Anda di halaman 1dari 10

COVER

KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Pengertian Atikel..................................................................................................................3
B. Struktur Penulisan Artikel Penelitian................................................................................4
C. Contoh Artikel Penelitian....................................................................................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
P

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proposal?
2. Apa tujuan penyusunan proposal?
3. Bagaimana Ruang lingkup penggunaan proposal?
4. Bagaimana struktur penulisan proposal?
5. Bagaimana sistematika pwnulisan proposal?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mengenai proposal
2. Mengetahui tujuan penyusunan proposal
3. Mengetahui ruang lingkup penggunan proposal
4. Mengetahui struktur penulisan proposal
5. Mengetahui sistematika penulisan proposal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposal
1. Proposal Kegiatan
Menurut Ir. Hieronymus Budi Santoso (2021), proposal kegiatan adalah
dokumen yang dibuat untuk melakukan suatu kegiatan. Dokumen ini akan
menjabarkan rencana pelaksanaan suatu kegiatan. Misalnya tema kegiatannya apa,
susunan acaranya dari apa sampai apa, tujuan dilaksanakannya kegiatan, biaya yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan, dan lain sebagainya.
Proposal jenis ini diajukan oleh sebuah organisasi atau lembaga sebelum
mengadakan suatu kegiatan dan ditujukan kepada pimpinan atau pihak tertentu yang
diberi tanggung jawab menyetujui pelaksanaan suatu kegiatan dan pendanaannya.
Misalnya ketua Osis di sebuah sekolah beserta anggota di bawahnya berencana
mengadakan kegiatan pentas seni. Maka ketua Osis dan seluruh tim kegiatan akan
menyusun proposal kegiatan yang diajukan ke guru pembina lalu diteruskan ke
kepala sekolah.
Jika guru dan kepala sekolah menyetujui maka akan dicairkan pendanaan
kegiatan supaya bisa berjalan sesuai rencana di dalam proposal tersebut. Meskipun
begitu, proposal kegiatan tidak selalu diajukan suatu kelompok. Bisa juga diajukan
oleh individu. Misalnya warga di RT X desa Y yang ingin mengadakan acara lomba
dalam rangka syukuran. Maka bisa mengajukan proposal kegiatan kepada Ketua RT
dan RW setempat sebagai pengajuan profesional.
2. Proposal Penelitian
Sedangkan proposal penelitian adalah dokumen yang digunakan dalam
pengusulan proyek penelitian. Penelitian sendiri adalah proses menentukan suatu
masalah untuk diteliti dan ditemukan solusinya. Sebelum penelitian dilaksanakan
maka diajukan dulu proposal yang menjelaskan rencana kegiatan penelitian tersebut.
Rencana ini dicantumkan di dalam proposal penelitian tadi.
Secara umum, proposal penelitian digunakan di bidang sains dan akademik.

2
Misalnya oleh peneliti diajukan kepada ketua lembaga penelitian. Kemudian contoh
lainnya mahasiswa mengajukan penelitian skripsi, tesis, atau disertasi kepada dosen
pembimbing.

B. Tujuan Penyusunan Proposal


Perbedaan pertama antara proposal kegiatan dengan proposal penelitian adalah
pada tujuan penyusunan. Dilihat dari definisi yang dipaparkan sebelumnya maka bisa
diketahui jika keduanya punya tujuan berbeda. Pada proposal kegiatan maka tujuan
penyusunan adalah untuk menjelaskan rencana pelaksanaan kegiatan. Sementara
proposal penelitian disusun dengan tujuan menjelaskan rencana kegiatan penelitian.
Jika ingin melaksanakan kegiatan dan membutuhkan persetujuan, dukungan dana,
dan dukungan dalam bentuk lainnya. Maka lebih tepat menyusun proposal kegiatan
sehingga bisa mendapatkan izin dan sponsor yang mendukung pelaksanaan. Sementara
jika ingin mengadakan penelitian di bawah naungan lembaga penelitian maupun
perguruan tinggi. Maka lebih tepat jika menyusun proposal penelitian sebagai upaya
mendapatkan persetujuan, bantuan dana, dan bantuan fasilitas. Contohnya adalah dosen
di perguruan tinggi yang mengikuti program dana hibah penelitian. Dosen wajib
menyusun proposal penelitian untuk diajukan ke penyedia dana hibah tersebut. Jika
diterima maka dosen berhak memperoleh pendanaan yang dijanjikan.

