Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PELAKU EKONOMI &


KEWIRAUSAHAAN
MUNAWIR NASIR, SE.,MM
Pelaku-Pelaku Ekonomi
Rumah tangga
perusahaan
(badan usaha
swasta)
Rumah tangga Rumah tangga
konsumen pemerintah
(individual) (negara).

Pelaku
ekonomi
Pelaku-Pelaku Ekonomi
1.Rumah tangga konsumen (individual)
Menjual atau, menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki dengan mendapatkan pendapatan
yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga dan laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-
sumber daya mereka,

Membayar pajak,

Membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah-rumah
tangga perusahaan, dan

Memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.
Pelaku-Pelaku Ekonomi
2.Rumah tangga perusahaan (badan usaha swasta)

Membeli sumber-sumber daya dari rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga
pemerintah,

Membayar pajak,

Memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,

Menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan


barang-barang dan jasa-jasa, dan

Menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga
keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.
Pelaku-Pelaku Ekonomi

3.Rumah tangga pemerintah (negara).


1. Membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dari
rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
2. Dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta
menyajikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga
perusahaan,
3. Memungut pajak dari rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain untuk
membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada poin ke
1 di atas,
4. Bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban:
5. Mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
• Mengusahakan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
• Mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan
• Mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
hubungan-hubungan ekonomi di antara ketiga pelaku
ekonomi tersebut biasa juga disebut circular flow diagram
Ekonomi Mikro

didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari


perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Apabila kita berpegang teguh pada
definisi ini kita harus berkesimpulan bahwa materi-materi ilmu
ekonomi mikro berupa perilaku ekonomi rumah tangga
konsumen/individual/keluarga, perilaku ekonomi rumah tangga
perusahaan dan perilaku ekonomi rumah tangga pemerintah.
Teori konsumen : perilaku ekonomi rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal

Teori badan usaha : didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah keuntungan
sebesar-besarnya

Teori harga pasar : didasarkan pada pembahsan perilaku harga pasar barang-barang dan jasa-jasa
Ekonomi
Mikro Teori distribusi pendapatan : Bagian dari pada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-
sumber daya, yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk
sumber daya alam.

Teori keseimbangan umum : yaitu teori konsumen, teori produsen, teori harga pasar dan teori distribusi pendapatan semuanya
didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh mempengaruhi atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku
ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya.

Teori Ekonomi kemakmuran atau welfare economics :mencoba menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya
memperhatikan norma-norma etika masyarakat.
Faktor Produksi Usaha
Faktor produksi dalam merupakan sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang atau jasa.
Kegiatan produksi didukung oleh berbagai sumber daya ataupun faktor-faktor produksi. Faktor produksi berpengaruh
besar dalam keberhasilan dari suatu lembaga atau perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa. Terdapat beberapa
faktor produksi di antaranya di gambarkan dalam Gambar dibawah ini
Faktor-Faktor Produksi Usaha
1. Man (manusia) : Manusia sangat menentukan; manusialah yang membuat tujuan melakukan proses kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan; tanpa manusia tidak akan ada proses kerja; titik pusat (central point) manajemen.
2. Money (uang) : Uang juga sangat penting sebagai alat tukar dan alat ukur nilai sesuatu usaha dan biasanya besar kecilnya
perusahaan diukur dari jumlah perputaran uang yang terjadi.
3. Machines (mesin dan peralatan) : Mesin dan peralatan adalah sebagai alat bantu kerja manusia, untuk memudahkan
melaksanakan pekerjaan, memberikan keuntungan terhadap tenaga kerja, penggunaannya sangat tergantung kepada
manusia, mempermudah tercapainya tujuan hidup manusia.
4. Methods (metode/cara-cara kerja) : Tercapai atau tidaknya tujuan sangat tergantung kepada cara melaksanakannya atau
metodenya, dengan cara kerja yang baik akan memperlancar dan mempermudah jalannya pekerjaan sehingga bisa mencapai
target atau harapan.
5. Materials (bahan-bahan) : Manajemen ada karena adanya kegiatan manusia secara bersama-sama untuk mengurus
material. Material ini sangat terbatas sehingga perlu manajemen untuk mengelolanya secara optimal.
6. Market (pasar) : Pasar tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Fungsi pasar memegang peranan penting untuk
memasarkan barang-barang atau jasa hasil produksi kegiatan usaha, pasar penting dikuasai, demi kelangsungan proses
kegiatan badan usaha atau industri.
Pengertian wirausaha menurut beberapa
ahli
• Jean Baptise Say (1803), Enterpreneuship adalah “Kemampuan memindahkan sumber daya ekonomi dari kawasan
produktivitas rendah kekawasan produktivitas yang lebih tinggi dan hasil yang lebih besar.”
• Schumpeter (1934), Entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new
products and service, by creating new fronts of organizations, or by exploiting new raw materials.
• Peter Drucker Wirausaha adalah orang yang selalu mencari perubahan, menanggapi dan memanfaatkan berbagai
peluang.
• Alber Sapliero enterpreneur adalah seorang yang mengambil inisiatif dengan mengelola berbagai aspek
ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan bersedia menerima risiko ketidakpastian untuk memperoleh hasil
usahanya itu
• James W. Halloran Enterpreneur Is One Who Assumes The Risk Of Gaining Profits Or Incurring Losses In The
Undertaking Of Commercial Transaction. (Enterpreneur Adalah Orang Yang Menganggap Risiko Mendapatkan
Untung Atau Kerugian Dalam Melakukan Transaksi Komersial).
• Menurut Inpres No. 4 Tahun 1995: Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan orang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada usaha mencari, menciptakan, menerapkan cara
kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Pengertian Kewirausahaan
• Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi
manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Entrepreneurship mengandung makna wiraswasta atau wirausaha adalah cabang ilmu
ekonomi yang mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri dalam memulai suatu usaha
dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki.
• Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
Sedangkan arti dari Wirausahaan berasal dari kata:
Wira : Sejati, Utama, Gagah berani, Luhur
Swa : Sendiri, Mandiri
Usaha : Bisnis, Usaha, Kegiatan produktif
Sta : Berdiri, Tegak, Tangguh
Falsafah Wirausaha Memiliki Ciri-ciri dan watak sbb:
CIRI-CIRI WATAK

