Anda di halaman 1dari 4

Terdapat perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian yang tentu wajib dipahami dengan

baik. Sehingga pada saat berencana menyusun proposal bisa menentukan mana yang akan digunakan.  

Secara umum, proposal penelitian digunakan di lingkungan akademik sementara proposal kegiatan di
lingkungan suatu organisasi. Baik itu perusahaan, organisasi sekolah, organisasi kampus, dan organisasi di
masyarakat. Meski sama-sama proposal, aktualnya ternyata berbeda. 

Apa Itu Proposal Kegiatan dan Penelitian? 

Sebelum memahami apa saja perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian, maka pahami dulu
definisi keduanya. Berikut penjelasannya: 

1. Proposal Kegiatan 

Menurut Ir. Hieronymus Budi Santoso (2021), proposal kegiatan adalah dokumen yang dibuat untuk
melakukan suatu kegiatan. Dokumen ini akan menjabarkan rencana pelaksanaan suatu kegiatan.  

Misalnya tema kegiatannya apa, susunan acaranya dari apa sampai apa, tujuan dilaksanakannya kegiatan,
biaya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan, dan lain sebagainya. 

Proposal jenis ini diajukan oleh sebuah organisasi atau lembaga sebelum mengadakan suatu kegiatan dan
ditujukan kepada pimpinan atau pihak tertentu yang diberi tanggung jawab menyetujui pelaksanaan suatu
kegiatan dan pendanaannya. 

Misalnya ketua Osis di sebuah sekolah beserta anggota di bawahnya berencana mengadakan kegiatan pentas
seni. Maka ketua Osis dan seluruh tim kegiatan akan menyusun proposal kegiatan yang diajukan ke guru
pembina lalu diteruskan ke kepala sekolah. 

Jika guru dan kepala sekolah menyetujui maka akan dicairkan pendanaan kegiatan supaya bisa berjalan
sesuai rencana di dalam proposal tersebut. Meskipun begitu, proposal kegiatan tidak selalu diajukan suatu
kelompok. 

Bisa juga diajukan oleh individu. Misalnya warga di RT X desa Y yang ingin mengadakan acara lomba
dalam rangka syukuran. Maka bisa mengajukan proposal kegiatan kepada Ketua RT dan RW setempat
sebagai pengajuan profesional.

2. Proposal Penelitian 

Sedangkan proposal penelitian adalah dokumen yang digunakan dalam pengusulan proyek penelitian.
Penelitian sendiri adalah proses menentukan suatu masalah untuk diteliti dan ditemukan solusinya.  

Sebelum penelitian dilaksanakan maka diajukan dulu proposal yang menjelaskan rencana kegiatan
penelitian tersebut. Rencana ini dicantumkan di dalam proposal penelitian tadi. 

Secara umum, proposal penelitian digunakan di bidang sains dan akademik. Misalnya oleh peneliti diajukan
kepada ketua lembaga penelitian. Kemudian contoh lainnya mahasiswa mengajukan penelitian skripsi, tesis,
atau disertasi kepada dosen pembimbing. 

Perbedaan Antara Proposal Kegiatan dan Proposal Penelitian 

Dari penjelasan mengenai definisi antara proposal kegiatan dan proposal penelitian di atas, mungkin sudah
punya sedikit gambaran mengenai perbedaan keduanya. Jadi, berikut adalah rangkuman perbedaan antara
proposal kegiatan dan proposal penelitian: 
1. Tujuan Penyusunan 

Perbedaan pertama antara proposal kegiatan dengan proposal penelitian adalah pada tujuan penyusunan.
Dilihat dari definisi yang dipaparkan sebelumnya maka bisa diketahui jika keduanya punya tujuan berbeda.  

Pada proposal kegiatan maka tujuan penyusunan adalah untuk menjelaskan rencana pelaksanaan kegiatan.
Sementara proposal penelitian disusun dengan tujuan menjelaskan rencana kegiatan penelitian.  

Jika ingin melaksanakan kegiatan dan membutuhkan persetujuan, dukungan dana, dan dukungan dalam
bentuk lainnya. Maka lebih tepat menyusun proposal kegiatan sehingga bisa mendapatkan izin dan sponsor
yang mendukung pelaksanaan. 

Sementara jika ingin mengadakan penelitian di bawah naungan lembaga penelitian maupun perguruan
tinggi. Maka lebih tepat jika menyusun proposal penelitian sebagai upaya mendapatkan persetujuan, bantuan
dana, dan bantuan fasilitas. 

Contohnya adalah dosen di perguruan tinggi yang mengikuti program dana hibah penelitian. Dosen wajib
menyusun proposal penelitian untuk diajukan ke penyedia dana hibah tersebut. Jika diterima maka dosen

2. Ruang Lingkup Penggunaan 

Perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian yang kedua adalah pada ruang lingkup
penggunaan. Pada proposal kegiatan penggunaannya secara umum ada di suatu kelompok seperti organisasi,
komunitas, dan lain-lain. 

