Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Bioteknologi ini. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Dalam penulisan makalah Bioteknologi ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
Bioteknologi ini.
PENDAHULUAN
            Bioteknologi yaitu ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, genetika, dan biologi molekuler untuk pemanfaatan agen hayati atau agen-agen yang
telah direkayasa untuk menghasikan suatu produk.

            Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai suatu bahan dengan


memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, demikian juga sel-sel
makhluk hidup yang dibiakkan.

            Pada masa sekarang ini, bioteknologi sangat dibutuhkan di berbagai bidang seperti
pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pertanian, pengolahan limbah, dan
pertambangan. Bioteknologi digunakan dan menjadi kebutuhan karena bahan dasarnya mudah
diperolah dari lingkungan kita, dapat berkembang biak dengan sangat cepat, dapat menghasilkan
produk yang bersifat tetap dan tida terpengaruh oleh musim atau iklim, dan dapat dimodifikasi
sesuai kebutuhan.

            Kelompok kami akan membahas mengenai pemanfaatan bioteknologi dalam bidang
kesehatan,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Bioteknologi adalah suatu ilmu yang merupakan penggunaan berbagai ilmu yang
merupakan terapan ilmu dari berbagai ilmu yang ada, diantaranya biokimia, mikrobiologi,
rekayasa genetika, biologi molekular dan lain sebagainya. Bioteknologi mempunyai ciri
utama yaitu agen biologi, teknologi dan produk yang dihasilkan. Agen bioteknologi misalnya
adalah makhluk hidup berupa tumbuhan, hewan, bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Teknologi yang digunakan ada yang sederhana dan ada yang berupa teknologi modern.
Produk yang dihasilkan seperti hasil fermentasi misalnya bir, tauco, roti. Adapula hasil
berupa produk yang telah menggunakan teknologi modern seperti antibiotik, vaksin, hewan-
hewan hasil cloning, bayi tabung dan tumbuhan transgenik.
Bioteknologi pada umumnya terbagi atas dua jenis yaitu bioteknologi modern dan
bioteknologi sederhana. Bioteknologi sederhana adalah bioteknologi yang masih
menggunakan peralatan sederhana dalam proses pengerjaannya, contohnya adalah
fermentasi. Agen utama yang digunakan adalah mikroba tertentu yang akan memfermentasi
bahan makanan yang digunakan. Misalnya seperti fermentasi kecap, maka bahan yang
difermentasi adalah kacang kedelai dan menggunakan jamur jenis Aspergillus
sp. Bioteknologi modern berbeda dengan bioteknologi sederhana yang mana tehnik dalam
proses bioteknologinya sudah menggunakan tehnik tertentu seperti rekayasa genetika,
bioteknologi modern ini dapat digunakan pada berbagai macam bidang seperti bidang
pangan, pertanian dan kesehatan. Pada bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih
dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi
berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan,
rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun
kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Mengetahui
perkembangan bioteknologi merupakan hal yang sangat menarik untuk di bahas dan di
ketahui terlebih bila kita dapat mengembangkan suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat
bagi mahluk lain.
1.2 Rumusan Masalah

            1. Apa yang di maksud dengan Bioteknologi ?

            2. Apa aplikasi Bioteknologi di bidang kesehatan?

            3. Apa yang di maksud Antibodi Monoklonal ?

1.3 Tujuan

            1. Mengetahui defenisi Bioteknologi

            2. Mengetahui aplikasi Bioteknologi di bidang kesehatan

            3. Mengetahui manfaat Antibodi Monoklonal


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bioteknologi

Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala
besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya

Bioteknologi berasal dari istilah latin, yaitu bio (hidup), teknos (teknologi,
penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harafiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-
prinsip biologi. Bioteknologi adalah salah satu cara manusia untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa menggunakan makhluk hidup atau sebagainya. Mikroorganisme atau
mikroba adalah makhluk hidup satu sel yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dapat
berupa bakteri, jamur, atau alga satu sel. Peranan bioteknologi, diantaranya dalam bidang
pangan, kesehatan, pertanian, peternakan, lingkungan, dan pertambangan. Ciri utama
bioteknologi adalah:

 Adanya benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan


 Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri
 Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

B. Aplikasi Bioteknologi
Aplikasi bioteknologi mencakup berbagai aspek pada kehidupan manusia, salah
satunya pada bidang kesehatan. Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan
pengobatan telah mendatangkan manfaat antara lain:
 Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti; penisilin,
streptomysin.
 Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis
vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada manusia, vaksin
juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai
penyakit menular.
 Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian dan terapi.
Antibodi monoclonal.
 Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan).
 Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing manis.
 Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau otot, terapi
penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy);
C. Antibodi Monoklonal

Antibodi merupakan protein globulin gamma yang ditemukan dalam darah atau


cairan tubuh lainnya yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi
dan menetralisir benda asing, seperti bakteri dan virus. Sedangkan antigen adalah zat-zat
asing yang pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus
yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini berupa sebuah protein yang dibentuk sebagai
respon terhadap suatu antigen yang secara spesifik dapat menimbulkan reaksi dengan
antigen tersebut. Antibodi tidak bisa secara langsung menghancurkan antigen. Karena
fungsi utama antibodi adalah menonaktifkan dan menandai antigen untuk pengancuran
lebih lanjut.

Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu


epitop saja, yang merupakan zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang
memiliki kekhususan tambahan. Ini adalah komponen penting dari sistem kekebalan
tubuh. Antibodi monoklonal dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang
spesifik.Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem
imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun
dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi
yang dapat memasuki tubuh kita. Tiap tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari
sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self).
Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya
substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.

·         Teknologi Antibodi Monoklonal

Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem


imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun
dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi
yang dapat memasuki tubuh kita. Tiap tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari
sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self).
Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya
substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.

·         Langkah pembuatan Teknologi Monoklonal :

 Langkah pertama adalah dengan menginjeksikan antigen ke dalam tubuh tikus/kelinci


percobaan, kemudian limpanya dipisahkan
 Sel-sel pembentuk antibodi pada limpa dilebur ( fusi ) dengan sel-sel mieloma ( sel
kanker )
 Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang menghasilkan antibodi, sedangkan
10% sel hibridoma akhir terdiri dari sel-sel yang menghasilkan antibody
 Setiap hibridoma hanya dapat menghasilkan satu antibodi
 Teknik seleksi kemudian dikembangkan untuk mendidentifikasi sel tersebut,
kemudian dilakukan pengembangan atau pengklonan berikutnya
 Klona yang diperoleh dari hibridoma berupa antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal dapat disimpan beku, kemudian dapat diinjeksikan ke dalam tubuh
hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah
yang besar.
 Kegunaan antibodi monoklonal cukup beragam. Para ilmuwan berharap dapat
menggunakan antibodi monoklonal dalam pengobatan kanker. Beberapa jenis sel
kanker membuat antigen yang berbeda dengan protein yang dibuat oleh sel-sel sehat.
Dengan teknologi yang ada, dapat dibuat antibodi monoklonal yang hanya menyerang
protein dan menyerang sel-sel tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.

D. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di
antaranya diasosiasikan dengan warna, yaitu:
1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi
yang mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi
seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan
regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara
menyisipkan atau menggantikan gen abnormal dengan gen yang normal.
2. Bioteknologi Putih/Abu-Abu (White/Grey Biotechnology)
Bioteknologi putih/abu-abu (white/grey biotechnology) adalah
bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan
produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan
memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir atau ragi, enzim-enzim
dan organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan
proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak
dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi
bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian,
bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan
pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat
atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-
binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilkan produk
penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan
melawan senyawa asing (antigen).
4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik
atau perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan
akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan
ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber
makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan
oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa
genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan
virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon
transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga
menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

E. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk
bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada makhluk
hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa
genetika secara umum meliputi: isolasi gen, memodifikasi gen sehingga fungsi
biologisnya lebih baik, mentransfer gen tersebut ke organisme baru, dan membentuk
produk organisme transgenik. Prosedur pembentukan organisme transgenik ada dua,
yaitu:
1. Melalui Proses Introduksi Gen
Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:
 Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang
spesifik.
 Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan.
 Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan.
 Uji coba kultur tersebut di lapangan.
2. Melalui Proses Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuel basa
nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga
terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut,
contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen
mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh
mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil
metana sulfonat (mutagen kimia).

F. Dampak Positif dan Dampak Negatif Bioteknologi


1. Dampak Positif Bioteknologi
 Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang
bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
 Bioteknologi pengelolaan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan
lumpur aktif.
 Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain
vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
 Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur
jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon
tumbuhan.
 Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolaan biomassa
menjadi etanol (cair), dan metana (gas).
 Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman,
antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe,
kecap, bir, dan anggur.
2. Dampak Negatif Bioteknologi
 Menimbulkan penyakit pada manusia
 Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotik dapat saja mengalami
kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada
manusia.
 Menimbulkan reaksi alergi
 Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengonsumsi produk transgenik.
 Mengancam kelestarian alam
 Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
 Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super.
 Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
 Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nutfah asli karena yang
dikembangkan sekarang hanya produk rekayasa genetika saja.
 d. Berpotensi digunakan sebagai alat perang
 Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan kombinasi gen-gen
baru untuk kepentingan perang (semacam senjata kimia dan senjata biologi).
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Bioteknologi kesehatan merupakan suatu teknologi di bidang kesehatan yang


memudahkan pekerjaan manusia. Pada dasarnya bioteknologi itu bagus, berguna dan dapat
mengurangi beban  manusian. Namun terkadang masih saja disalahgunakan oleh manusia. Oleh
karena itu kita harus secara bijaksana dalam menggunakannya. Harus tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

B. Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang memiliki naluri seyogianya dapat
menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar dampak negatif dari penerapan bioteknologi
dapat dinetralisir.
DAFTAR PUSTAKA

Amien, Muhammad. (1985). Pegangan Umum Bioteknologi. Jakarta: Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan.

Harsono. (2006). Bioteknologi. Jakarta: Yudhistira.


MAKALAH
BIOTEKNOLOGI KESEHATAN

Disusun Oleh :

1. Atik Susanti
2. Gilang Pujo Laksono
3. Hawa Surya Asih
4. Kisno
Kelas : IX C

SMP NEGERI 2 WONOPRINGGO


Jl. Raya Legokgunung Kec. Wonopringgo Pekalongan
Tahun Pelajaran 2021 / 2022

Anda mungkin juga menyukai