C. Ruang Lingkup Penggunaan Proposal


Perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian yang kedua adalah
pada ruang lingkup penggunaan. Pada proposal kegiatan penggunaannya secara umum
ada di suatu kelompok seperti organisasi, komunitas, dan lain-lain. Sehingga jika suatu
lembaga ingin mengadakan kegiatan, ketua panitia dan timnya akan menyusun proposal
kegiatan. Tujuannya seperti penjelasan sebelumnya, yakni mendapat persetujuan dan
dukungan dalam berbagai bentuk.
Sementara untuk proposal penelitian penggunaan di ruang lingkup sains dan
akademik. Pertama di sains, biasanya dilakukan oleh peneliti di dalam sebuah lembaga
penelitian. Peneliti dalam melaksanakan penelitian sesuai tugas dan tanggung jawabnya

3
tidak bisa asal melaksanakan penelitian tanpa melakukan pengajuan dulu ke lembaga.
Maka disusunlah proposal penelitian untuk mendapatkan persetujuan. Kedua di
akademik, umumnya disusun oleh dosen maupun mahasiswa sebelum melaksanakan
penelitian.
Diajukan kemana? Pertama diajukan ke pihak perguruan tinggi, jika mahasiswa
maka diajukan dulu ke dosen pembimbing. Kedua, diajukan kepada lembaga atau
instansi baik milik pemerintah atau swasta yang mendukung pelaksanaan penelitian.
Misalnya seperti dosen yang mengikuti seleksi program dana hibah penelitian.
Maka proposal penelitian ditujukan kepada penyelenggara program dengan tujuan
mendapatkan persetujuan dan kemudian mendapatkan bantuan pendanaan. Jadi,
proposal penelitian lebih umum digunakan di sains dan akademik. Selanjutnya, bentuk
perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian adalah pada muatan isi.
Meskipun sama-sama dokumen pengajuan suatu kegiatan, baik kegiatan ilmiah maupun
non ilmiah (proposal kegiatan).

D. Struktur penulisan
Ternyata jika dilihat dari muatan isi di dalamnya bisa ditemukan perbedaan yang
signifikan, diantaranya:
1. Proposal penelitian terdapat pembahasan mengenai metode penelitian, sementara
proposal kegiatan tidak ada.
2. Proposal penelitian bisa mencantumkan rincian biaya pelaksanaan bisa juga tidak,
sementara proposal kegiatan wajib ada rincian biaya pelaksanaan. Pada proposal
penelitian, rincian biaya disusun untuk program dana hibah. Namun tidak untuk
proposal penelitian mahasiswa.
3. Proposal penelitian memiliki bagian yang menjelaskan landasan teoritis dan
hipotesis, sementara pada proposal kegiatan hanya berisi landasan teori.
4. Proposal penelitian menjelaskan rencana kegiatan penelitian, semenara proposal
kegiatan menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

E. Sistematika Penulisan

4
Perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian juga terdapat pada
sistematika penulisan. Jadi mengarah pada susunan isinya yang kemudian bisa dijumpai
perbedaan signifikan. Berikut detailnya:
1. Proposal Penelitian
Berikut adalah sistematika penulisan pada proposal penelitian secara umum:
a. Latar belakang masalah
b. Identifikasi masalah
c. Pembatasan masalah
d. Perumusan masalah
e. Manfaat penelitian
f. Kajian pustaka.
g. Penelitian yang relevan
h. Kerangka berpikir
i. Hipotesis
j. Tempat dan waktu penelitian
k. Populasi dan sampel penelitian
l. Metode penelitian
m. Objek penelitian
n. Analisis data
o. Daftar pustaka
p. Lampiran

2. Proposal Kegiatan
Berikut adalah sistematika penulisan untuk proposal kegiatan secara umum:
a. Latar belakang kegiatan
b. Dasar pemikiran
c. Nama kegiatan
d. Tujuan kegiatan
e. Target kegiatan
f. Manfaat kegiatan

5
g. Jenis kegiatan
h. Waktu dan tempat kegiatan
i. Jadwal kegiatan
j. Pelaksanaan dan organisasi kerja
k. Sasaran
l. Anggaran dana kegiatan
m. Penutup
Terkait sistematika penulisan proposal, pada dasarnya proposal kegiatan lebih
fleksibel karena sifatnya tidak berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Sementara proposal
penelitian bisa disesuaikan dengan format yang ditentukan sejumlah pihak.
Misalnya dosen yang mengajukan proposal penelitian dalam program dana hibah.
Maka struktur proposal perlu disesuaikan dengan format yang ditentukan pihak
penyelenggara program.
Dari penjelasan mengenai perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian
tersebut, maka bisa diketahui dengan lebih jelas. Sehingga di masa mendatang ketika
perlu menyusun proposal bisa tahu harus menyusun proposal yang mana agar tidak
keliru.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Marwoto, Putut, dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Artikel Ilmiah Sains Guru
Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat. Jurnal ABDIMAS. vol. 17. no.
2. hal. 111-116
Pranata, Xavier Quentin. 2002. Menulis dengan Cinta: Belajar Mandiri dan Mengajarkan
Kembali Jurnalisme Kasih Sayang. Yogyakarta: Yayasan ANDI
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka
Tartono, S. 2005. Menulis di Media Massa Gampang!. Yogyakarta: Yayasan Pustaka
Nusatama

Anda mungkin juga menyukai