Percaya diri Keyakinan, ketidak bergantungan, individualitas optimism


Berorientasi tugas kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan
dan hasil ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik, dan inisiatif.

Pengambilan risiko Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan.


Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin. Dapat bergaul dengan
orang lain menanggapi saran-saran dan kritik.
Berorientasi kemasa Pandangan ke depan, Perseptif
depan
Hakikat Entrepreneurship (Kewirausahaan)
• Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaruan, kemajuan dan
tantangan, apa pun profesinya. Hakikat kewirausahaan, yaitu:
• Entrepreneurship adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya,
tenaga gerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. (Ahmad Sanusi, 1994).
• Entrepreneurship adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha. (Soeharto Prawiro, 1997).
• Entrepreneurship adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda
(inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
• Entrepreneurship adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. (Drucker,
1959)
• Entrepreneurship adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha. (Zimmerer, 1996)
• Entrepreneurship adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan sumber-
sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Ciri dan sifat seorang Entrepreneur
No. Ciri Sifat
1 Percaya Diri Keyakinan, kemandirian, individualitas,
2 Berorientasi tugas dan hasil optimisme
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja
3 Pengambil Risiko keras, energik,
Memiliki dan memiliki
kemampuan inisiatif.
mengambil risiko dan
suka pada tantangan
4 Kepemimpinan Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain dan suka terhadap saran atau kritik
5 Keorisinilan yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serbabisa dan memiliki jaringan
6 Berorientasi ke masa depan bisnis yang
Persepsi danluas.
memiliki cara pandang/cara
pikir yang berorientasi pada masa depan
7 Jujur dan Tekun Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan
tekun dalam menyelesaikan kerja
Disiplin

Komitmen Tinggi

Jujur
SIKAP
Kreatif
WIRAUSAHA
Inovatif

Mandiri

Realisitis
KEMAMPUAN ENTREPRENEUR
KEMAMPUAN ENTREPRENEUR

• Having vision knowledge, yaitu memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik dan bersikeras untuk
mewujudkannya.
• Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atau ditekuni.
• Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan sukses di masa lalu.
• Preactical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,
processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran
• Search, yaitu kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
• Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.
• Computation, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan di masa datang.
• Communicatio, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.
KOMPETENSI

