Anda di halaman 1dari 41

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DIGITAL

Nama: ..............................................
NIM : ..............................................

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2017
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Kuliah


BAB 1 GERBANG DASAR LOGIKA
Pertemuan 2 Pre Test + Pengambilan Data Gerbang Dasar Logika
Pertemuan 3 Asistensi + Post Test Gerbang Dasar Logika
BAB 2 SEVEN SEGMENT
Pertemuan 4 Pre Test + Pengambilan Data Seven Segment
Pertemuan 5 Asistensi + Post Test Seven Segment
BAB 3 DECODER
Pertemuan 6 Pre Test + Pengambilan Data Decoder
Pertemuan 7 Asistensi + Post Test Decoder
BAB 4 FULL ADDER NON CARRY
Pertemuan 8 Pre Test + Pengambilan Data Full Adder Non Carry
Pertemuan 9 Asistensi + Post Test Full Adder Non Carry
BAB 5 FULL ADDER WITH CARRY
Pertemuan 10 Pre Test + Pengambilan Data Full Adder with Carry
Pertemuan 11 Asistensi + Post Test Full Adder with Carry
BAB 6 COUNTER
Pertemuan 12 Pre Test + Pengambilan Data Counter
Pertemuan 13 Asistensi + Post Test Counter
Pertemuan 14 Asistensi Tugas Besar
UJIAN PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut,
maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................................... iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM .................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

BAB 1 GERBANG DASAR LOGIKA….............................................................. 1

BAB 2 SEVEN SEGMENT………........................................................................ 10

BAB 3 DECODER.................................................................................................. 15

BAB 4 FULL ADDER NON CARRY.................................................................... 20

BAB 5 FULL ADDER WITH CARRY…………….............................................. 25

BAB 6 COUNTER…………….............................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 36

v
GERBANG DASAR
1
LOGIKA

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum gerbang dasar logika antara lain:
1. Mempelajari fungsi dari gerbang dasar logika
2. Mengetahui karakteristik gerbang dasar logika

1.2 Landasan Teori


1.2.1 Gerbang NOT
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari
gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya
terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya adalah
0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1. alah gerbang yang
mempunyai sebuah input dan sebuah output.

1.2.2 Gerbang AND


Yaitu memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk adalah bernilai 0,
maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1, maka hasil
output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa diumpamakan sebagai sebuah
rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri. Jika salah satunya memutuskan
hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut adalah 0. Tidak
peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah
saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya barulah bernilai 1.
Gerbang OR

1 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Dimana Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan
0.

1.2.3 Gerbang NAND


Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND
dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini
dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari apa
yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika salah satu input
atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka
hasil output-nya adalah 0.

1.2.4 Gerbang NOR


Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam
keadaan 0.

1.2.5 Gerbang XNOR


Gerbang XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun
aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang EXNOR ini akan menghasilkan outputan
1 jika semua inputnya sama.

1.2.6 Gerbang XOR


Gerbang XOR atau Exclusive OR ini memiliki kerja kebalikan dari XNOR. Jika
pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama outputnya akan 1, berbeda
dengan XOR dia hanya akan menghasilkan output 1 jika inputan logikanya berbeda.

2 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NAND

Gerbang NOR Gerbang X OR Gerbang X NOR

Gambar 1.1 Rangkaian gerbang logika

1.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. Kit/ Modul Praktikum
2. IC OR HD74LS32P, NOR HD74LS02P, AND HD74LS08P, NAND HD74LS00P,
X-OR 52A6K1N dan X-NOR P0248SB.
3. Catu Daya
4. Kabel Jumper

1.4 Prosedur Percobaan


1. Melakukan percobaan dengan mengubah-ubah nilai masukan melalui switch
2. Mengamati perubahan pada LED yang berfungsi sebagai indicator keluaran,
kemudian mengisi tabel

3 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
1.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data gerbang NOT

Masukan Keluaran
A X

Tabel 1.2 Data gerbang OR


Masukan Keluaran
A B X

Tabel 1.3 Data gerbang AND


Masukan Keluaran
A B X

Tabel 1.4 Data gerbang NAND


Masukan Keluaran
A B X

4 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Tabel 1.5 Data gerbang NOR
Masukan Keluaran
A B X

Tabel 1.6 Data gerbang EXNOR


Masukan Keluaran
A B X

Tabel 1.1 Data gerbang EXOR


Masukan Keluaran
A B X

5 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
1.6 Analisis Data dan Pembahasan

6 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
7 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
8 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
1.7 Kesimpulan

1.8 Lembar Evaluasi


No. Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

9 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
2 SEVEN SEGMENT

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum seven segment antara lain:
1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Seven Segment
2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Seven Segment

2.2 Landasan Teori


Seven-segment, lebih sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segment
indikator, adalah suatu format dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matrix
tampilan yang semakin kompleks. Seven-Segment adalah biasanya digunakan di dalam
elektronika sebagai metoda dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistim desimal
dengan operasi yang internal tentang alat. 7 segmen diatur sebagai segiempat panjang dari
dua segmen yang vertikal pada [atas] masing-masing sisi dengan satu segmen yang
horizontal di bagian atas dan alast. Apalagi, segmen yang ketujuh membagi dua bgian
segiempat panjang secara horizontal.
Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas dihubungkan dengan satu
terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar dari paket dan LED terminal
yang lain dihubungkan secara umum dengan semua lain LED di alat dan diterbitkan persis
sama benar bersama pin. Pin yang bersama ini akan kemudian menyusun semua katode
( terminal yang negatif) atau semua kutub positip ( terminal yang positif) dari LED di alat
dan demikian akan jadi yang manapun a " Katode yang umum" atau " Kutub positip yang
umum" tergantung alat bagaimana dibangun. Karenanya suatu 7 paket segmen yang lebih
akan hanya perlu sembilan pin untuk menyajikan dan dihubungkan.

10 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gambar 2.1 Rangkaian seven segment

2.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. Seven Segment
2. LED
3. IC HD74LS48P
4. Switch
5. Resistor

2.4 Prosedur Percobaan


1. Menghubungkan trainer kit dengan catu daya
2. Memberi masukan D0–D3, 1 atau 0
3. Memperhatikan dan mencatat output desimal
4. Membuat kesimpulan

11 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
2.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data seven segment
Input
Output
D3 D2 D1 D0

2.6 Analisis Data dan Pembahasan

12 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
13 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
2.7 Kesimpulan

2.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

14 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
3 DECODER

3.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum decoder antara lain:
1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Decoder
2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Decoder

3.2 Landasan Teori


DECODER adalah sebuah rangkaian kombinasional logika dengan n-input/2n-
output yang berfungsi untuk mengaktifkan 2n-bit output untuk setiap bentuk input
(WORD) yang unik sebanyak n-bit. Hanya satu output decoder yang aktif pada saat diberi
suatu input n-bit. Tiap output diidentifikasi oleh MINTERM CODE, mi, dari bentuk
WORD input A yang ditampilkan. Karena itulah DECODER bisa juga disebut sebagai
MINTERM CODE GENERATOR atau MINTERM RECOGNIZER. Sebuah DECODER
biasanya dilengkapi dengan sebuah input ENABLE LOW [EN(L) sehingga devais ini bisa
di-ON/OFF-kan untuk tujuan tertentu.

15 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gambar 3.1 Gambar rangkaian decoder

3.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. LED
2. IC HD74LS138P
3. Switch
4. Resistor

3.4 Prosedur Percobaan


1. Dekoder, memberi masukan A B C D 1 atau 0
2. Memperhatikan dan mencatat output desimal
3. Membuat kesimpulan

16 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
3.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data decoder

Input Output

A1 A2 D0 D1 D2 D3

3.6 Analisis Data dan Pembahasan

17 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
18 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
3.7 Kesimpulan

3.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

19 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
FULL ADDER NON
4
CARRY

4.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum full adder non carry antara lain:
1. Memahami konsep rangkaian full adder
2. Menjelaskan konsep rangkaian full dder
3. Mampu merangkai full adder

4.2 Landasan Teori


Penjumlah penuh (Full Adder) adalah rangkaian sirkuit digital atau kadang-kadang
berbentuk chip yang bisa dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal
digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa
secara biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan
dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat
digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan
bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil
penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY,
apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya
maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR.
Tabel 4.1 Tabel kebenaran full adder
Input Output
A B Sum Carry
0 0 0 0
1 0 1 0
0 1 1 0
1 1 0 1

20 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gambar 4.1 Gambar rangkaian full adder non carry

4.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. Kit praktikum
2. Catu daya
3. Kabel jumper
4. IC HD74LS83AP

4.4 Prosedur Percobaan


1. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar rangkaian
2. Setiap keluaran diberi LED sebagai indicator
3. Buatlah perubahan nilai-nilai masukan dan keluaran untuk semua keadaan masukan
yang mungkin, dan perhatikan yang terjadi pada LED
4. Apabila LED menyala berarti berlogika 1 dan apabila LED padam berarti berlogika
0
5. Buatlah tabel kebenaran dan berikan analisis dari data yang diperoleh
6. Membuat kesimpulan

21 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
4.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data full adder non carry
A B Cin S Cout

4.6 Analisis Data dan Pembahasan

22 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
23 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
4.7 Kesimpulan

4.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

24 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
FULL ADDER WITH
5
CARRY

5.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum full adder with carry antara lain:
1. Memahami konsep rangkaian full adder with carry
2. Menjelaskan konsep rangkaian full adder with carry
3. Mampu merangkai full adder with carry

5.2 Landasan Teori


Penjumlah penuh (Full Adder) adalah rangkaian sirkuit digital atau kadang-kadang
berbentuk chip yang bisa dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal
digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa
secara biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan
dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat
digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan
bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil
penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY,
apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya
maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR.
Tabel 5.1 Tabel kebenaran full adder
Input Output
A B Sum Carry
0 0 0 0
1 0 1 0
0 1 1 0
1 1 0 1

25 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gambar 5.1 Gambar rangkaian full adder with carry

5.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
5. Kit praktikum
6. Catu daya
7. Kabel jumper
8. IC HD74LS83AP

5.4 Prosedur Percobaan


7. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar rangkaian
8. Setiap keluaran diberi LED sebagai indicator
9. Buatlah perubahan nilai-nilai masukan dan keluaran untuk semua keadaan masukan
yang mungkin, dan perhatikan yang terjadi pada LED
10. Apabila LED menyala berarti berlogika 1 dan apabila LED padam berarti berlogika
0
11. Buatlah tabel kebenaran dan berikan analisis dari data yang diperoleh
12. Membuat kesimpulan

26 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
5.5 Data Hasil Percobaan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 5.2 Data full adder with carry
A B Cin S Cout

5.6 Analisis Data dan Pembahasan

27 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
28 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
5.7 Kesimpulan

5.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

29 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
6 COUNTER

6.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum counter antara lain:
4. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian counter
5. Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen counter

6.2 Landasan Teori


Penghitung atau pencacah (bahasa Inggris: counter) adalah rangkaian sirkuit digital atau
kadang-kadang berbentuk chip yang bisa dipakai untuk menghitung pulsa atau sinyal
digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini bisa menghitung pulsa secara
biner murni (binary counter) ataupun secara desimal-terkodekan-secara-biner (decimal
counter).
Dalam penghitung biner murni, angka 9 dinyatakan dalam bentuk bilangan biner 1001,
dan berikutnya angka 10 dinyatakan dalam bentuk biner 1010. Sedangkan dalam
penghitung desimal-terkodekan-secara-biner, angka 9 adalah biner 1001, tetapi angka 10
dinyatakan dalam bentuk: 0001 0000. Angka desimal 100 dalam biner murni adalah
1100100, sedangkan dalam BCD adalah 0001 0000 0000 (3 buah digit desimal masing-
masing dari kelompok 4 bit).

30 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
Gambar 6.1 Pencacah menggunakan flip-flop JK

6.3 Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
1. LED
2. IC SN74LS3N,
3. IC NE555N
4. Trigger
5. Resistor

31 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
6.4 Prosedur Percobaan
1. Counter, menghubungkan output pada led Y0 sampai Y7.
2. Menekan tombol Clock n-kali
3. Mencatat output led hidup sebagai logika 1 dan mati logika 0
4. Membuat kesimpulan.

6.5 Data Hasil Percobaan


Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 6.1 Data Counter
Clock D0 D1 D2 D3 D4 D5

6.6 Analisis Data dan Pembahasan

32 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
33 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
34 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Digital
6.7 Kesimpulan

6.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

35 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika
[2] http://id.scribd.com/doc/70640125/makalah-GERBANG-LOGIKA
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Layar_tujuh_segmen
[4] http://www.komputerseo.com/2011/11/konversi-biner-ke-desimal-oktal-dan.html
[5] http://komponenelektronika.org/pengertian-decoder.htm
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Penjumlah_biner
[7] http://id.scribd.com/doc/75634555/MATERI-P4-Gerbang-Logika-Counter-Register

36 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Digital

Anda mungkin juga menyukai