Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN BISNIS AMERIKA SERIKAT

Disusun Oleh :

1. Nathanael Ritonga (19013010089)


2. Sephia Ayu Permatasari (19013010090)
3. Muhammad Farhan (19013010091)
4. Dewi Suryanita (19013010092)
5. Heru Atur (19013010093)
6. Rajendra Ghazian (19013010094)
7. M. Diva Abigail (19013010095)

AKUNTANSI
KELAS C

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR


Jl.Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur 60294 Indonesia
2019/2020

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan piji syukur ke Haditat Allah S.W.T. yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas yang dikumpulkan untuk
memenuhi nilai tugas kami.

Penulisan makalah tentang Lingkungan Bisnis Amerika Serikat ini adalah untuk
mengetahui dan mengupas tentang bisnis beserta seluk beluk dan unsure-unsurnya.
Penyelesaian penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kerja sama, bimbingan, bantuan, dan
partisipasi semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf atas
segala kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca semua
yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata, semoga adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
semua pembaca untuk membuat makalah yang lebih baik lagi.
Daftar Isi
1. Konsep Bisnis dan Konsep Laba

Semua organisasi itu disebut bisnis (business), organisasi yang menyediakan barang
atau jasa untuk dijual dengan maksud untuk memperoleh laba. Keuntungan/laba (profit),
selisih antara pendapatan dengan biaya bsinis, adalah pendorong orang orang untuk memulai
dan mengembangkan bisnis. Laba juga merupakan imbalan yang didapatkan pemilik bisnis
dari resiko dari mengorbankan uang dan waktu mereka.

 Pilihan dan Permintaan Konsumen


Dalam sistem kapitalis seperti yang diterapkan di Amerika, seorang pemilik
bisnis bebas mendirikan bisnis baru, mengembangkannya, menjualnya atau
bahkan menutupnya. Tetapi konsumen pun memiliki kebebasan untuk
memilih. Dalam mengejar laba, bisnis harus memperhitungkan apa yang
diinginkan atau dibutuhkan konsumen. Seefisien apapun sebuah bisnis tidak
akan bertahan jika tidak ada permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan.
 Peluang dan Wirausaha

Jika pelaku wirausaha bisa mengenali peluang emas dan kemudian


mengembangkan rencana gemilang untuk mengkapitaliskan peluang tersebut,
mereka akan berhasil. Peluang ini akan selalu melibatkan barang atau jasa
yang diinginkan atau dibutuhkan pelanggan khususnya jika tidak ada
pemasoknya atau jika pelaku bisnis yang ada tidak menjalankannya secara
efisien atau sempurna.

 Manfaat Bisnis
Bisnis memproduksi sebagian besar barang atau jasa yang kita konsumsi dan
mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja, menciptakan banyak inovasi dan
peluang untuk bisnis baru lainnya sebagai pemasok mereka. Iklim bisnis yang
sehat juga berkontribusi langsung pada kualitas hidup masyarakat. Laba
perusahaan meningkatkan pendapatan jutaan pemilik dan pemegang saham
dan pajak atas bisnis membantu pendapatan pemerintah di segala tingkatan.
Akan tetapi, ada sebagian pelaku bisnis yang menyebabkan kerusakan
lingkungan dan para pembuat keputusannya sering kali melakukan praktik-
praktik yang tidak etis demi keuntungan pribadi.

2. Lingkungan Eksternal Bisnis

Seluruh bisnis, baik dari segi ukuran, lokasi atau misi, beroperasi dalam lingkungan
eksternall yang luas. Lingkungan Eksternal (external environment) terdiri dari hal hal yang
berada di luar batas organisasi yang mungkin memengaruhinya. Tak heran jika lingkungan
eksternal memainkan peranan penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah
organisasi.

 Lingkungan Bisnis Domestik


Lingkungan Bisnis Domestik (domestic business environment) merupakan
lingkungan dimana perusahaan beroperasi dan memperoleh pendapatannya.
Secara umum, bisnis berupaya untuk menjadi sedekat mungkin dengan
pelanggannya, membangun hubungan yang erat dengan pemasok dan
membedakan dirinya dengan pesaing lainnya.

