidak berwujud bagi
Manajemen krisis yang efektif memerlukan penyesuaian program dengan industri, lingkungan
bisnis, dan pengalaman manajemen krisis perusahaan.
10 langkah komunikasi manajemen krisis:
a. Identifikasi tim komunikasi krisis Anda
b. Identifikasi juru bicara utama, yang berwenang berbicara untuk organisasi.
c. Latih juru bicara Anda.
d. Menetapkan protokol komunikasi.
e. Identifikasi dan kenali audiens Anda.
f. Mengantisipasi krisis.
g. Menilai situasi krisis.
Perbedaan pengertian anatra isu, resiko, dan krisis. Isu adalah kesenjangan antara tindakan
perusahaan dan harapan pemangku kepentingan, risiko adalah masalah potensial yang mungkin
atau mungkin tidak terjadi, dan krisis adalah masalah yang telah meningkat ke kondisi kritis.
Manajemen risiko berupaya mengelola, mengetahui issue dan early warning signs, yaitu deteksi
dini tanda-tanda kemungkinan bisa terjadinya suatu krisis, sehingga komunikasi dapat dikelola
secara efektif dan efisien
1. Carroll, B.A., Brown J., Bucholtz, A.K., (2018). Business and Society: Ethics,
Sustainability, and Stakeholder Management. 10th. Cengage Learning. ISBN:
9781305959828
2. Tricker, B.. (2015). Corporate Governance: Principles, Policies, and Practices. 03.
Oxford University Press. ISBN: 9780198747468.