A. Haji
1. Pengertian Haji
mengharapkan ridha-nya.
ditentukan.1
19
pemuja mereka.2
Ibadah haji adalah satu rukun dari ark n al-Isl m yang lima,
bagi yang mampu, dan dilakukan sekali dalam seumur hidup. Barang
a. Al-Qur’an
Ĩ$¨Ζ9$# ’n?tã ¬!uρ 3 $YΨÏΒ#u tβ%x. …ã&s#yzyŠ tΒuρ ( zΟŠÏδ≡tö/Î) ãΠ$s)¨Β ×M≈uΖÉit/ 7M≈tƒ#u ϵŠÏù
Çtã ;Í_xî ©!$# ¨βÎ*sù tx x. tΒuρ 4 Wξ‹Î6y™ ϵø‹s9Î) tí$sÜtGó™$# ÇtΒ ÏMøt7ø9$# ÷kÏm
tÏϑn=≈yèø9$#
2
Muhammad Ja’far, Tuntunan Ibadah zakat, Puasa & Haji, (Malang, 1997),163.
šXθÝ¡èù Ÿωuρ y]sùu‘ Ÿξsù ¢kptø:$# ∅ÎγŠÏù uÚtsù yϑsù 4 ×M≈tΒθè=÷è¨Β Ößγô©r& ÷kptø:$#
χÎ*sù (#ρߊ¨ρt“s?uρ 3 ª!$# çµôϑn=÷ètƒ 9öyz ôÏΒ (#θè=yèø s? $tΒuρ 3 Ædkysø9$# ’Îû tΑ#y‰Å_ Ÿωuρ
b. Hadits
berikut:
Hurairah ra ia berkata:
ِ
ﺖ َو ُ ﻟَ ْﻮ ﻗُـ ْﻠ: ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ
ْ َ ﻟََﻮ َﺟﺒ.ﺖ ﻧـَ َﻌ ْﻢ َ ﺎل
َ َ ﰒُﱠ ﻗ.9ً َﺣ ﱠﱴ ﻗﺎََﳍَﺎﺛََﻼ
.()رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى و ﻣﺴﻠﻢ.اﺳﺘَﻄَ ْﻌﺘُ ْﻢ ْ ﻟَ َﻤﺎ
“Rasulullah saw telah berkhutbah kepada kami, dan beliau
bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah
mewajibkan haji atas kamu, maka hendaklah kamu pergi
haji” seorang laki-laki bertanya: apakah tiap tahun ya
Rasulullah? Maka beliau diam, sehingga laki-laki itu
mengulangi pertanyaannya tiga kali, kemudian Rasulullah
saw bersabda: “sekiranya aku menjawab “iya”, tentu
menjadilah wajib dan pasti kamu tidak sanggup”.(HR.
Bukhari dan muslim).5
hidup. Adapun perintah atau kewajiban ibadah haji ini dalam Islam.
bahwa ibadah haji wajib dimulai pada tahun ke enam sesudah hijrah.
menunaikan haji
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Shahih Bukhari Muslim,Penerjemah Abu Firly Bassam Taqiy,
5
terj. Al-lu’lul Wal Marjan Firman Ittafaqa ‘Alaihi Asy-Syaikhani Al-Bukhari wa Muslim,
(Jogjakarta: Hikam Pustaka, 2013), 353.
a. Islam, ibadah haji dan umrah adalah ibadah Islam, maka tidak ada
wajib haji bagi orang yang tidak beragama Islam dan orang
namun jika ia mengerjakan haji, maka haji itu sah. Akan tetapi
maka haji itu tidak sah. Syarat berakal sehat ini, sama dengan
syarat baligh.
berikut:
dari haji.
yang kejam.
perjalanan).6
Umar mengutus Utsman bin affan dan Abd. Rahman bin auf. Kedua
Nabi Saw yang diberi amanah oleh Umar, untuk keamanan mereka.
yang tidak mencukupi syarat wajib haji, seperti: orang sakit, fakir
miskin, orang yang sangat lemah, wanita yang tidak ada mahramnya,
jika tidak ada salah satunya maka ia tidak wajib haji. Mahram
7
Ibid,178.
merupakan syarat wajib haji bagi wanita, sehingga jika ia tidak ada
bahwa mahram bukan syarat bagi wanita hendak pergi haji. Ulama’
mahram yang masih ada pertalian nasab, orang di luar nasab atau para
Jika ketiga hal ini tidak ada, maka ia tidak wajib haji menurut
Hal ini di-qiyas-kan pada kasus seorang wanita masuk Islam di negeri
Su’ad Ibrahim Shalih, Fiqh Ibadah Wanita, Penerjemah Nadirsah Hawari, terj. Ahkam Ibadat
8
B. ‘Iddah
1. Pengertian ‘Iddah
kandungan. Bila rahim perempuan itu telah berisi sel yang akan
dalam rahimnya akan tercampur dua sel, yaitu sel suami yang
pertama dan sel suami yang kedua. Apabila anakanya lahir maka anak
itu dinamakan anak shubhat, artinya anak yanag tidak tentu ayahnya,
Slamet Abidin dkk, Fiqih Munakahat II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), 121.
10
seorang istri tidak serta merta dapat menikah langsung dengan orang
melahirkan.
hari.