 Lingkungan Bisnis Global


Lingkungan Bisnis Global (global business environment) merupakan
kekuatan kekuatan internasional yang mempengaruhi suatu bisnis. Faktor-
faktor yang mempengaruhi lingkungan global ini secara umum meliputi
kesepakatan perdagangan internasional, kondisi ekonomi dunia,
ketidakstabilan politik dan sebagainya.

 Lingkungan Teknologi
Lingkungan Teknologi (technological environment) merupakan semua cara
yang ditempuh perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka.
Teknologi mencakup pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik,
elektronik, dan telekomunikasi, serta berbagai sistem pengolahan yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan bisnis.

 Lingkungan Hukum-Politik
Lingkungan Hukum-Politik (political-legal environment) mencerminkan
bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk peraturan pemerintah terhadap
bisnis. Pertama sistem hukum menetapkan hal-hal yang dapat dan tidak dapat
dilakukan oleh organisasi. Kedua badan pemerintah mengatur berbagai bidang
penting. Ketiga sentimen probisnis dan antibisnis pemerintah untuk
keseimbangan dalam perusahaan internasional.

 Lingkungan Sosiobudaya
Lingkungan Sosiobudaya (sosiocultural environment) mencakup kebiasaan,
adat istiadat, nilai dan karakteristik demografis dari masyarakat di mana
sebuah organisasi beroperasi. Proses sosial-budaya menentukan barang dan
jasa serta juga standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima masyarakat.
Faktor sosial-budaya juga berpengaruh perasaan pekerja tentang pekerjaan dan
organisasi mereka.

 Lingkungan Ekonomi
Lingkungan Ekonomi (economic environment) merujuk pada kondisi relevan
yang terjadi dalam system ekonomi pada wilayah di mana suatu organisasi
beroprasi.

3. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi (economic system) merupakan system yang digunakan suatu Negara
untuk mengalokasikan sumber daya bagi warga Negara, baik individu maupun organisasi.
3.1. Faktor – Faktor Produksi

Perbedaan utama sistem ekonomi terletak pada cara sistem itu mengelola faktor-
faktor produksi nya (factor of production), yaitu sumber daya yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan di suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa.

 Tenaga Kerja
Tenaga kerja (labor) merupakan sumber daya manusia mencakup kontribusi yang
diberikan baik fisik atau intelektual saat proses produksi.

 Modal
Modal (capital) merupakan dana yang diperlukan untuk menciptakan dan
menjalankan bisnis.

 Wirausahawan
Wirausahawan (enterpreneur) merupakan individu yang melihat peluang dan berani
mengambil resiko atas penciptaan dan pengoperasian bisnis baru.

 Sumber Daya Fisik


Sumber daya fisik (physical resources) merupakan hal-hal berwujud yang
digunakan organisasi dalam melaksanakan bisnis, meliputi SDA & bahan baku,
perkantoran, fasilitas produksi & penyimpanan, onderdil & perlengkapan, komputer
& peralatan pendukungnya.

 Sumber Daya Informasi


Sumber daya informasi (information resource) merupakan data dan informasi yang
digunakan oleh dunia bisnis untuk meramal pasar dan menghasilkan penciptaan
informasi baru.

3.2. Jenis – Jenis Sistem Ekonomi

 Perekonomian Terpimpin
Perekonomian terpimpin (planned economy) merupakan perekonomian yang
mengandalkan pemerintah terpusat untuk mengendalikan semua atau sebagian besar
faktor produksi dan untuk membuat semua atas sebagian besar keputusan produksi
atau alokasi.
Dua bentuk paling dasar perekonomian terpimpin adalah :
 Komunisme : suatu sistem dimana pemerintah memiliki dan mengoperasikan
semua faktor produksi.
 Sosialisme : sistem ekonomi terpimpin dimana pemerintah hanya memiliki
dan menjalakan sumber produksi terpilih.
 Perekonomian Pasar
Perekonomian Pasar (market economy) merupakan perekonomian dimana individu-
individu mengendalikan keputusan produksi dari alokasi melalui penawaran dan
permintaan. Pasar adalah mekanisme pertukaran barang dan jasa tertentu antara
penjual dan pembeli. Terbagi menjadi 3 ;
 Pasar input adalah pasar tempat perusahaan memebeli sumber daya dari rumah
tangga, yang menjadi pemasok sumber daya tersebut.

