Anda di halaman 1dari 2

MULAI DARI DIRI

PROJEK KEPEMIMPINAN

Salah satu pengalaman ketika masa sekolah yang masih saya ingat sampai sekarang adalah
pengalaman ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Waktu itu saya masih kelas 3 SD.
Di mata pelajaran Seni Budaya, kami bersama teman sekelas dan guru kelas pergi ke pinggir
sungai yang ada di belakang sekolah. Kami bersama-sama membuat patung dari tanah liat di
tepi sungai. Saya merasa sangat senang untuk pertama kalinya belajar. Karena merasa sudah
bosan dengan pelajaran di kelas. Hal lain yang membuat saya senang karena disana saya
duduk dekat dengan guru saya dan diajari secara langsung. Saya merasa diperhatikan dan
tidak kebingungan lagi. Dimana saya merupakan murid pindahan semester sebelumnya jadi
saya belum terlalu akrab dengan teman-teman sekelas. Dari situ saya mulai berbicara dan
akrab dengan teman-teman.

Perasaan yang bisa saya gambarkan senang dan mengalir saja. Karena kami bisa dengan
leluasa bermain dan mengekspresikan diri melalui karya seni tersebut. Saya membuat patung
kura-kura kala itu. Dimana sampai saat ini, di usia saya yang sudah diatas 20 tahun ini saya
masih merasa sangat senang sekali ketika saya melihat kura-kura. Karena saya melihat
bayangan masa kecil saya disana yang tengah tertawa bergembira bersama guru saya dan
teman-teman.

Pelajaran yang bisa saya ambil berupa untuk tidak terlalu memaksakan diri atas sesuatu.
Semuanya sudah ada kadar dan batasnya. Dimasa itu saya merasa kesulitan untuk membuat
patung karena merasa saya tidak punya pengalaman dan tidak punya skill menggambar yang
bagus. Saya pikir hal itu akan berpengaruh terhadap hasil karya seni saya, ternyata tidak sama
sekali. Saya hanya mengalir mengikuti apa yang saya pikirkan, dan tadaa jadilah patung kura-
ura yang unik meskipun tidak sempurna. Dengan tangan penuh lumpur dan seragam sedikit
basah saya merasa senang dan bangga waktu itu. Karena berhasil mendapat posisi terbagus ke
3 diantara teman-teman saya.

Perwujudan dari apa yang saya alami waktu itu berupa berusaha semaksimal mungkin dengan
apapun yang saya inginkan dan cita-citakan kemudian pasrah dengan hasilnya. Ketika
belajar dan ingin mencapai sesuatu saya tidak terlalu menggebu-nggebu seperti teman-teman
saya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan tidak memaksakan diri, dengan begitu
saya akan merasa lebih tenang dan tidak stres. Berhasil ataupun gagal ada porsinya sendiri.

Tantangannya berupa rasa insecure dan tidak percaya diri karena banyak yang berkata
negatif. Sebagai seorang anak kecil pasti akan merasa takut dan tidak percaya diri ketika
diejek oleh teman-teman sebayanya.

Saya merasa positif karena belajar secara kontekstual dan merasa mendapat inspirasi dari
sana. Dari apa yang saya tangkap kami belajar merefleksi hal-hal yang positif dan
menyenangkan sehingga kita semakin termotivasi dalam belajar. Dari situ kita bisa ambil
kesimpulan dan mengembangkannya menjadi aksi nyata dalam mewujudkan apa yang kita
inginkan/cita-citakan. Hubungannya dengan materi projek kepemimpinan adalah bagaimana
caranya kita menjadi pribadi yang kreatif, mandiri dan inovatif dalam dalam rangka mencapai
tujuan kita.

Anda mungkin juga menyukai