’iddahnya 3 bulan.
karena talak ba’in atau fasakh, terus menerus berada dalam rumah
Moch Anwar, Fiqih Islam Tarjamah Matan Tarqib, (Bandung: PT. Alma’arif, 1991).183
12
13
Ibid,.194.
itu dilakukan ala kadar kebiasaan saja, dan hendaknya tidak ada lelaki
lain yang mau berbicara dan beramah tamah dengannya atas dasar
dirumahnya sendiri.
memasuki tempat yang istri itu sedang berada disitu tanpa bersama
dengan mahram, hal itu diharamkan suami sekalipun buta dan talak
dengannya.15
2. Dasar Hukum
yang bercerai dari suaminya dalam bentuk apapun, cerai hidup atau
mati, sedang hamil atau tidak, masih berhaid atau tidak, wajib
a. Al-Qur’an
9åκô−r& sπyèt/ö‘r& £ÎγÅ¡à Ρr'Î/ zóÁ−/utItƒ %[`≡uρø—r& tβρâ‘x‹tƒuρ öΝä3ΖÏΒ tβöθ©ùuθtFムtÏ%©!$#uρ
£ÎγÅ¡à Ρr& þ’Îû zù=yèsù $yϑŠÏù ö/ä3øŠn=tæ yy$oΨã_ Ÿξsù £ßγn=y_r& zøón=t/ #sŒÎ*sù ( #Zô³tãuρ
15
Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin ‘Abduraahman ad-Dimasyqi, Fiqih empat madzhab,
(Bandung: Hasyimi, 2004),403
b. Hadits
3. Macam-Macam ‘Iddah
a. Cerai Hidup
βr& È≅ö6s% ÏΒ £èδθßϑçGø)¯=sÛ ¢ΟèO ÏM≈oΨÏΒ÷σßϑø9$# ÞΟçFóss3tΡ #sŒÎ) (#þθãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ
WξŠÏΗsd %[n#u|
ayat 4:
9ßγô©r& èπsW≈n=rO £åκèE£‰Ïèsù óΟçFö;s?ö‘$# ÈβÎ) ö/ä3Í←!$|¡ÎpΣ ÏΒ ÇÙŠÅsyϑø9$# zÏΒ zó¡Í≥tƒ ‘Ï↔¯≈©9$#uρ
dan masih haid, lamanya ‘Iddah tiga kali quru’ (haid/suci), Al-
9åκô−r& sπyèt/ö‘r& £ÎγÅ¡à Ρr'Î/ zóÁ−/utItƒ %[`≡uρø—r& tβρâ‘x‹tƒuρ öΝä3ΖÏΒ tβöθ©ùuθtFムtÏ%©!$#uρ
( #Zô³tãuρ
“dan mereka yang mati dan meninggalkan istrinya,
hendaklah istri-istri itu menunggu selama empat bulan
sepuluh hari”. (Qs. Al-Baqarah :234).23
4. Bentuk-Bentuk ‘iddah
a. Kematian suami.
b. Belum dicampuri.
21
Ibid, 559.
22
Ibid, 37.
23
Ibid., 39.
haidnya.
masa ‘iddah.
suci.
perempuan itu telah berhaid selama satu kali dalam masa itu kalau
dia belum haid dalam masa itu, perempuan itu berada dalam
24
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media
Crup, 2006),309.
b. Kedua: perempuan yang belum di gauli oleh suami, tidak ada ‘iddah
βr& È≅ö6s% ÏΒ £èδθßϑçGø)¯=sÛ ¢ΟèO ÏM≈oΨÏΒ÷σßϑø9$# ÞΟçFóss3tΡ #sŒÎ) (#þθãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ
%[n#u| £èδθãmÎh| uρ £èδθãèÏnGyϑsù ( $pκtΞρ‘‰tF÷ès? ;Ïã ôÏΒ £ÎγøŠn=tæ öΝä3s9 $yϑsù ∅èδθ¡yϑs?
WξŠÏΗsd
“hai orang-orang yang beriman bila kamu menikah
perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu
menceraikannya sebelum kamu menggaulinya, maka tidak ada
kewajiban baginya untuk ber’iddah terhadapmu.” (QS. Al-
Ahzab:49).25
#Zô£ç„ ÍνÍ÷ö∆r& ôÏΒ …ã&©! ≅yèøgs† ©!$# È,−Gtƒ tΒuρ 4 £ßγn=÷Ηxq z÷èŸÒtƒ βr& £ßγè=y_r& ÉΑ$uΗ÷qF{$# àM≈s9'ρé&uρ
“Perempuan-perempuan yang sedang hamil ‘iddahnya adalah
sampai dia melahirkan kandungannya. Siapa yang bertakwa
kepada Allah, maka Allah akan menjadikan semua urusan
mudah.”(QS. At-thalaq: 4).26
oleh surat al-baqarah ayat 234, kedua dalil ini tidak dalam bentuk
belum empat bulan sepuluh hari. Tetapi setelah habis empat bulan
melahirkan.
berhias diri agar ada yang melamarnya. Lalu Abu Sanabil bin
yang lain telah diatur khusus, maka yang mewajibkan ‘iddah tiga
5. Al-ihdad (berkabung)
menjalani masa ‘iddah selama empat bulan sepuluh hari dalam masa
mana dia tidak boleh kawin, dia juga harus melalui masa berkabung
bahwa ihdad berasal dari kata had, karena ia menjauhkan seorang dari
perbuatan maksiat.
28
Ibid...,27.
suaminya.
parfum.
diperluukan.
berwarna.
29
Anshori Umar Sitanggal, Fiqh Syafi’i Sistematis, (Semarang: CV. As-Syfa, 1994),406.
Tihami dan Sohari Sahrani , Fikih Munakahat: Kajian Fiqih Nikah Lengkap, (Jakarta:Rajawali
30