• Knowing your business, harus mengetahui semua yang terkait dengan aktivitas bisnis yang
akan dilakukan.
• Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan
kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses,
dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
• Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. la harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif, yang
sungguh-sungguh dan tidak setangah hati.
• Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur
pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. la harus mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.
KOMPETENSI
• Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati
waktu sesuai dengan komitmen.
• Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan
mengendalikan orang dalam perusahaan.
• Satisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara
menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.
• Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. la harus mengungkap kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) dirinya dan pesaing. la harus menggunakan analisis SWOT baik
terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.
• Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas tersurat di dalam perusahaan.
• Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun (know how) sesuai dengan bentuk usaha
yang akan dipilih. Misalnya, kemampuan dalam bidang teknik produksi dan desain produksi. la harus betul-betul mengetahui
bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.
• Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelangga dan
menjaga kelangsungan perusahaan. la harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya
pelanggan dan harga khusus yang belum digarap pesaing.
• Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan berelasi
dan menjalin kemitraan antar perusahaan. la harus mengetahui hubungan antar interpersonal secara sehat.
SKILL YANG DIPERLUKAN WIRAUSAHA
• Technical skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-
tugas khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
• Human relations skill, yaitu keterampilan untuk memahami, mengerti,
komunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
• Conceptual skill, yaitu keterampilan personal untuk berpikir abstrak, untuk
mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat
situasi luar. Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh
peluang pasar baru dan menghadapi tantangan.
• Decision making skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan
memilih cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
Ada tiga tahapan utama dalam pengambilan keputusan
TECHNOPRENEURSHIP
• Technopreneurship (technology entrepreneur ship), merupakan bagian dari entrepreneurship
yang menekankan pada faktor teknologi, yakni kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam proses bisnis. (Eddy Soeryanto Soegoto)
• Perkembangan bisnis dalam bidang teknologi sebagian besar dihasilkan dari sinergi
antara pemilik ide kreatif (technopreneur), yang umumnya berafiliasi dengan berbagai
pusat riset (seperti perguruan tinggi), dengan penyedia modal yang akan digunakan
dalam berbisnis.
• Technopreneurship memiliki dua fungsi utama, yakni: menjamin bahwa teknologi
berfungsi sesuai kebutuhan pelanggan, dan teknologi tersebut dapat menghasilkan
keuntungan (profitable).
• Teknopreneur adalah orang yang mampu membuat, berkreasi, dan berinovasi atas
suatu produk yang akan di jual ke pasar.
• Secara umum, ada dua jenis bisnis yang dapat membentuk technology entrepreneur
(technopreneur), yakni: bisnis lifestyle dan bisnis pertumbuhan tinggi (high growth business).
TECHNOPRENEURSHIP
• Bisnis lifestyle umumnya tidak tumbuh dengan cepat sehingga kurang menarik
bagi investor profesional. Bisnis pertumbuhan tinggi memiliki potensi
menghasilkan kekayaan yang besar dengan cepat, berisiko tinggi, tetapi
memberikan imbalan yang besar sehingga menarik bagi pemodal ventura
(ventura capitalist). Dell, adalah contoh perusahaan dengan bisnis pertumbuhan
tinggi.
• Perkembangan berbagai pusat inovasi dan inkubator bisnis dalam bidang
teknologi dibeberapa perguruan tinggi dan lembaga riset merupakan upaya
positif untuk membangun technpreneurship di Indonesia.
Faktor Peluang Bisnis
No Ciri Sifat

1 Perubahan teknologi Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang untuk
mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Berbagai provider,
warnet, industri komputer telah menjadi lahan usaha baru dengan adanya perubahan teknologi
dari konvensional ke internet.
2 Perubahan politik dan kebijaksanaan Perubahan politik dari orba ke reformasi dan perubahan kebijaksanaan dari pusat ke otonomi
daerah merupakan sumber peluang usaha baru
3 Perubahan demografi Struktur demografi juga membuka peluang usaha. Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan
budaya, juga dikenal sebagai daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis
usaha yang dikembangkan di kota Yogyakarta.
4 Institusi pendidikan Institusi pendidikan sebagai pusat penelitian adalah sumber peluang usaha dengan memanfaatkan
hasil-hasil penelitian. Zcker, dan kawan-kawan,(1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan
universitas dalam suatu daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi
dan hak paten yang dihasilkan.
5 Akses informasi Informasi memungkinkan seseorang memperoleh peluang usaha dibandingkan dengan orang lain
yang tidak mengetahuinya. Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka
memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain. (Hayek. 1945; Kirzner, 1973).