 Pasar output adaah pasar tempat perusahaan menyediakan barang dan jasa
sebagai tanggapan atas permintaan dari pihak rumah tangga.

 Kapitalisme adalah perekonomian pasar yang memberikan kepimilikan


produksi pribadi dan yang mendorong kewirausahaan dengan menawarkan
laba sebagai insentif.

 Perekonomian Campuran
Perekonomian campuran (mixed market economy) merupakan sistem ekonomi
yang menampilkan sifat-sifat perekonomian terpimpin maupun perkonomian pasar.
 Privatisasi adalah proses pengubahan perusahaan pemerintah menjadi
perusahaan swasta.
 Sosialisme adalah sistem ekonomi terpimpin dimana pemerintah hanya
memiliki dan menjalankan sumber produksi terpilih.

4. Perekonomian Sistem Pasar

Perekonomian Sistem Pasar menunjukkan bagaimana pasar, permintaan, dan


penawaran mempengaruhi distribusi sumber daya di Amerika Serikat, mengidentifikasikan
unsur-unsur perusahaan swasta, dan menjelaskan berbagai faktor yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja suatu sistem ekonomi.

4.1. Permintaan dan Penawaran dalam Perekonomian Pasar

 Pengertian
1. Permintaan (demand)
Permintaan merupakan kesedian dan kemampuan pembeli untuk membeli produk
(barang atau jasa) tertentu
2. Penawaran (supply)
Penawaran merupakan kesedian dan kemampuan produsen untuk menawarkan barang
atau jasa tertentu untuk dijual
 Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum Permintaan (law of demand) “permintaan akan meningkat saat harga yang ditawarkan
turun”

Hukum Penawaran (law of supply) “penawaran akan meingkat saat harga yang ditawarkan
naik”

 Mekanisme Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan Penawaran adalah dua hal yang bertolak belakang. Permintaan akan
meningkat ketika harga barang atau jasa mengalami penurunan dan Penawaran akan
meningkat ketika harga barang atau jasa mengalami kenaikan.

 Kurva Permintaan dan Penawaran

 Kurva Permintaan (demand curve) adalah grafik yang menunjukan berapa banyak
produkyang diminta (dibeli) pada harga yang berbeda beda.
 Kurva Penawaran (supply curve) adalah grafik yang menunjukan berapa banyak
barang yang dipasok atau ditawarkan pada harga yang berbeda beda.
 Harga Pasar (market price) atau Harga Ekulibrium (equilibrium price) adalah harga
dimana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
 Surplus adalah situasi dimana kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang
diminta.
 Defisit adalah situasi dimana kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang
ditawarkan.
4.2. Perusahaan Swasta dan Persaingan di Perekonomian Pasar

Perekonomian pasar mengandalkan sistem perusahaan swasta enterprise sistem


yang memungkinkan para individu untuk mengejar kepentingan mereka sendiri dengan
sedikit pembatasan dari pemerintah. Terdapat empat unsur penting;

1. Hak milik pribadi, yaitu kepemilikan atau sumber daya yang digunakan untuk
menciptakan kekayaan berada di tangan di individu.
2. Kebebasan memilih, dapat memilih produk apa yang harus dibeli dan produsen juga
biasanya dapat memilih siapa yang dipekerjakan dan apa yang diproduksi
3. Laba, laba akan mendorong sebagian orang untuk meninggalkan rasa aman bekerja
untuk orang lain dan mengambil resiko untuk terjun dalam wirausaha
4. Persaingan, persaingan memotivasi mereka untuk menjalankan perusahaan secara
efisien persaingan atau kompetisi yang terjadi ketika dua perusahaan atau lebih
berlomba mendapatkan sumber daya atau pelanggan yang sama.

