Oleh:
Kelompok 4
Muhamad Rifky Astari (2006587303)
Bintang Ramadhana Andyanto (2006587026)
Nafili Pradiva Agdira (2006587285)
Dyra Daniera (2006587000)
Tasya Kamila Qadri (2006587221)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2022
1
Pendahuluan
I. Latar Belakang
2
dari media sosial yang menyajikan fitur pengunggahan video, menampilkan
video, serta berbagi video yang berhubungan dengan banyak hal, baik dari segi
hiburan, pelajaran, musik, dan lain sebagainya.
Metode Penelitian
3
I. Jenis Penelitian
4
digunakan adalah video film animasi dari sebuah kanal YouTube bernama
Tekotok. Tekotok merupakan sebuah kanal YouTube yang pertama kali dibuat
oleh dua orang konten kreator bernama Beto dan Bilal pada tahun 2020 lalu.
Saat ini, channel tersebut sudah memiliki jumlah subscriber yang mencapai
angka 2,7 juta. Video-video yang diunggah oleh Tekotok mempunyai berbagai
macam ciri khas, di antaranya selalu menyelipkan bumbu komedi dan
mengandung pesan berupa sindiran atau kritikan terhadap fenomena sosial.
Setiap anggota dalam kelompok ini telah memilih beberapa video yang
diunggah oleh Tekotok di kanal YouTube mereka sebagai sumber data
penelitian. Satu video yang dipilih berdurasi sekitar tiga menit, sehingga untuk
mencukupi waktu minimal sepuluh menit yang ditetapkan, setiap anggota
memilih beberapa video yang jika dikumpulkan memiliki durasi yang lebih
dari waktu minimal. Berikut rincian video yang dipilih oleh masing-masing
anggota kelompok:
5
3) Tasya Kamila Qadri
4) Dyra Daniera
LDR - https://youtu.be/hUQfKwelAX4
6
berformat .srt, sebelum diubah ke dalam format .txt agar bisa dikumpulkan
menjadi satu file database. Langkah selanjutnya adalah meng-input sumber
data tersebut ke dalam aplikasi AntConc demi mempermudah kegiatan
penelitian penggunaan bahasa gaul yang terdapat di dalam video-video
tersebut. Berikutnya, setelah data tuntas di-input, analisis bahasa gaul yang
menjadi topik dalam makalah penelitian ini dapat dilakukan.
Landasan Teori
Pada penelitian ini, pembahasan utama akan berfokus terhadap bahasa, bahasa
gaul, dan penggunaannya pada sebuah film animasi dengan nama “Tekotok”.
Mengutip dari Kridalaksana (2005), bahasa dapat disamakan dengan sistem tanda
bunyi dan disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok
masyarakat ketika bekerja sama, berkomunikasi, serta mengidentifikasi diri. Selain
itu, menurut Depdiknas (2005: 3) bahasa pada hakikatnya merupakan ucapan dari
pikiran dan perasaan seorang manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi
sebagai alatnya. Namun, pada hakikatnya sendiri manusia merupakan manusia yang
berkembang, begitu pula bahasa. Bahasa yang sebelumnya memiliki sebuah
keteraturan, bisa menjadi suatu yang bercampur atau keluar dari aturan yang telah
dibuat. Dewasa ini, penyimpangan tersebut salah satunya disebut dengan slang word
atau bahasa gaul. Mengutip dari Mulyasa (2008), bahasa gaul dapat didefinisikan
untuk sejumlah kata atau istilah yang memiliki makna khusus, unik, dan menyimpang,
atau bahkan berlawanan dari arti yang sesungguhnya ketika digunakan oleh kaum-
kaum tertentu.
Ciri khas dari bahasa gaul atau slang words biasanya tidak terdapat pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun, ciri lain dari bahasa gaul dapat
teridentifikasi ketika suatu proses berbahasa bercampur dengan bahasa lain, yakni
dengan definisi mixing code atau campur kode. Menurut Chaer (2010:114), alih kode
dan campur kode merupakan kegiatan menggunakan dua bahasa atau lebih, atau dua
varian dari suatu bahasa di dalam satu masyarakat tutur. Seseorang yang
menggunakan dua bahasa terkadang akan sulit saat menggunakan bahasa utamanya,
sehingga sering bercampur bahasa yang digunakan. Sebagai contoh, masyarakat
“Jaksel” terkenal akan pencampuran bahasanya dengan kata atau kalimat terkenalnya
yaitu “wicis yang sebenarnya” yang berasal dari bahasa Inggris “which is” dan
7
“sebenarnya”, ataupun “aku tuh insecure sebenernya” dengan gabungan kata dari
“aku tuh… sebenarnya” dan “insecure” pada bahasa Inggris.
Kemudian, proses yang biasa dilakukan pada bahasa gaul dapat terlihat ketika
muncul suatu istilah atau bentukan kata baru, yang menurut Muslich (2008) dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu pembentukan kata melalui proses
morfologis dan pembentukan kata di luar proses morfologis. Untuk pembentukan kata
melalui proses morfologis dapat berupa afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan.
Untuk proses pembentukan kata di luar proses morfologis dapat berupa akronim,
abreviasi, abreviakronim, kontraksi, kliping, dan afiksasi pungutan. Afiksasi
merupakan pemunculan sebuah kata yang digunakan di awalan, tengahan, maupun di
akhir suatu kata. Kemudian, reduplikasi merupakan pengulangan suatu kata. Untuk
pemajemukan merupakan proses penambahan konjungsi pada sebuah kalimat. Untuk
akronim merupakan pemendekan kata dengan menggabungkan dua suku kata dan
dilafalkan menjadi satu kesatuan kata. Mengutip dari pendapat Chaer (2015:236),
istilah akronimisasi dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan kata dengan cara
menyingkat suatu konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari satu
buah kata. Masyarakat yang umumnya sering menyingkat sebuah kata atau kalimat
biasanya memiliki tujuan untuk berkomunikasi terhadap kaumnya sendiri, karena
penyingkatan terhadap kata atau kalimat merupakan sebuah “kode” yang hanya dibuat
untuk suatu kaum tertentu. Contoh dari proses akronimisasi dapat terlihat dewasa ini,
yaitu “cepmek” dengan arti “cepak mekar”, “cepjep” dengan arti “cepak Jepang”,
ataupun “jamet” dengan arti “jablay metal”.
8
Dengan demikian, ciri khas dari bahasa gaul atau slang words dapat
diidentifikasikan ketika; (1) tidak ada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2)
tercampur dengan bahasa lain (mixing code), (3) mengalami proses penyingkatan atau
akronimasasi. Namun, ciri lain juga bisa ditemukan pada bahasa gaul, yaitu
pembalikan kata. Kata yang dibalik memiliki makna yang sama, tetapi struktur
katanya berubah. Sebagai contoh di lingkungan sekolah terdapat beberapa sebutan
seperti “utas”, “uad”, dan “agit”. Fenomena bahasa ini merupakan sebuah pembalikan
kata atau reversing words yang jika diartikan sebenarnya yaitu “satu”, “dua”, dan
“tiga”, dan memiliki makna sebagai tingkatan junioritas dan senioritas.
9
Bahasa gaul yang dapat ditemukan peneliti dalam 23 video animasi pendek
yang diunggah pada kanal Youtube Tekotok cukup banyak dan beragam. Hal ini
dikarenakan target audiens Tekotok adalah remaja dan dewasa, yang merupakan
kelompok yang paling banyak menggunakan ragam bahasa gaul. Bahasa gaul remaja
dan dewasa di media sosial juga sangat kaya dan dinamis perkembangannya. Untuk
itu, temuan bahasa gaul dalam video Tekotok dikelompokkan menjadi tiga aspek,
yakni (1) pola pembentukan bahasa gaul yang meliputi akronim, abreviasi, kontraksi,
kliping, asosiasi, kata yang mengalami monoftongisasi, kata yang terbentuk dari
improvisasi kata asal, kata yang terbentuk oleh kreativitas, kata yang berasal dari
bahasa asing; (2) konteks penggunaan bahasa gaul, dan (3) tujuan penggunaan bahasa
gaul. Berikut paparan masing-masing penelitian.
10
bahasa asing. Berikut penjelasan dan bentuk bahasa gaul berdasarkan pola
pembentukannya.
Akronim
Menurut Muslich (2008), akronim adalah pemendekan kata dengan menggabungkan suku
kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan hasil temuan bentuk akronim dalam ragam bahasa gaul.
barbuk barang bukti Nih, barbuk, Pak! Lengkap barang yang dapat dijadikan
barbuknya kagak ilang. sebagai bukti dalam suatu
perkara
mabar main bareng Si Sapri kemaren mabar bermain game online secara
kagak ngajak gua bersama-sama.
bundir bunuh diri Saya kenapa bundir ya? Tindakan sengaja yang
menyebabkan kematian diri
sendiri
cepmek cepak mekar Kaya abis ngeliat rambut model rambut yang sedang
Donald Trump cepmek tren di media sosial
bohay body aduhai Bapak bisa liat di sini Bentuk tubuh yang bagus
beberapa testimoni yang dan dianggap seksi
udah pake jasa kita, Pak.
Semua puas, Mbak Lia
Bohay dan Mbak Permen
Emas aja puas, Pak.
11
Berdasarkan data di atas, secara umum, pola pembentukan akronim adalah penggabungan
suku kata pertama dari setiap kata. Namun, proses tersebut tidak berlaku pada akronim kata
‘warnet’ (warung internet) dan ‘bohay’ (body aduhai) yang polanya adalah penggabungan
suku kata pertama pada kata pertama dan suku kata terakhir pada kata kedua.
Abreviasi
Menurut Muslich (2008), abreviasi adalah pemendekan kata dengan menggabungkan satu
fonem yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil
temuan bentuk abreviasi dalam ragam bahasa gaul.
12
melihat bayi saat hamil
Berdasarkan data di atas, bentuk abreviasi dalam ragam bahasa gaul pada video
Tekotok banyak mendapatkan pengaruh dari bahasa Inggris, terutama dalam ranah teknologi.
Di antaranya ‘VC’ (video call), ‘HP’ (handphone), dan ‘WA’ (WhatsApp). Kebanyakan
abreviasi yang berasal dari bahasa Inggris ini tetap dibaca menggunakan pelafalan abjad
dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian ‘VC’ dibaca /vɛt͡ʃɛ/, ‘HP’ dibaca /hapɛ/ dan ‘WA’
dibaca /wɛaʔ/. Namun, untuk abreviasi ‘MOU’ dan ‘USG’ dibaca menggunakan pelafalan
bahasa Inggris. Terdapat tiga abreviasi yang berakar pada bahasa Indonesia yaitu ‘PA’
(pendek akal), ‘PP’ (pulang pergi), dan ‘PD’ (percaya diri).
Kontraksi
Menurut Muslich (2008), kontraksi adalah proses pengerutan kata. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan hasil temuan bentuk kontraksi dalam ragam bahasa gaul.
biasae biasanya Bapak biasae tidur jam menurut apa yang sudah
berapa? dilazimkan; lazimnya
13
oiya oh iya Oiya lupa lupa lupa lupa Ungkapan untuk
mengekspesikan kondisi
mendapat ingatan baru
Berdasarkan data di atas, kontraksi kata yang terjadi pada ragam bahasa gaul tidak
mempunyai pola yang ajeg atau teratur. Pembentukan kontraksi kata dilakukan secara arbitrer
sesuka pembuat kata, dengan bunyi yang terdengar enak. Akan tetapi terlihat pola pada
kontraksi kata ‘biasae’, ‘ampe’ dan ‘sape’ yang terdengar seperti dialek Jakarta karena ciri
khasnya yang berakhiran fonem /e/. Kata-kata tersebut juga banyak digunakan oleh kelompok
bahasa remaja dan dewasa di Jakarta. Perubahan kata ‘mengingat’ menjadi bentuk kontraksi
‘inget’ juga bisa diasumsikan pengaruh dialek Jakarta yang banyak menggunakan bunyi /e/.
Beberapa kontraksi kata juga merupakan peleburan dua kata yang terdengar seperti satu kata,
yaitu ‘gapapa’, ‘oiya’, dan ‘napalu’.
Kliping
Menurut Muslich (2008), kliping adalah pengambilan suku khusus dalam kata yang
selanjutnya dianggap sebagai kata baru. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil temuan
bentuk kliping dalam ragam bahasa gaul.
parno paranoid Heuh, bikin parno aja dah. Keadaan berlebihan dalam
rasa takut, cemas, curiga,
dan khawatir.
14
nyet monyet E e ehh, santai dong Nyet. Primata yang memiliki ekor;
digunakan untuk makian
pala kepala Pala duluan tuh ketemu Bagian tubuh di atas leher
trotoar jadi bletak
amnes amnesia Tuh orang udah lima kali Kehilangan daya ingat
kena amnes
bentar sebentar Iye iye bentar bentar ini Dalam waktu yang singkat
emak gua Bre
Berdasarkan temuan data di atas, kliping pada ragam bahasa gaul yang ditemukan
mempunyai enam pola. Pertama, kliping dilakukan pada suku kata pertama seperti yang
terjadi pada kata ‘wanj’ dan ‘gob’. Kedua, kliping dilakukan pada suku kata pertama dan
15
kedua kata asal, misalnya ‘amnes dan ‘sebat’. Ketiga, kliping dilakukan pada suku kata
terakhir, seperti yang terjadi pada ‘nyet’, ‘tu’, dan ‘pa’. Keempat, kliping dilakukan pada dua
suku kata terakhir kata asal, misalnya ‘napa’, ‘pala’, ‘canda’, ‘ngerti’, dan ‘nyambit’. Kelima,
penghapusan bunyi awal saja, yaitu ‘ilang’, ‘udah’ dan ‘ama’. Keenam, pemilihan bunyi yang
menarik seperti terlihat pada kata ‘gimana’ dan ‘parno’. Sementara kata ‘sebentar’ memiliki
dua variasi kliping, yaitu dua suku kata terakhir menjadi ‘bentar’ dan suku kata terakhir saja
menjadi ‘tar’. Kedua variasi ini kerap digunakan dalam kelompok remaja dan dewasa.
Asosiasi
Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena persamaan sifat. Berikut adalah tabel
yang menunjukkan hasil temuan asosiasi dalam bahasa gaul.
kunyuk Dan semua manusia di Kera kecil; monyet Sapaan untuk orang bodoh
dunia ini, nih, kunyuk, …
anjing Eh kok ga ada anjing ilang Hewan berkaki empat Biasa digunakan untuk
goblok. makian atau ekspresi kaget
congek Pas ulangan congek penyakit telinga yang pura-pura tidak bisa
mengeluarkan cairan mendengar
bercampur nanah
biji Misal, Mbak, gua, kan, butir buah yang kecil-kecil buah zakar; biji kemaluan
punya biji, nih, itu
kesenggol granat, pecah!
Itu ditanggung, tuh, Mbak?
buluk Nyari temen yang ngasih Kotor karena debu Menunjukkan suatu hal
pengaruh buluk yang tidak baik
16
jajan Nih jajan aja sono Kue Membeli barang, terutama
makanan
kuota HP gua kuotanya abis Jatah; jumlah yang Mengacu pada jatah paket
ditentukan data internet
Dalam data yang ditemukan, kata asal yang mengalami asosiasi pada ragam bahasa
gaul digunakan untuk menyindir dan memaki diri sendiri atau orang lain, misalnya kata-kata
seperti ‘kunyuk’, ‘monyet’, ‘anjing’, ‘gila’, dan ‘bangsat’ yang digunakan untuk memaki
orang lain atau pada situasi kurang menyenangkan.
Monoftongisasi
Menurut Muslich (2008: 108), monoftongisasi adalah proses perubahan suatu diftong (gugus
vokal) menjadi monoftong. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil temuan
monoftongisasi dalam ragam bahasa gaul.
kalo kalau Kalo udah gini udah gak Kata penghubung untuk
bisa Bre menandai syarat
17
Berdasarkan temuan di atas, didapatkan dua bentuk monoftongisasi yang terjadi pada
bahasa lisan. Pertama, diftong ‘au’ berubah menjadi monoftong ‘o’, yaitu ‘mau’ menjadi
‘mo’, ‘kalau’ menjadi ‘kalo’, dan ‘atau’ menjadi ‘ato’. Kedua, diftong ‘ai’ menjadi
monoftong ‘e’, yaitu ‘pakai’ menjadi ‘pake’. Dari kedua bentuk tersebut dapat disimpulkan
bahwa monoftongisasi terjadi akibat adanya upaya analogi terhadap kedua bentuk vokal.
Tuturan vokal rangkap ‘au’ mirip dengan vokal tunggal ‘o’, sedangkan tuturan vokal rangkap
‘ai’ mirip dengan vokal tunggal ‘e’.
Tabel 7. Improvisasi Dari Bentuk Kata Asal dalam Ragam Bahasa Gaul
anjir anjing Perut gua sakit anjir. Ekspresi kaget atau sedih
mubajir mubazir Lagi kan nggak mubajir menjadi sia-sia atau tidak
juga ya, mas berguna
ipong iPhone Ini saya lagi pegang HP Salah satu merek telepon
Ipong. genggam
18
enakan enak Pak Udin sembuh, tinggal Lebih baik kondisi
nunggu badan nambah badannya
enakan aja Pak
ege bego Gak boleh ege, gak baik. Ungkapan untuk orang yang
sangat bodoh
kimi kamu Iming kimi gik siying mi Kata ganti orang kedua
iki?
iki aku Iming kimi gik siying mi Kata ganti orang pertama
iki?
heh hai “Heh” dan “sstt” dari Pak Kata seruan untuk menarik
perhatian
Sudjono merupakan
senggolan nyawa untuk
anak-anak yang lain ya,
19
Bung.
Bentuk improvisasi kata asal pada bahasa gaul tidak memiliki pola tertentu. Dapat
dilihat dari hasil temuan di atas pada kata ‘bro’ yang berubah menjadi ‘bre’ menunjukkan
adanya perubahan pada vokal. Namun, pada kata ‘bego’ yang berubah menjadi ‘ege’
menunjukkan dua perubahan, yaitu pelesapan konsonan dan perubahan bentuk vokal ‘o’
menjadi ‘e’. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bentuk improvisasi kata asal dalam
bahasa gaul tidak dapat diprediksi.
20
cuitan Banaya cuitan netizen di Perkataan yang dituliskan melalui
Twitter dan Instagram media sosial tertentu
Data di atas menunjukkan bahasa gaul membentuk kata baru berdasarkan berbagai
faktor. Pertama, dengan cara onomatope atau peniruan suara oleh manusia, tetapi suara
tersebut terbentuk menjadi bahasa akibat frekuensi penggunaan yang tinggi, misalnya, kata
‘cuih’ yang berasal dari tiruan bunyi seseorang membuang ludah. Kedua, pembentukan kata
baru tidak didasari oleh bentuk apapun atau langsung menjadi sebuah bahasa seperti ‘cewek’,
‘cowok’, dan ‘madol’.
21
dislike dislike Gua ramal, video ini pasti Reaksi tidak suka pada
ada dislike-nya! tayangan video di Youtube.
chat chat aku tau kamu lagi chat Obrolan daring melalui
cowok itu kan aplikasi pesan instan.
postingan post Dikutip dari salah satu sebuah tulisan, gambar, atau
komentar pada postingan konten yang dipublikasikan
Baby Jono secara daring
kagak kagak Iya, gimana mau ngerjain Dialek Jakarta untuk kata
(Jk) PR, kan kagak keliatan ‘tidak’.
sono sono Cari tau sendiri sono Dialek Jakarta untuk kata
(Jk) passwordnya. ‘sana’
22
repeat repeat Kerjanya makan, tidur, melakukan (sesuatu) lagi
berak, repeat beberapa kali.
loudspeaker loudspeaker Heh heh heh Bre jangan Mode suara keras saat
loudspeaker goblok sedang telepon
cuan cuan Yeh ini menghasilkan Mak Bahasa Cina untuk kata
(Cn) ada cuannya ‘untung’ secara materiil
jumpscare jumpscare pas gua ngomong Banu Teknik dalam film horor
sedikit langsung jumpscare untuk mengagetkan
lu penonton
death note death note nama-nama yang gua catet Buku catatan yang berisi
di sini nih, di death note nama-nama incaran penulis
gua nih
dikpik dick pic Kalo dikpik boleh juga ya? foto kemaluan laki-laki
23
married married Besok kita married, yak menikah
Ter-the best the best Pokoknya Bapak bos Kategori paling baik; ter-the
terdebes dah best
alot alot Entar biji saya keburu alot Tidak mudah putus; liat
(Jw) gimana?
Data di atas menunjukkan penggunaan bahasa gaul yang berasal dari bahasa asing.
Ditemukan beberapa bahasa dalam data penelitian, yaitu bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa
Jakarta, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Bentuk-bentuk penggunaannya beragam, yaitu
tuturan penuh, penambahan afiks, penggunaan suku kata tertentu, dan perubahan vokal atau
konsonan. Bentuk tuturan penuh seperti ‘game’, ‘baby’, dan ‘married’. Bentuk dengan
penambahan afiks seperti, ‘ter-the best’ dengan prefik ‘ter-’ dan ‘posting-an’ dengan sufiks
‘an’. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul tidak hanya diserap dari
bahasa Indonesia saja, tetapi juga dari berbagai bahasa lainnya.
24
melalui media sosial seperti aplikasi obrolan. Luasnya penggunaan bahasa gaul ini
menimbulkan kekhawatiran terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Kata dalam bahasa
Indonesia kerap diubah bentuknya sebagai bahasa gaul dengan tujuan yang beragam.
Menurut Majeed, dkk. (2020), penggunaan bahasa gaul tidak dapat dipandang rendah
seperti hanya digunakan pada kalangan yang tidak berpendidikan atau dalam kelas
sosial yang rendah. Bahasa gaul digunakan oleh semua kalangan. Namun, konteks
pemakaiannya saja yang dapat dibedakan sesuai dengan keadaan yang dihadapi.
25
Kesimpulan
Dengan demikian, dari pendekatan dan penelitian yang telah dilakukan pada film
animasi “Tekotok”, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa gaul pada film animasi
“Tekotok” lebih sering menggunakan pencampuran kata (mixing code), penyerapan bahasa,
serta dibentuk kata-nya melalui proses morfologis maupun yang tidak melalui proses
morfologis. Kita bisa melihat, munculnya beberapa kata seperti “goceng”, “MOU”, “ae”, dan
lain sebagainya, terjadi karena sudah melewati proses penyerapan, dan penggabungan bahasa.
Kata “goceng” terserap dari bahasa Tionghoa, bahasa Hokkian, dan memiliki arti “lima ribu”.
Kata “MoU” juga diserap dari bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai “perjanjian kedua
belah pihak”. Untuk “ae” merupakan penyingkatan kata dari kata “saja” yang kemudian
tercampur dengan bahasa Betawi “aje”. Selain itu, kata yang digunakan juga jarang yang
masuk di dalam entri KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, sebagian dari kata
gaul sudah masuk di dalam entri, tetapi tidak didefinisikan secara jelas. Sebagai contoh, kata
gaul “parno” (dari kata paranoid) masuk dalam entri KBBI Daring, tetapi pengertiannya
adalah “paranoid”, bukan definisi asli dari kata “paranoid” itu sendiri.
Daftar Pustaka
26
Anindya, W. D. dan Rondang, V. N. (2021). Bentuk Kata Ragam Bahasa Gaul di
Kalangan Pengguna Media Sosial Instagram. Prasasti: Journal of Linguistics, Vol. 6,
Hal. 118-135.
Budiwiyanto, Adi. (2022, Januari 22). Bahasa Gaul dalam Perspektif Teori
Strukturasi Anthony Giddens. Diakses pada Januari 2023.
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/857/bahasa-gaul-dalam-perspektif-
teori-strukturasi-anthony-giddens.
Chaer, Abdul dan Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer. A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia
Khalimi, M. A. (-). Inilah, Animasi Buatan Lokal yang Relate dengan Kehidupan
(Tekotok). Diakses pada Januari 2023.
https://www.pengalaman-edukasi.com/2021/11/animasi-buatan-lokal-yang-relate-
dengan.html?m=1.
Masnukho. (2021, April 9). Sindir Koruptor, Viral Animasi Tekotok! Berbentuk Mirip P*nis
dan T*i. Diakses pada Januari 2023.
https://www.kaskus.co.id/thread/606f967e92cf4d70203398b5/sindir-koruptor-viral-
animasi-tekotok-berbentuk-mirip-penis-atau-ta-nih/.
27