6 Variasi pengalaman hidup Variasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan dapat
membantu seorang dalam menemukan peluang karena sebuah informasi yang baru kadang
memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir.
Variasi dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi yang baru.
Faktor Peluang Bisnis
Ikatan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur
7 Ikatan Sosial dari jejaring sosial akan memengaruhi informasi yang diterima dan mengategorikan informasi tersebut.

a. Ekstraversi
8 Kepribadian Ekstraversi terkait dengan sikap sosial, asertif, aktif, ambisi, inisiatif, dan ekshibisionis. Sikap ini akan membantu entrepreneur untuk mengeksploitasi
peluang terutama dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon pelanggan, karyawan, dan sebagainya. Sikap
ini membantu entrepreneur untuk mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak menentu.

a. Agreebieeness
Sikap ini terkait dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan untuk mempercayai, kerja sama, keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan fleksibilitas
dengan orang lain. Hal ini akan membantu entrepreneur dalam membangun jaringan kerja sama untuk kematangan bisnisnya, terutama aspek dari
keinginan untuk mempercayai orang lain.
a. Pengambilan risiko\
Sikap ini berkaitan dengan kemauan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan berisiko. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara
lain pemasaran, finansial, psikologis, dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku pengambilan risiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil
keputusan dalam keadaan yang tidak menentu dan mengorgani terutama dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.

Hal yang tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai keterampilan
9 Motivasi yang hampir sama, dan informasi yang sama; maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara yang lain tidak. Sebagian besar
entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ada 2 macam kebutuhan yang melandasi motivasi seseorang entrepreneur, sebagai berikut:
a. Kebutuhan Berprestasi
b. Keinginan untuk Independen
Hal yang tidak kalah penting dalam entrepreneurship adalah evaluasi diri, meliputi:
10 Evalusi Diri a. Locus of Control
b. Self Efficiency
Karakteristik kognitif merupakan faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan. Dalam mengembangkan peluang
11 Karakteristik kewirausahaan, seorang entrepreneur harus membuat keputusan positif mengenai sesuatu yang mereka belum pahami, dalam ketidakpastian, dan informasi
yang terbatas. Dalam membuat keputusan positif tersebut, dibutuhkan karakteristik kognitif yang membantu entrepreneur untuk memetakan cara
Kognitif bagaimana memanfaatkan peluang wirausaha. Karakteristik tersebut antara lain:
a. Over Confidence
b. Representative
c. Intuition
Faktor Peluang Bisnis
Ikatan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur
7 Ikatan Sosial dari jejaring sosial akan memengaruhi informasi yang diterima dan mengategorikan informasi tersebut.

a. Ekstraversi
8 Kepribadian Ekstraversi terkait dengan sikap sosial, asertif, aktif, ambisi, inisiatif, dan ekshibisionis. Sikap ini akan membantu entrepreneur untuk mengeksploitasi
peluang terutama dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon pelanggan, karyawan, dan sebagainya. Sikap
ini membantu entrepreneur untuk mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak menentu.

a. Agreebieeness
Sikap ini terkait dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan untuk mempercayai, kerja sama, keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan fleksibilitas
dengan orang lain. Hal ini akan membantu entrepreneur dalam membangun jaringan kerja sama untuk kematangan bisnisnya, terutama aspek dari
keinginan untuk mempercayai orang lain.
a. Pengambilan risiko\
Sikap ini berkaitan dengan kemauan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan berisiko. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara
lain pemasaran, finansial, psikologis, dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku pengambilan risiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil
keputusan dalam keadaan yang tidak menentu dan mengorgani terutama dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.

Hal yang tak kalah penting dalam entrepreneurship adalah motivasi. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai keterampilan
9 Motivasi yang hampir sama, dan informasi yang sama; maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara yang lain tidak. Sebagian besar
entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ada 2 macam kebutuhan yang melandasi motivasi seseorang entrepreneur, sebagai berikut:
a. Kebutuhan Berprestasi
b. Keinginan untuk Independen
Hal yang tidak kalah penting dalam entrepreneurship adalah evaluasi diri, meliputi:
10 Evalusi Diri a. Locus of Control
b. Self Efficiency
Karakteristik kognitif merupakan faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan. Dalam mengembangkan peluang
11 Karakteristik kewirausahaan, seorang entrepreneur harus membuat keputusan positif mengenai sesuatu yang mereka belum pahami, dalam ketidakpastian, dan informasi
yang terbatas. Dalam membuat keputusan positif tersebut, dibutuhkan karakteristik kognitif yang membantu entrepreneur untuk memetakan cara
Kognitif bagaimana memanfaatkan peluang wirausaha. Karakteristik tersebut antara lain:
a. Over Confidence
b. Representative
c. Intuition

Anda mungkin juga menyukai