 Derajat Persaingan

Para ekonom dalam mengidentifikasikan 4 jenis derajat persaingan dasar dalam sistem
perusahaan swasta.

1. Persaingan Sempurna (perfect competition) dapat terwujud ada dua kondisi yang
harus terpenuhi, (1) seluruh perusahaan dalam suatu industri harus berskala kecil (2)
Jumlah perusahaan dalam industri tersebut harus banyak.
2. Persaingan Monopolistik (monopolistik competition) dimana ada banyak penjual
yang berusaha membuat produk mereka setidaknya terlihat berbeda dengan para
pesaing.
3. Oligopoli (Oligopoly) yaitu pasar atau industri yang dicirikan oleh penjual yang
sedikit umumnya berskala besar yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga
produk mereka.
4. Monopoli (monopoly) terjadi ketika Industri atau pasar hanya memiliki satu produsen
atau sangat didominasi oleh satu produsen sehingga produsen lain tidak dapat
menyayanginya. Produsen tunggal menikmati kendali sepenuhnya atas harga produk.
Hambatan satu-satunya hanyalah menurunnya permintaan pelanggan akibat kenaikan
harga.

5. Indikator Ekonomi

Indikator ekonomi (economic indicators) merupakan data statistik yang menujukkan


apakah suatu sistem ekonomi menguat, melemah, atau stabil, untuk menilai kinerja suatu
ekonomi.
5.1. Pertumbuhan Ekonomi Output Agregat dan Standart Hidup

Siklus bisnis adalah pola naik-turun jangka pendek (ekspansi dan kontraksi) dalam
ekonomi. Ukuran utama dari pertumbuhan dalam siklus bisnis disebut Output Agregat.
Output Agregat adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem ekonomi
selama satu periode tertentu. Kenaikan dalam output agregat berarti ada pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya.

Ketika pertumbuhan output melampaui pertumbuhan populasi, maka yang terjadi adalah :
 Output per kapita – kuantitas barang dan jasa per orang naik.
 Sistem ekonomi tersebut menyediakan lebih banyak barang dan jasa yang
diinginkan masyarakat.
Ketika keduanya terjadi, maka orang yang hidup dalam sistem ekonomi memperoleh
keuntungan dari standart hidup. Standart hidup adalah kuantitas dan kualitas total barang
dan jasa yang dapat mereka beli dengan mata uang yang digunakan dalam sistem ekonomi
mereka. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan standart hidup seseorang, maka
perlu mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi negaranya.
Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestik Product (GDP) merupakan nilai
total semua barang dan jasa yang diproduksi didalam wilayah tersebut dalam satu periode
tertentu oleh perekonomian nasional dengan menggunakan faktor-faktor produk domestik.
PDB/GDP merupakan ukuran output agregat. Jika PDB naik, maka output agregat naik ;
jika output agregat naik, maka negara mengalami pertumbuhan ekonomi.
Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP) merupakan nilai total
barang dan jasa yang diproduksi secara nasional oleh suatu negara dalam periode tertentu
dengan tenaga kerja dan properti yang disediakan oleh warga negara tanpa
mempertimbangkan dimana faktor-faktor produksi berlokasi.
Perbedaan PDB dan PNB adalah PDB hanya menghitung total produksi dari suatu
negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor
produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memasukan pendapatan faktor
produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.
PDB Riil adalah PDB yang telah disesuaikan untuk memperhitungkan perubahan nilai
mata uang dan harga. Contoh kasusnya, pada tahun 2017 harga nasi goreng 10.000, pada
tahun 2018 harga nasi goreng menjadi 12.000. Dalam kedua tahun tersebut 1.000 porsi
nasi goreng diproduksi. PDB lokal tahun 2018 adalah 100Juta (10.000 x 1.000) ; PDB
lokal tahun 2019 adalah 120Juta (12.000 x 1.000). Memang PDB kedua tahun tersebut
berbeda, tetapi tidak ada pertumbuhan ekonomi karena kedua tahun tersebut output
agregatnya tidak berubah, yaitu 1.000 porsi nasi goreng. Dalam contoh tersebut, harga saat
ini adalah harga 2019. Di sisi lain, saat kita mengukur PDB Riil harus memperhitungkan
perubahan nilai mata uang dan harga.
Faktor utama dalam pertumbuhan suatu sistem ekonomi adalah produktivitas.
Produktivitas adalah pertumbuhan ekonomi yang membandingkan berapa banyak yang
diproduksi oleh suatu sistem dengan banyaknya sumber daya yang dibutuhkan untuk
memproduksinya. Beberapa faktor yang dapat menghambat pertumbuhan suatu sistem
ekonomi, antara lain neraca perdagangan dan utang nasional.
Neraca perdagangan suatu negara merupakan nilai ekonomis semua produk yang
dieskpor dikurangi nilai ekonomi produk yang diimpor. Pada prinsipnya adalah Neraca
perdagangan positif apabila ekspor suatu negara lebih besar ketimbang impornya , Neraca
perdagangan negatif apabila impor suatu negara lebih besar ketimbang ekspor. Neraca
perdagangan negatif disebut defisit perdagangan. Defisit perdagangan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi karena jumlah uang yang dibelanjakan untuk produk asing tidak
dibayarkan sepenuhnya. Akibatnya negara itu meminjam uang dan pinjaman tersebut
memberikan biaya yang lebih besar dalam bentuk bunga.
Utang nasional adalah jumlah uang yang harus dibayar pemerintah kepada
kreditornya. Pajak adalah cara yang paling umum bagi pemerintah untuk mendapatkan
uang tetapi pemerintah juga menjual obligasi-sekuritas. Obligasi semacam surat utang
dengan bunga.

