Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN LABORATORIUM

TEKNIK DIGITAL

JUDUL PRATIKUM :
 DECORDER 2 TO 4

 DECORDER 3 TO 8

 DECORDER 4 TO 16

 ENCODER 8 TO 3

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA: ABILLAH ZALVY BATU BARA


NIM: 2205062007
KELAS: TK - 2C
MATKUL: PRAK.TEKNIK DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

Diajukan sebagai prasyarat telah melaksanakan Praktikum


Mata Kuliah praktikum Teknik Digital

LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI
MEDAN

Medan, Maret 2023


Dosen 1 Dosen 2

Nama.
Nama.: Mhd.Sukri Habibi Dly S.T,M.T
Fitria Nova Hulu S.T. M.T
NIP
NIP. 198711242019032021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum tentang
"DECORDER&ENCORDER".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan praktikum ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan praktikum ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan praktikum ini.

Kami berharap semoga laporan praktikum yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Medan,01 MEI 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................
LEMBAR PENGASAHAN.........................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Tujuan…………………………………………………................................................5
1.2 Dasar teori......................................................................................................................6
1.3 Peralatan & komponen...................................................................................................7
1.4 Langkah kerja.................................................................................................................8
1.5 Diagram rangkaian.........................................................................................................9
BAB II. DATA HASIL PERCOBAAN
2.1 Data hasil percobaan....................................................................................................10
2.2 Analisa pembahasan....................................................................................................11
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................12
4.1 daftar pustaka...............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
I. TUJUAN

1. Mengetahui keluaran yang tersedia dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal kembali masukan.
2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAAR TEORI

Pada dasarnya prinsip kerja decoder 2 to 4 sama halnya dengan decoder 3 to 8. Bedanya hanya
pada sinyal masukannya.Pada decoder 2 to 4 sinyal masukan hanya terdiri atas 3 masukannya,
yaituAdan B serta enable E. Dimana masukannya terdiri atas masukan biner 3 bit dari 000
sampai 011.
Mode operasi keluaran pada decoder 2 to 4 adalah mode operasi keluaran aktif tinggi dan aktif
rendah tidak terdapat perbedaan prinsip.Perbedaannya hanyalah keadaannya aktifnya saja, jika
aktif tinggi, saat keluaran aktif mana keadaannya akan tinggi atau “1”. Demikian pula sebaliknya
untuk aktif rendah.
Input decoder 2 to 4 terdiridari 2 yaituAdan B serta enable E. semua indicator untuk
menggunakan LED dan outputnya menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika “1”
dan bila padam berarti “0”.
Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika “0” atau “1” maka ada 2N kombinasi masukan
yang dapat dibuat.Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif RENDAH dan
TINGGI.Tabel kebenaran suatu decoder biner ke octal dengan keluaran aktif TINGGI
ditunjukkan berikut ini. Dari table terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 4 keadaan
kombinasi.Berdasarkan table pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan adalah gate
NAND. Keluarannya akan berlogika “1” atau TINGGI apabila salah satu dari 4 kemungkinan
masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya“ 1 0 0 “, maka keluaran yang
berlogika “1” adalah keluaran 05, sedamgkan keluaran yang lain tetap berlogika “0” atau
RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif RENDAH dapat digunakan gate NAND sehingga
dalam keadaan normal keluarannya berlogika “0”.Jika dapat dimengerti bahwa kedua type
decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.

III. PERALATAN & KOMPONEN

Modul Digital : 1 buah

IV. LANGKAH KERJA

1. Buka aplikasi proteus gambarkan rangkaian gambar diagram rangkaian kemudian jalankan
simulasinya
2. Kemudian isi table hasil pengamatan, dan mengatur saklar input E, A dan B.

V. DIAGRAM RANGKAIAN
BAB II
DATA HASIL PERCOBAAN

1. TABEL HASIL PRATIKUM

INPUT OUTPUT
E B A YO Y1 Y2 Y3
1 0 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0

2. DATA HASIL PENGAMATAN


BAB I
PENDAHULUAN

I. TUJUAN
1. Membuat rangkaian decoder keluaran aktif RENDAH dan TINGGI.
2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari decoder 3 to 8.
3. Menganalisa keluaran dari 3 to 8 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORI

Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode masukan biner N-bit menjadi
M-bit len-len keluaran sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len keluaran hanya akan diaktifkan
oleh salah satu dari kemungkinan kombinasi masukan tersebut. Simbol umum suatu decoder
diperlihatkan pada gambar- 1.Sebagaimana biasanya dalam rangkaian logika dalam hal ini juga
terdapat aktif RENDAH dan TINGGI.
Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika “0” atau “1” maka ada 2N kombinasi
masukan yang dapat dibuat.Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif
RENDAH dan TINGGI.Tabel kebenaran suatu decoder biner ke octal dengan keluaran aktif
TINGGI ditunjukkan berikut ini.Dari table terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 8
keadaan kombinasi. Berdasarkan table pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan
adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika “1” atau TINGGI apabila salahsatu dari 8
kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya“ 1 0 1 “, maka
keluaran yang berlogika “1” adalah keluaran 05, sedangkan keluaran yang lain tetaap berlogika
“0” atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif RENDAH dapat digunakan gate NAND
sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika “0”.Jika dapat dimengerti bahwa kedua
type decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.
III. PERALATAN & KOMPONEN

Modul Digital : 1 buah

IV. LANGKAH KERJA


1. Buka aplikasi proteus gambarkan rangkaian gambar diagram rangkaian kemudian jalankan
simulasinya
2. Kemudian mengisi table hasil pengamatan, dan mengatur saklar input E1. E2, E3, A, B dan C.

V. DIAGRAM RANGKAIAN
BAB II

DATA HASIL PRATIKUM PERCOBAAN


3 TO 8
INPUT OUTPUT
-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

DECODER 3 TO 8
BAB I

PENDAHULUAN

I.TUJUAN

1. Untuk mempelajari cara kerja decoder 4 to 16.


2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 4 to 16 berdasarkan sinyal Masukan.
II. DASAR TEORI

Decoder 4 to 16 adalah sebuah decoder yang bekerja dengan mengaktifkan 1 keluaran dari 16
keluaran lainnya. Keluaran yang akan diaktifkan dapat dipilih dengan mengendalikan masukan D
C B A.
Prinsip kerjanya secara praktis yaitu menerima masukan biner 4 bit (0000 sampai 1111),
menguraikan sandinya dan memilih sebuah keluaran ( dengan mode operasi aktif rendah ) dari
16 keluaran yang tersedia.
Decoder 4 to 16 pada board digital memiliki 2 masukan sinyal kendali STR dan INH yang
bekerja dengan mode aktif rendah. Sinyal kendali STR dan INH berfungsi untuk mengaktifkan
atau melumpuhkan ( mematikan ) gerbang-gerbang logika. Jika peranti decoder diinginkan
bekerja maka kedua sinyal kendali harus dalam keadaan low atau rendah. Jika salah satu sinyal
kendali, entah itu STR atau INH dalam keadaan rendah maka masukan D sampai A menjadi
tidak aktif dan peranti decoder akan lumpuh ( padam ).
Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan LED juga. Jika LED
menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.
IV. PERALATAN & KOMPONEN

Modul Digital : 1 buah

VI. LANGKAH KERJA

1. Buka aplikasi proteus gambarkan rangkaian gambar diagram rangkaian kemudian jalankan
simulasinya
2. Kemudian mengisi tabel hasil pengamatan.

VII.DIAGRAM RANGKAIAN
BAB II
DATA HASIL PERCOBAAN

DECODER 4 to 16
BAB I
PENDAHULUAN

I. TUJUAN
1. Mengamati cara kerja rangkaian Encoder yang dibangun dengan gate logika.
2. Membandingkan hasil pengamatan dengan teoritis.

II. DASAR TEORI

Encoder adalah suatu rangkaian digital yang mempunyai N-len, dimana pada saat tertentu hanya
satu len yang diaktifkan, sehingga dihasilkan suatu kode tertentu pada keluaran M-bit. Besar M
ditentukan oleh jumlah N yang dirumuskan dengan : N = 2M. Kode yang dihasilkan bergantung
kepada masukan yang diaktifkan. Simbol umum dari Encoder dengan N masukan dan M
keluaran diperlihatkan pada gambar berikut.

A0 O0
A1 O1
A2 ENCODER 02

AN-1
0N-1

Gambar-1 : Simbol umum Encoderder


Dalam hal ini perlu diingat bahwa untuk menyatakan aktif Rendah baik pada masukan maupun
keluarannya ditandai dengan adanya lingkaran kecil, sedangkan untuk menyatakan aktif Tinggi
tanpa ada lingkaran kecil pada simbol. Encoder merupakan kebalikan dari decoder.

lll. PERALATAN & KOMPONEN

Modul Digital : 1 buah

IV.LANGKAH KERJA

1. Buka aplikasi proteus gambarkan rangkaian gambar diagram rangkaian kemudian jalankan
simulasinya
2. Kemudian mengisi table hasil pengamatan, dan mengatur saklar input E1. E2, E3, A, B dan C.

V. DIAGRAM RANGKAIA
BAB II
DATA HASIL PERCOBAAN

ENCORDER 8 TO 3
BAB III
PENUTUP

1. ANALISA
2. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

MODUL PEMBELAJARAAN PRATIKUM TEKNIK DIGITAL

Anda mungkin juga menyukai