Sehingga jika suatu lembaga ingin mengadakan kegiatan, ketua panitia dan timnya akan menyusun proposal
kegiatan. Tujuannya seperti penjelasan sebelumnya, yakni mendapat persetujuan dan dukungan dalam
berbagai bentuk. 

Sementara untuk proposal penelitian penggunaan di ruang lingkup sains dan akademik. Pertama di sains,
biasanya dilakukan oleh peneliti di dalam sebuah lembaga penelitian. 

Peneliti dalam melaksanakan penelitian sesuai tugas dan tanggung jawabnya tidak bisa asal melaksanakan
penelitian tanpa melakukan pengajuan dulu ke lembaga. Maka disusunlah proposal penelitian untuk
mendapatkan persetujuan. 

Kedua di akademik, umumnya disusun oleh dosen maupun mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian.
Diajukan kemana? Pertama diajukan ke pihak perguruan tinggi, jika mahasiswa maka diajukan dulu ke
dosen pembimbing. 

Kedua, diajukan kepada lembaga atau instansi  baik milik pemerintah atau swasta yang mendukung
pelaksanaan penelitian. Misalnya seperti dosen yang mengikuti seleksi program dana hibah penelitian.  

Maka proposal penelitian ditujukan kepada penyelenggara program dengan tujuan mendapatkan persetujuan
dan kemudian mendapatkan bantuan pendanaan. Jadi, proposal penelitian lebih umum digunakan di sains
dan akademik. 

3. Muatan Isi 

Selanjutnya, bentuk perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian adalah pada muatan isi.
Meskipun sama-sama dokumen pengajuan suatu kegiatan, baik kegiatan ilmiah maupun non ilmiah
(proposal kegiatan). 
Ternyata jika dilihat dari muatan isi di dalamnya bisa ditemukan perbedaan yang signifikan. Berikut
rangkumannya: 

 Proposal penelitian terdapat pembahasan mengenai metode penelitian, sementara proposal kegiatan
tidak ada. 
 Proposal penelitian bisa mencantumkan rincian biaya pelaksanaan bisa juga tidak, sementara
proposal kegiatan wajib ada rincian biaya pelaksanaan. Pada proposal penelitian, rincian biaya
disusun untuk program dana hibah. Namun tidak untuk proposal penelitian mahasiswa.  
 Proposal penelitian memiliki bagian yang menjelaskan landasan teoritis dan hipotesis, sementara
pada proposal kegiatan hanya berisi landasan teori. 
 Proposal penelitian menjelaskan rencana kegiatan penelitian, semenara proposal kegiatan
menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. 

4. Sistematika Penulisan 

Perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian juga terdapat pada sistematika penulisan. Jadi
mengarah pada susunan isinya yang kemudian bisa dijumpai perbedaan signifikan. Berikut detailnya:  

a. Proposal Penelitian 

Berikut adalah sistematika penulisan pada proposal penelitian secara umum: 

1. Latar belakang masalah


2. Identifikasi masalah
3. Pembatasan masalah
4. Perumusan masalah
5. Manfaat penelitian
6. Kajian pustaka.
7. Penelitian yang relevan
8. Kerangka berpikir
9. Hipotesis
10. Tempat dan waktu penelitian
11. Populasi dan sampel penelitian
12. Metode penelitian
13. Objek penelitian
14. Analisis data
15. Daftar pustaka
16. Lampiran

b. Proposal Kegiatan 

Berikut adalah sistematika penulisan untuk proposal kegiatan secara umum: 

1. Latar belakang kegiatan


2. Dasar pemikiran
3. Nama kegiatan
4. Tujuan kegiatan
5. Target kegiatan
6. Manfaat kegiatan
7. Jenis kegiatan
8. Waktu dan tempat kegiatan
9. Jadwal kegiatan
10. Pelaksanaan dan organisasi kerja
11. Sasaran
12. Anggaran dana kegiatan
13. Penutup

Terkait sistematika penulisan proposal, pada dasarnya proposal kegiatan lebih fleksibel karena sifatnya tidak
berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Sementara proposal penelitian bisa disesuaikan dengan format yang
ditentukan sejumlah pihak. 

Misalnya dosen yang mengajukan proposal penelitian dalam program dana hibah. Maka struktur proposal
perlu disesuaikan dengan format yang ditentukan pihak penyelenggara program. 

Dari penjelasan mengenai perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian tersebut, maka bisa
diketahui dengan lebih jelas. Sehingga di masa mendatang ketika perlu menyusun proposal bisa tahu harus
menyusun proposal yang mana agar tidak keliru. 

Anda mungkin juga menyukai