5.2. Stabilitas Ekonomi


Stabilitas adalah kondisi di mana jumlah uang yang tersedia dalam sistem ekonom
dan kuantitas barang dan jasa yang diproduksi di dalamnya tumbuh pada tingkat yang
sama. Stabilitas ekonomi dapat terancam oleh beberapa faktor :
 Inflasi , terjadi karena sebuah sistem perekonomian mengalami kenaikan harga yang
meluas. Instabilitas terjadi ketika jumlah uang yang beredar melebihi peningkatan
output aktualnya, sehingga orang memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan
tetapi kuantitas produk yang tersedia untuk dibeli tetap sama.
 Pengangguran , merupakan presentase tidak adanya pekerjaan bagi orang-orang uang
secara aktif mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi.
 Resesi adalah merosotnya / menurunnya output agregat dalam waktu periode tertentu.
Selama masa resesi, para produsen membutuhkan jumlah pekerja yang lebih sedikit
untuk menghasilkan produk. Dengan demikian, pengangguran meningkat. Depresi
adalah masa resesi yang parah dan berkepanjangan.

5.3. Mengelola Perekonomian AS

Pemerintah mengelola perolehan dan pengeluaran pendapatannya melalui


Kebijakan Fiskal. Kontrol terhadap APBN ini sangat baik untuk mengontrol inflasi agar
tidak melampaui batas normal. Dengan menghemat pengeluaran dan meningkatkan
pendapatan, inflasi dapat dicegah. Peningkatan pendapatan negara bisa dengan
meningkatkan tarif pajak, peningkatan devisa, dan pengefektifan laju ekspor.

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang berkaitan dengan bidang moneter /


keuangan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter ini
mengarah pada sistem stabilitas keuangan yang mengontrol peredaran uang dan
kelancaran sistem pembayaran. Contohnya ialah membuat penurunan suku bunga pada
bank sentral dan menaikan bunga untuk bank umum. Jadi hal ini akan membuat nominal
uang bertambah, sehingga tidak terjadi suatu inflasi. Contoh lain yaitu dengan menjual
atau membeli surat berharga. Apabila jika negara akan menambahkan jumlah uang yang
beredar, maka pemerintah akan membeli sebuah surat berharga pemerintah, begitupun
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai