Anda di halaman 1dari 35

TUGAS JURNAL REVIEW

ASUHAN KEBIDANAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA
Dosen Pengampu : I Gusti Agung Manik Karuniadi, S.ST., M.Kes

OLEH KELOMPOK I KLS B :


Nama Kelompok:

1 LUH PUTU AGNI SURYANINGRUM A1222055


2 NI WAYAN WIWIK ANGGRENI A1222056
3 NI LUH GEDE WINEDAR ADNYANI A1222057
4 KADEK RISMAYANTI A1222058
5 PUTU ELFIRA RIZKY APRISTA A1222059
6 NI MADE LYLIK FRIDAYANTI A1222060
7 G.A. UTA DWI ADNYANI A1222061
8 NI PUTU FEBRIANITA A1222062
9 NI MADE WIDARA PRATIWI A1222063
10 NI KOMANG WARDANI A1222064
11 ADE DWIDYA PRADNYANI A1222065
12 NI PUTU INDAH SUSENI A1222066
13 NI KADEK KARIYANI A1222067
14 SESHIA ARMA DWI PERMATA A1222068
15 NI LUH GEDE DIAN UTAMI DEWI A1222069
16 KOMANG AYU RATNA MELIAWATI A1222070
17 NI LUH PUTU RAKA UDYANANINGSIH A12220
71
18 NI MADE SUCIATI A1222072
19 NI WAYAN LISTYA WIRATNI A1222073
20 NI PUTU YULIANINGSIH A1222074
21 NI NYOMAN ITA WIDAYATI A1222075
22 NI LUH PUTU ARIYANTINI A1222076
23 NI PUTU EVI MASCITA DEWI A1222077
24 RAI VERAWATHI A1222078
25 NI MADE MELIK RAI SURYANI A1222079
26 NI MADE ASTININGSIH A1222080
27 NI KADEK LENI INDRAYANI A1222081
28 NI MADE ALIT ARSINI A1222082
29 KADEK ESTY AYUNITA ANTIKA A1222083
30 NI KETUT NOVIANI DEWI A1222084

PROGRAM LINTAS JALUR S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
No. Judul&Tahu NamaP Sampel Metode/S Hasil/TemuanPenting Diskusi/Pembahasan Simpulan
n ubjek
enulis
Jurnal /Analisis
1. Pengaruh Kompres Hangat t Eka Rahm Remajaputrisisw Penelitian ini meru - Tindakan Dapat disimpulkan ada pengaruh
erhadap Penurunan Derajat adhayanti, i kelas X di SM pakan penelitian pr Distribusifrekuensiskorderajatnyerihai kompreshangatmemberikanpengaruh yang kompres
Nyeri Haid Rahmalia A Karya Ibu e d signifikan hangat terhadap penurunan deraja
pada Remaja Putri di SMA Afriyani, Palembang yang eksperimental den sebelumkompreshangat pada terhadappenurunanderajatnyeri..kompresh t nyeri haid
Karya Ibu Palembang Annisa W berjumlah 18 ora gan rancangan one remajaputri di angatmembuatsirkulasi pada remaja putri di SMA Karya
Thn 2017 ulandari,Pr ng yang group SMA Karya Ibu Palembang dan vaskularisasidarah lancer Ibu Palembang
ogram Stu mengalaminyeri pretest-postest. ditampilkan dan didapatkannilai rata- sehinggaterjadi dengan p-value=0,0001. Diharapk
di D III Ke haid. rata adalah 2 relaksasi pada an bagi sekolah dapat menjalin
bidanan S dengannilai minimal-maksimal 1-3. ototmengakibatkankontraksiotot kerjasama dengan tenaga kesehat
TIK SitiK - menurun dan nyeriberkurang. Penurunan an dalam
hadijah Pal Distribusifrekuensiskorderajatnyerihai intensitasnyeridipengaruhi oleh memberikan penyuluhan kepada s
embang d kompreshangat iswi-siswi
sesudahkompreshangat pada pada simphisis pubis yang untuk mengatasi rasa nyeri haid s
remajaputri di dilakukandengan ehingga
SMA Karya Ibu Palembang buli-bulipanas yang mengurangi jumlah ketidakhadira
ditampilkan dan didapatkannilai rata- memberikanefekpelebaran n saat
rata adalah 1 pembuluhdarahsehinggadenganefekterseb mengalami dismenore.
dengannilai minimal-maksimal 1-2. ut
- dari 18 responden yang mengalami alirandarahmenjadilancar.
penurunanskornyerisesudahdiberikank Sehinggaaktifitas
ompres yang
hangatadalahsebanyak 16 responden, terganggusebelumnyaakibatnyerihaid
sedangkan yang dapatkembalidilanjutkan.Tujuandarikomp
mengalamipeningkatansesudahdiberik reshangatiniuntuk
an menurunkanintensitasnyeridenganmanfaat
kompreshangattidakada, dan yang pemberiankompreshangatsecarabiologis
tidak yang
mengalamiperubahansesudahdiberika menyebabkandilatasipembuluhdarah yang
n mengakibatkanpeningkatansirkulasidarah.
kompreshangatadalah 2 responden. Pemberiankompreshangatmemakaiprinsip
pengantaranpanasmelaluicarakonduksidi
mana
panasditempelkan pada daerah yang
sakituntuk
melancarkansirkulasidarah dan
menurunkan
keteganganototsehinggaakanmenurunkan
nyeri
pada wanitadengandismenore primer,
karena
pada
wanitadengandismenoreinimengalami
kontraksi uterus dan kontraksiotot polos.
2 DAMPAK PERNIKAHA 1. Remajausia Metode yang digunakan dalam Pernikahan Dini Faktor-Faktor yang Mempengaruh Pernikahan usia dini masih menj
N USIA DINI TERHADA Shafa Yuan 10-19 penelitian ini dilakukan melalui Pernikahan dini dapat didefinisi i adi sebuah isu
P dina Sekara tahunbaiklaki- penelitian kan Pernikahan Dini yang memiliki pusat perhatian te
KESEHATAN REPRODU yu, 2. Nunu lakiatapunper deskriptif dan penelitian kualitat sebagai ikatan lahir dan batin a a. Faktor Pendidikan rsendiri di
KSI ng Nurwati empuan di if. Metode ntara seorang Tingkatan pendidikan yang renda masing-masing negara, terutama
April 2021 Kota Bandung penelitian deskriptif menurut N pria dengan wanita sebagai sua hatautidakmelanjutkanpendidikan Indonesia di
sejumlah 30 azir (1988) mi dan istri kejenjang daerah-daerah terpecil. Hal ini di
0rang sample dalam Buku Contoh Metode Pe pada usia yang masih muda ata yang lebihlanjutdalamhalinidapat karenakan
nelitian, u remaja. mendorongseseoranguntukmelaku beragai faktor yang dapat mempe
adalah suatu metode yang digun Dalam pasal 1 Undang-Undang kan ngaruhi
akan dalam No 1 Tahun pernikahandini. Selainitutingkat terjadinya sebuah pernikahan din
meneliti kondisi, sistem pemikir 1974 tentang pernikahan, mend pendidikankeluarga juga dapat i. Perihal itu
an, atau efinisikan memengaruhiterjadinyapernikahan disebabkan adat istiadat serta key
peristiwa pada masa sekarang. P bahwa pernikahan ialah ikatan l usia akinan yang
enelitian ahir batin muda. Pernikahanusiamuda juga sudah turun temurun di lingkung
deskriptif ini, bertujuan untuk antara seorang pria dengan seor dipengaruhi oleh an setempat
mendeskripsikan atau membuat ang wanita tingkatpendidikan dan hal tersebut berbaur pada re
gambaran sebagai suami istri dengan tujua masyarakat, secarakeseluruhan. maja. Tidak
secara sistematis dan akurat me n membentuk Beberapamasyarakat yang tingkat hanya itu pula pernikahan usia di
ngenai fakta keluarga (rumah tangga) yang b pendidikannyarendahakancenderu ni bisa
yang ada. Dalam penelitian ini ahagia dankekal berdasarkan K ng disebabkan karena minimnya bi
penulis etuhanan Yang Maha Esa untukmenikahkananaknyadalamus mbingan
mengenakan pendekatan kualita (Kartono, 1922). Dalam Undan ia dalam hal kesehatan reproduksi s
tif sebagai g-Undang No. 1 masihmuda. Bersumber pada erta seluruh
metode penelitian yang mengha tahun 1974, pasal 7 ayat (1) jug penelitian akibat lain kala melaksanakan pe
silkan a menyatakan yang rnikahan di
informasi deskriptif berbentuk k bahwa perkawinan hanya disah dilakukanKecamatanGejugjati dan usia dini. Pernikahan di usia dini
ata-kata yang kan jika pihak LekokKabupatenPasuruansebanya pula amatmempengaruhi kepada
tertulis atau lisan dari orang-ora pria sudah mencapai umur 19 d k banyak perihal mulai
ng dan perilaku an pihak 35% pasangan yang menikah di dari kesehatan ibu serta anak yan
yang diamati (Bogdan, R., & Ta wanita sudah mencapai umur 1 bawah g rawan
ylor, 1993). 6 tahun, usulan umurdipengaruhi oleh tersendat, kematian ibu atau ana
Pada penelitian ini akan berfoku perubahan pada pasal 7 tahun 1 faktorpendidikan k,
s kepada 974 ayat (1) (Saipul ,2011 dalamHanggara, terbentuknya penyakit seks yang
pemahaman terhadap fenomena perkawinan dapat dan dilakuka 2006). beresiko.
secara n jika pihak lakilaki dan perem Hal inidapatdisimpulkanbahwa Hingga itu butuh untuk kita untu
mendalam melalui pengumpula puan berusia minimal 19 tahun, pendidikanmerupakan salah k memahami
n data yang ayat untuk melangsungkan perk satufaktor secara keseluruhan dengan lebih
dapat menunjukkan detail dan p awinan yang menjadipenyebabdalam memami apa
emahaman masing-masing calon mempelai pernikahandiniyaitupendidikanrem itu pernikahan umur dini serta se
suatu data yang diteliti. Oleh ka yang belum aja bagian
rena itu, mencapai umur 21 tahun, harus maupunpendidikan orang tua. perihal akibat terhadap kesehatan
kedua pendekatan ini digunakan mendapat izin Dalam reproduksi.
untuk kedua orangtua, sesuai dengan faktorpendidikanakan sangat Oleh karenanya diperlukan sekali
mendeskripsikan serta mengga kesepakatan berpengaruhterhadapfaktorekono bimbingan
mbarkan pihak Badan Kependudukan da mi. yang besar sejak mulai usia dini
fenomena pernikahan dini dan f n Keluarga b. Faktor Ekonomi kepada para
aktor-faktor Berencana Nasional (BKKBN) Berdasarkanpenelitian yang anak muda mengenai hal kesehat
yang berkaitan dengan masalah yang telah dilakukan an
kesehatan melakukan kerjasama dengan oleh UNICEF & UNFPA (2018) reproduksi. Pernikahan dengan u
reproduksi akibat pernikahan di MOU yang menyatakanbahwakemiskinanmen sia yang
ni. menyatakan bahwa Usia Perka jadi belum tepat pada waktunya akan
winan Pertama salah satufaktor yang memiliki banyak
diizinkan apabila pihak pria me pengaruhbesardalammendorong menimbulkan masalah, baik mas
ncapai umur 25 terjadinyapernikahandinidikarenak alah fisik atau
tahun dan wanita mencapai um an pun masalah secra psikologis. De
ur 20 tahun beberapa wilayah, seperti di ngan
(Rokhim & Sirait, 2016). Indonesia, demikian membagikan penjelasa
Maka akan diperoleh kesimpula perempuanmasihsering di berikan n megenai hal
n label apa yang bisa dilakukan serta per
bahwa seseorang yang menikah sebagaibebanekonomikeluarga. ihal yang
sebelum umur Orang tidak bisa dilakukan yang berkait
yang ditentukan berdasarkan un tua yang menjadikanalasan an dengan
dang- undang kesejahteraanekonomiuntuk alat reproduksinya, menghindari
adalah termasuk pernikahan din melakakukanpernikahandiniterhad penyakit
i. Pernikahan ap yang menular serta mengenali ap
dini atau kawin muda sendiri ad anaknya, memilikianggapanbahwa a saja alat
alah denganmerelakananakperempuann organ tubuh manusia bersama ke
pernikahan yang dilakukan oleh ya gunaannya.
pasangan untukdinikahkandapat Sebab tidak hanya manfaat meng
atau salah satu padangan yang meringankankebutuhanhidupuntuk edukasi,
masih orang tuanua. Kemudian, kesehatan reproduksi, pula bisa j
dikategorikan remaja yang beru pengeluaran adi salah satu
sia dibawah dalamrumahtangga dan metode melindungi dalam upaya
19 tahun. Menurut Dlori (2005) pendapatan untuk
Pernikahan juga menjadi salah satuindikator menghindari dampak buruk perni
dini adalah sebuah pernikahan bagaimanatingkatkesejahteraanhid kahan usia
dibawah umur up dini. Pernikahan dini pula henda
yang dapat dikatakan memiliki bagisebuahkeluarga (Astuty, n.d.). k menimbulkan
persiapan c. FaktorBudaya ekskalasi jumlah kelahiran ataup
yang bisa dikatakan belum mak Pernikahandiniterjadikarena orang un fertilitas
simal secara tua penduduk di Indonesia. Oleh kar
fisik, psikologis, maupun ekono darianakmemilikikekhawatiran ena itu,
mi. anaknyatidakkunjungmenikah dan pemerintah wajib lebih menerang
Pernikahan usia muda adalah p menjadiperawantua. Faktoradat kan
erkawinan dan peraturan hal pernikahan usia din
yang dilakukan di bawah usia 2 budaya, di beberapadaerah di i serta
0 tahun Indonesia, masihmemilikibeberapa menetapkan sanksi- sanksi yang
(BKKBN, 2010). Bila merujuk pemahaman yang berbeda- wajib
pada bidang bedatentang diperoleh oleh masyarakat yang
kesehatan, menujukkan bahwa perjodohan. melaksanakannya.
pernikahan Pemahamaniniberupasaat
atau perkawinan yang ideal ada anakperempuantelahmengalami
lah menstruasimaka, akanharussegera
perempuan yang sudah berusia dijodohkan. Padahalumumnya
diatas 20 umumnyaanak-
tahun, hal ini berdasarkan perti anakperempuanmulai
mbangan menstruasi di usia 12 tahun.
kesehatan reproduksinya. Perni Sehingga,
kahan yang dapatdipastikananaktersebutakan
dilakukan dibawah umur 20 tah dinikahkan pada usia 12 tahun,
un dapat jauh di
menimbulkan risiko terkena ka bawahusia minimum
nker leher sebuahpernikahan
rahim, sel-sel rahim yang belu yang diamanatkanUndang-Undang
m siap, dan (Ahmad, 2009). Hal inidiperkuat
kemungkinan terkena penyakit oleh
Human penelitian yang
Papiloma Virus (HIV). dilakukanHanggara di
KecamatanGegugjatiKabupaten
Pasuruantahun 2010 yaitu 61,6
remaja yang
melakukanperkawinanusia
dinikarenafaktorbudaya. Dimana
faktorbudaya di siniadalah orang
tua
yang
menjodohkanataumemaksakawin
anaknya.
d. Faktor MBA (Marriaged By
Accident)
Di Indonesia
kasuspernikahandinisering
kali
disebabkankarenahamilsebelum
menikahatauMarriaged By
Accident
(MBA). MenurutSarwono (2003)
pernikahanusiadiniseringsekaliterj
adi
pada anak- anak yang
sedangmengalami
masa pubertas,
halinidisebabkanremaja
sangat
rentankaitannyauntukmelakukan
perilakuseksual yang
merekalakukan
sebelummenikah. Makadapat
dismpulkanbahwapergaulanbebasd
apat
menjadi salah satufaktornya.
Akibat
terlalubebasnyapergaulanremaja,
terutamadalamhubunganberpacara
*METODE* n,
remajabisasampaimelakukanseks
JenispenelitianiniadalahKuantit pranikah dan kehamilandiluar
atifAnalitik

Observasionaldengandesainpen *PEMBAHASAN*
elitian

Cross Faktor yang


BerhubungandenganPengetahuan
Sectional yang
dilaksanakanmulaibulanJunisa Remajatentang Kesehatan
mpai Reproduksi di SMA

denganbulanJuli 2013 di SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru


Negeri Se–Kota
Peran Orang Tua
Pekanbaru. Besarsampeladalah
250 orang remaja Remaja yang orang
tuanyatidakberperan
SMA Negeri Se–Kota
Pekanbarukelas X dan XI tahun berisiko 2 kali
memilikipengetahuantentang
*PENULIS ajaran 2012/2013
*JUDUL* * *SAMPEL* denganmempertimbangkan α = kesehatanreproduksikurangbaikdib
250 orang andingremaja
Pengaruh Peran Orang YulrinaArd remaja 0,05, β = 90 % dan proporsi = *HASIL*
TuaterhadapPengetahuanR hiyanti 0,65 yang dihitung yang orang tuanyaberperan (95 % *KESIMPULAN*
emajatentang Kesehatan SMA Negeri Hasil CI = 1,127–3,487).
Reproduksi Influence The Se–Kota menggunakan analisisunivariatdidapatkanseba
Role of Parents of Pekanbarukel gian Orang tuamempunyaiperanan Dari hasilanalisismultivariat,
Adolescent about as X dan XI RumusLameshowOne Sample yang pentingdalam variabel yang
Reproductive Health tahun besarpengetahuanremajatentang
Knowledge Hypothesis One Side. kesehatan menyampaikaninformasitentangse berhubungansecarasignifikanadal
Jurnal Kesehatan ajaran Prosedurpengambilansampel ks dan seksualitas, ahvariabelperan
Komunitas 2012/2013 reproduksikurangbaikyaitu 161
VOL 2 NO.3 dilakukansecara systematic orang (64,4 %), karena orang orang tua. Nilai OR
November 2013 random sampling. Jenis tuaadalahsumberpertamadimana darivariabelperan orang tua
3 remaja yang orang
data yang dikumpulkanadalah tuanyatidakberperansebanyak seoranganakbelajar dan adalah 1,982 artinyaremaja yang
data primer yang 153 dibimbingmengenalseks orang tuanyatidak

dilakukandenganwawancaraters orang (61,2 %), remaja yang sampaimerekamenjadiremaja. berperanberisiko 2 kali


trukturdengan tidakdipengaruhiteman Orang tuaperlu memilikipengetahuantentang

menggunakanainstrumenkuisio sebayasebanyak 137 orang membekalidiridenganpengetahuan kesehatanreproduksi yang


nerperan orang tua (54,8 %), remaja yang mengenaihal−hal kurangbaikdibanding

dilihatdariadaatautidaknyaperan gurunyatidakberperansebanyak yang remaja yang orang


orang tuaremaja 131 orang (52,4 %), berhubungandenganperkembangan tuanyaberperan.
seksualitas
dalammemberikaninformasime remaja yang
ngenaikesehatan petugaskesehatannyatidakberpe remaja. Pengetahuan dan sikap
ran orang tuamengenai
reproduksi.
Analisisbivariatdilakukandenga sebanyak 135 orang (54,0 %) seksualitas dan
n uji dan sebagianbesar kesehatanreproduksi sangat

Chi–Square dan uji remajamengakses media berpengaruhterhadappengetahuan


RegresiLogistik Ganda dengan massayaitu 199orang (79,6 dan sikapanak
%).
Model /remajaterhadapmasalahtersebut
PrediksiuntukAnalisisMultivari Hasil uji bivariatterhadap 5 (BKKBN, 2008).
at. variabel, terdapat 4
Penelitianinisesuaidenganpenelitia
variabel yang n yang
mempunyaihubungansignifikan
dengan dilakukan oleh Cahyo (2008),
Anggrainy (2010),
pengetahuanremajatentangkese
hatanreproduksi Yazici, et all (2011) dan Indarwati
(2013), bahwa
yaitu
Peran Orang tua (pvalue = peran orang
0,001), tuaadahubungandenganpengetahua
Pengaruh n

TemanSebaya (pvalue = 0,014), remajatentangkesehatanreproduksi


Peran Guru (pvalue = . Untukitu

0,007), sebaiknyadiupayakan agar orang


Peran Petugas Kesehatan tuameningkatkan
(pvalue = 0,011).
pengetahuantentangkesehatanrepr
SedangkanvariabelAkses oduksi, menjalin
Media Massa tidak
kedekatandengananak dan
bermaknasecarastatistik menentukankapanwaktu
(lihattabel 1).
yang
Hasil tepatuntukmemberikanpengetahua
analisismultivariatdapatdisimpu ntentang
lkan
kesehatanreproduksisehinggainfor
bahwavariabel yang masi yang
berhubungansecarabermakna
diperolehmerupakan yang
denganpengetahuanremajatenta pertamasebelumanak
ngkesehatan
mendapatkannyadari yang lain.
reproduksiadalah Peran Orang
tuadengannilai OR = 1,982 Faktor yang
artinyaremaja yang orang TidakBerhubungandengan
tuanyatidakberperan
PengetahuanRemajatentang
berisiko 2 kali Kesehatan
memilikipengetahuantentang
Reproduksi di SMA Negeri Se–
kesehatanreproduksi yang Kota Pekanbaru
kurangbaikdibanding
PengaruhTemanSebaya
remaja yang orang
tuanyaberperan (lihattabel 2). Analisismultivariat,
Variabel confounding menunjukkanbahwatidak
yaituvariabelpengaruhteman
adahubunganpengaruhtemansebay
sebaya confounding adengan
denganvariabelperan guru dan
pengetahuanremajatentangkesehat
variabelperan guru confounding anreproduksi
denganvariabel
dalampenelitianini,
pengaruhtemansebaya untukpenelitianlebihlanjutperlupe
(lihattabel 2). milihansampel pada remaja yang
memiliki

hubunganeratdengantemansebayay
aituremaja yang

tinggal di asrama.

Peran Guru

Analisismultivariat,
menunjukkanbahwatidak

adahubunganperan guru
denganpengetahuanremaja

tentangkesehatanreproduksidalam
penelitianini,

untukpenelitianlebihlanjutperlupe
milihansampel

pada siswasiswi yang


telahmendapatkanmateri

mengenaikesehatanreproduksi.
Peran Petugas Kesehatan

Analisismultivariat,
menunjukkanbahwatidak

adahubunganperanpetugaskesehat
andengan

pengetahuanremajatentangkesehat
anreproduksi

dalampenelitianini,
untukpenelitianlebihlanjutperlu

dilakukan pada petugaskesehatan


yang berperan.

Dalamhalinidiperlukanevaluasipel
aksanaan

program puskesmaskhususnya
pada petugaskesehatan

yang bertanggungjawabdengan
program PKPR.

Akses Media Massa

Analisismultivariat,
menunjukkanbahwatidak

adahubunganakses media
massadenganpengetahuan

remajatentangkesehatanreproduksi
dalampenelitian

ini,
untukpenelitianlebihlanjutperludit
entukan
media massa yang paling
berpengaruhmemberikan

informasipositifmengenaikesehata
nreproduksi,

misalnya: majalahkesehatan.

4. Hubungan Pola Ko Kharisma Oli Keseluruhan anak Metode penelitia -Proporsi Penelitian yang dilakukan di yayasan pant Hasil penelitian inimenunjukkan
munikasi Orang Tu via Anugrah
Cahyani1, Far
yatim, piatu, dan y
atim
n yang digunaka
n adalah
responden berjenis kelamin laki-laki iasuhan Kabupaten Klaten ini memberika bahwa ada hubungan antarakebias
nhasil bahwa dari lima media yang diguna aan bersosialisasi responden deng
(7,5%)
a Asuh Dengan id Agushyban piatu, ataupun ana deskriptif kuanti lebih kecil dibanding responden berje kandalam komunikasi, remaja cenderung anpengetahuan dan sikap kesehat
Pengetahuan Dan S a1, R. Djoko k kurang mampu y tatif dan analiti nis melakukan komunikasi dengan pengasuh an reproduksi.
ikap Kesehatan Rep Nugroho1 ang k. kelamin perempuan (92,5%). ditempat mereka tinggal. Hasil dari peneli Hal ini disebabkan karena dalam
1Biostatistika menghuni empat y -Hasil uji cross tabulation variabel me tian ini prosessosialisasi responden denga
roduksi Remaja Dan Kependu ayasan panti asuha sejalan dengan hasil penelitian yang dilak n lingkungan, remaja mengaku ak
dia
Panti Asuhan Kabu dukan, Fakult n di komunikasi menunjukkan bahwa prop ukan di Tangerang pada tahun 2014, yang tif bersosialisasi dalamsuatu kelo
paten Klaten Tahun as Kesehatan Kabupaten Klaten orsi menunjukkan bahwa anak asuh yang ting mpok dan mereka juga memilikik
2020 Masyarakat, sebanyak 111 oran remaja yang memiliki risiko tinggi unt gal dipanti asuhan justru akan lebih banya edekatan dengan pengasuh. Hubu
Universitas D g. uk kberkomunikasi dengan pengasuhnya. ngan
iponegoro berperilaku seksual berisiko lebih bes Pergaulan dan komunikasi dengan teman sosialisasi yang baik dengan tema
ar pada sebaya juga berdampak pada perilaku sek n sebayaataupun orang dewasa da
mereka yang aktif berkomunikasi (67, sualberisiko. Remaja yang tidak aktif pat memiliki dampak yang positi
75%) berkomunikasi akan memiliki pengetahua f, yaitu remaja dapat mengetahuib
dan mereka yang mendapat dukungan nyang rendah, sehingga mereka mencari t erbagai informasi dan pengajaran
yang ahusendiri mengenai hal terkait seksualita yangbersifat positif ataupun negat
baik dari orang terdekat (47,37%). s yangjustru akan berpotensi menyebabka if.
-Responden n merekamelakukan perilaku seksual beris
yang memiliki kebiasaan bersosialisas iko karenaremaja seringkali bertukar infor
i baik masi denganteman sebaya.
justru merupakan kelompok responde
n yang
berisiko rendah melakukan perilaku se
ksual
berisiko (77,28%).
-Variabel pola
komunikasi menunjukkan hasil bahwa
responden dan pengasuh yang menera
pkan
pola komunikasi permissive memiliki
proporsi
paling besar untuk berperilaku seksual
berisiko
rendah (70%).
-Pendidikan
berbanding lurus dengan pengetahuan,
karena
dengan memiliki pengetahuan yang ba
ik
mengenai kesehatan reproduksi maka
seseorang akan dapat mewujudkan sik
ap dan
pengambilan keputusan yang benar.
5. PENGETAHUAN Nurul Isnaini, Seluruhremajaputri Jenis penelitia Hasil analisa univariat didapatkan p Penelitian ini sejalan dengan penelitian ya Pengetahuan remaja putri tentan
REMAJA PUTRI Ratna Sari yang ada di SMA n kuantitatif, engetahuan remaja putri tentang da ng dilakukan oleh Riska (2012) deng g dampak pernikahan dini pada
TENTANG DAMPAK Budayaberjumlah rancangan penel mpak pernikahan dini pada kesehata an judul “Gambaran Pengetahuan Re kesehatan reproduksi dalam kate
PERNIKAHAN DINI 108 orang itian deskripti n reproduksi yaitu sebanyak 50 respon maja Putri Tentang Risiko Pernikahan gori baik 53.8%
PADA daripopulasi yang f,populasi yang den (53.8%) dalam kategori baik, 43 r Dini Terhadap Kehamilan Dan Persalina
KESEHATAN tersediadidapatjum tersediadiambild esponden (46.2%) kategori kurang bai n Di SMA N 1 Sinjai Utara” Berdasark
REPRODUKSI DI SMA lahsampel 93 enganmengguna k.Pengetahuan remaja putri tentang an hasil penelitian yang dilakukan di S
BUDAYA BANDAR orang kanrumussolvin dampak pernikahan dini pada keseh MA Negeri I Sinjai Utara menunjukkan
LAMPUNG dan atan reproduksi dalam kategori baik bahwa dari 97 siswi, terdapat responden
TAHUN 2019 pengambilansa 53.8%.
89 (91,76%) yang tahu tentang rsiko pern
mpeldengantekn
ikahan dini terhadap kehamilan, dan
ikrandom
80Nurul Isnaini, Ratna SariJurnal Kebidan
sampling,
analisa data an Volume 5, Nomor 1, Januari 2019respo
menggunakan nden 8 (8,24%) yang tidak tahu tentangrisi
analisa ko pernikahan dini terhadap kehamilan.
univariat.
Sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2010) pengetahuan
merupakan hasil dari “tahu” dan ini
terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia, yaitu: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga, yaitu proses melihat
dan mendengar. Selain itu melalui mata
dan telinga yaitu proses melihat
danmendengar, selanjutnya proses
pengalaman dan proses belajar dalam
pendidikan formal maupun informal.

Menurut pendapat penelitian sebagian


besar remaja putri berpengetahuan baik,
sebanyak 50 responden (53.8%) hal ini
didapat berdasarkan pengisian
kuisioner, hal ini dipengaruhi oleh
informasi yang didapat melalui
wawancara kepada beberapa remaja
putri, pengetahuan baik didapat dari
penyuluhan yang diberikan oleh guru
selaku pihak sekolah, terkait masa remaja
yang sehat dan produktif, penyuluhan
yang dilakukan bertemakan tentang
kesehatan reproduksi, dan pendidikan seks
bagi remaja putri di SMA Budaya Bandar
Lampung.

Namun masih terdapat beberapa


mahasiswi yang memiliki pengetahuan
kurang baik, hal ini dikartenakan status
siswi merupakan siswi yang baru
masuk sekolah di SMA Budaya,
sehingga belum mendapatkan penyuluhan
dari pihak sekolah.
6 Pengaruh Sapa Orangt Program Stu Remaja yang Rancangan pen Terdapat perbedaan yang bermakn Untuk variabel pengetahuan dan sikap, Terdapat perbedaan yang berm
ua Remaja terhadap Pe di D.III Kebi akanmenghadapi elitian quasi ex a pengetahuan sikap dan perilaku o karena data akna pengetahuan,
ngetahuan, Sikap dan danan Cirebo pranikah,pelajar perimental non rang tua sebelum dan setelah intervtidak terdistribusi normal, maka meng sikap dan perilaku orangtua ten
Perilaku Orangtua tent n, Poltekkes SMA randomized pr ensi (p value 0,003; gunakan uji tang pendidikan
ang Pendidikan Keseha Kemenkes T e test and post 0,000 dan 0,013). wilcoxon, sedangkan untuk variabel pe kesehatan reproduksi sebelum
tan Reproduksi asikmalaya test one group rilaku data dan setelah
Koresponden design. Subjek terdistribusi normal, sehingga menggu intervensi, sehingga Sapa oran
si: widiyastut penelitian ini a nakan paired.Berdasarkan uji wilcoxon gtua remaja
i_dyah@yah dalah 35 orang pada tabel 1 diperoleh hendaknya menjadi pertimban
oo.co.id tua nilai p value 0,003 (<0,05), sehingga s gan program kegiatan
ecara statistik
siswa Sekolah terdapat perbedaan yang bermakna pen bagi Dinas Kesehatan Kota Cir
Dasar Pamitran getahuan ebon di dalam
Kota Cirebon d orang tua tentang pendidikan kesehata meningkatkan pengetahuan, si
engan kriteria i n reproduksi kap dan perilaku
nklusi dan eks sebelum dan setelah intervensi. Respo orangtua tentang pendidikan k
klusi. Instrume nden dengan esehatan reproduksi
n penelitian me skor pengetahuan yang turun sebanyak remaja, khususnya pada orangt
liputi kuesione 3 orang, ua siswa SD usia 10–
r dan modul Sa meningkat 15 orang dan tetap 17 oran 12 tahun.
pa Orang Tua g.erdasarkan uji wilcoxon pada tabel 2
diperoleh
Remaja. Analis
nilai p value 0,000 (<0,05), sehingga s
is data menggu
ecara statistik
nakan uji wilco
terdapat perbedaan yang bermakna sik
xon dan paired ap orang tua
t-test. tentang pendidikan kesehatan reproduk
si sebelum
dan setelah intervensi. Responden den
gan skor
sikap yang turun sebanyak 2 orang, me
ningkat 24
orang dan tetap 9 orang.Berdasarkan a
nalisis statistik, diperoleh nilai
p value 0,013, maka terdapat perbedaa
n yang
bermakna rata-rata perilaku orangtua t
entang
pendidikan kesehatan reproduksi sebel
um dan
setelah intervensi.
Berdasarkan hasil analisis yang dilaku
kan
menggunakan uji wilcoxon pada tabel
1 diperoleh p
value 0,003, maka terdapat perbedaan
pengetahuan
orang tua tentang pendidikan kesehata
n reproduksi
sebelum dan setelah intervensi. Hasil p
enelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Kartikas
ari dkk, yang
menyatakan bahwa intervensi pendidik
an kesehatan
pada keluarga berpengaruh terhadap pe
ngetahuan
orangtua.10
Pengetahuan yang diukur pada peneliti
an ini
adalah meliputi pentingnya pendidikan
kesehatan
reproduksi remaja yang meliputi tugas
dan tanggung
jawab keluarga, perubahan fisik dan ps
ikologis
pada remaja serta pengenalan sistem d
an fungsi
alat reproduksi, proses reproduksi yan
g dimulai
dengan adanya tanda seks primer (men
struasi
bagi perempuan dan mimpi basah bagi
laki-laki)
serta cara memelihara organ reproduks
i, pergaulan
yang sehat antara remaja laki-laki dan
perempuan
dan pendewasaan usia perkawinan, da
mpak dari
pergaulan bebas yang meliputi kehamil
an tidak
diinginkan, aborsi, penyakit menular s
eksual, dan
HIV/AIDS, bahaya narkoba dan miras,
serta gizi
seimbang bagi remaja.
Berdasarkan hasil penelitian pendahul
uan
terhadap orangtua siswa yang berusia
10–12 tahun
di SD Pamitran diperoleh hasil, sebagi
an besar orang
tua (51,8%) memiliki persepsi negatif t
erhadap
pendidikan kespro pada siswa SD. Me
nurut asumsi
peneliti, persepsi negatif tersebut diseb
abkan
karena pengetahuan orangtua tentang p
endidikan
kesehatan reproduksi masih kurang. B
atasan usia
untuk remaja awal menurut WHO adal
ah usia 10–
14 tahun, sehingga siswa SD dengan u
sia 10–12
tahun sudah memasuki masa remaja. A
kan tetapi,
mayoritas orang tua bahkan banyak or
ang tidak
menyadari, jika siswa SD dengan usia
10–12 tahun
sudah memasuki masa remaja, hal ini t
erjadi karena
kurangnya informasi mengenai hal ters
ebut. Hal ini
terbukti dari nilai median (minimun-m
aksimum)
pengetahuan orangtua sebelum diberik
an intervensi
pendidikan kesehatan reproduksi dala
m bentuk
“Sapa orangtua remaja (SAROJA)” se
besar 39
(36–40), sedangkan setelah intervensi
nilai median
(minimun-maksimum) menjadi 40 (38
–40). Artinya
intervensi yang diberikan memberikan
hasil yang
signifikan terhadap peningkatan penge
tahuan
orangtua terhadap kesehatan reproduks
i remaja.
Jika memiliki pengetahuan yang baik,
orangtua
diharapkan dapat memiliki sikap dan ti
ndakan
dalam memberikan pendidikan kesehat
an
reproduksi kepada anaknya, sehingga
dapat
mencegah perilaku seksual berisiko. H
al ini sesuaidengan penelitian Anugrah
eni, yang menyatakan
ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap orang
tua terhadap pendidikan seks dengan ti
ndakan
orang tua dalam pemberian pendidikan
seks pada
remaja.11 Selain itu, intervensi dengan
melibatkan
orangtua mampu meningkatkan kema
mpuan
komunikasi orangtua dengan anak tent
ang
seksualitas, meningkatkan pengetahua
n dan
sikap seksualitas terhadap remaja dan
mencegah
perilaku seks bebas pada remaja.12
Sikap orangtua sebelum diberikan inter
vensi
Sapa orangtua remaja memiliki nilai m
edian
(minimum-maksimum) 65 (53–72) jik
a dibandingkan
dengan median (minimum-maksimum)
setelah
pemberian intervensi yaitu 72 (55–72).
Artinya
intervensi yang diberikan memberikan
hasil yang
signifikan terhadap peningkatan sikap
orangtua
terhadap kesehatan reproduksi remaja.
Nilai median yang rendah sebelum pe
mberian
intervensi sesuai dengan penelitian yan
g
menunjukan sikap orangtua tentang ke
sehatan
reproduksi masih kurang dan sebagian
orangtua
memiliki sikap unfavourable terhadap
pendidikan
seksual yang dipengaruhi oleh adanya
perasaan
tabu dan canggung dalam berkomunik
asi tentang
topik pendidikan seksual. Peran keluar
ga dalam
kesehatan dan reproduksi bagi remaja
dibutuhkan
untuk mengatur dan mengendalikan pe
rilaku seksual
remaja yang rawan mengalami penyim
pangan.9
Berdasarkan uji wilcoxon pada tabel 2
diperoleh
nilai p value 0,000 (<0,05), sehingga s
ecara statistik
terdapat perbedaan yang bermakna sik
ap orang tua
tentang pendidikan kesehatan reproduk
si sebelum
dan setelah intervensi. Hasil penelitian
ini sesuai
dengan penelitian Wight, Ph & Fullert
on, yang
menyatakan intervensi dengan melibat
kan orangtua
mampu meningkatkan kemampuan ko
munikasi
orangtua dengan anak tentang seksualit
as, sehingga
meningkatkan pengetahuan dan sikap s
eksualitas
terhadap remaja dan mencegah perilak
u seks bebas
pada remaja.12
Perilaku orangtua tentang pendidikan
kesehatan reproduksi pada penelitian i
ni meliputi,
pemberian informasi tentang menstrua
si atau mimpi
basah, perubahan fisik yang terjadi pad
a remaja,
dampak hubungan seksual sebelum me
nikah
meliputi kehamilan tidak diinginkan, d
an penyakitmenular seksual, termasuk
HIV/AIDS, dampak
penyalahgunaan narkoba dan gizi seim
bang.
Berdasarkan analisis statistik pada tabe
l
5, diperoleh nilai p value 0,013, maka t
erdapat
perbedaan yang bermakna rata-rata per
ilaku
orangtua tentang pendidikan kesehatan
reproduksi
sebelum dan setelah intervensi. Rata-ra
ta perilaku
orangtua sebelum intervensi sebesar 4,
54 dan
setelah intervensi sebesar 5,29. Hasil p
enelitian
ini sesuai dengan penelitian yang men
yatakan
intervensi dengan melibatkan orangtua
mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi
orangtua
dengan anak tentang seksualitas dan m
encegah
perilaku seks bebas pada remaja).12
Perilaku merupakan refleksi dari berba
gai
gejala kejiwaan seperti keinginan mina
t kehendak
pengetahuan emosi, berfikir, sikap, mo
tivasi,
reaksi dan sebagainya. Namun demikia
n sulit
dibedakan refleksi dari gejala kejiwaan
seseorang.
Perilaku dibedakan menjadi tiga bentu
k perilaku
membedakan menjadi tiga bentuk peril
aku yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Penda
pat lain
menyebutkan bahwa perilaku terdiri da
ri knowledge
(pengetahuan), attitude (sikap), practic
e (tindakan).
Sedangkan dalam pengertian umum pe
rilaku adalah
segala perbuatan atau tindakan yang di
lakukan oleh
mahluk hidup.
Bila remaja tidak mendapatkan pemah
aman
yang lengkap tentang kesehatan reprod
uksi dari
orangtua, maka remaja rentan terhadap
sumber-
sumber informasi dari luar yang salah t
entang
seksualitas.14 Jika orangtua memberik
an pendidikan
kesehatan reproduksi, diharapkan dapa
t mencegahperilakuseksual yang
berlaku pada remaja

Hasil /
Metode/ Subyek/ Diskusi
No Jurnal Nama Penulis Sampel TemuanPentin Simpulan
Analisis /Pembahasan
g
7 PENGARUH MADU TE 1. Nurfitri Bustaman Sebanyak30subje Penelitianinimeru Hasil uji Wil Minummadus
Penelitian ini
RHADAP TINGKAT NY 2. Cut Fauziah kyangditentukand pakanpenelitianq coxon menun menemukan ebanyakduase
ERI DISMENORE DAN 3. Meiskha Bahar engan consecutive uasieksperimen d jukkan madu bahwa minu ndokmakanset
KUALITAS HIDUP MA samplingdiminta engan one group dapatmenuru m madudapat iaphariyangdi
HASISWA FAKULTAS Fakultas Kedokteran minum madu seba pretest-posttestde nkanintensita mengurangi l mulaiduaharis
KEDOKTERAN UNIVE Universitas Pembangu nyak dua sendok sign.Subjekpeneli snyeridismen ama nyeri me ebelummenstr
RSITAS PEMBANGUNA nan Nasional Veteran makan yang dimu tiansebelumminu oreberdasark nstruasi dari uasi hingga ha
N NASIONAL VETERA Jakarta lai dari dua harise mmadu dan pada an Numeric 2hari menjad ri ketiga mens
N JAKARTA belum menstruasi saat intervensi (m Rating Scale i 1hari. Seba truasi (total5 h
hinggahari ketiga inum madu)dimin dari skala 6 gian besarsu ari) dapat men
ta untuk mengisi (2-8) menjad bjekmerasak urunkan inten
TAHUN 2021 menstruasi.
kuesioner, NRS, i skala 2,5 annyerimenst sitas nyeri dan
Kriteria inklusi su
VMS,dan BPI. K (0-8) (nilai p ruasibaikpad gradedismeno
Jurnal Kesehatan Reprodu bjek penelitian ini
riteria inklusi sub = 0,000).Bai asaatminum re.Minummad
ksi, 12(1), 2021:39 – 50 D adalahmahasiswiF
jek penelitian inia kpadasaatsub madu maupu ujugadapatme
OI:10.22435/kespro.v12i KUPNVJdengand dalahmahasiswiF jektidakminu ngurangigang
1.3914.39-50 ismenore primer b n pada saat ti
KUPNVJdengan mmadumaup dak minumm guandismenor
erusia 18–25 tahu dismenore primer unminumma eterhadapakti
adu.Minumm
n, belummenikah, berusia 18–25 tah dudidapatkan vitassecaraum
adutidakmen
danbersediamenja un, belummenika gradedismen um,suasanahat
gubahwaktut
disubjekpenelitia h,danbersediame ore 1 (0-3). i,kemampuan
erjadinya nye
n. njadisubjekpeneli Namun jika ri menstruasi. berjalan,peker
tian. Pada peneliti dibandingka Hasil ini seja jaan,hubungan
an ini, subjek den npada saat su landengan te denganorangl
gankriteriadisme bjek tidak mi ori bahwa ny ain,tidur,danm
noreprimerdidapa num madu, 2 eri menstruas enikmatihidu
tkandariwawanca 7 subjekmem i dimulaisebe p.
ra l punyaigrade lumonsetperd
angsung dismenoreya arahandanbia
nglebihrenda sanyaberlang
berdasarkankarak h, 3 subjek m sung8-72ja
teristiknya,yaitu: empunyai gr
nyeridirasakandia ade dismeno m.22Padaper
bdomenbawah,ti retetap, dan t empuandeng
mbul6–24bulanse idak ada subj andismenore
telahmenarche, m ek yang mem primerdidapa
empunyai pola te punyaigrade tkankadarpro
rtentu (beberapas dismenore le staglandin ya
aatdan/atauselam bih tinggi pa ng lebih ting
amenstruasi),umu da saat minu gi dibanding
mnyahilang setel mmadu.Hasil kanperempua
ah 8–72 jam, nye ujiWilcoxon ntanpadisme
ri dapat menjalar menunjukka nore.Peningk
kepahadanpungg nterdapatper atan
ung,dandapatdise bedaangrade kadarprostagla
rtaigejala sistemi dismenoreya ndintertinggite
k, misalnya mual ngsignifikan rjadi48jampert
ama pada saat
dan muntah.6Krit padasaatsubj
menstruasi. Ha
eria eksklusi adal ekminumma
dudibanding l ini sejalanden
ah 1) mahasiswi gan awal munc
denganabnormali kanpadasaats
ubjektidakmi ul dan tingginy
tasmenstruasi(sik a intensitaskelu
lus,lamadanvolu nummadu(p=
0,003). han nyeri mens
meperdarahan),2)
memilikiriwayatp truasi.4 Penelit
enyakitterkaitorg Selainmengu ian lain padam
anreproduksi,3)m rangitingkatn ahasiswi di Pa
engalami nyeri ya yeri,konsums kistan menunju
ng juga dirasakan imadujugam kkan sebanyak
di luarmenstruasi, engurangila 44,5persensubj
4) memiliki riwa manyerimens ekmerasakann
yat perdarahan di truasi yerihanyapada
luar menstruasi (i hari pertama m
dariduahari
ntermenstrual ble ensturasi dan 3
menjadisat
5,4 persensubj
eding), 5)mengon uhari.Hasil ekmerasakann
sumsiobat(anti-in ujiWilcoxo yerimulaidarih
flammatory drug nmenunjuk aripertama hin
s,oralcontracepti kanterdapat gga hari ketiga
ves,dannonsteroi perbedaanl mensturasi. Ha
dalpain)padasaati amadismen nyasebagianke
ntervensipenelitia oreyangber cilsubjekyang
n,6)alergipolen, maknapada merasakannyer
7)penyandangDia saatsubjek ibeberapajams
betesMellitusdan minum ma ebelummenstru
8)merokok. Subje du dibandi asidanadayangl
k penelitian diten ngkan pada ebihdaritigahar
tukan dengantekn saatsubjek i
ikconsecutivesam tidak minu
pling. m madu (p
=0,001). Se
bagianbesa
r subjek me
rasakan ny
eri menstru
asi baikpad
asaatminu
mmaduma
upunpadas
aattidakmi
nummadu.
Minummad
utidakmen
gubah wakt
u terjadiny
a nyeri me
nstruasiber
dasarkanha
silujiMargi
nal-Homog
eneity(p=0,
127).
Pada penelitian
ini didapatkan
juga sebagians
ubjektidaksaja
merasakannyer
idismenoredia
bdomenbawah,
tetapijugamera
sakannyeri di b
eberapa bagian
tubuh lainnya
(nyerialih). Ha
sil uji McNem
ar didapatkan
nyeri alihyang
dirasakandipun
ggungbawahda
ntungkai berku
rang signifikan
pada saat subje
kminum madu
(Tabel3).
NO Judul &Tahun Jurnal Nama Penulis Sampel Metode/Subjek /A Hasil/Temuan Penting Diskusi/ Pembahasan Simpulan
nalisis
8 Faktor Penyebab Renda I Dewa Ayu Ketut Tehnik sampli Survey analitik de Hasil penelitian menunjukkan Rendahnya penggunaan k Sesuai dengan hasil
hnya Jumlah Pria Menja Surinati I Gusti A ng yang digun ngan rancangan cr bahwa Faktor dominan penyeb ontrasepsi di kalangan pri penelitian dan pem
di Akseptor Keluarga B gung Oka Mayuni akan adalah co oss sectional. ab rendahnya jumlah pria men a diperparah oleh persepsi bahasan gambaran f
erencana I Kadek Sumanda nsekutif sampl jadi akseptor KB selama ini bahwa program actor penyebab ren
Th. 2020 Putra ing dengan ju KB hanya diperuntukan b dahnya pria menjad
mlah sampel 1 agi wanita, sehingga pria l i akseptor KB dapat
23 orang ebih cenderung bersifat pa disimpulkan bahwa
sif. Hal ini juga nampak d dari 123 orang resp
ari kecenderungan penggu onden didapatkan y
na tenaga perempuan seba ang memiliki sosial
gai petugas dan promotor budaya yang tidak
untuk kesuksesan program mendukung terhada
KB, padahal praktek KB p KB yaitu sebanya
merupakan permasalahan k 37 orang (30,09
keluarga, dimana permasa %), pengetahuan pr
lahan keluarga adalah per ia tentang KB masi
masalahan sosial yang ber h kurang yaitu ada
arti juga merupakan perm 72 orang responden
asalahan pria dan wanita (58,55%), Menurut
((Saifuddin, 2007). Data p responden untuk m
artisipasi aktif pria dalam encapai pelayanan
penggunaan KB di negara KB pria di Banjar
berkembang selain Indone Karang Suwung sul
sia sudah mencapai angka it menjangkau yaitu
yang cukup tinggi, seperti 32 orang responden
Bangladesh 8%, Nepal 24 (26,01%). Faktor pe
%, Malaysia 16,8% (SDK nyebab rendahnya j
I 2012). Dibandingkan Ind umlah pria menjadi
onesia pengembangan pro akseptor KB yang p
gram KB yang secara res ersentasenya terting
mi dimulai sejak tahun 19 gi adalah pengetahu
70 telah memberikan dam an pria warga Banja
pak r Karang Suwung
mengenai KB pria
masih kurang yaitu
ada 72 orang respo
nden (58,55%). Dis
arankan kepada pet
ugas pelayanan kes
ehatan lebih banyak
memberikan konsel
ing/informasi yang
lebih terperinci tent
ang KB pria, Sehin
gga dapat dipergun
akan oleh pria seba
gai alternative pilih
an alat kontrasepsi.
NO Judul &Tahun Jurnal Nama Penulis Sampel Metode/Subjek /Ana Hasil/Temuan Penting Diskusi/ Pembahasan Simpulan
lisis

9. HUBUNGAN MEDIA DE Tetti Solehati Media sebagai al Rancangan penelitia Hasil penelitian menunjukan bahw - Masa remaja merupakan ma Dari hasil penelitian d
NGAN SIKAP DAN PERI Agus Rahmat at yang banyak d n yaitu penelitian ku a ada hubungan antara media masa sa perubahan dari masa anak apat disimpulkan bah
LAKU TRIAD KESEHAT Cecep Eli Kosasih igunakan remaja antitatif dengan pend dengan pengetahuan remaja. Medi ke masa dewasa, dimana terja wa media internet, T
AN REPRODUKSI REMA dalam mencari in ekatan potong lintan a akan berpengaruh terhadap tingk di kematangan fisik, kognitif, V, dan koran/ majalah
JA formasi berdamp g. at pengetahuan remaja yang berda sosial, dan emosional untuk m memiliki hubungan de
Th.2019 ak pada sikap da mpak pada perilaku kesehatan repr empersiapkan diri mereka me ngan perilaku remaja d
n perilaku merek oduksi remaja itu sendiri, bisa berd njadi dewasa. Pada masa ini, r alam menjalani keseha
a, diantaranya pe ampak positif ataupun negatif. Ter emaja mulai Jurnal Penelitian tan reproduksinya.
rilaku kesehatan gantung dari nilai kebenaran infor Komunikasi dan Opini Publik
reproduksi remaj masi yang diperoleh dari media ter Vol. 23 No.1, Juni 2019: 40-5
a. Sampel di sebut. Oleh karena itu perlu dilaku 3 41 mengembangkan perasaa
ambil di 3 SMP kan penelitian mengenai hubungan n romantis dan percobaan sec
dan 2 SMA secar media dengan sikap dan perilaku r ara seksual (Wong, 2009). Me
a stratified rando emaja akan kesehatan reproduksin reka mulai merasa ingin tahu t
m sampling di K ya. entang segala sesuatu, termas
abupaten meliput uk yang berhubungan dengan
i wilayah di keca kesehatan reproduksi remaja
matan Dayeuhko (KRR). Menurut BKKBN (20
lot dan Cileunyi 07), kesehatan reproduksi mer
upakan keadaan terbebas dari
kehamilan yang tidak dikehen
daki, aborsi tidak aman, peny
akit menular seksual (PMS),
HIV/AIDS, serta terbebas dari
semua bentuk pelecehan dan
kekerasan seksual. Motivasi d
an pengetahuan remaja yang
memadai dalam menjalani ma
sanya secara sehat, diharapka
n mampu untuk memelihara k
esehatan dirinya sehingga ma
mpu memasuki masa kehidup
an berkeluarga dengan reprod
uksi yang sehat.
- HIV/AIDS juga ditemukan
merupakan masalah yang men
onjol pada remaja. Jumlah kas
us baru AIDS periode Januari
– September 2011 sebesar 18
05.
10 FAKTOR – FAKTOR Irna Trisnawati Wanita Usia Rancangan 1. Sebanyak 41 responden  Hasil penelitian menunjuk Berdasarkan hasil pen
YANG BERHUBUNGAN Subur (WUS) penelitian mengalami kejadian keputihan kan adanya hubungan yan elitian disimpulkan ba
DENGAN KEPUTIHAN Program Studi Usia 15-49 tahun menggunakan patologis g bermakna antara penget hwa kejadian keputiha
PATOLOGIS PADA Kebidanan yang bekerja di analitik kuantitatif 2. Sebanyak 51 responden ahuan dan keputihan patol n patologis yang diala
WANITA USIA SUBUR Karawang, PT Unilever dengan pendekatan memiliki pengetahuan baik ogis. Pengetahuan wus sa mi oleh Wanita Usia S
YANG BEKERJA DI PT Poltekkes Kemenkes Cikarang Bekasi cross sectional tentang keputihan ngat berpengaruh dengan ubur yang bekerja di P
UNILEVER CIKARANG Bandung dengan besar 3. Sebanyak 65 responden kejadian keputihan, penge T Unilever Bekasi dise
BEKASI TAHUN 2018 sampel sebanyak memiliki perilaku baik dalam tahuan wus terhadap penc babkan karena masih r
100 orang merawat organ kewanitaannya egahan keputihan akan m endahnya tingkat peng
4. Sebanyak 61 responden tidak emberi pemahaman tentan etahuan dan prilaku W
menggunakan sabun antiseptic g kondisi dan perubahan t US ntang personal hyg
kewanitaan ubuh pada saat keputihan iene dan penggunaan s
5. Sebanyak 97 responden tidak sehingga tidak terjadi sala abun kewanitaan yang
mengalami obesitas h pengertian dan kecemas terlalu sering. Selanjut
6. WUS dengan pengetahuan an yang berlebihan terhad nya perusahaan disara
kurang mempunyai peluang ap kondisi tersebut. nkan agar lebih memp
3.244 kali mengalami  Perilaku wus dalam menj erhatikan kesehatan ka
keputiham patologis aga kebersihan alat geneta ryawan dan karyawati
disbanding dengan wus yang lia sangatlah berpengaruh nya khususnya pada re
pengetahuan baik terhadap upaya pencegaha produksi wanita misal
7. WUS dengan perilaku baik n keputihan pada wus, pa nya mengadakan klini
memiliki peluang 12.295 kali da saat ini karena wus san k kesehatan reproduksi
tidak mengalami keputihan gat membutuhkan pengeta di PT Unilever Cikara
patologis disbanding wus huan cara menjaga alat or ng Bekasi agar kesehat
dengan perilaku kurang gan reproduksinya baik da an reproduksi wanita t
8. WUS yang tidak menggunakan ri dalam lingkungan kalua etap sehat, dimana dal
sabun kewanitaan berpeluang rga maupun lingkungan lu am klinik kespro diada
134.400 kali tidak mengalami ar. kan program penyuluh
keputihan patologis  Hasil penelitian menunjuk an terkait dengan peng
dibandingkan dengan wus kan ada hubungan yang b etahuan wus tentang k
yang menggunakan sabun ermakna antara pemakaia eputihan/kesehatan rep
kewanitaan n sabun kewanitaan dan k roduksi, perilaku hygi
9. Tidak ada hubungan bermakna eputihan patologis. Pengg ene pada wus, dan pe
antara status gizi dengan unaan sabun sirih/sabun makaian sabun kewani
keputihan patologis. mandi pada vulva dapat m taan yang baik bagi ke
enyebabkan alergi dan irit sehatan reproduksi. Se
asi pada vulva, karena sab lain penyuluhan bisa j
un tersebut mengandung uga diadakan pemeriks
banyak bahan kimia serta aan IVA atau Papsmea
dapat membunuh flora bai r pada wanita usia sub
k yang ada didalam vagin ur dengan jangka wakt
a. u yang ditentukan pad
 Dalam penelitian ini men a pemeriksaan iva/pap
unjukkan tidak adanya ke smear tersebut. Di dala
suaian teori dengan hasil m klinik kesehatan PT
penelitian dimana menuru Unilever tidak hanya t
t peneliti tidak berhubung enaga kesehatan keper
anya hasil penelitian dapa awatan sebaiknya ada
t diasumsikan bahwa wus pula seorang bidan ya
yang obesitas atau tidak o ng bisa membantu dal
besitas memiliki kecender am perawatan kebidan
ungan yang sama untuk m an.
engalami atau tidak meng
alami keputihan patologis
dimana walaupun wus itu
obesitas apabila perilakun
ya baik dalam menjaga or
gan kewanitaanya maka k
emungkinan wus tidak me
ngalami keputihan patolo
gis.
11. Pemberian Ekstrak Eva Nurlina Aprili 30 remaja putri Metode penelitian 1. Hasil penelitian Menstruasi biasanya terjadi Kesimpulan dalam
Temulawak Sebagai a yang menggunkan Pre menunjukkan sebelum pada saat perempuan penelitian ini yaitu
Terapi Komplementer mengalami eksperimen dengan meminum ekstrak memasuki usia remaja dan temulawak
Dalam Menurunkan nyeri haid. pendekatan temulawak, kategori nyeri sering di sebut dengan merupakan salah
Nyeri one group pre test ada 3, yaitu nyeri ringan Menarche. satu alternatif
Dysmenorrhea dan sebanyak 17 orang Menarche merupakan haid intervensi dalam
Pada Remaja Putri post test design. (56,6%), nyeri sedang 12 atau menstruasi pertama menurunkan tingkat
Tahun 2022 orang (40%) dan nyeri yang merupakan awal dari nyeri menstruasi.
berat 1 orang (3,33%). menstruasi dan tanda telah Kandungan dalam
Sedangkan setelah terjadinya pubertas pada temulawak berupa
meminum ekstrak remaja putri. Pada saat kurkuminoid,
temulawak kategori hanya mengalami menstruasi minyak atsiri dan
ada 2, yaitu nyeWQri banyak keluhan dan fitokimia berfungsi
ringan sebanyak 25 permasalahan yang terjadi sebagai analgetik
orangqA(83,3%) dan nyeri salah satunya adalah dan mengurangi
sedang sebanyak 5 orang Dysminorrhoe . prostaglandin
(16,6%). Dysminorrhea sebagai hormone
2. sebelum diberikan ekstrak yang melelahkan dan yang menciptakan
temulawak mean nya yaitu mengganggu aktivitas rasa sakit.Adanya
1,65 dan setelah diberikan dapat ditangani dengan kandungan tersebut
ekstrak temulawak menjadi mengkonsumsi obat pereda membuat temulawak
0,70. Sedangkan standar nyeri seperti Ibuprofen dan memiliki sifat yang
deviasi mengalami Naproxen. Temulawak dingin sehingga
peningkatan yang mengandung Fitokimia dan membuat tubuh
sebelumnya dari 0,489 Alkaloid yang berperan rileks dan perlahan
meningkat menjadi 0,571 sebagai morfin dan dapat menurunkan
dan hasil p.value sebesar berfungsi sebagai dan menghilangkan
0,000 <α 0,05. Berdasarkan Analgesic sehingga nyeri nyeri menstruasi.
hal tersebut maka Ho yang dirasakan pada saat
ditolak dan Ha diterima, menstruasi dapat berkurang
sehingga dapat disimpulkan dengan mengkonsumsi
bahwa terdapat perbedaan temulawak setelah
yang siginifikan atau meminum ekstrak
adanya pengaruh antara temulawak para responden
sebelum dan sesudah remaja
pemberian ekstrak putri mengalami penurunan
temulawak. nyeri dari kategori nyeri
ringan, sedang dan berat
menjadi nyeri ringan dan
sedang saja.
Penatalaksanaan untuk
mengatasi
Dysminorrhoe adalah
dengan menggunakan
Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) salah satunya
dengan menggunakan
Temulawak. Terdapat
pengaruh pemberian
ekstrak temulawak
terhadap penurunan nyeri
Dysminorrhoe pada
Remaja Putri
Temulawak merupakan
salah satu alternatif
intervensi dalam
menurunkan tingkat nyeri
menstruasi.
12 UPAYA PENCEGAH Indri Seta Septad 27 peserta Metode giatan p Dari 27 orang peserta ditemuka Penyebab kanker servisk, Pencegahan kanke
AN KANKER SERVI ina, Hadrians Ke dengan enyuluhan keseh n: cara penularan, cara menc r serviks dapat dila
KS MELALUI PENIN suma, Dwi Hand rentang usia atan organ produ 1 orang pasien dengan lesi IV egah penularanya, faktor p kukan dengan mel
GKATAN PENGETA ayani, Tri Suciat 21 – 45 ksi wanita dan p A (+) dan telah diberikan surat enyebab dan faktor resiko. alukan pemeriksaa
HUAN KESEHATAN i, Phey Liana tahun emeriksaan skrin rujukan untuk mendapatkan ter Penyebab kanker serviks a n kesehatan servik
REPRODUKSI WANI g kanker serviks. api lebih lanjut di Divisi Onkol dalah Human Papilloma V s secara dini (skrin
TA DAN PEMERIKS ogi Departemen Kebidanan da irus (HPV) yang sering ka ing) karena gejala
AAN METODE IVA Subseknya adala n Kandungan di RS. Mohama li tidak menimbulkan geja kanker serviks tida
(INSPEKSI VISUAL h kelompok bere md Hoesin Palembang. la sampai pada tahap yang k terlihat sampai st
ASAM ASETAT) DI siko yaitu wanita Dari 26 peserta lainya tidak dit lebih parah. adium yang lebih
WILAYAH KERJA P dengan usia > 30 emukan lesi IVA (+), namun 1 Cara penularan kanker ser parah. Pemeriksaa
USKESMAS KENTE tahun, memiliki 0 diantaranya ditemukan disch viks dapat melalui jalur se n dengan menggun
N PALEMBANG banyak anak dan arge (+) akibat leukorhhea atau ksual dan non seksual. akan metode IVA
penjagaan terhad keputihan dan telah diberikan t Cara mencegah kanker ser merupakan pemeri
(Tahun 2014) ap kesehatan re erapi metronidazole 2 x 200 m viks dengan menjaga kon ksaan untuk mence
produksi kurang. g dan nistatin vaginal untuk me sintensi dalam melakukan gah kanker serviks
ngurangi keluhan gatal dan kep hubungan seksual pada sat yang cukup efisien
Analisis pemerik utihan. u pasangan dan menjaga k dan efektif karena
saan kanker serv ebersihan organ produksi dapat dilakukan ol
iks dengan meng wanita secara probadi. eh tenaga kesehata
gunakan metode n seperti perawat,
IVA, dengan bio bidan dan dokter u
psi katagori pem mum serta biaya le
eriksaan : bih murah. Penting
 IVA negat nya melakukan up
if = norma aya pencegahan ka
l nker serviks untuk
 IVA radan menurunkan angka
g = servik kematian perempu
s dengan r an di Indonesia me
adang merlukan kerjasam
 IVA positi a dan dukungan ya
f = ditemu ng baik dari semua
kan berca pihak. Cara melak
k putih (di ukan pemeriksaan
agnose ser serviks dengan me
viks-pra k nggunakan metode
anker, dys IVA sangat mudah
plasia ring dan murah, sehing
an, sedan ga setiap tenaga ke
g, berat at sehatan di lini pert
au kanker ama seperti bidan
serviks in delima dan puskes
situ) mas dapat menyed
iakan fasilitas pem
eriksaan ini. Dihar
apkan agar pemeri
ntah atau institusi
pendidikan dapat
menyelenggarakan
pelatihan pemeriks
aan serviks dengan
metode IVA ini pa
da lebih banyak te
naga kesehatan seh
inggan harapan ke
berhasilan dalam p
encegahan kanker
serviks dapat menj
adi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai