Anda di halaman 1dari 27

BENTUK KATA RAGAM BAHASA GAUL

DALAM VIDEO ANIMASI TEKOTOK

Oleh:
Kelompok 4
Muhamad Rifky Astari (2006587303)
Bintang Ramadhana Andyanto (2006587026)
Nafili Pradiva Agdira (2006587285)
Dyra Daniera (2006587000)
Tasya Kamila Qadri (2006587221)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2022

1
Pendahuluan
I. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat menyampaikan


perasaan atau keinginan dalam diri pada individu yang satu dengan individu
yang lainnya. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia tentu memiliki ragam
dengan ciri khas dan keunikannya masing-masing. Seiring dengan
perkembangan zaman, ragam bahasa yang terus tumbuh salah satunya adalah
ragam bahasa gaul. Bahasa gaul sering digunakan dalam situasi informal baik
secara lisan maupun tulisan. Bahasa gaul juga terkesan bebas karena kosakata
yang terdapat pada bahasa gaul muncul secara alami melalui satu individu
kepada individu lainnya berdasarkan campuran bahasa yang digunakan.
Karena bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan pada lingkungan
keseharian, bahasa gaul justru mendorong daya ekspresi bahasa yang ingin
dikomunikasikan. Sebenarnya kosakata pada bahasa gaul muncul dari adopsi
kata serapan, baik dari bahasa Indonesia, bahasa asing, maupun bahasa daerah.
Selain itu, bahasa gaul juga ikut berkembang pesat seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi dan sosial media.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widya Dara Anindya dan


Vita Novian Rondang pada tahun 2021 dengan judul Bentuk Kata Ragam
Bahasa Gaul di Kalangan Pengguna Media Sosial Instagram. Ditemukan
bahwa ragam kata bahasa gaul tidak memiliki bentuk yang tetap karena
kemunculannya terkesan bebas dan suka-suka si pembuat kata. Bahasa gaul
banyak menyerap dari bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Selain
itu, biasanya ragam kata dari bahasa gaul digunakan sebagai kata makian atau
sindiran bagi individu atau kelompok.

Di era serba digital seperti sekarang ini, komunikasi di antara individu


yang satu dengan yang lainnya semakin dimudahkan. Baik itu komunikasi
dalam jarak dekat maupun dalam jarak jauh. Tentu dalam memudahkan proses
komunikasi antar individu, perlu adanya wadah atau tempat (platform) yang
dapat menampung terjalinnya komunikasi tersebut. Salah satu platform yang
digunakan para individu untuk berkomunikasi dan menyebarkan sebuah
konten adalah Youtube. Platform Youtube sendiri merupakan sebuah ruang

2
dari media sosial yang menyajikan fitur pengunggahan video, menampilkan
video, serta berbagi video yang berhubungan dengan banyak hal, baik dari segi
hiburan, pelajaran, musik, dan lain sebagainya.

Melalui Youtube, konten animasi Tekotok hadir sebagai hiburan bagi


masyarakat Indonesia. Konten animasi ini merupakan sebuah konten yang
diciptakan oleh dua orang animator bernama Beto dan Bilal yang telah ada
sejak bulan Desember 2020. Animasi ini termasuk ke dalam kategori animasi
2D. biasanya Tekotok memposting konten-konten yang relate dengan
kehidupan, bahkan tidak jarang juga Tekotok dianggap sebagai konten animasi
berisi sindiran dan guyonan mengenai kehidupan.

Karena pesatnya perkembangan bahasa gaul, kami memilih konten


animasi Tekotok pada platform Youtube untuk dijadikan data pada penelitian
ini. Analisis difokuskan pada bahasa gaul seperti kata sapaan, kata panggilan,
kata hinaan, dan lain sebagainya melalui aplikasi korpus data yaitu Antconc.

II. Rumusan Masalah


Berikut ini pertanyaan yang digunakan dalam analisis penelitian.
1. Bagaimana bentuk bahasa gaul yang terdapat pada video konten
animasi Tekotok.
2. Apa kosakata bahasa gaul yang sering muncul atau digunakan pada
video konten animasi Tekotok.
III. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bentuk bahasa gaul yang terdapat pada video konten
animasi Tekotok.
2. Mengetahui kosakata bahasa gaul yang sering digunakan dan jarang
digunakan pada video konten animasi Tekotok.
3. Melengkapi penelitian sebelumnya terkait bahasa gaul.
4. Sebagai informasi lanjutan mengenai kosakata bahasa gaul.

Metode Penelitian

3
I. Jenis Penelitian

Pada makalah ini, jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian


kualitatif komparatif. Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Lalu menurut Saryono (2010), penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh
sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.

Sementara itu, menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah


sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar
tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya
ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Kemudian menurut Sugiyono
(2017), metode penelitian komparatif merupakan penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

Tujuan dari penelitian komparatif adalah melakukan perbandingan


pada fakta-fakta dari setiap objek yang diteliti untuk mengetahui persamaan
dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Pendekatan tersebut dipilih karena
penelitian ini memiliki jumlah data yang banyak, sehingga perlu dilakukan
perbandingan agar data-data tersebut dapat dianalisis seluruhnya. Penelitian
ini dilakukan demi mengetahui bagaimana penggunaan bahasa gaul yang
terdapat di film animasi Tekotok.

II. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:172), sumber data adalah subjek


dari mana data dapat diperoleh. Pada penelitian ini, sumber data yang

4
digunakan adalah video film animasi dari sebuah kanal YouTube bernama
Tekotok. Tekotok merupakan sebuah kanal YouTube yang pertama kali dibuat
oleh dua orang konten kreator bernama Beto dan Bilal pada tahun 2020 lalu.
Saat ini, channel tersebut sudah memiliki jumlah subscriber yang mencapai
angka 2,7 juta. Video-video yang diunggah oleh Tekotok mempunyai berbagai
macam ciri khas, di antaranya selalu menyelipkan bumbu komedi dan
mengandung pesan berupa sindiran atau kritikan terhadap fenomena sosial.

Setiap anggota dalam kelompok ini telah memilih beberapa video yang
diunggah oleh Tekotok di kanal YouTube mereka sebagai sumber data
penelitian. Satu video yang dipilih berdurasi sekitar tiga menit, sehingga untuk
mencukupi waktu minimal sepuluh menit yang ditetapkan, setiap anggota
memilih beberapa video yang jika dikumpulkan memiliki durasi yang lebih
dari waktu minimal. Berikut rincian video yang dipilih oleh masing-masing
anggota kelompok:

1) Muhamad Rifky Astari

Cewek Murah - https://www.youtube.com/watch?v=RPxnx8z-uyw;

Bayi Gak Mo Keluar - https://www.youtube.com/watch?v=6UjyaLY-Yc8;

Bikin video minta maap - https://www.youtube.com/watch?v=aY9csRLsc78;

Susah di Klaim - https://www.youtube.com/watch?v=NRulrBfrxJc

2) Bintang Ramadhana Andyanto

Katanya Gampang Di Klaim -https://www.youtube.com/watch?v=xJxfty3-


iB0;

Jalan Sama Papa Ft. Meggy - https://www.youtube.com/watch?v=Ebl-EGojqvY;

Anak Laporin Emak - https://www.youtube.com/watch?v=OKdO2zvp31E;

Siapa Dapat Jawaban - Komentator Bola https://www.youtube.com/watch?v=cllaRULPWWs

5
3) Tasya Kamila Qadri

Abisin Kopi Dulu - https://youtu.be/Pj5eX81jBIw;

Lupa Ingatan - https://youtu.be/rV3i6yV_BJE;

Maling Disuruh Pulang Ft. Mak Iting - https://youtu.be/nqdfBXVR9MI;

Nyatet yang Berisik - https://youtu.be/xha5mCcp9SQ

4) Dyra Daniera

Aku Gendutan - https://youtu.be/c_jGmIGrE-A;

Taperwer Ilang - https://youtu.be/CnCWPALr4WQ;

Kode Keras Cewek - https://youtu.be/bLFEux8v4-0;

Rumah Tangga - https://youtu.be/YPON889hMHo;

Ramalan Zodiak - https://youtu.be/nC3QW9Gds5k;

Surat Perjanjian Pacaran - https://youtu.be/9akoXUT2EJg;

LDR - https://youtu.be/hUQfKwelAX4

5) Nafili Pradiva Agdira

Ada Hati Yang Mesti Dijaga - https://youtu.be/8u_IwipxcPc;

Belom Ngerjain PR Ft. Paparjo - https://youtu.be/MdlCsNaCNTw;

Ipong Ilang - https://youtu.be/Y_xEEcawdvk;

Udah Kaya Keluarga Sendiri - https://youtu.be/92xGnXgnlcg

Setelah dipilih, sumber data tersebut kemudian ditranskripsi


menggunakan aplikasi ELAN 6.4. Hasil transkripsi lalu dijadikan file

6
berformat .srt, sebelum diubah ke dalam format .txt agar bisa dikumpulkan
menjadi satu file database. Langkah selanjutnya adalah meng-input sumber
data tersebut ke dalam aplikasi AntConc demi mempermudah kegiatan
penelitian penggunaan bahasa gaul yang terdapat di dalam video-video
tersebut. Berikutnya, setelah data tuntas di-input, analisis bahasa gaul yang
menjadi topik dalam makalah penelitian ini dapat dilakukan.

Landasan Teori
Pada penelitian ini, pembahasan utama akan berfokus terhadap bahasa, bahasa
gaul, dan penggunaannya pada sebuah film animasi dengan nama “Tekotok”.
Mengutip dari Kridalaksana (2005), bahasa dapat disamakan dengan sistem tanda
bunyi dan disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok
masyarakat ketika bekerja sama, berkomunikasi, serta mengidentifikasi diri. Selain
itu, menurut Depdiknas (2005: 3) bahasa pada hakikatnya merupakan ucapan dari
pikiran dan perasaan seorang manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi
sebagai alatnya. Namun, pada hakikatnya sendiri manusia merupakan manusia yang
berkembang, begitu pula bahasa. Bahasa yang sebelumnya memiliki sebuah
keteraturan, bisa menjadi suatu yang bercampur atau keluar dari aturan yang telah
dibuat. Dewasa ini, penyimpangan tersebut salah satunya disebut dengan slang word
atau bahasa gaul. Mengutip dari Mulyasa (2008), bahasa gaul dapat didefinisikan
untuk sejumlah kata atau istilah yang memiliki makna khusus, unik, dan menyimpang,
atau bahkan berlawanan dari arti yang sesungguhnya ketika digunakan oleh kaum-
kaum tertentu.

Ciri khas dari bahasa gaul atau slang words biasanya tidak terdapat pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun, ciri lain dari bahasa gaul dapat
teridentifikasi ketika suatu proses berbahasa bercampur dengan bahasa lain, yakni
dengan definisi mixing code atau campur kode. Menurut Chaer (2010:114), alih kode
dan campur kode merupakan kegiatan menggunakan dua bahasa atau lebih, atau dua
varian dari suatu bahasa di dalam satu masyarakat tutur. Seseorang yang
menggunakan dua bahasa terkadang akan sulit saat menggunakan bahasa utamanya,
sehingga sering bercampur bahasa yang digunakan. Sebagai contoh, masyarakat
“Jaksel” terkenal akan pencampuran bahasanya dengan kata atau kalimat terkenalnya
yaitu “wicis yang sebenarnya” yang berasal dari bahasa Inggris “which is” dan

7
“sebenarnya”, ataupun “aku tuh insecure sebenernya” dengan gabungan kata dari
“aku tuh… sebenarnya” dan “insecure” pada bahasa Inggris.

Kemudian, proses yang biasa dilakukan pada bahasa gaul dapat terlihat ketika
muncul suatu istilah atau bentukan kata baru, yang menurut Muslich (2008) dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu pembentukan kata melalui proses
morfologis dan pembentukan kata di luar proses morfologis. Untuk pembentukan kata
melalui proses morfologis dapat berupa afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan.
Untuk proses pembentukan kata di luar proses morfologis dapat berupa akronim,
abreviasi, abreviakronim, kontraksi, kliping, dan afiksasi pungutan. Afiksasi
merupakan pemunculan sebuah kata yang digunakan di awalan, tengahan, maupun di
akhir suatu kata. Kemudian, reduplikasi merupakan pengulangan suatu kata. Untuk
pemajemukan merupakan proses penambahan konjungsi pada sebuah kalimat. Untuk
akronim merupakan pemendekan kata dengan menggabungkan dua suku kata dan
dilafalkan menjadi satu kesatuan kata. Mengutip dari pendapat Chaer (2015:236),
istilah akronimisasi dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan kata dengan cara
menyingkat suatu konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari satu
buah kata. Masyarakat yang umumnya sering menyingkat sebuah kata atau kalimat
biasanya memiliki tujuan untuk berkomunikasi terhadap kaumnya sendiri, karena
penyingkatan terhadap kata atau kalimat merupakan sebuah “kode” yang hanya dibuat
untuk suatu kaum tertentu. Contoh dari proses akronimisasi dapat terlihat dewasa ini,
yaitu “cepmek” dengan arti “cepak mekar”, “cepjep” dengan arti “cepak Jepang”,
ataupun “jamet” dengan arti “jablay metal”.

Untuk abreviasi, merupakan pemendekan kata dengan menggabungkan satu


fonem yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Sebagai contoh kata “ABRI”,
“PMI”, dan lain sebagainya. Untuk abreviakronim, merupakan gabungan dari proses
abreviasi dan akronim. Sebagai contoh “Polri” dengan gabungan dari kata “Pol(isi)”
dan “RI” yaitu “Republik Indonesia”. Kontraksi merupakan sebuah proses terhadap
pengerutan atau pengecilan dalam pelafalan kata. Sebagai contoh, “begitu”
merupakan proses kontraksi dari kalimat “bagai itu”. Kliping merupakan proses
pengambilan bahasa dari bahasa lain, sebagai contoh kata “flu” yang berasal dari kata
“influensa”. Terakhir, afiksasi pungutan merupakan proses afiksasi kata dengan
menggunakan imbuhan asing, misalnya “-isme” ataupun “anti-”.

8
Dengan demikian, ciri khas dari bahasa gaul atau slang words dapat
diidentifikasikan ketika; (1) tidak ada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2)
tercampur dengan bahasa lain (mixing code), (3) mengalami proses penyingkatan atau
akronimasasi. Namun, ciri lain juga bisa ditemukan pada bahasa gaul, yaitu
pembalikan kata. Kata yang dibalik memiliki makna yang sama, tetapi struktur
katanya berubah. Sebagai contoh di lingkungan sekolah terdapat beberapa sebutan
seperti “utas”, “uad”, dan “agit”. Fenomena bahasa ini merupakan sebuah pembalikan
kata atau reversing words yang jika diartikan sebenarnya yaitu “satu”, “dua”, dan
“tiga”, dan memiliki makna sebagai tingkatan junioritas dan senioritas.

Hasil dan Pembahasan


Analisis bahasa gaul dilakukan pada transkripsi atas 23 video animasi
Tekotok, yang rata-rata berdurasi 2 hingga 3 menit. Analisis korpus data melalui
AntConc menunjukkan bahwa terdapat 2377 types dan 11735 tokens. Dari daftar kata
yang paling banyak muncul secara frekuensi, sudah terlihat beberapa kata gaul
menempati posisi teratas, dari mulai kata ganti ‘gua’ dan ‘lu’ yang banyak digunakan
dalam kalimat ragam bahasa gaul, hingga kata-kata seperti ‘bre’, ‘emak’, ‘beb’, dan
lain-lain. Berikut merupakan tangkapan layar daftar kata dengan frekuensi
kemunculan paling banyak dari korpus Tekotok melalui AntConc.

9
Bahasa gaul yang dapat ditemukan peneliti dalam 23 video animasi pendek
yang diunggah pada kanal Youtube Tekotok cukup banyak dan beragam. Hal ini
dikarenakan target audiens Tekotok adalah remaja dan dewasa, yang merupakan
kelompok yang paling banyak menggunakan ragam bahasa gaul. Bahasa gaul remaja
dan dewasa di media sosial juga sangat kaya dan dinamis perkembangannya. Untuk
itu, temuan bahasa gaul dalam video Tekotok dikelompokkan menjadi tiga aspek,
yakni (1) pola pembentukan bahasa gaul yang meliputi akronim, abreviasi, kontraksi,
kliping, asosiasi, kata yang mengalami monoftongisasi, kata yang terbentuk dari
improvisasi kata asal, kata yang terbentuk oleh kreativitas, kata yang berasal dari
bahasa asing; (2) konteks penggunaan bahasa gaul, dan (3) tujuan penggunaan bahasa
gaul. Berikut paparan masing-masing penelitian.

I. Pola Pembentukan Bahasa Gaul


Berdasarkan pengamatan pada bahasa gaul di 23 video Tekotok, ditemukan
sebanyak 198 data bahasa gaul. Peneliti mengelompokkan temuan tersebut ke dalam
sembilan kategori, yakni pembentukan kata dengan pola (1) akronim, (2) abreviasi,
(3) kontraksi, (4) kliping, (5) kata yang mengalami pergeseran makna (asosiasi), (6)
kata yang mengalami monoftongisasi, (7) kata yang terbentuk dari improvisasi kata
asal, (8) kata baru yang terbentuk oleh kreativitas, dan (9) kata yang berasal dari

10
bahasa asing. Berikut penjelasan dan bentuk bahasa gaul berdasarkan pola
pembentukannya.

Akronim
Menurut Muslich (2008), akronim adalah pemendekan kata dengan menggabungkan suku
kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan hasil temuan bentuk akronim dalam ragam bahasa gaul.

Tabel 1. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Akronim

Data Kepanjangan Kalimat Makna

barbuk barang bukti Nih, barbuk, Pak! Lengkap barang yang dapat dijadikan
barbuknya kagak ilang. sebagai bukti dalam suatu
perkara

warnet warung internet Saya mo menghibur diri wirausaha yang


saya maen Ayodens di menyewakan jasa internet
warnet. kepada khalayak umum

mabar main bareng Si Sapri kemaren mabar bermain game online secara
kagak ngajak gua bersama-sama.

bundir bunuh diri Saya kenapa bundir ya? Tindakan sengaja yang
menyebabkan kematian diri
sendiri

gabut gaji buta Budak-budak gabut orang memiliki penghasilan


rendahan semua denger namun tidak melakukan
gua kegiatan; perasaan tidak
jelas harus berbuat apa

cepmek cepak mekar Kaya abis ngeliat rambut model rambut yang sedang
Donald Trump cepmek tren di media sosial

baper bawa perasaan karena gua waktu itu Terbawa perasaan;


cuman baper dan kasian berlebihan atau terlalu
sensitif dalam menanggapi
suatu hal

bohay body aduhai Bapak bisa liat di sini Bentuk tubuh yang bagus
beberapa testimoni yang dan dianggap seksi
udah pake jasa kita, Pak.
Semua puas, Mbak Lia
Bohay dan Mbak Permen
Emas aja puas, Pak.

11
Berdasarkan data di atas, secara umum, pola pembentukan akronim adalah penggabungan
suku kata pertama dari setiap kata. Namun, proses tersebut tidak berlaku pada akronim kata
‘warnet’ (warung internet) dan ‘bohay’ (body aduhai) yang polanya adalah penggabungan
suku kata pertama pada kata pertama dan suku kata terakhir pada kata kedua.

Abreviasi
Menurut Muslich (2008), abreviasi adalah pemendekan kata dengan menggabungkan satu
fonem yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil
temuan bentuk abreviasi dalam ragam bahasa gaul.

Tabel 2. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Abreviasi

Data Kepanjangan Kalimat Makna

VC video call VC VC-an sama dia Panggilan video jarak jauh.

MOU memorandum of Karena kamu setuju jadi Nota kesepahaman yang


understanding pacar aku, kamu tanda menjelaskan persetujuan
tangan dulu MOU ini, ya antara dua belah pihak.

HP handphone Pihak pertama berhak Telepon genggam


memeriksa HP pihak
kedua kapan pun saat
diminta

IG Instagram Dan pihak kedua wajib Salah satu aplikasi media


memberikan password HP sosial.
dan password IG.

WA WhatsApp Pihak kedua wajib Salah satu aplikasi pesan


mencantumkan foto selfie instan.
bersama pihak pertama di
profil foto WA-nya

BTW by the way Eh, BTW Bang. Liat PR Pernyataan untuk


dia ga Bang di situ? mengarahkan ke topik
pembicaraan yang lain

BO booking out / Istri Bapak open BO Seseorang (biasanya


booking online perempuan) yang membuka
jasa prostitusi sehingga bisa
dipesan secara daring.

USG ultrasonography Ini hasil USG aman teknik menampilkan gambar


semua, lho. dari kondisi bagian dalam
tubuh; biasanya untuk

12
melihat bayi saat hamil

PA pendek akal Lah, lu mau ngapain lama- Ungkapan memaki


lama di dalem. PA! seseorang yang bodoh

PP pulang pergi Orang tua wajib pulang balik


membelikan anak
kendaraan untuk PP
sekolah dalam bentuk
motor Ninja

PD percaya diri Eh lu gak usah ke-PD-an Percaya pada diri sendiri


Bos.

Berdasarkan data di atas, bentuk abreviasi dalam ragam bahasa gaul pada video
Tekotok banyak mendapatkan pengaruh dari bahasa Inggris, terutama dalam ranah teknologi.
Di antaranya ‘VC’ (video call), ‘HP’ (handphone), dan ‘WA’ (WhatsApp). Kebanyakan
abreviasi yang berasal dari bahasa Inggris ini tetap dibaca menggunakan pelafalan abjad
dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian ‘VC’ dibaca /vɛt͡ʃɛ/, ‘HP’ dibaca /hapɛ/ dan ‘WA’
dibaca /wɛaʔ/. Namun, untuk abreviasi ‘MOU’ dan ‘USG’ dibaca menggunakan pelafalan
bahasa Inggris. Terdapat tiga abreviasi yang berakar pada bahasa Indonesia yaitu ‘PA’
(pendek akal), ‘PP’ (pulang pergi), dan ‘PD’ (percaya diri).

Kontraksi
Menurut Muslich (2008), kontraksi adalah proses pengerutan kata. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan hasil temuan bentuk kontraksi dalam ragam bahasa gaul.

Tabel 3. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Kontraksi

Data Kata Asal Kalimat Makna

biasae biasanya Bapak biasae tidur jam menurut apa yang sudah
berapa? dilazimkan; lazimnya

bet banget Iyyaa, biket bet. sangat

napalu kenapa lu Napalu? Kata tanya untuk


menanyakan alasan pada
lawan bicara

ampe sampai Kemarennn diajakin maen hingga


Winning Elepen Pak ampe
pagi.

13
oiya oh iya Oiya lupa lupa lupa lupa Ungkapan untuk
mengekspesikan kondisi
mendapat ingatan baru

nginget mengingat Nah itu buat mikir, buat Ingat (akan)


nginget, buat culas bisa
juga

gapapa nggak apa-apa Gapapa, lu bikin gua kesel Tidak masalah


aja kemaren

sape siapa Hahahah, sape? Hahahaha Kata tanya untuk


menanyakan seseorang

Berdasarkan data di atas, kontraksi kata yang terjadi pada ragam bahasa gaul tidak
mempunyai pola yang ajeg atau teratur. Pembentukan kontraksi kata dilakukan secara arbitrer
sesuka pembuat kata, dengan bunyi yang terdengar enak. Akan tetapi terlihat pola pada
kontraksi kata ‘biasae’, ‘ampe’ dan ‘sape’ yang terdengar seperti dialek Jakarta karena ciri
khasnya yang berakhiran fonem /e/. Kata-kata tersebut juga banyak digunakan oleh kelompok
bahasa remaja dan dewasa di Jakarta. Perubahan kata ‘mengingat’ menjadi bentuk kontraksi
‘inget’ juga bisa diasumsikan pengaruh dialek Jakarta yang banyak menggunakan bunyi /e/.
Beberapa kontraksi kata juga merupakan peleburan dua kata yang terdengar seperti satu kata,
yaitu ‘gapapa’, ‘oiya’, dan ‘napalu’.

Kliping
Menurut Muslich (2008), kliping adalah pengambilan suku khusus dalam kata yang
selanjutnya dianggap sebagai kata baru. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil temuan
bentuk kliping dalam ragam bahasa gaul.

Tabel 4. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Kliping

Data Kata Asal Kalimat Makna

parno paranoid Heuh, bikin parno aja dah. Keadaan berlebihan dalam
rasa takut, cemas, curiga,
dan khawatir.

napa kenapa Napa Bre? Kata tanya untuk


menanyakan alasan

ama sama Diembat ama tetangga oleh


saya Pak.

14
nyet monyet E e ehh, santai dong Nyet. Primata yang memiliki ekor;
digunakan untuk makian

pala kepala Pala duluan tuh ketemu Bagian tubuh di atas leher
trotoar jadi bletak

tu itu kita semua tu manusia gitu Itu (dengan penegasan)

amnes amnesia Tuh orang udah lima kali Kehilangan daya ingat
kena amnes

bentar sebentar Iye iye bentar bentar ini Dalam waktu yang singkat
emak gua Bre

tar sebentar Tar dulu! Dalam waktu yang singkat

sebat sebatang Bang, bagi sebat, bang. Merujuk pada sebatang


rokok

pa apa Lagi pa nich? Kata tanya

wanj anjir Wanj … gob … Anjing

gob goblok Wanj … gob … Bodoh sekali

canda bercanda Nenek saya udah Bersenda gurau; tidak


dipanggil, Pak. Tapi gak mengatakan yang
nengok. Canda nengok. sebenarnya

ngerti mengerti Nyawa lu semua ada di Kata yang menunjukkan


sini nih, di mari nih, di pemahaman seseorang
tangan gua semua, ngerti?

ilang hilang Tupperwarenya mak, ilang Lenyap


mak

gimana bagaimana Entar ribet, banyak Kata tanya untuk


ketentuan, entar biji saya menanyakan akibat dari
keburu alot gimana? suatu perbuatan

nyambit menyambit Jadi, ibu Mas ini nyambit Mengambil


Mas pake …

udah sudah Selamat Pak, karena kami Telah terjadi


sudah berusaha
semaksimal mungkin,
operasinya udah selesai

Berdasarkan temuan data di atas, kliping pada ragam bahasa gaul yang ditemukan
mempunyai enam pola. Pertama, kliping dilakukan pada suku kata pertama seperti yang
terjadi pada kata ‘wanj’ dan ‘gob’. Kedua, kliping dilakukan pada suku kata pertama dan

15
kedua kata asal, misalnya ‘amnes dan ‘sebat’. Ketiga, kliping dilakukan pada suku kata
terakhir, seperti yang terjadi pada ‘nyet’, ‘tu’, dan ‘pa’. Keempat, kliping dilakukan pada dua
suku kata terakhir kata asal, misalnya ‘napa’, ‘pala’, ‘canda’, ‘ngerti’, dan ‘nyambit’. Kelima,
penghapusan bunyi awal saja, yaitu ‘ilang’, ‘udah’ dan ‘ama’. Keenam, pemilihan bunyi yang
menarik seperti terlihat pada kata ‘gimana’ dan ‘parno’. Sementara kata ‘sebentar’ memiliki
dua variasi kliping, yaitu dua suku kata terakhir menjadi ‘bentar’ dan suku kata terakhir saja
menjadi ‘tar’. Kedua variasi ini kerap digunakan dalam kelompok remaja dan dewasa.

Asosiasi
Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena persamaan sifat. Berikut adalah tabel
yang menunjukkan hasil temuan asosiasi dalam bahasa gaul.

Tabel 5. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Asosiasi

Data Kalimat Makna Asal Makna Baru

kunyuk Dan semua manusia di Kera kecil; monyet Sapaan untuk orang bodoh
dunia ini, nih, kunyuk, …

anjing Eh kok ga ada anjing ilang Hewan berkaki empat Biasa digunakan untuk
goblok. makian atau ekspresi kaget

gila Balikin HP gua, gila. Gangguan jiwa Ungkapan untuk


menyatakan hal yang tidak
masuk akal

monyet Ya makanya, Monyet Primata yang memiliki Sapaan untuk memaki


ekor

congek Pas ulangan congek penyakit telinga yang pura-pura tidak bisa
mengeluarkan cairan mendengar
bercampur nanah

biji Misal, Mbak, gua, kan, butir buah yang kecil-kecil buah zakar; biji kemaluan
punya biji, nih, itu
kesenggol granat, pecah!
Itu ditanggung, tuh, Mbak?

buluk Nyari temen yang ngasih Kotor karena debu Menunjukkan suatu hal
pengaruh buluk yang tidak baik

nongkrong Kerja apaan kerjanya Berjongkok Kegiatan berkumpul yang


kelayapan mulu nongkrong dilakukan untuk mengisi
sana nongkrong sini) waktu luang

16
jajan Nih jajan aja sono Kue Membeli barang, terutama
makanan

balik Gua balik dulu, ya. Kembali Pergi ke rumah

santai E e ehh, santai dong, Nyet. Bebas Tidak kasar; pelan-pelan

kuota HP gua kuotanya abis Jatah; jumlah yang Mengacu pada jatah paket
ditentukan data internet

berak Berak emang Kotoran Tidak sesuai yang


diharapkan

bangsat Ah tolol anjing ngulang Kutu busuk Biasa digunakan untuk


lagi gua gua goblok, kena makian atau ekspresi kaget
mental gua bangsat

Dalam data yang ditemukan, kata asal yang mengalami asosiasi pada ragam bahasa
gaul digunakan untuk menyindir dan memaki diri sendiri atau orang lain, misalnya kata-kata
seperti ‘kunyuk’, ‘monyet’, ‘anjing’, ‘gila’, dan ‘bangsat’ yang digunakan untuk memaki
orang lain atau pada situasi kurang menyenangkan.

Monoftongisasi
Menurut Muslich (2008: 108), monoftongisasi adalah proses perubahan suatu diftong (gugus
vokal) menjadi monoftong. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil temuan
monoftongisasi dalam ragam bahasa gaul.

Tabel 6. Ragam Bahasa Gaul Bentuk Monoftongisasi

Data Kata Asal Kalimat Makna

mo mau Kamu mo coba boongin ingin


Bapak?!

pake pakai Saya bungkus gorengan menggunakan


pake Ijazah SMA 12
Negeri Kotok

kalo kalau Kalo udah gini udah gak Kata penghubung untuk
bisa Bre menandai syarat

ato atau Iiiiiiyaaaaa itu boleh, ato kata penghubung untuk


hasil ronsen gitu-gitu menandai pilihan di antara
boleh beberapa hal

17
Berdasarkan temuan di atas, didapatkan dua bentuk monoftongisasi yang terjadi pada
bahasa lisan. Pertama, diftong ‘au’ berubah menjadi monoftong ‘o’, yaitu ‘mau’ menjadi
‘mo’, ‘kalau’ menjadi ‘kalo’, dan ‘atau’ menjadi ‘ato’. Kedua, diftong ‘ai’ menjadi
monoftong ‘e’, yaitu ‘pakai’ menjadi ‘pake’. Dari kedua bentuk tersebut dapat disimpulkan
bahwa monoftongisasi terjadi akibat adanya upaya analogi terhadap kedua bentuk vokal.
Tuturan vokal rangkap ‘au’ mirip dengan vokal tunggal ‘o’, sedangkan tuturan vokal rangkap
‘ai’ mirip dengan vokal tunggal ‘e’.

Improvisasi Kata Asal


Dalam subbab improvisasi kata asal ini, ditemukan dua macam perubahan bentuk, yaitu
improvisasi kata asal jauh dari bentuk kata asal dan improvisasi kata asal dengan pengubahan
konsonan. Berikut adalah temuan kosakata ragam bahasa gaul yang mengalami improvisasi
kata asal.

Tabel 7. Improvisasi Dari Bentuk Kata Asal dalam Ragam Bahasa Gaul

Data Kata Asal Kalimat Makna

bre bro Menurut lu, gua harus Pemendekan dari kata


jawab apa, Bre? ‘brother’. Sapaan akrab
untuk teman laki-laki.

ae saja Pake nanya lagi. Kayak sekali (sebagai penegas)


gak ngerti ae lu …

meninggoy meninggal Ada yang maju selangkah mati; berpulang


aja, orang ini meninggoy!

goblog goblok Ya gak nyampe segitulah bodoh sekali


goblog.

anjir anjing Perut gua sakit anjir. Ekspresi kaget atau sedih

mubajir mubazir Lagi kan nggak mubajir menjadi sia-sia atau tidak
juga ya, mas berguna

apaan apa Acara apaan? Kata tanya

maen main Dia kan dagang gorengan, berbuat sesuatu dengan


maen ambil aja tuh Pak sesuka hati; berbuat asal
buat bungkus gorengan. berbuat saja

ipong iPhone Ini saya lagi pegang HP Salah satu merek telepon
Ipong. genggam

18
enakan enak Pak Udin sembuh, tinggal Lebih baik kondisi
nunggu badan nambah badannya
enakan aja Pak

mikir berpikir Nah itu buat mikir, buat Menggunakan pikiran


nginget, buat culas bisa
juga

pokus fokus Makanya kalo lagi diajarin Memusatkan perhatian


tuh pokus Pak pokus biar
cepet

ege bego Gak boleh ege, gak baik. Ungkapan untuk orang yang
sangat bodoh

nich nih Lagi pa nich? Ini (dengan penegasan)

seterah terserah Kalo lu mati setera dah! masa bodoh

netijen netizen Beberapa netijen yang Warganet; pengguna


fans-nya si mba "X" itu- internet
menyuruh saya minta maaf
sama idolanya

deng deh Nggak deng Kata yang digunakan untuk


mengukuhkan kalimat

iming memang Iming kimi gik siying mi Keadaan yang sebenarnya


iki?

kimi kamu Iming kimi gik siying mi Kata ganti orang kedua
iki?

gik gak Iming kimi gik siying mi Kata penyangkal


iki?

siying sayang Iming kimi gik siying mi Menunjukkan perasaan


iki? kasih atau cinta kepada
seseorang

mi sama Iming kimi gik siying mi Dengan; oleh


iki?

iki aku Iming kimi gik siying mi Kata ganti orang pertama
iki?

heh hai “Heh” dan “sstt” dari Pak Kata seruan untuk menarik
perhatian
Sudjono merupakan
senggolan nyawa untuk
anak-anak yang lain ya,

19
Bung.

ono itu Si itu aja noh noh si ono Kata penunjuk


noh apa siapa?

bae-bae baik-baik Lu denger gua bae-bae, Kata perintah


yak!

taro taruh yang berisik Bapak taro di Meletakkan; menempatkan


lapangan sampe jam 2
siang

Bentuk improvisasi kata asal pada bahasa gaul tidak memiliki pola tertentu. Dapat
dilihat dari hasil temuan di atas pada kata ‘bro’ yang berubah menjadi ‘bre’ menunjukkan
adanya perubahan pada vokal. Namun, pada kata ‘bego’ yang berubah menjadi ‘ege’
menunjukkan dua perubahan, yaitu pelesapan konsonan dan perubahan bentuk vokal ‘o’
menjadi ‘e’. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bentuk improvisasi kata asal dalam
bahasa gaul tidak dapat diprediksi.

Pembentukan Kata Baru


Pada kategori ini, peneliti mengumpulkan data-data kata gaul yang membentuk kata baru.
Berikut adalah temuan kosakata ragam bahasa gaul bentukan kata baru.

Tabel 8. Pembentukan Kata Baru dalam Ragam Bahasa Gaul

Data Kalimat Makna

ya elah Ya elah Pak, pelit amat si! Ungkapan yang menunjukkan


ketidaksetujuan

ngeles Ga usah ngeles lu! Membuat alasan

ngapain Kamu tau saya ngapain Melakukan suatu hal


kalo anak saya bandel
Yanto?

madol Jadi, Mas ini madol alias Bolos sekolah


bolos sekolah?

cuih Cuih! Tiruan suara orang membuang


ludah; mengungkap ketidaksukaan

20
cuitan Banaya cuitan netizen di Perkataan yang dituliskan melalui
Twitter dan Instagram media sosial tertentu

hiks Ekhhehehhkh. Hekh. Hiks. Tiruan suara tangis


Hiks.

bletak Pala duluan tuh ketemu Tiruan suara benturan benda


trotoar jadi bletak

babu Daripada gua keluar jadi Pelayan; budak


babu elu

bego Iya sih, emang sih, bego Sangat bodoh


bego.

budek Nisa sedang dalam mode tuli


budek dadakan, pemirsa!

cowok Semoga cowok yang kamu Laki-laki; pria


pertahankan dan kamu
sayang itu bisa buat kamu
bahagia

cewek Lah, kakak kamu yang Perempuan; wanita


cewek?

Data di atas menunjukkan bahasa gaul membentuk kata baru berdasarkan berbagai
faktor. Pertama, dengan cara onomatope atau peniruan suara oleh manusia, tetapi suara
tersebut terbentuk menjadi bahasa akibat frekuensi penggunaan yang tinggi, misalnya, kata
‘cuih’ yang berasal dari tiruan bunyi seseorang membuang ludah. Kedua, pembentukan kata
baru tidak didasari oleh bentuk apapun atau langsung menjadi sebuah bahasa seperti ‘cewek’,
‘cowok’, dan ‘madol’.

Penggunaan Bahasa Asing


Ragam bahasa gaul yang berbentuk bahasa asing adalah kata yang berasal dari kosakata
bahasa asing ataupun bahasa daerah. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil temuan
penggunaan bahasa asing dalam bahasa gaul.

Tabel 9. Penggunaan Bahasa Asing dalam Ragam Bahasa Gaul

Data Kata Asal Kalimat Makna

beb baby Iya beb iya. Panggilan sayang kepada


pasangan lawan jenis.

21
dislike dislike Gua ramal, video ini pasti Reaksi tidak suka pada
ada dislike-nya! tayangan video di Youtube.

chat chat aku tau kamu lagi chat Obrolan daring melalui
cowok itu kan aplikasi pesan instan.

sis sister Sis, bunyi terus itu HP Sapaan untuk teman


kamu perempuan.

block block Terus aku sering kamu Memblokir


block biar bisa bebas VC
VC-an sama dia, kan?

selfie selfie Pihak kedua wajib Foto yang diambil secara


mencantumkan foto selfie pribadi menggunakan
bersama pihak pertama di ponsel dan diunggah di
profil foto WA-nya media sosial

deal deal Deal? Ehehehehehe Sepakat

cosplay cosplay Gua lagi cosplay mumi Berpakaian sebagai tokoh


gitu? film, buku, atau game.

prank prank Paling komentar saya memainkan trik atau lelucon


nanti, lewat konten prank pada (seseorang).
saya aja ya

aplot upload Eh e eh kamu mo aplot ya? Mengunggah berkas ke


media sosial

rapper rapper bisa jadi rapper kelak seseorang yang


menampilkan musik rap

postingan post Dikutip dari salah satu sebuah tulisan, gambar, atau
komentar pada postingan konten yang dipublikasikan
Baby Jono secara daring

fans fans kerap membuat iri hati penggemar


para fans-fansnya

kagak kagak Iya, gimana mau ngerjain Dialek Jakarta untuk kata
(Jk) PR, kan kagak keliatan ‘tidak’.

password password Password HPnya apa Kata sandi


Mbak?

reset reset Saya mo reset ulang. Mengatur ulang

fair fair Mba yang fair dong. adil

sono sono Cari tau sendiri sono Dialek Jakarta untuk kata
(Jk) passwordnya. ‘sana’

22
repeat repeat Kerjanya makan, tidur, melakukan (sesuatu) lagi
berak, repeat beberapa kali.

silent silent Eh eh eh eh silent goblok Membuat ponsel dalam


silent mode senyap

loudspeaker loudspeaker Heh heh heh Bre jangan Mode suara keras saat
loudspeaker goblok sedang telepon

punten punten Punten. Bahasa Sunda untuk kata


(Sd) ‘permisi’ atau ‘maaf’.

cuan cuan Yeh ini menghasilkan Mak Bahasa Cina untuk kata
(Cn) ada cuannya ‘untung’ secara materiil

listen up listen up Oke semua listen up Dengarkan baik-baik

inces princess Gua inces di sini Putri kerajaan; seseorang


yang harus dihormati

toxic toxic Bagas ngomong toxic Beracun; sangat berbahaya

jumpscare jumpscare pas gua ngomong Banu Teknik dalam film horor
sedikit langsung jumpscare untuk mengagetkan
lu penonton

death note death note nama-nama yang gua catet Buku catatan yang berisi
di sini nih, di death note nama-nama incaran penulis
gua nih

pause pause Ini tuh ga bisa dipause jeda; berhenti sebentar


Pak, entar saya kalah.

goceng go chheng Eeemmm, goceng Pak. Bahasa Cina untuk ‘lima


(Cn) Mau Teh Sisri ribu’.

ranking ranking Dapet ranking lima besar peringkat


jadi karyawan terbaik,
janji!

passion passion Bapak harusnya kasih minat atau ketertarikan


kerjaan ke karyawan tuh
yang sesuai passion
karyawannya.

plus plus Plus bunga lima puluh tambah


persen

pul full Pul tiga ratus enam puluh penuh; seluruh


juta?

dikpik dick pic Kalo dikpik boleh juga ya? foto kemaluan laki-laki

23
married married Besok kita married, yak menikah

gaes guys Sebenarnya gini gaes… Kata sapaan yang merujuk


pada banyak orang

ngesupport support Ngesupport gua dua tahun mendukung


terakhir ini.

kul cool Jiji gua sok kul lu, najis. Keren

baby baby Sangat besar keinginan Anak bayi; anak kecil


Jane agar anaknya, baby
Jono

game game Loh itu main game? Permainan

Ter-the best the best Pokoknya Bapak bos Kategori paling baik; ter-the
terdebes dah best

alot alot Entar biji saya keburu alot Tidak mudah putus; liat
(Jw) gimana?

bablasin bablas Kaya lagi berak, Bu. Perintah untu meneruskan


(Jw) Bablasin aja! sesuatu yang dikerjakan

ronsen roentgen Iiiiiyaaaaa itu boleh, ato Potret menggunakan sinar X


hasil ronsen gitu-gitu
boleh

Data di atas menunjukkan penggunaan bahasa gaul yang berasal dari bahasa asing.
Ditemukan beberapa bahasa dalam data penelitian, yaitu bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa
Jakarta, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Bentuk-bentuk penggunaannya beragam, yaitu
tuturan penuh, penambahan afiks, penggunaan suku kata tertentu, dan perubahan vokal atau
konsonan. Bentuk tuturan penuh seperti ‘game’, ‘baby’, dan ‘married’. Bentuk dengan
penambahan afiks seperti, ‘ter-the best’ dengan prefik ‘ter-’ dan ‘posting-an’ dengan sufiks
‘an’. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul tidak hanya diserap dari
bahasa Indonesia saja, tetapi juga dari berbagai bahasa lainnya.

II. Konteks Pemakaian Bahasa Gaul


Penelitian ini didasari pada video-video yang menunjukkan beragam konteks
pemakaian bahasa seperti percakapan dalam kondisi informal (bersama keluarga atau
teman), kondisi formal (misalnya polisi), dan percakapan melalui media sosial.
Penggunaan bahasa gaul lebih sering ditemukan pada saat video tersebut
menayangkan kondisi yang informal (bersama keluarga atau teman) dan percakapan

24
melalui media sosial seperti aplikasi obrolan. Luasnya penggunaan bahasa gaul ini
menimbulkan kekhawatiran terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Kata dalam bahasa
Indonesia kerap diubah bentuknya sebagai bahasa gaul dengan tujuan yang beragam.
Menurut Majeed, dkk. (2020), penggunaan bahasa gaul tidak dapat dipandang rendah
seperti hanya digunakan pada kalangan yang tidak berpendidikan atau dalam kelas
sosial yang rendah. Bahasa gaul digunakan oleh semua kalangan. Namun, konteks
pemakaiannya saja yang dapat dibedakan sesuai dengan keadaan yang dihadapi.

III. Tujuan Pembentukan Bahasa Gaul


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iswatiningsih, dkk. (2021),
tujuan pembentukan bahasa gaul oleh remaja adalah (1) menyapa, (2) bercanda, (3)
menyindir atau mencemooh, (4) mengingatkan/menegur, dan (5) membangun
keakraban dalam pertemanan. Tujuan pembentukan bahasa gaul ini sebenarnya sesuai
dengan istilah yang diberikan, yaitu bahasa gaul. Dalam Kamus Dewan Edisi
Keempat (2007), kata “gaul” dalam bergaul, bermesraan, dan bersahabat. Sementara
itu, dalam KBBI (2016) kata “gaul” berarti ‘campur’. Jadi, dapat disimpulkan tujuan
bahasa gaul adalah untuk digunakan dalam kondisi bersahabat atau akrab dalam
pertemanan (beragam).
Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa tujuan penggunaan bahasa gaul,
yaitu (1) menyapa, (2) bergurau, (3) menyindir, (4) mengumpat, (5) menegur, (6)
menyingkat, dan (7) menunjukkan keakraban. Kata-kata yang memiliki tujuan untuk
menyapa seperti ‘heh’, ‘bre’, ‘beb’, ‘gaes’, dan ‘sis’. Kelima kata tersebut memiliki
citra yang akrab. Kata-kata yang digunakan untuk bergurau seperti ‘inces’, ‘siying’,
dan ‘kunyuk’. Kata-kata tersebut harus digunakan dalam keadaan akrab karena jika
digunakan dalam keadaan normal akan memiliki kesan yang tidak pantas. Kata yang
digunakan untuk menyindir seperti ‘kul’. Kata yang bertujuan untuk mengumpat
seperti ‘bangsat’, ‘anjir’, ‘goblok’, ‘bego’, dan ‘monyet’. Kata-kata tersebut juga
memiliki tujuan sebagai kata sapaan. Kata-kata yang digunakan untuk menegur
seperti ‘heh’, ‘ege’, dan ‘bego’. Kata-kata yang digunakan untuk menyingkat bahasa
yang dianggap terlalu panjang atau sulit seperti ‘MOU’, ‘USG’, dan ‘cepmek’. Kata-
kata yang bertujuan untuk mengungkap keakraban seperti ‘bre’, ‘sis’, ‘beb’, dan
‘meninggoy’. Dari contoh-contoh tersebut, dapat disimpulkan kembali tujuan utama
pembentukan bahasa gaul adalah untuk menunjukkan keakraban dalam pembicaraan.

25
Kesimpulan
Dengan demikian, dari pendekatan dan penelitian yang telah dilakukan pada film
animasi “Tekotok”, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa gaul pada film animasi
“Tekotok” lebih sering menggunakan pencampuran kata (mixing code), penyerapan bahasa,
serta dibentuk kata-nya melalui proses morfologis maupun yang tidak melalui proses
morfologis. Kita bisa melihat, munculnya beberapa kata seperti “goceng”, “MOU”, “ae”, dan
lain sebagainya, terjadi karena sudah melewati proses penyerapan, dan penggabungan bahasa.
Kata “goceng” terserap dari bahasa Tionghoa, bahasa Hokkian, dan memiliki arti “lima ribu”.
Kata “MoU” juga diserap dari bahasa Inggris yang memiliki arti sebagai “perjanjian kedua
belah pihak”. Untuk “ae” merupakan penyingkatan kata dari kata “saja” yang kemudian
tercampur dengan bahasa Betawi “aje”. Selain itu, kata yang digunakan juga jarang yang
masuk di dalam entri KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, sebagian dari kata
gaul sudah masuk di dalam entri, tetapi tidak didefinisikan secara jelas. Sebagai contoh, kata
gaul “parno” (dari kata paranoid) masuk dalam entri KBBI Daring, tetapi pengertiannya
adalah “paranoid”, bukan definisi asli dari kata “paranoid” itu sendiri.

Daftar Pustaka

Amaliah. (2022, Maret 31). Pengembangan Media Melalui Platform Youtube.


Diakses pada September 2022.
https://retizen.republika.co.id/posts/91024/pengembangan-media-melalui-platform
youtube#:~:text=Platform%20YouTube%20adalah%20sebuah%20aplikasi,siswa
%20dalam%20proses%20belajar%20mengajar.

26
Anindya, W. D. dan Rondang, V. N. (2021). Bentuk Kata Ragam Bahasa Gaul di
Kalangan Pengguna Media Sosial Instagram. Prasasti: Journal of Linguistics, Vol. 6,
Hal. 118-135.

Budiwiyanto, Adi. (2022, Januari 22). Bahasa Gaul dalam Perspektif Teori
Strukturasi Anthony Giddens. Diakses pada Januari 2023.
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/857/bahasa-gaul-dalam-perspektif-
teori-strukturasi-anthony-giddens.

Chaer, Abdul dan Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer. A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia

Depdiknas. (2005). Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (Pengembangan


Profesionalisme Guru). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Depdiknas.

Khalimi, M. A. (-). Inilah, Animasi Buatan Lokal yang Relate dengan Kehidupan
(Tekotok). Diakses pada Januari 2023.
https://www.pengalaman-edukasi.com/2021/11/animasi-buatan-lokal-yang-relate-
dengan.html?m=1.

Kushartanti, dkk. (2005). Pesona Bahasa. Jakarta: PT SUN Printing.

Masnukho. (2021, April 9). Sindir Koruptor, Viral Animasi Tekotok! Berbentuk Mirip P*nis
dan T*i. Diakses pada Januari 2023.
https://www.kaskus.co.id/thread/606f967e92cf4d70203398b5/sindir-koruptor-viral-
animasi-tekotok-berbentuk-mirip-penis-atau-ta-nih/.

Mulyana, Deddy. (2008). Bahasa Untuk Perguruan Tinggi. Rembang: Yayasan


Adhigama.

27

Anda mungkin juga menyukai